Showing posts sorted by relevance for query ayat-ayat-jurnal-penyesuaian. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query ayat-ayat-jurnal-penyesuaian. Sort by date Show all posts

Ayat-Ayat Jurnal Penyesuaian

Hallo assalamualaikum semuanya ??????? :) Di hari ini gue seneng banget bakalan berbagi artikel lagi sama temen temen sekalian, dimana topik materi yang bakalan gua bagiin lumayan bakalan agak agak mengerus kecerdasan iq temen temen sekalian kyanya. Materi yang bakalan gua posting di artikel kali ini yaitu tentang Ayat-ayat Jurnal Penyesuaian. Dari namanya udah serem banget ya ????? Tapi tenang ajh lu udah dateng ke weblog yang tepat, dimana di dalem weblog gue, gue tuh posting artikel ngga asal asalan, artikel gua tuh gua bikin biar mudah dipahamin sama temen-temen semua, artikel gua tuh bisa di bilang bahasanya mudah dimengerti lah. Oh iyh sebelum gua berbagi materi gua mau perkenalin diri gua dulu nih ama temen-temen. Nama gue Muahamad Pajar Sidik, gua lahir di sukabumi tanggal 21 maret tahun 1997, gua jebolan SMK Negeri two Kota sukabumi, Hobi gua ya kya gnih bikin artikel artikel buat temen-temen nih, atau bisa juga di sebut ngeblog deh. Awalnya gua suka ngeblog tuh karena gua liat temen-temen gua yang bisa kaya gitu karena blog, semoga gua juga bisa kya gth ya amiiinnnnnn. Ok perkenalan dari gua udah dulu ya, selanjutnya perkenalan dari kelian nih bisa langsung perkenalan dengan cara masuk hubungi penulis di atas deh :). Kalo udah perkenalannya yo kita lanjut ke materi. Gua Bakalan Berbagi materi Ayat Ayat Jurnal Penyesuaian secara terstruktur, yang pertama gua bakalan jelasin pegertian ayat jurnal penyesuaian, kemudian gua bakalan jelasin apa itu fungsi dari jurnal penyesuaian atau manfaat dari jurnal penyesuaian, dan terakhir gua bakalan jelasin satu persatu Ayat Ayat Jurnal Penyesuaian. Yo let's see!!!

Pengertian Ayat Jurnal Penyesuaian
Ayat jurnal penyesuaian adalah "Suatu ayat ayat atau kumpulan beberapa akun yang di catat dalam sebuah jurnal dengan tujuan untuk menyesuaikan saldo saldo akun dalam keadaan yang sebenarnya". Nah gmn temen temen ngerti maksud dari pengertiannya ?????? Jadi temen nih ya ayat jurnal penyesuaian itu di buat untuk menyesuaikan akun akun yang belum pada keadaan yang sebenarnya. Misalkan sebuah prusahaan saldo akun perlatannya tuh adalah Rp.5000,- , tapi kan klo peralatan itu udah di pake selama berhari bahkan berbulan-bulan otomatis peralatan itu pun udah ngga baru lagi dan kekuatan mesinnya pun akan berkurang, maka dari itu harus lah dilakukan penyesuaian sehingga saldo peralatan itu pada keadaan yang sebenarnya. Ayat jurnal penyesuaian itu dilakukan atau dicatat setiap akhir periode pencatatan akuntanasi, ada yang dicatat di akhir bulan dan ada juga yang di catat di akhir tahun. Tentunya dalam membuat atau mencatat ayat jurnal penyesuaian ini aga aga rumit karena kita harus berfikir dabel untuk mencatatnya. Apa yang saya maksud berfikir dabel????? berfikir dabel disini saya maksud kan karena ktika kita mencatat ayat jurnal penyesuain kita tidak mencatatnya saja tapi kita harus menghitung berapa nominal akun yang kita tulis supaya dapat menyesuaikan saldo akun pada keadaan yang sebenarnya. Lalu bagaimana kak pajar caranya bikin ayat jurnal penyesuaiannya ??? sebentar sebelum gue jelasin itu gue bakalan jelasin dulu manfaat dari ayat jurnal penyesuaian.

Fungsi atau Manfaat dari Ayat Jurnal Penyesuaian
Fungsi ayat jurnal penyesuian adalah "untuk menyesuaikan saldo akun-akun yang belum pada keadaan yang sebenernya menjadi dalam keadaan yang sebenarnya". Nah seperti yang udah gua jelasin di atas bahwa ayat jurnal penyesuaian itu digunakan untuk menyesuakan akun pada keadaan yang sebenarnya. Nah lalu gmn ka pajar klo prusahaan itu ngga ada akun yang harus di sesuaikan??? nah berarti kalo dalam prusahaan itu tidak ada akunn harus disesuaikan berarti sudah saja tidak usah dibuat ayat jurnal penyesuaian, akan tetapi tidak mungkin sebuah prusahaan semua akunnya itu pada keadaan yang sebenarnya pada akhir periode pencatatan tanpa dibuat ayat jurnal penyesuaian, karena setiap prusahaan pasti memiliki peralatan, perlengkapan yang dimana akan menimbulkan harus dibuatnya ayat jurnal penyesuaian. Lalu kak bagaimana caranya agar kita dapat mengetahui akun akun apa saja yang harus disesuaikan???? Nah pertanyaan ini bakalan gua jelasin dan ini bakalan bikin kepala temen temen agak pusing, tapi pusingnya dikit sih ngga kya di ajarin ama guru temen-temen yang galak udah gitu penjelasannya susah dimengerti lagi wkwkwk...... Ok gua bakalan jelasin alias kasih tau ama temen-temen apa ajah akun-akun yang harus disesuaikan itu. Simak dengan baik penjelasan di bawah :

Ayat-Ayat Jurnal Penyesuaian
Akun Akun yang harus disesuaikan agar bisa dalam keadaan yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi itu ada half dozen akun yaitu :
1. Akun Perlengkapan.
Akun perlengkapan harus disesuaikan karena didalam atau selama awal periode akuntansi sampai akhir periode akuntansi pasti ada sebuah pemakaian perlengkapan sehingga harus ada penyesuaian terhadap pemakaian perlengkapan. Nah bagaimana cara membuat ayat jurnal penyesuaiannya??? dalam hal ini ada dua cara yang biasa di pakai.

a.) pada cara pertama jika pada awal pencatatan akuntansi, akun perlengkapan dicatat sebagai harta maka pencatatan jurnal penyesuaiannya :
Beban Perlengkapan (debet)    Rp.....,-
     Perlengkapan (kredit)              Rp.....,-
Mengapa pencatatannya harus demikian, karena pada awal pencatatan akuntansi akun perlengkapan itu dicatat sebagai akun harta yaitu dicatat sebagai perlengkapan dimana perlengkapan tersebut berada atau dicatat dalam keadaan debet, sehingga untuk menguranginya perlengkapan haruslah di catat sebagai kredit, dan sebagai penyeimbang muncul akun nominal yaitu Beban perlengkapan.
Jadi misalkan saya beri contoh dimana dalam sebuah prusahaan akun perlatan di catat sebagai akun harta sebesar Rp.5,- dan pemakaian perlengkapan selama akhir periode adalah Rp.3,- . Maka buat lah ayat jurnal penyesuaiannya pada akhir periode akuntansi!
Beban Perlengkapan (debet)    Rp.3,-
     Perlengkapan (kredit)              Rp.3,-
Nah karena saldo awal perlengkapan sebesar Rp.5,- di debet, kemudian dilakukan pencatatan jurnal penyesuaian yaitu perlengkapan di sebelah kredit sebesar Rp.3,- . maka sisa peralatannya atau saldo peralatan yang sebenarnya adalah Rp.2,-

b.) Nah kemudian pada cara kedua ialah dimana perlengkapan di catat bukan dalam akun harta akan tetapi pada akun nominal pada awal periode yaitu di catat sebagai beban perlengkapan. Maka pencatatan ayat jurnal penyesuaiannya adalah :
Perlengkapan (debet)                Rp......,-
   Beban Perlengkapan (kredit)     Rp.....,-
Nah pencatatan kali ini berbalik dengan pencatatan yang di atas. Karena perlengkapan di catat sebagai beban perlangkapan dan pastinya setiap beban itu dicatat di sebelah debet maka pada jurnal penyesuaiannya beban perlengkapan haruslah di sebelah kredit supaya bisa mengurangi beban agar menjadi keadaan yang sebenarnya dan timbul akun baru yaitu akun harta berupa perlengkapan.
Contoh :
Sebuah prusahaan memiliki saldo perlengkapan sebesar Rp.5,- dan saldo tersebut di catat sebagai akun nominal yaitu dicatat sebagai beban perlengkapan. Dan pemakaian perlengkapan tersebut selama awal periode sampai akhir periode adalah sebesar Rp.3,- , maka buat lah ayat jurnal penyesuaiannya!!!!!!!
Perlengkapan (debet)                Rp.2,-
   Beban Perlengkapan (kredit)     Rp.2,-
Nah mengapa pencatatan tersebut nominalnya Rp.2,-???? karena pada kasus ini atau pada soal ini saldo awal perlengkapan dicatat sebagai beban perlengkapan dengan saldo Rp.5,-, dan kemudian pemakaian perlengkapan selama periode akuntansinya adalah Rp.3,- atau beban perlengkapan pada akhir periode akuntansinya haruslah Rp.3,- , sehingga pada jurnal penyesuaian haruslah beban perlengkapan dicatat  dengan nominal Rp.2,- di sebelah kredit supaya mengurangi pencatatan beban perlengkapan pada awal periode yang asalnya Rp.5,- menjadi Rp.3,-. Rp.3,- itu adalah beban perlengkapan yang sebenarnya. Dan juga muncul akun baru berupa harta yaitu akun perlengkapan sebesar Rp.2,- sebagai penyeimbang.

