Virtual Country...


Ketika Nabi Muhammad SAW meninggal, tak banyak sahabat yang mendampingi beliau, Karena semua sibuk perundingan proses suksesi sesudah dia wafat. Apa pasal ? alasannya ialah semasa dia hidup tidak ada SOP perihal bagimana proses suksesi itu. Jangankan SOP , bentuk negara aja tidak ada blue print nya. Padahal saat itu sudah ada kekuasaan berjulukan negara menyerupai Kerajaan Kristiani di Yarusalem dan Sasania di Persia. Padahal kalaulah dia inginkan kekuasaan itu menyerupai Dinasti islam menyerupai Turki Ustmani, Abassiah, tentulah putri dia sebagai penerus dia atau mantunya Ali Bin Abitalib yang juga sepupunya. Karena tidak ada platform sistem kekuasaan yang diwarisi, makanya musyarawarah diatara sahabat untuk melahirkan konsesus, Proses suksesi ditentukan diantara sahabatnya, dengan mengabaikan keluarganya.

Di Financial club Hong kong saya bertemu dengan sahabat wanita. Usianya sebaya saya. Cantik dan sangat terpelajar sebagai banker. Ibunya Jawa solo dan ayahnya Jerman. “ Jel, kau tahu, kehebatan anutan islam itu ialah anutan khilafah. Mengapa ? dalam islam setiap orang ialah khalifah, mereka pemimpin atas dirinya sendiri. Mereka memimpin kehidupan ini bersama Tuhan. Itulah kekuatan yang sangat dahsyat dalam dimensi ruang waktu , di zaman apapun. Nilai spiritual yang spektakuler saat Muhammad wafat ialah lahirnya negara virtual yang akan mengubah peradaban lebih baik yang berlandaskan bahasa Tuhan, rahmat bagi semua.

Yang membuat keyakinan bahwa Muhammad ialah utusan Tuhan ialah konsep negara virtual itu. Perhatikan Firman Allah dalam Al Quran, pada Al-Hujurat (49): 11 dan 13. Ada lagi pada Al-Anbiya' [2l]: 92, dan Al-Mu'minun [23]: 52). Perhatikan narasi berikut “ Wahai seluruh manusia, sesungguhnya Kami telah membuat kau dari seorang lelaki dan seorang perempuan, dan Kami mengakibatkan kau berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kau saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia diantara kau di sisi Allah ialah yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

“Janganlah satu qaum (kumpulan lelaki) mengejek qaum (kumpulan lelaki) yang lain. Jangan pula (kumpulan perempuan) mengejek (kumpulan) perempuan yang lain, alasannya ialah boleh jadi mereka (yang diejek) lebih baik daripada mereka (yang mengejek) . Mengapa ? Karena Allah berfirman "Sesungguhnya umatmu ini ialah umat yang satu" Indah sekali pesan Tuhan itu. Kalaulah islam itu disekat dengan dalil agama dalam ujud real struktur negara maka pesan cinta Tuhan itu akan hilang. Tidak ada lagi cahaya Islam sebagai penyampai pesan cinta dan kasih sayang Tuhan. Tidak ada lagi.

Apabila masih ada umat islam tidak paham ini maka perhatikanlah “ “Tak ada paksaan dalam agama,” begitu firman Allah dalam Al-Baqarah: 256. Makara mereka yang ingin memaksakan berdirinya negara islam, justru mereka menentang Al Alquran itu sendiri.

“ Yahudi dalam konteks zeonisme sudah usang membangun negara menyerupai itu, Untuk mewujudkan harapan tersebut, aneka macam bidang strategis harus mereka kuasai dan tidak menunjukkan peluang kepada selain kami. Mereka menguasai dunia gosip alasannya ialah diharapkan satu global system untuk alat propaganda jangka panjang dan massive. Mereka menguasai seluruh forum keuangan dunia, alasannya ialah dengan menguasai perekonomian global, roda kehidupan suatu bangsa lebih gampang mereka kontrol, dan sekaligus membuka jalan menuju harapan kembali ke tanah yang dijanjikan.

Tujuan mereka hanyalah mendirikan satu pemerintahan yang secara tersembunyi bisa mengatur dunia baru. Mereka tidak perlu menguasai jabatan negara secara formal, tetapi bisa menempatkan orang mereka dalam jajaran pengambil keputusan supaya melakukan rencana-rencana mereka. Di suatu negara, presidennya sanggup siapa saja , tetapi jiwa pemerintahan, struktur budaya, serta perekonomiannya harus tunduk dan diperbudak oleh sistem mereka. Tetap berjalannya waktu ,mereka memang berhasil. Tapi hanya berhasil menguasai pemimpin dan elite negara dikawasan itu. Hasilnya hanyalah paradox. Sangat menyedihkan. “

Saya masih setia menyimak.

