Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno mengklaim telah menyambangi 1.000 titik selama kampanye. Dia mengaku banyak menyerap aspirasi masyarakat selama kunjungannya.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding menyampaikan angka 1.000 terbilang kecil dibandingkan luas wilayah Indonesia. Menurutnya, Sandiaga hanya narsis dan pencitraan semata.
"Dari beberapa kunjungan Sandi ini lebih kepada bentuk narsisme saja, narsisme numerik artinya pencitraan seolah-olah digambarkan dengan jumlah nomor 1.000," kata Karding melalui pesan singkat, Selasa (8/1).
Politisi PKB itu menyebut bukan Sandiaga menyerap aspirasi. Tetapi, Karding menuding Sandiaga tebar kebohongan dan bermain sandiwara di daerah.
"Yang pada kenyataannya kita lihat banyak pada titik itu tidak ada solusi disampaikan kecuali menebar kebohongan dan bermain sandiwara di banyak titik," kata dia.
Hanya saja, Karding mengakui Sandiaga berusaha mengkampanyekan jadwal kewirausahaan OK OCE di tingkat nasional. Namun, ia pesimis bakal berhasil karena jadwal itu di Jakarta dinilai belum berhasil.
"OK OCE juga di Jakarta juga belum ada buktinya bahkan banyak yang tidak berhasil," kata dia.
Sandiaga juga disarankan untuk menunjukkan manfaat ketika kunjungan bertemu masyarakat. Kata Karding, bukan malah bikin blunder menyerupai melangkahi makam kiai.
"Itu justru kontraproduktif. Makara sekali lagi, kunjungan yang disimbolkan dalam 1000 titik itu hanya pencitraan atau narsis numerik," pungkasnya.
Diberitakan Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno menghadiri syukuran atas kunjungan kampanyenya yang ketika ini diklaim sudah mencapai 1000 titik. Acara syukuran dilaksanakan di Sekretaris Nasional Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi di daerah Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/2). Cawapres Sandiaga Uno menuturkan, selama berkunjung ke banyak sekali daerah, ia banyak menyerap aspirasi masyarakat.
Dari data yang diterima merdeka.com, ada 1.002 kunjungan pasangan Prabowo Subianto ini. Dia telah mengunjungi 77 Kabupaten, 44 Kota, 27 Provinsi, 77 Pasar dan 102 Pondok pesantren. Tiap kunjungan dihadiri sekitar 200 - 1000 audiens. Sandi memakai transportasi udara pesawat sebanyak 83 kali, jalur darat kereta api 7 kali dan Laut 1 kali memakai kapal ferry.
Jika ditotal berdasar kilometer, Sandi mengklaim sudah menempuh 107.237,3 km, mengarungi udara, darat dan laut. Angka itu diklaim setara dengan dua setengah kali keliling dunia yang jaraknya 40.075 km.
Jalur terpanjang perjalanan Sandiaga Uno dengan rute Jakarta- Palu - Makassar - Mamuju - Majene - Pinrang - Pare-Pare - Pangkeb - Makassar - Gorontalo - Ternate - Tomohon - Manado - Ternate - Jakarta atau setara 5.000 kilometer dalam 3 malam. [merdeka.com]