2. Akun Peralatan
Tahukah kalian mengapa aku perlatan itu harus disesuaikan padahalkan peralatan itu tadak akan habis????? Dalam ilmu akuntansi semua perlatan itu ada umurnya, tentunya memang peralatan tidak akan habis, akan tetapi peralatan itu bisa saja rusak. Dan kerusakan peralatan itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang salah satunya karena sudah terlalu lama di pakai atau istilah kerennya dalam akuntansi sudah habis umur ekonomisnya. Nah maka dari itu peralatan perlulah dilakukan penyesuaian supaya kita tau kapan habis umur ekonomisnya sehingga kita bisa mengganti lagi peralatan tersebut dengan yang baru. Nah dalam penyesuaian peralatan ini ada istilah tersendiri dalam ilmu akuntansi yaitu "penyusutan". Dan penyusutan ini pun dibuat nama dalam sebuah akun yaitu akun penyusutan peralatan. Sebenarnya penyusutan disini tidak hanya peralatan akan berlaku untuk semua benda yang berifat peralatan seperti gedung, saham, dan yang lainnya. namun kali ini saya jabarkan saja secara umum kepada akun peralatan. Nah bagaimana proses penyusutan itu ??? Ada banya sekali metode dalam penyusutan, namun kali ini saya akan menjelaskannya satu metode yang biasa digunakan atau umum digunakan saja karena fokus artikel saya kali ini membahas tentang ayat jurnal penyesuaiannya tidak spesifik ke penyusutan saja. Nah metode tersebut adalah metode penyusutan garis lurus. Dimana pada metode ini Rumus penyusutannya adalah :
Penyusutan = ((harga pokok)-(Nilai Sisa))/(Umur Ekonomis)
Nah saya akan jelaskan dulu elemen-elemen pada rumus ini. Pada rumus ini ada elemen harga pokok, harga poko itu adalah "harga sebuah peralatan berikut dengan semua biaya peralatan yang timbul atas pengiriman dan yang laiinya". kemudian ada elemen nilai sisa, nilai sisa di sini adalah "sebuah taksiran nilai sisa dari peralatan tersebut atau secara logikanya harga peralatan tersebut jika sudah rusak". Nilai sisa bisa kita sebut juga sebagai nilai residu. Nah dan yang terakhir ada elemen umur ekonomis, umur ekonomis adalah "taksiran umur dari peralatan tersebut". Kita masuk ke contoh :
Sebuah prusahaan memiliki peralatan dengan harga pokok Rp.12,-. Memiliki nilai sisa sebesar Rp.2,- dan nilai ekonomisnya selama v tahun. Berapa penyusutan peralatan tersebut pada periode akhir tahun pertama kemudian buat jurnal penyesuaiannya!!!!!!
Jawab :
Penyusutan = ((harga pokok)-(Nilai Sisa))/(Umur Ekonomis)
Penyusutan = (Rp,12 - Rp.2)/(5) 
Penyusutan = Rp.10/5
Penyusutan = Rp.2,-
Penyusutan pada akhir tahun pertama adalah Rp.2,-
Kemudian kita catat jurnal penyesuaiannya.
Beban Penyusutan Peralatan (debet)            Rp.2,-
     Akumulasi Penyusutan Peralatan (kredit)     Rp.2,-.
Nah jadi untuk pencatatan penyusutan seperti ini teman-teman.

3. Semua akun yang dibayar di muka
Semua akun yang dicatat sebagai akun dibayar dimuka haruslah dilakukan penyesuaian, karena arti dibayar dimuka disini adalah prusahaan membayar akan sesuatu tapi sesuatu tersebut ada yang seharusnya belum dicatat pada tahun tertentu. Misalnya prusahaan menyewa gedung, gedung tersebut disewa selama v tahun dan prusahaan tersebut telah membayarnya untuk jangka waktu selama v tahun. Nah otomatis untuk akhir tahun pertama pencatan harus di sesuaikan karena ktika masuk periode tahun berikutnya jangka waktu sewa gedung tersebut sudah berkurang satu tahun yaitu menjadi four tahun, dan timbul beban sewa selama satu tahun periode pencatatan tersebut. Kita masuk Contoh !
Sebuah prusahaan sudah menyewa gedung dan langsung membayar sewa selama v tahun sebesar Rp.10,- . Maka tentukan jurnal penyesuaiannya pada akhir periode akuntansi tahun pertama!!!!!
Kita hitung dulu biaya penyewaan gedung untuk satu tahun!
Biaya sewa selama satu tahun : 1/5 x Rp,10,- = Rp,2-
Nah maka jurnal penyesuaiannya :
Beban Sewa  (debet)                   Rp.2,-
    Sewa dibayar di Muka (kredit)   Rp.2-
Nah pencatatan di atas terjadi jika pada awal pencatatan di catat sebagai akun harta atau istilah akuntansinya di catat sebagai pendekatan neraca. Lalu bagaimana jika pada awal pencatat di catat sebagai beban sewa bukan sewa dibayar di muka, atau biasa di sebut di catat sebagai akun nominal. pencatatan jurnalnya :
Sewa dibayar di muka (debet) Rp.8,-
    Beban sewa (kredit)              Rp,8,- 
Mengapa beban sewa dicatat di kredit sebsar Rp.8,-. karena untuk mengurangi akun beban sewa yang dicatat pada awalnya sebesar Rp.10, menjadi saldo beban sewa pada tahun pertama adalah Rp.2,-   

4. Semua akun yang diterima di muka
Akun diterima di muka itu biasanya akun pendapatan, karena semua penirmaan itu adalah pendapatan kita. Misalkan sebuah prusahaan jait baju dan pelanggannya langsung membayar pada saat prusahaan jait tersebut belum menjaitnya. Nah prusahaan tersbut akan menirima uang pendapatannya, akan tetapi prusahaan belum menjait baju pelanggan tersebut, keadaan seperti ini lah yang di maksud diterima di muka.
Kita masuk contoh :
Prusahaan rental mobil menyewakan sebuah mobil selama v tahun sebesar Rp.5,-. Buat jurnal penyesuaian pada akhir tahun pertama!!!!!!
Kita hitung dulu berapa pendapatan yang masuk pada periode tahun pertama !!!
Pendapatan tahun pertama : 1/5 x Rp.5,- = Rp,1
Maka jurnal penyesuaiannya :
Sewa diterima dimuka (debet) Rp.1,-
     Pendapatan sewa (kredit)     Rp,1,-
Pencatatan di atas terjadi karena pencatatan penerimaan sewa dicatat sebagai akun harta yaitu akun sewa diterima dimuka dan dicatat d sebelah kredit. Maka pada jurnal diatas harus sewa diterima dimuka dicatat disebelah debet supaya bisa mengurangi akun harta berupa sewa dibayar di muka sehingga sesuai pada keadaan yang sebenarnya. Lalu bagaimana jika pencatatan penerimaan sewa ini pada awalnya dicatat sebagai pendapatan sewa ?????? Nah kalo dalam keadaan seperti itu begini jurnalnya :
Pendapatan sewa (debet)  Rp.4,-
      Sewa diterima dimuka (kredit) Rp.4,-
mengapa jurnal diatas nominalnya Rp.4,- . Karena pada awal pencatatan penerimaan dicatat dengan akun pendapatan sewa atau dicatat sebagai aku nominal sebesar Rp.5,- maka untuk membuat agar saldo akun pada pendapatan sewa menjukan keadaan yang sebenarnya pada tahun pertama harus lah dikurangi dengan Rp.4,- atau dalam pencatatan jurnal akuntansi pendapatannya dicatat di sebelah debet. Dan muncul akun baru sebagai penyeimbang pencatatan yaitu akun sewa diterima di muka.