Kini, kau tahu dear, hakikat khilafah itu ialah khalifah, itu ada di sini " katanya menunjuk kejantungnya " ia bukan struktur negara dengan simbol buatan manusia. Bukan. Namun nilainya membuat kedamaian dimuka bumi. Apapun model pemerintahan. Itulah Virtual negara islam. Ia itu telah eksis. Sebuah negara yang tak punya territory khusus namun dia terbentang dilima benua. Mereka berbeda dalam rupa maupun kulit. Mereka berbeda dalam banyak hal menyangkut sosekbudpol. Dari perbedaan itu mereka tertip walau tidak ada pemimpin tunggal menyerupai katholik dengan Vatican nya. Tidak ada menteri maupun dewan legislatif dalam negara itu. Tidak ada panglima Militer. Tidak ada APBN.

Diantara komunitas di lima benua itu terstruktur satu bangunan yang sangat kokoh. Mereka melangkah kearah yang sama. Setiap tahun populasinya terus bertambah dan bertambah. Mereka hidden power. Kalau ingin melihat bagaimana khilafah itu, maka lihatlah puncak ritual Haji di Arafah. Jutaan orang tiba dari seluruh penjuru dunia tanpa ada kekuasaan atau sumber daya yang menggerakan. Itulah mereka, itulah kekuasaan bersama Tuhan.

Bahkan kalau bisa dikatakan apa yang telah zeonisme capai tidak ada artinya dengan negara Islam virtual itu. Padahal zeonisme memakai segala kepintaran dan kekuatan dana maupun militer untuk mencapai menyerupai itu. Program globalisasi, liberalisasi, demokratisasi dan lain sebagainya sengaja kami plesetkan supaya merusak arah dari negara itu. Tapi tidak pernah berhasil membelokan aqidah mereka bersama Tuhan. Bahkan, globalisasi dimaknai negara islam virtual itu sebagai kegiatan internationalisasi mereka menguasai lima benua, liberalisasi dimaknai mereka sebagai kebebasan terstruktur mencapai tujuan secara efektif. Demokratisasi dimaknai mereka sebagai wahana kebersamaan mencapai tujuan bersama. Setiap upaya kami untuk memecah mereka justru membuat mereka semakin bersatu.”

Saya tetap menyimak.

CIA melalui operasi inteligent memunculkan Syeikh Taqiyuddin An-Nabhani, seorang ulama alumni Al-Azhar Mesir dan pernah menjadi hakim di Mahkamah Syariah di Palestina, yang kemudian pada tahun 1953 di Al-Quds, mendirikan Hizbut Tahrir. Tujuannya supaya merusak kekuatan negara virtual islam ini. Mengapa ? AS tidak ingin ada kekuatan virtual islam dalam nerasi Arafah yang disenandungkan oleh semua pejiarah haji yang hanya mengagungkan Allah: satu tanpa dipersekutukan. Sementara AS sedang membangun narasi kekuasan dibawah kerajaan di timur tengah untuk melanggengkan hegemoninya atas tanah arab. Yang paling AS takutkan ialah munculnya hidden power dari virtual country menguasai Arab yang tentu akan mengutamakan keadilan bagi semua.

Sampai kini upaya CIA yang terhubung dengan jaringan yang rumit HT diseluruh dunia itu tidak pernah berhasil. Karena penguasa tunggal dari Virtual country islam itu ialah Allah. Mana ada insan bisa menjatuhkannya.

Kalau kau ingin tahu,dear bagaimana manifestasi Virtual Country islam itu sebenarnya. Maka lihatlah indonesia. Itu pola konkrit.Pancasila ialah code pesan Tuhan bagaimana cara memanifestasikan kehadiran Tuhan dalam kehidupan, berbangsa dan bernegara. Bacalah pembukaan Undang-Undang Dasar 45. Itu terang sekali pesan cinta Tuhan perihal negara islam dalam bentuk virtual di dirikan. Makanya berkali kali indonesia dilanda krisis politik, selalu baik baik saja, alasannya ialah Tuhan yang menjaga mereka…Makanya kalau ada orang ingin mendirikan negara islam atau khilafah dalam narasi Al Alquran dan Hadith , sebetulnya mereka berperang dengan Tuhan, dan mereka ingin perebutan kekuasaan Tuhan. Tak akan pernah berhasil….

Saya tersenyum. “ Kapan pulang ke Indonesia ? Kata saya. 
“ Aku kangen indonesia..kangen sekali. Nanti kalau pensiun, saya niscaya pulang.”
“ Ingatlah loh , presiden kita sekarang, lahir dari keluarga sama dengan ibu kamu, perempuan solo…” 

“ Ya perempuan jawa yang tahu arti berkorban dan menyayangi , untuk pria…”

Sumber https://bukuerizelibandaro.blogspot.com/

Artikel Terkait