Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin justru menyebut pendekatan creative destruction diterapkan Jokowi selama menjabat sebagai presiden. Pendekatan ini sebelumnya diklaim digunakan capres Prabowo Subianto.
"Pak Jokowi justru telah pertanda creative destruction dengan merombak cara berpikir yang rutinitas dan melaksanakan inovasi, transformasi dan lompatan-lompatan kemajuan. Lihat saja terobosan dalam reformasi fiskal, memangkas regulasi dan prosedur, penemuan dalam peningkatan daya saing bangsa, dan banyak lagi transformasi lain yang dilakukan dalam waktu yang singkat: 4 tahun," ujar Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Sabtu (5/1/2019).
Creative destruction merupakan teori ekonomi yang diperkenalkan Joseph Schumpeter dan ekonom Amerika berjulukan Clayton M Christensen. Schumpeter menyebut creative destruction mempunyai makna di dalamnya berjulukan inovasi. Kekuatan untuk membuat barang gres dan pasar baru.
Gebrakan-gebrakan Jokowi dinilai Ace sudah sesuai dengan pendekatan tersebut. Ace menyayangkan kalau kubu Prabowo-Sandiaga Uno salah memaknai creative destruction.
"Bisa rusak bangsa ini kalau narasi negatif dijustifikasi dengan pendekatan akademik tapi ngawur dalam menggunakan teori itu. Kasihan teori Schumpeter digunakan untuk kepentingan politik, apalagi hal itu digunakan untuk menjustifikasi kerusakan," kata Ace.
Ace pun diminta Koordinator Jubir BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak membaca kembali teori creative destruction. Prabowo disebut sudah memahami teori tersebut sebab kaya akan literasi.
"Lha ini tidak ada kaitannya dengan literasinya Pak Prabowo. Ini soal bagaimana kita menggunakan teori yang sempurna dalam konteks tertentu. Tidak tepatnya rasanya menggunakan teori Schumpeter untuk menjustifikasi penyebaran hoax," ujar Ace.
Ace sebelumnya sempat geli sebab pernyataan Dahnil soal Prabowo menggunakan pendekatan creative destruction. Dahnil balik menyerang politikus Golkar itu.
"Jadi, saya mafhum bila Mas Ace geli, sebab memang tradisi Pak Prabowo itu tradisi literasi tinggi, jadi kaya narasi. Saran saya, sobat saya, Ace, perlu membaca ulang teori tersebut, sebab tradisi Pak Prabowo ialah tradisi literasi tinggi, banyak membaca, dan kami selalu ditantang dia untuk berdebat dengan kekayaan khazanah literasi tersebut," ujar Dahnil kepada wartawan, hari ini. [detik.com]