5. Semua akun biaya yang masih harus dibayar.
Pada ayat ini terjadi dimana biaya masuk pada akhir periode akan tetapi akan dilakukan pembayaran pada periode berikutnya. Contoh :
Pada akhir bulan seorang kariyawan yang baru masuk pada tanggal 28, sehingga iya hanya bekerja dua hari dan gijh karyawan tersebut akan dibayar pada bulan berikutnya yaitu sebesar Rp.1,-. Buatlah jurnal penyesuaiannya pada akhir bulan tersebut !!!!
Beban gajih (debet)        Rp.1,-
    Hutang Gajih (kredit)     Rp.1,-
Nah seperti itulah jurnalnya. Memang dalam ayat jurnal yang ini sangat lah mudah teman-teman.

6. Semua akun pendapatan yang masih harus diterima
Ayat ini adalah kebalikan dari ayat nomor v diatas. Ayat ini terjadi ktika suatu pendapatan yang harusnya diterima pada bulan tersebut akan tetapi diterima pada bulan berikutnya dengan alasan-alasan tertentu. Contoh :
Pada akhir bulan pencatatan akuntansi ada bunga yang masih harus diterima oleh prusahaan sebesar Rp,1,-. Buatlah jurnal penyesuaiannya!!!
Piutang bunga (debet)          Rp.1,-
   Pendapatan bunga (kredit)   Rp.1-

Jadi kesimpulannya adalah dalam periode akuntansi ada half dozen akun yang harus di sesuaikan supaya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, diantaranya adalah : 
1. Penyesuaian pemakaian perlengkapan
2. Penyesuaian penyusutan peralatan
3. Penyesuaian biaya dibayar di muka
4. Penyesuaian pendapatan diterima di muka
5. Penyesuaian biaya yang masih harus dibayar
6. Penyesuaian pendapatan yang masih harus diterima

Nah segini dulu ya artikel saya kali ini. Jika temen-temen membacanya dengan perlahan dan dengan cerdas, maka dijamin kalian akan ngerti akan dasar dasar dari penyesuaian. Baca den ulangi dengan pelan-pelan jika teman masih belum faham. Buat artikel lanjutannya bisa dibaca di link Neraca Lajur .
Moho maaf klo ada salah-salah kata dari gue
Untuk menambah pemahaman saya sarankan juga baca langsung di link :
Akhirkata Wassalamualaikum Wr. Wb.

Ayat-Ayat Jurnal Penyesuaian

Hallo assalamualaikum semuanya ??????? :) Di hari ini gue seneng banget bakalan berbagi artikel lagi sama temen temen sekalian, dimana topik materi yang bakalan gua bagiin lumayan bakalan agak agak mengerus kecerdasan iq temen temen sekalian kyanya. Materi yang bakalan gua posting di artikel kali ini yaitu tentang Ayat-ayat Jurnal Penyesuaian. Dari namanya udah serem banget ya ????? Tapi tenang ajh lu udah dateng ke weblog yang tepat, dimana di dalem weblog gue, gue tuh posting artikel ngga asal asalan, artikel gua tuh gua bikin biar mudah dipahamin sama temen-temen semua, artikel gua tuh bisa di bilang bahasanya mudah dimengerti lah. Oh iyh sebelum gua berbagi materi gua mau perkenalin diri gua dulu nih ama temen-temen. Nama gue Muahamad Pajar Sidik, gua lahir di sukabumi tanggal 21 maret tahun 1997, gua jebolan SMK Negeri two Kota sukabumi, Hobi gua ya kya gnih bikin artikel artikel buat temen-temen nih, atau bisa juga di sebut ngeblog deh. Awalnya gua suka ngeblog tuh karena gua liat temen-temen gua yang bisa kaya gitu karena blog, semoga gua juga bisa kya gth ya amiiinnnnnn. Ok perkenalan dari gua udah dulu ya, selanjutnya perkenalan dari kelian nih bisa langsung perkenalan dengan cara masuk hubungi penulis di atas deh :). Kalo udah perkenalannya yo kita lanjut ke materi. Gua Bakalan Berbagi materi Ayat Ayat Jurnal Penyesuaian secara terstruktur, yang pertama gua bakalan jelasin pegertian ayat jurnal penyesuaian, kemudian gua bakalan jelasin apa itu fungsi dari jurnal penyesuaian atau manfaat dari jurnal penyesuaian, dan terakhir gua bakalan jelasin satu persatu Ayat Ayat Jurnal Penyesuaian. Yo let's see!!!

Pengertian Ayat Jurnal Penyesuaian
Ayat jurnal penyesuaian adalah "Suatu ayat ayat atau kumpulan beberapa akun yang di catat dalam sebuah jurnal dengan tujuan untuk menyesuaikan saldo saldo akun dalam keadaan yang sebenarnya". Nah gmn temen temen ngerti maksud dari pengertiannya ?????? Jadi temen nih ya ayat jurnal penyesuaian itu di buat untuk menyesuaikan akun akun yang belum pada keadaan yang sebenarnya. Misalkan sebuah prusahaan saldo akun perlatannya tuh adalah Rp.5000,- , tapi kan klo peralatan itu udah di pake selama berhari bahkan berbulan-bulan otomatis peralatan itu pun udah ngga baru lagi dan kekuatan mesinnya pun akan berkurang, maka dari itu harus lah dilakukan penyesuaian sehingga saldo peralatan itu pada keadaan yang sebenarnya. Ayat jurnal penyesuaian itu dilakukan atau dicatat setiap akhir periode pencatatan akuntanasi, ada yang dicatat di akhir bulan dan ada juga yang di catat di akhir tahun. Tentunya dalam membuat atau mencatat ayat jurnal penyesuaian ini aga aga rumit karena kita harus berfikir dabel untuk mencatatnya. Apa yang saya maksud berfikir dabel????? berfikir dabel disini saya maksud kan karena ktika kita mencatat ayat jurnal penyesuain kita tidak mencatatnya saja tapi kita harus menghitung berapa nominal akun yang kita tulis supaya dapat menyesuaikan saldo akun pada keadaan yang sebenarnya. Lalu bagaimana kak pajar caranya bikin ayat jurnal penyesuaiannya ??? sebentar sebelum gue jelasin itu gue bakalan jelasin dulu manfaat dari ayat jurnal penyesuaian.

Fungsi atau Manfaat dari Ayat Jurnal Penyesuaian
Fungsi ayat jurnal penyesuian adalah "untuk menyesuaikan saldo akun-akun yang belum pada keadaan yang sebenernya menjadi dalam keadaan yang sebenarnya". Nah seperti yang udah gua jelasin di atas bahwa ayat jurnal penyesuaian itu digunakan untuk menyesuakan akun pada keadaan yang sebenarnya. Nah lalu gmn ka pajar klo prusahaan itu ngga ada akun yang harus di sesuaikan??? nah berarti kalo dalam prusahaan itu tidak ada akunn harus disesuaikan berarti sudah saja tidak usah dibuat ayat jurnal penyesuaian, akan tetapi tidak mungkin sebuah prusahaan semua akunnya itu pada keadaan yang sebenarnya pada akhir periode pencatatan tanpa dibuat ayat jurnal penyesuaian, karena setiap prusahaan pasti memiliki peralatan, perlengkapan yang dimana akan menimbulkan harus dibuatnya ayat jurnal penyesuaian. Lalu kak bagaimana caranya agar kita dapat mengetahui akun akun apa saja yang harus disesuaikan???? Nah pertanyaan ini bakalan gua jelasin dan ini bakalan bikin kepala temen temen agak pusing, tapi pusingnya dikit sih ngga kya di ajarin ama guru temen-temen yang galak udah gitu penjelasannya susah dimengerti lagi wkwkwk...... Ok gua bakalan jelasin alias kasih tau ama temen-temen apa ajah akun-akun yang harus disesuaikan itu. Simak dengan baik penjelasan di bawah :

Ayat-Ayat Jurnal Penyesuaian
Akun Akun yang harus disesuaikan agar bisa dalam keadaan yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi itu ada half dozen akun yaitu :
1. Akun Perlengkapan.
Akun perlengkapan harus disesuaikan karena didalam atau selama awal periode akuntansi sampai akhir periode akuntansi pasti ada sebuah pemakaian perlengkapan sehingga harus ada penyesuaian terhadap pemakaian perlengkapan. Nah bagaimana cara membuat ayat jurnal penyesuaiannya??? dalam hal ini ada dua cara yang biasa di pakai.

a.) pada cara pertama jika pada awal pencatatan akuntansi, akun perlengkapan dicatat sebagai harta maka pencatatan jurnal penyesuaiannya :
Beban Perlengkapan (debet)    Rp.....,-
     Perlengkapan (kredit)              Rp.....,-
Mengapa pencatatannya harus demikian, karena pada awal pencatatan akuntansi akun perlengkapan itu dicatat sebagai akun harta yaitu dicatat sebagai perlengkapan dimana perlengkapan tersebut berada atau dicatat dalam keadaan debet, sehingga untuk menguranginya perlengkapan haruslah di catat sebagai kredit, dan sebagai penyeimbang muncul akun nominal yaitu Beban perlengkapan.
Jadi misalkan saya beri contoh dimana dalam sebuah prusahaan akun perlatan di catat sebagai akun harta sebesar Rp.5,- dan pemakaian perlengkapan selama akhir periode adalah Rp.3,- . Maka buat lah ayat jurnal penyesuaiannya pada akhir periode akuntansi!
Beban Perlengkapan (debet)    Rp.3,-
     Perlengkapan (kredit)              Rp.3,-
Nah karena saldo awal perlengkapan sebesar Rp.5,- di debet, kemudian dilakukan pencatatan jurnal penyesuaian yaitu perlengkapan di sebelah kredit sebesar Rp.3,- . maka sisa peralatannya atau saldo peralatan yang sebenarnya adalah Rp.2,-

b.) Nah kemudian pada cara kedua ialah dimana perlengkapan di catat bukan dalam akun harta akan tetapi pada akun nominal pada awal periode yaitu di catat sebagai beban perlengkapan. Maka pencatatan ayat jurnal penyesuaiannya adalah :
Perlengkapan (debet)                Rp......,-
   Beban Perlengkapan (kredit)     Rp.....,-
Nah pencatatan kali ini berbalik dengan pencatatan yang di atas. Karena perlengkapan di catat sebagai beban perlangkapan dan pastinya setiap beban itu dicatat di sebelah debet maka pada jurnal penyesuaiannya beban perlengkapan haruslah di sebelah kredit supaya bisa mengurangi beban agar menjadi keadaan yang sebenarnya dan timbul akun baru yaitu akun harta berupa perlengkapan.
Contoh :
Sebuah prusahaan memiliki saldo perlengkapan sebesar Rp.5,- dan saldo tersebut di catat sebagai akun nominal yaitu dicatat sebagai beban perlengkapan. Dan pemakaian perlengkapan tersebut selama awal periode sampai akhir periode adalah sebesar Rp.3,- , maka buat lah ayat jurnal penyesuaiannya!!!!!!!
Perlengkapan (debet)                Rp.2,-
   Beban Perlengkapan (kredit)     Rp.2,-
Nah mengapa pencatatan tersebut nominalnya Rp.2,-???? karena pada kasus ini atau pada soal ini saldo awal perlengkapan dicatat sebagai beban perlengkapan dengan saldo Rp.5,-, dan kemudian pemakaian perlengkapan selama periode akuntansinya adalah Rp.3,- atau beban perlengkapan pada akhir periode akuntansinya haruslah Rp.3,- , sehingga pada jurnal penyesuaian haruslah beban perlengkapan dicatat  dengan nominal Rp.2,- di sebelah kredit supaya mengurangi pencatatan beban perlengkapan pada awal periode yang asalnya Rp.5,- menjadi Rp.3,-. Rp.3,- itu adalah beban perlengkapan yang sebenarnya. Dan juga muncul akun baru berupa harta yaitu akun perlengkapan sebesar Rp.2,- sebagai penyeimbang.

2. Akun Peralatan
Tahukah kalian mengapa aku perlatan itu harus disesuaikan padahalkan peralatan itu tadak akan habis????? Dalam ilmu akuntansi semua perlatan itu ada umurnya, tentunya memang peralatan tidak akan habis, akan tetapi peralatan itu bisa saja rusak. Dan kerusakan peralatan itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang salah satunya karena sudah terlalu lama di pakai atau istilah kerennya dalam akuntansi sudah habis umur ekonomisnya. Nah maka dari itu peralatan perlulah dilakukan penyesuaian supaya kita tau kapan habis umur ekonomisnya sehingga kita bisa mengganti lagi peralatan tersebut dengan yang baru. Nah dalam penyesuaian peralatan ini ada istilah tersendiri dalam ilmu akuntansi yaitu "penyusutan". Dan penyusutan ini pun dibuat nama dalam sebuah akun yaitu akun penyusutan peralatan. Sebenarnya penyusutan disini tidak hanya peralatan akan berlaku untuk semua benda yang berifat peralatan seperti gedung, saham, dan yang lainnya. namun kali ini saya jabarkan saja secara umum kepada akun peralatan. Nah bagaimana proses penyusutan itu ??? Ada banya sekali metode dalam penyusutan, namun kali ini saya akan menjelaskannya satu metode yang biasa digunakan atau umum digunakan saja karena fokus artikel saya kali ini membahas tentang ayat jurnal penyesuaiannya tidak spesifik ke penyusutan saja. Nah metode tersebut adalah metode penyusutan garis lurus. Dimana pada metode ini Rumus penyusutannya adalah :
Penyusutan = ((harga pokok)-(Nilai Sisa))/(Umur Ekonomis)
Nah saya akan jelaskan dulu elemen-elemen pada rumus ini. Pada rumus ini ada elemen harga pokok, harga poko itu adalah "harga sebuah peralatan berikut dengan semua biaya peralatan yang timbul atas pengiriman dan yang laiinya". kemudian ada elemen nilai sisa, nilai sisa di sini adalah "sebuah taksiran nilai sisa dari peralatan tersebut atau secara logikanya harga peralatan tersebut jika sudah rusak". Nilai sisa bisa kita sebut juga sebagai nilai residu. Nah dan yang terakhir ada elemen umur ekonomis, umur ekonomis adalah "taksiran umur dari peralatan tersebut". Kita masuk ke contoh :
Sebuah prusahaan memiliki peralatan dengan harga pokok Rp.12,-. Memiliki nilai sisa sebesar Rp.2,- dan nilai ekonomisnya selama v tahun. Berapa penyusutan peralatan tersebut pada periode akhir tahun pertama kemudian buat jurnal penyesuaiannya!!!!!!
Jawab :
Penyusutan = ((harga pokok)-(Nilai Sisa))/(Umur Ekonomis)
Penyusutan = (Rp,12 - Rp.2)/(5) 
Penyusutan = Rp.10/5
Penyusutan = Rp.2,-
Penyusutan pada akhir tahun pertama adalah Rp.2,-
Kemudian kita catat jurnal penyesuaiannya.
Beban Penyusutan Peralatan (debet)            Rp.2,-
     Akumulasi Penyusutan Peralatan (kredit)     Rp.2,-.
Nah jadi untuk pencatatan penyusutan seperti ini teman-teman.

3. Semua akun yang dibayar di muka
Semua akun yang dicatat sebagai akun dibayar dimuka haruslah dilakukan penyesuaian, karena arti dibayar dimuka disini adalah prusahaan membayar akan sesuatu tapi sesuatu tersebut ada yang seharusnya belum dicatat pada tahun tertentu. Misalnya prusahaan menyewa gedung, gedung tersebut disewa selama v tahun dan prusahaan tersebut telah membayarnya untuk jangka waktu selama v tahun. Nah otomatis untuk akhir tahun pertama pencatan harus di sesuaikan karena ktika masuk periode tahun berikutnya jangka waktu sewa gedung tersebut sudah berkurang satu tahun yaitu menjadi four tahun, dan timbul beban sewa selama satu tahun periode pencatatan tersebut. Kita masuk Contoh !
Sebuah prusahaan sudah menyewa gedung dan langsung membayar sewa selama v tahun sebesar Rp.10,- . Maka tentukan jurnal penyesuaiannya pada akhir periode akuntansi tahun pertama!!!!!
Kita hitung dulu biaya penyewaan gedung untuk satu tahun!
Biaya sewa selama satu tahun : 1/5 x Rp,10,- = Rp,2-
Nah maka jurnal penyesuaiannya :
Beban Sewa  (debet)                   Rp.2,-
    Sewa dibayar di Muka (kredit)   Rp.2-
Nah pencatatan di atas terjadi jika pada awal pencatatan di catat sebagai akun harta atau istilah akuntansinya di catat sebagai pendekatan neraca. Lalu bagaimana jika pada awal pencatat di catat sebagai beban sewa bukan sewa dibayar di muka, atau biasa di sebut di catat sebagai akun nominal. pencatatan jurnalnya :
Sewa dibayar di muka (debet) Rp.8,-
    Beban sewa (kredit)              Rp,8,- 
Mengapa beban sewa dicatat di kredit sebsar Rp.8,-. karena untuk mengurangi akun beban sewa yang dicatat pada awalnya sebesar Rp.10, menjadi saldo beban sewa pada tahun pertama adalah Rp.2,-   

4. Semua akun yang diterima di muka
Akun diterima di muka itu biasanya akun pendapatan, karena semua penirmaan itu adalah pendapatan kita. Misalkan sebuah prusahaan jait baju dan pelanggannya langsung membayar pada saat prusahaan jait tersebut belum menjaitnya. Nah prusahaan tersbut akan menirima uang pendapatannya, akan tetapi prusahaan belum menjait baju pelanggan tersebut, keadaan seperti ini lah yang di maksud diterima di muka.
Kita masuk contoh :
Prusahaan rental mobil menyewakan sebuah mobil selama v tahun sebesar Rp.5,-. Buat jurnal penyesuaian pada akhir tahun pertama!!!!!!
Kita hitung dulu berapa pendapatan yang masuk pada periode tahun pertama !!!
Pendapatan tahun pertama : 1/5 x Rp.5,- = Rp,1
Maka jurnal penyesuaiannya :
Sewa diterima dimuka (debet) Rp.1,-
     Pendapatan sewa (kredit)     Rp,1,-
Pencatatan di atas terjadi karena pencatatan penerimaan sewa dicatat sebagai akun harta yaitu akun sewa diterima dimuka dan dicatat d sebelah kredit. Maka pada jurnal diatas harus sewa diterima dimuka dicatat disebelah debet supaya bisa mengurangi akun harta berupa sewa dibayar di muka sehingga sesuai pada keadaan yang sebenarnya. Lalu bagaimana jika pencatatan penerimaan sewa ini pada awalnya dicatat sebagai pendapatan sewa ?????? Nah kalo dalam keadaan seperti itu begini jurnalnya :
Pendapatan sewa (debet)  Rp.4,-
      Sewa diterima dimuka (kredit) Rp.4,-
mengapa jurnal diatas nominalnya Rp.4,- . Karena pada awal pencatatan penerimaan dicatat dengan akun pendapatan sewa atau dicatat sebagai aku nominal sebesar Rp.5,- maka untuk membuat agar saldo akun pada pendapatan sewa menjukan keadaan yang sebenarnya pada tahun pertama harus lah dikurangi dengan Rp.4,- atau dalam pencatatan jurnal akuntansi pendapatannya dicatat di sebelah debet. Dan muncul akun baru sebagai penyeimbang pencatatan yaitu akun sewa diterima di muka.

5. Semua akun biaya yang masih harus dibayar.
Pada ayat ini terjadi dimana biaya masuk pada akhir periode akan tetapi akan dilakukan pembayaran pada periode berikutnya. Contoh :
Pada akhir bulan seorang kariyawan yang baru masuk pada tanggal 28, sehingga iya hanya bekerja dua hari dan gijh karyawan tersebut akan dibayar pada bulan berikutnya yaitu sebesar Rp.1,-. Buatlah jurnal penyesuaiannya pada akhir bulan tersebut !!!!
Beban gajih (debet)        Rp.1,-
    Hutang Gajih (kredit)     Rp.1,-
Nah seperti itulah jurnalnya. Memang dalam ayat jurnal yang ini sangat lah mudah teman-teman.

6. Semua akun pendapatan yang masih harus diterima
Ayat ini adalah kebalikan dari ayat nomor v diatas. Ayat ini terjadi ktika suatu pendapatan yang harusnya diterima pada bulan tersebut akan tetapi diterima pada bulan berikutnya dengan alasan-alasan tertentu. Contoh :
Pada akhir bulan pencatatan akuntansi ada bunga yang masih harus diterima oleh prusahaan sebesar Rp,1,-. Buatlah jurnal penyesuaiannya!!!
Piutang bunga (debet)          Rp.1,-
   Pendapatan bunga (kredit)   Rp.1-

Jadi kesimpulannya adalah dalam periode akuntansi ada half dozen akun yang harus di sesuaikan supaya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, diantaranya adalah : 
1. Penyesuaian pemakaian perlengkapan
2. Penyesuaian penyusutan peralatan
3. Penyesuaian biaya dibayar di muka
4. Penyesuaian pendapatan diterima di muka
5. Penyesuaian biaya yang masih harus dibayar
6. Penyesuaian pendapatan yang masih harus diterima

Nah segini dulu ya artikel saya kali ini. Jika temen-temen membacanya dengan perlahan dan dengan cerdas, maka dijamin kalian akan ngerti akan dasar dasar dari penyesuaian. Baca den ulangi dengan pelan-pelan jika teman masih belum faham. Buat artikel lanjutannya bisa dibaca di link Neraca Lajur .
Moho maaf klo ada salah-salah kata dari gue
Untuk menambah pemahaman saya sarankan juga baca langsung di link :
Akhirkata Wassalamualaikum Wr. Wb.

Cara Menyusun Jurnal Pembiasaan Dan Formatnya

Cara Menyusun Jurnal Penyesuaian dan Formatnya Cara Menyusun Jurnal Penyesuaian dan Formatnya


Setelah ayat jurnal (journal entry) diposting ke buku besar (ledger), kemudian disiapkanlah neraca saldo sebelum penyesuaian (un-adjusted trial balance). Siklus akuntansi belum selesai hingga di sini. Masih ada beberapa tahapan proses lagi yang harus dilalui hingga jadinya diterbitkan seperangkat laporan keuangan (financial statement) yang bermanfaat bagi para users. Tahapan proses tersebut diantaranya yaitu proses penyesuaian, proses penyajian neraca saldo sesudah penyesuaian (adjusted trial balance) dan seterusnya.

Pada simpulan periode akuntansi, banyak saldo akun dalam buku besar yang sanggup segera dilaporkan dalam laporan keuangan tanpa mengalami perubahan. Akan tetapi, ada juga beberapa akun yang perlu disesuaikan. Penyesuaian ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk memperbaharui (updating) data laporan keuangan supaya sesuai dengan konsep akrual dan konsep penandingan yang berlaku dalam akuntansi. Sebagai pola yaitu bahwa besarnya saldo perlengkapan (supplies) yang mencerminkan : harga pokok perlengkapan pada awal periode ditambah dengan harga pokok perlengkapan yang diperoleh/dibeli sepanjang periode, haruslah diadaptasi dengan besarnya jumlah perlengkapan yang telah dipergunakan sepanjang periode untuk mengetahui saldo simpulan perlengkapan yang masih tersisa (yang belum digunakan). Contoh lainnya yaitu penyesuaian untuk akun beban honor dan akun utang honor yang timbul atas jumlah honor yang belum dibayarkan tetapi bebannya telah terjadi (incurred); akun piutang bunga dan akun pendapatan bunga yang timbul atas jumlah bunga yang belum diterima uangnya tetapi pendapatannya telah terjadi; akun beban dibayar dimuka; dan lain-lain.

Ayat jurnal yang menciptakan saldo akun menjadi up to date pada simpulan periode akuntansi dinamakan sebagai adjusting journal entry. Setiap ayat jurnal penyesuaian sekurang-kurangnya akan mempengaruhi satu akun laporan keuntungan rugi dan satu akun neraca. Jadi, dalam ayat jurnal penyesuaian selalu melibatkan akun pendapatan atau beban dan akun aset atau akun kewajiban. Apa yang akan terdi kalau seandainya akuntan lupa menciptakan ayat jurnal penyesuaian terhadap akun-akun yang bekerjsama memerlukan penyesuaian? jawabannya yaitu tentu saja bahwa akun-akun tersebut akan menjadi tidak up to date, dalam arti akun-akun tersebut ada yang kebesaran jumlahnya (overstated) dan ada juga yang kekecilan (understated), sehingga terjadilah yang namanya salah saji (misstatement) dalam laporan keuangan. Pada prinsipnya ada empat item yang memerlukan penyesuaian, yakni:

1.      beban yang masih harus dibayar/beban akrual/utang akrual (accrued expenses or accrued liabilities),
2.      pendapatan yang masih harus diterima/pendapatan akrual/piutang akrual (accrued revenues or accrued assets),
3.      beban yang ditangguhkan atau biaya dibayar di muka (deferred expenses or prepaid expenses), dan
4.      pendapatan yang ditangguhkan atau pendapatan diterima di muka (deferred revenues or unearned revenues).

v  Accrued Expenses / Accrued Liabilities
Sepanjang periode, beban-beban tertentu mungkin telah terjadi tetapi pembayarannya belum dilakukan hingga pada periode berikutnya. Pada simpulan periode akuntansi yaitu perlu untuk menentukan dan mencatat beban-beban yang telah terjadi ini meskipun belum dibayarkan. Dalam pencatatan beban/utang akrual ini, akun beban di debet dan akun utang di kredit.
Contoh ayat jurnal penyesuain untuk mencatat accrued expense or accrued liability yaitu sebagai berikut:

Beban Upah                       xxx
       Utang Upah                          xxx  
     Beban Bunga                      xxx
Utang Bunga                                    xxx

Misalkan :
1.        Perusahaan membayar upah karyawan pada setiap hari Sabtu, di mana pembayaran upah terakhir untuk tahun 2008 ini jatuh pada tanggal 27 Desember 2008 (hari Sabtu). Periode akuntansi (pembukuan) perusahaan berakhir tanggal 31 Desember 2008 Perusahaan tetapkan bahwa jumlah hari kerja dalam seminggu yaitu sebanyak 6 hari, yaitu mulai dari hari Senin hingga Sabtu. Besarnya total upah karyawan yang dibayarkan untuk setiap 6 hari kerja yaitu Rp. 20 juta.

Berdasarkan pencatatan secara accrual basis, upah karyawan selama 3 hari yaitu untuk tanggal 29 Desember 2008 (Senin), 30 Desember 2008 (Selasa), dan tanggal 31 Desember 2008 (Rabu) haruslah diakui sebagai belahan dari beban upah karyawan tahun 2008, meskipun pembayarannya gres akan dilakukan lagi pada hari Sabtu pertama di tahun 2009 nanti. Ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2008 adalah:

Beban Upah                Rp. 10.000.000,.
Utang Upah                                           Rp. 10.000.000
(3/6 x Rp. 20 juta)

2.      Pada tanggal 1 September 2008, perusahaan memperoleh sumbangan uang dari Bank senilai Rp. 100 juta. Pinjaman ini berjangka waktu 6 bulan. Perusahaan diharuskan untuk mengembalikan nilai pokok sumbangan beserta bunganya pada ketika sumbangan tersebut jatuh tempo, yaitu tepatnya pada tanggal 1 Maret 2009 Besarnya tingkat suku bunga sumbangan yang disepakati oleh kedua belah pihak yaitu 9 % per tahun. Periode akuntansi (pembukuan) perusahaan berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Berdasarkan pencatatan secara accrual basis, bunga sumbangan selama 4 bulan (September, Oktober, November, dan Desember) yang sudah terjadi (berlangsung) di tahun 2008 haruslah diakui sebagai beban tahun 2008, meskipun pembayaran nya gres akan dilakukan pada tanggal 1 Maret 2009 nanti. Ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2008 yaitu :

Beban Bunga               Rp. 3.000.000,
       Utang Bunga                           Rp. 3.000.000,
(4/12 x 9 % x Rp. 100 juta)

v  Accrued Revenues / Accrued Assets
Sepanjang periode, pendapatan tertentu mungkin telah terjadi tetapi penagihan kas belum dilakukan hingga pada periode berikutnya. Pada simpulan periode akuntansi yaitu perlu untuk menentukan dan mencatat pendapatan yang telah terjadi ini meskipun belum diterima uangnya. Dalam pencatatan atas pendapatan akrual ini, akun aset di debet dan akun pendapatan di kredit.
Contoh ayat jurnal penyesuain untuk mencatat accrued revenue or accrued asset yaitu sebagai berikut:

Piutang Bunga                    xxx
Pendapatan Bunga                  xxx

Misalkan:
Pada tanggal 1 September 2008, perusahaan memperlihatkan sumbangan uang kepada debitur senilai Rp. 100 juta. Pinjaman ini berjangka waktu 6 bulan. Perusahaan akan mendapatkan kembali nilai pokok sumbangan beserta bunganya pada ketika sumbangan tersebut jatuh tempo, yaitu tepatnya pada tanggal 1 Maret 2009. Besarnya tingkat suku bunga sumbangan yang disepakati oleh kedua belah pihak yaitu 9 % per tahun. Periode akuntansi (pembukuan) perusahaan berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Berdasarkan pencatatan secara accrual basis, bunga sumbangan selama 4 bulan (September, Oktober, November, dan Desember) yang sudah terjadi (berlangsung) di tahun 2008 haruslah diakui sebagai pendapatan tahun 2008, meskipun pembayarannya gres akan diterima pada tanggal 1 Maret 2009 nanti. Ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2008 adalah

Piutang Bunga                    Rp. 3.000.000,
  Pendapatan Bunga                                          Rp. 3.000.000,
(4/12 x 9 % x Rp. 100 juta)

v  Deferred Expenses / Prepaid Expenses
Sepanjang periode, pengeluaran-pengeluaran tertentu (yang telah dibayarkan) dicatat pada pembukuan namun atas barang atau jasa yang belum digunakan. Pada simpulan periode akuntansi yaitu perlu untuk menentukan secara sempurna mana belahan dari pengeluaran-pengeluaran tersebut yang sudah dipakai/dimanfaatkan selama periode berjalan (yang telah menjadi beban) dan mana belahan dari pengeluaran-pengeluaran tersebut yang akan digunakan/ditangguhkan untuk periode berikutnya (deferred expenses). Untuk belahan dari pengeluaran-pengeluaran yang gres akan digunakan dalam periode berikutnya memerlukan legalisasi sebagai aset (karena belum terpakai).

Metode penyesuaian untuk prepaid expenses tergantung pada bagaimana pengeluaran-pengeluaran tadi awalnya di catat di dalam akun. Pengeluaran-pengeluaran mungkin awalnya telah dicatat sebesar debet ke akun aset terlebih dahulu atau sanggup juga pribadi ke akun beban. Kedua metode ini kalau diterapkan secara konsisten akan menghasilkan nilai simpulan yang sama, jadi kedua metode tersebut sama-sama benar/diperkenankan. Perusahaan akan menentukan salah satu dari kedua metode yang ada dan menerapkannya pada masingmasing periode.

·          Mula-mula di debet ke akun aset
Jika akun aset mula-mula di debet dalam ayat jurnal umum, maka ayat jurnal penyesuaian (pada simpulan periode akuntansi) men syaratkan bahwa saya pengeluaran yang telah nya yaitu akun aset akan bahwa akun beban akan di debet atas belahan dari jumlah uaran yang telah digunakan selama periode berjalan dan lawansitu akun aset akan di kredit sebesar jumlah prepaid yang telah ang sebab pemakaian. Akun aset yang masih tersisa dengan debet memperlihatkan belahan dari jumlah pengeluaran di perio jalan yang akan sanggup digunakan nanti pada periode mendatang. Sebagai pola misalkan bahwa pada tanggal 1 Januari 2008, peruahaan membayar di muka premi asuransi sebesar $ 120 untuk masa pertanggungan 3 tahun. Jika pencatatan atas pembayaran premi asuransi tersebut mula-mula diakui sebagai aset terlebih dahulu, dan periode akuntansi (pembukuan) perusahaan diasumsikan berakhir tanggal 31 Desember 2008, maka :
 Ayat jurnal umum yang dibentuk pada tanggal 1 Januari 2008 (pada ketika pembayaran di muka) adalah:

Asuransi Dibayar di Muka      $ 120
Kas                                          $ 120

Sedangkan, ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2008 adalah:

Beban Asuransi                                   $ 40
      Asuransi Dibayar di Muka                  $ 40
($ 120 x 1/3)

Premi asuransi yang dibayarkan di muka sebesar $ 120 dibutuhkan sanggup bermanfaat untuk jangka waktu 3 tahun, yaitu terhitung mulai awal tahun 2008 hingga simpulan tahun 2010 mendatang. Sepanjang tahun 2008 (satu tahun penuh), manfaat dari pembayaran premi asuransi tersebut sudah dipergunakan/sudah berlangsung, sehingga sepertiga dari $ 120 haruslah diakui sebagai beban untuk tahun 2008. Sedangkan sisanya, dua pertiga dari $ 120, yaitu $ 80 masih merupakan aset (asuransi dibayar di muka) dengan saldo de bet, yang dibutuhkan sanggup memperlihatkan manfaat dalam tahun 2009 dan tahun 2010 mendatang.

·          Mula-mula di debet ke akun beban
Jika akun beban mula-mula di debet dalam ayat jurnal umum. maka ayat jurnal penyesuaian (pada simpulan periode akuntansi) meng. haruskan bahwa akun aset akan di debet sebesar belahan dari jumlah pengeluaran yang belum terpakai dalam periode berjalan (yang ditangguhkan atau gres akan digunakan pada masa yang akan datang) dan akun beban akan di kredit. Akun beban kemudian akan tersisa dengan saldo debet yang menggambarkan atau memperlihatkan belahan dari jumlah pengeluaran yang telah dipakai/dimanfaatkan selama periode berjalan. Sebagai pola : idem dengan di atas, hanya saja pencatatan atas pembayaran premi asuransi tersebut mula-mula diakui pribadi sebagai beban.
Ayat jurnal umum yang dibentuk pada tanggal 1 Januari 2008 (pada ketika pembayaran di muka)
adalah
Beban Asuransi           $ 120
  Kas                              $ 120

Sedangkan, ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2008 adalah

Asuransi Dibayar di Muka                  $ 80
       Beban Asuransi                                   $ 80
($ 120 x 2/3)

Perlu diperhatikan di sini bahwa kedua metode akan menghasilkan nilai simpulan yang sama. Pelajarilah dengan cermat, bahwa dengan memakai salah satu dari kedua metode tersebut akan sama-sama diperoleh besarnya beban asuransi yang akan dilaporkan dalam laporan keuntungan rugi (income statement) untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar $ 40, sedangkan untuk saldo akun aset yaitu akun asuransi dibayar di muka yang akan tampak di neraca (balanced sheet) per 31 Desember 2008 yaitu sebesar $ 80.

v  Deferred Revenues / Unearned Revenues
Pembayaran-pembayaran mungkin akan diterima dari pelanggan sebelum barang dikirim atau sebelum jasa diberikan. Jumlah yang diterima di muka akan dicatat dengan mendebet akun aset (kas) dan kreditnya sanggup dengan memakai dua akun, yaitu pribadi diakui sebagai akun pendapatan atau sanggup juga terlebih dahulu diakui sebagai akun utang (pendapatan diterima di muka). Pada simpulan periode akuntansi yaitu perlu untuk menentukan mana belahan dari jumlah penerimaan tersebut yang benar-benar telah menjadi pendapatan untuk periode berjalan dan mana belahan dari jumlah penerimaan tersebut (yang diterima di periode berjalan) yang akan ditangguhkan sebagai pendapatan untuk periode mendatang (deferred revenues). Metode penyesuaian untuk pendapatan yang ditangguhkan tergantung pada apakah penerimaan pendapatan atas barang yang belum dikirim atau atas jasa yang belum diberikan pada awalnya dicatat sebesar kredit ke akun pendapatan atau akun utang.

Contoh umum dari pendapatan yang diterima di muka adalah: penerimaan uang langganan majalah/surat kabar dari pelanggan, penerimaan di muka atas uang sewa dari si penyewa, penerimaan uang dari hasil penjualan tiket, penerimaan uang kuliah dari mahasiswa, dan lain sebagainya. Sesungguhnya, inti daripada unearned revenues yaitu bahwa uang telah diterima di muka tetapi barang atau jasa belum diberikan. Majalah akan segera dikirim kalau uang telah diterima terlebih dahulu dari si pelanggan, si penyewa rumah gres sanggup memakai akomodasi rumah sewaannya sesudah memba" terlebih dahulu uang sewa kepada pemilik, uang hasil penjualan et pertunjukan telah diterima terlebih dahulu sebelum pertunjukkan berlangsung, dan seterusnya.

·           Mula-mula di kredit ke akun pendapatan
Jika akun pendapatan mula-mula di kredit dalam ayat jurnal umum, maka ayat jurnal penyesuaian (pada simpulan periode akuntansi mengharuskan bahwa akun utang akan di kredit sebesar belahan d. jumlah penerimaan yang ditangguhkan sebagai pendapatan untuk periode mendatang dan akun pendapatan akan di debet. Akun pend patan kemudian akan tersisa dengan saldo kredit yang menggambarkan atau memperlihatkan belahan dari jumlah penerimaan yang telah men. jadi pendapatan selama periode berjalan. Sebagai pola misalkan bahwa pada tanggal 1 Januari 2008, perusahaan mendapatkan di muka pembayaran uang sewa ruangan yang tidak terpakai dari si penyewa sebesar $ 120 untuk masa sewa selama 3 tahun. Jika pencatatan atas penerimaan uang sewa di muka tersebut mula-mula pribadi diakui sebagai pendapatan, dan periode akuntansi (pembukuan) perusahaan diasumsikan berakhir tanggal 31 Desember 2008, maka: Ayat jurnal
umum yang dibentuk pada tanggal 1 Januari 2008 (pada ketika mendapatkan pembayaran di muka) adalah:
Kas                              $ 120
Pendapatan Sewa                    $ 120

Sedangkan, ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2008 adalah

Pendapatan Sewa                                $ 80
  Pendapatan Sewa Diterima di Muka              $ 80
($ 120 x 2/3)

·           Mula-mula di kredit ke akun utang (pendapatam diterima di muka)
Jika akun utang mula-mula di kredit dalam ayat jurnal umum, maka ayat jurnal penyesuaian (pada simpulan periode akuntansi) mensyaratkan bahwa akun pendapatan akan dikredit sebesar belahan dari  jumlah penerimaan yang telah menjadi pendapatan periode berjalan dan lawannya yaitu akun utang akn didebet. Akun utang yang masih tersisa dengan saldo kredit memperlihatkan belahan dari jumlah penerian di periode berjalan yang akan ditangguhkan sebagai pendapatan  ntuk periode mendatang.
Sebagai pola : idem dengan di atas, hanya saja pencatatan atas penerimaan uang sewa di muka tersebut mula-mula diakui sebagai utang terlebih dahulu.
 Ayat jurnal umum yang dibentuk pada tanggal 1 Januari 2008 (pada ketika mendapatkan pembayaran di muka) adalah:

Kas                                                      $ 120
          Pendapatan Sewa Diterima di Muka              $ 120

Sedangkan, ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2008 adalah:
Pendapatan

Sewa Diterima di Muka              $ 40
  Pendapatan Sewa                                                        $ 40
($ 120 x 1/3)

Perlu diperhatikan di sini bahwa kedua metode tetap akan menghasilkan nilai simpulan yang sama. Untuk sanggup memahaminya dengan baik dari penggunaan kedua metode di atas, pelajarilah secara cermat.


Siklus Akuntansi (Accounting Cycle)

 Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa seluruh transaksi bisnis yang terjadi dalam Siklus Akuntansi  (Accounting Cycle)

Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa seluruh transaksi bisnis yang terjadi dalam perusahaan mula-mula akan dianalisis (dalam rangka mengidentifikasi akun) dan dicatat ke dalam jurnal. Seluruh data transaksi ini yang telah tercatat dalam jurnal kemudian akan dipindah-bukukan (diposting) ke dalam buku besar sesuai dengan pembagian terstruktur mengenai masing-masing akun terkait. Langkah selanjutnya ialah menyiapkan neraca saldo, menganalisis data penyesuaian, menyiapkan ayat jurnal penyesuaian, neraca saldo sesudah penyesuaian, laporan keuangan, ayat jurnal penutup, neraca saldo sesudah penutupan, dan ayat jurnal pembalik. Proses akuntansi yang diawali dengan menganalisis dan menjurnal transaksi, dan yang diakhiri dengan menciptakan laporan dinamakan sebagai siklus akuntansi (accounting cycle). Produk tamat dari siklus akuntansi ini ialah laporan keuangan.

Pada pastingan  ini akan dibahas secara lengkap mengenai tahapan-tahapan dalam proses penyelesaian siklus akuntansi, yang belum dijelaskan sepenuhnya pada bab sebelumnya. Secara lebih rinci, tahapan-tahapan dalam siklus akuntansi sanggup diurutkan sebagai berikut:
1.         Mula-mula dokumen pendukung transaksi dianalisis dan info yang terkandung dalam dokumen tersebut dicatat dalam jurnal
2.         Lalu data akuntansi yang ada dalam jurnal diposting ke buku besar.
3.         Seluruh saldo tamat yang terdapat pada masing-masing buku besar akun "didaftar" (dipindahkan) ke neraca saldo untuk menandakan kecocokan antara keseluruhan nilai akun yang bersaldo normal debet dengan keseluruhan nilai akun yang bersaldo normal kredit.
4.         Menganalisis data pembiasaan dan menciptakan ayat jurnal penyesuaian.
5.         Memposting data jurnal pembiasaan ke masing-masing buku besar akun yang terkait.
6.         Dengan memakai pilihan (optional) santunan neraca lajur sebagai kertas kerja (work sheet), neraca saldo sesudah pembiasaan (adjusted trial balance) dan laporan keuangan disiapkan.
7.         Membuat ayat jurnal epilog (closing entries).  
8.         Memposting data jurnal epilog ke masing-masing buku besar akun yang terkait
9.         Menyiapkan neraca saldo sesudah penutupan (post- closing trial balance).
10.     Membuat ayat jurnal pembalik (reversing entries).

Untuk perusahaan yang telah mempunyai sistem komputerisasi akuntansi yaitu sebuah perangkat lunak (software) yang memuat aktivitas pemrosesan data dan pelaporan akuntansi, akan secara otomatis memposting jurnal ke buku besar, sampai menghasilkan laporan keuangan dan aneka macam laporan lainnya :


Perbedaan Antara Jurnal Koreksi Dengan Jurnal Penyesuaian



Adalah penting untuk sanggup membedakan antara jurnal koreksi dengan jurnal penyesuaian. Dalam akuntansi, jurnal koreksi perlu dibentuk dengan maksud untuk mengkoreksi nilai transaksi yang telah salah dibukukan dan atau juga untuk mengkoreksi penggunaan penjabaran akun-akun yang salah (salah dalam mengidentifikasi akun). Sedangkan jurnal penyesuaian, menyerupai yang telah dijelaskan pada bab postingan sebelumnya (klik di sini untuk melihat), dibentuk dengan tujuan untuk memperbaharui data akuntansi semoga men jadi lebih akurat.

Secara garis besar sanggup disimpulkan di sini bahwa jurnal koreksi dibentuk atas kesalahan yang terjadi dalam awal mulanya transaksi tersebut dicatat dan dibukukan (baik salah nilai maupun akun).  Sedangkan jurnal pembiasaan dibentuk bukan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi dalam awal mulanya transaksi dicatat,  melainkan untuk memenuhi konsep akrual dan deferral dalam akuntansi. Jadi, akuntan akan/perlu menciptakan jurnal penyesuaiana transaksi yang pada awal mulanya telah dicatat secara benar (tidak salah dalam membukukan nilai maupun tidak salah dalam penggunaan akun) dalam rangka memperbaharui data akuntansi dengar cara memilih secara sempurna :  berapa besarnya bab dari jumlah penerimaan yang diterima di muka yang telah menjadi pendapatan untuk periode berjalan, berapa besarnya bab dari jumlah penerimaan yang diterima di muka (dalam periode berjalan) yang akan di tangguhkan sebagai pendapatan untuk periode mendatang, berapa besarnya bab dari jumlah pengeluaran yang telah menjadi beban untuk periode berjalan, berapa besarnya bab dari jumlah pengeluaran periode berjalan yang akan ditangguhkan sebagai beban untuk periode mendatang, berapa besarnya jumlah beban periode berjalan yang harus diakui meskipun pembayarannya belum dilakukan, dan berapa besarnya jumlah pendapatan periode berjalan yang harus diakui meskipun penagihan kasnya belum diterima.

Contoh dari proses pembiasaan telah diberikan dan dijelaskan secara rinci pada bab sebelumnya. Berikut ini ialah pola transaksi yang memerlukan ayat jurnal koreksi. Misalkan bahwa pada tanggal 6 September 2008 perusahaan membeli peralatan kantor seharga Rp. 7.500.000,- secara kredit. Ayat jurnal transaksi yang seharusnya dibentuk oleh bab pembukuan perusahaan pada awal pencatatan ialah dengan mendebet akun peralatan kantor dan menkredit akun utang senilai Rp. 7.500.000,-. Namun, dalam pola ini terdapat beberapa kemungkinan transaksi tersebut salah dicatat :

1.        Pembelian peralatan kantor namun dicatat sebagai pembelian perlengkapan kantor. Jadi, mula-mula transaksi tersebut telah dicatat dengan mendebet akun perlengkapan kantor dan mengkredit akun utang sebesar nilai transaksi. Dalam hal ini, jurnal koreksi perlu dibentuk dengan cara mendebet akun yang benar (yang seharusnya) yaitu akun peralatan kantor dan mengkredit kembali akun yang telah salah di debet yaitu akun perlengkapan kantor sebesar jumlah yang sama. Dalam pola kasus ini, akun utang serta nilai transaksi tidaklah terpengaruh dikarenakan telah dicatat/dibukukan secara benar. Ini ialah koreksi atas kesalahan dalam mengidentifikasi akun peralatan kantor

Mula-mula dicatat:
Perlengkapan Kantor    Rp. 7.500.000,
Utang                                                   Rp. 7.500.000,

Jurnal koreksi:
Peralatan Kantor                      Rp. 7.500.000,
Perlengkapan Kantor                            Rp. 7.500.000,

2.        Pembelian peralatan kantor secara kredit namun dicatat sebagai pembelian peralatan kantor secara tunai. Jadi, mula-mula transaksi tersebut telah dicatat dengan mendebet akun peralatan kantor dan mengkredit akun kas sebesar nilai transaksi. Dalam hal ini, jurnal koreksi perlu dibentuk dengan cara mengkredit akun yang benar (yang seharusnya) yaitu akun utang dan mendebet kembali akun yang telah salah di kredit yaitu akun kas sebesar jumlah yang sama. Dalam pola kasus ini, akun peralatan kantor serta nilai transaksi tidaklah terpengaruh dikarenakan telah dicatat/dibukukan secara benar. Ini ialah koreksi atas kesalahan dalam mengidentifikasi akun utang.

Mula-mula dicatat:
Peralatan Kantor                                              Rp. 7.500.000,
      Kas Rp. 7.500.000,

Jurnal koreksi:
Kas                                          Rp.7.500.000,
Utang                                                            Rp. 7.500.000,

3.        Pembelian peralatan kantor secara kredit namun dicatat sebagai pembelian perlengkapan kantor secara tunai. Jadi, mula-mula transaksi tersebut telah dicatat dengan mendebet akun perlengkapan kantor dan mengkredit akun kas sebesar nilai transaksi. Dalam hal ini, jurnal koreksi perlu dibentuk dengan cara mendebet kembali akun yang telah salah di kredit yaitu akun kas dan mengkredit kembali akun yang telah salah di debet yaitu akun perlengkapan kantor sebesar jumlah yang sama. Jurnal koreksi belum simpulan hingga di sini, alasannya di samping jurnal koreksi tersebut di atas (jurnal koreksi yang telah mengeliminasi masing-masing akun yang salah) juga perlu dibentuk jurnal koreksi untuk mencatat transaksi yang seharusnya (yang sebenarnya). Jadi, jurnal koreksi berikutnya perlu dibentuk lagi dengan cara mendebet akun peralatan kantor dan mengkredit akun utang. Dalam kasus ini, nilai transaksi telah dicatat/dibukukan secara benar. Ini ialah koreksi atas kesalahan dalam mengidentifikasi akun peralatan kantor dan akun utang.

Mula-mula dicatat :
Perlengkapan Kantor                  Rp. 7.500.000,
Kas                                                      Rp. 7.500.000,

Jurnal koreksi:
Kas                                          Rp. 7.500.000,
Perlengkapan Kantor                              Rp. 7.500.000,
Peralatan Kantor                        Rp. 7.500.000,
Utang                                                   Rp. 7.500.000,

4.      Pembelian peralatan kantor secara kredit senilai Rp. 7.500.000,namun dicatat sebagai pembelian peralatan kantor secara kredit senilai Rp. 5.500.000,-. Jadi, mula-mula transaksi tersebut telah dicatat dengan mendebet akun peralatan kantor dan mengkredit akun utang, namun sebesar nilai transaksi yang salah yaitu hanya Rp. 5.500.000,- bukannya Rp. 7.500.000,-. Dalam hal ini, jurnal koreksi perlu dibentuk dengan cara mendebet kekurangan saldo untuk akun peralatan kantor dan mengkredit kekurangan saldo untuk akun utang, yaitu masing-masing sebesar Rp. 2.000.000,-. Ini ialah koreksi atas kesalahan dalam membukukan nilai transaksi.

Mula-mula dicatat :
Peralatan Kantor          Rp. 5.500.000,
Utang                                       Rp.5.500.000,

Jurnal koreksi:
Peralatan Kantor          Rp. 2.000.000,
Utang                                       Rp. 2.000.000,

Perhatikanlah dengan cermat bahwa apabila kedua jurnal di atas digabung maka akan diperoleh kondisi jurnal yang seharusnya, yaitu akun peralatan kantor dengan saldo debet dan akun utang dengan saldo kredit, masing-masing akan menjadi sebesar Rp. 7.500.000,

5.        Pembelian peralatan kantor secara kredit senilai Rp. 7.500.000,namun dicatat sebagai pembelian peralatan kantor secara kredit senilai Rp. 17.500.000,-. Jadi, mula-mula transaksi tersebut telah dicatat dengan mendebet akun peralatan kantor dan mengkredit salah yaitu Rp. lini, jurnal ko bihan saldo akun utang, namun sebesar nilai transaksi yang salah yait 17.500.000,- bukannya Rp. 7.500.000,-. Dalam hal ini, jur reksi perlu dibentuk dengan cara mengkredit kelebihan sale tuk akun peralatan kantor dan mendebet kelebihan saldo untuk akun utang, yaitu masing-masing sebesar Rp. 10.000.000. juga ialah koreksi atas kesalahan dalam membukukan ni transaksi.

Mula-mula dicatat :
Peralatan Kantor                      Rp. 17.500.000,
Utang                                                            Rp. 17.500.000,

Jurnal koreksi:
Utang                                    Rp. 10.000.000,
Peralatan Kantor                                               Rp. 10.000.000,

Perhatikanlah dengan cermat bahwa apabila kedua jurnal di atas digabung maka akan diperoleh kondisi jurnal yang seharusnya, yaitu akun peralatan kantor dengan saldo debet dan akun utang dengan saldo kredit, masing-masing akan menjadi sebesar Rp. 7.500.000,

Bagaimanadengan jurnal koreksi yang perlu dibentuk apabila kesalahan yang terjadi sekaligus mencakup baik kesalahan dalam pencatatan akun maupun kesalahan dalam pencatatan nilai transaksi? Untuk sanggup menjawab pertanyaan ini, pelajarilah terlebih dahulu dengan baik kelima kemungkinan yang telah dijelaskan di atas. Setelah memperoleh pemahaman yang cukup baik, barulah pikirkan cara cermat apa dampak dari kesalahan tersebut kalau timbul secara bersamaan.