Showing posts sorted by date for query siklus-akuntansi-koperasi. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query siklus-akuntansi-koperasi. Sort by relevance Show all posts

Laporan Keuangan Koperasi

Halo temen-temen??
Kali ini gue bakalan berbagi materi tentang Laporan Keuangan Koperasi. Yo simak !
Hasil akhir dari akuntansi koperasi adalah laporan keuangan. Laporan keuangan koperasi terdiri dari :
  1. Neraca
  2. Perhitungan Hasil Usaha
  3. Laporan Arus Kas
  4. Laporan Promosi Ekonomi Anggota
  5. Catatan Atas Laporan Keuangan 

1. Neraca

Neraca menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas koperasi pada waktu tertentu. Modal koperasi terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan koperasi, dan hibah/donasi. Simpanan sukarela dimasukan dalam utang lancar. Hal ini disebabkan simpanan sukarela merupakan simpanan yang dapat diambil setiap saat. Aktiva disajikan menurut tingkat likuiditas dan hutang disusun berdasarkan jatuh temponya.

2. Laporan Perhitungan Hasil Usaha atau Laporan Sisah Hasil Usaha (SHU)

 Laporan perhitungan hasil usaha atau laporan sisa hasil usaha memuat hasil usaha dengan anggota dan laba/rugi kotor dengan non-anggota. Pada dasarnya, harus diadakan pemisahan antara penggunanaan pendapatan yang diperoleh dari pelayanan terhadap anggota sendiri dan terhadap pihak ketiga atau non-anggota. Demikian pula harus dibedakan penjualan kepada anggota dan bukan anggota. Jadi bagian sisa hasil usaha yang diperoleh dari pelayanan terhadap pihak ketiga, termasuk bukan anggota, tidak boleh dibagikan pada anggota karena bagian pendapatan ini bukan diperoleh dari jasa anggota sehingga lebih baik digunakan untuk biaya cadangan.

3. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan informasi prubahan kas pada periode tertentu yaitu terdiri dari saldo awal, sumber penerimaan, pengeluaran kas pada periode tertentu.

4. Laporan Promosi Ekonomi Anggota

Laporan promosi ekonomi anggota adalah laporan yang mengikhtisarkan manfaat ekonomi yang didapat anggota selama periode tertentu. Laporan ini mengikhtisarkan :
  1. Manfaat ekonomi dari pembelian atau pengadaan barang.
  2. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama.
  3. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi.
  4. Manfaat ekonomi dari pembagian sisa hasil usaha (SHU)

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan menyajikan pengungkapan (disclosure) yang memuat :
1. Yang berhubungan dengan perlakuan akuntansi antara lain mengenai :
  1. Pengakuan pendapatan dan beban sehubungan dengan transakasi koperasi baik dengan anggota maupun dengan non-anggota.
  2. Kebijakan akuntansi tentang aktiva tetap, penilaian persediaan, piutang dan lain-lain.
  3. Dasar penetapan harga pelayanan baik kepada anggota maupun kepada non-anggota.
2. Pengungkapan informasi yang lain, diantaranya :
  1. kegiatan atau pelayanan utama koperasi kepada anggota baik yang tercantum di AD/ART (Anggaran Dasar/Anggaran rumah tangga) maupun dalam praktik yang dilakukan koperasi.
  2. Aktivitas koperasi dalam pengembangan sumber daya dan mempromosikan usaha ekonomi anggota, pendidikan, dan pelatihan perkoperasian, usaha, manajamen yang diselengarakan untuk anggota dan penciptaan lapangan usaha baru untuk anggota.
  3. Ikatan atau kewajiban bersyarat yang timbul dari transaksi koperasi dengan anggota dan non-anggota.
  4. Pengklasifikasian piutang dan hutang yang timbul dari transaksi koperasi dengan anggota dan non-anggota
  5. Pembatasan penggunaan dan resiko atas aktiva tetap yang diperoleh dari hubah atau sumbangan.
  6. Aktiva yang dioperasikan oleh koperasi tetapi bukan milik koperasi
  7. Aktiva yang diperoleh dari hibah dalam bentuk pengalihan saham dari prusahaan swasta.
  8. Pembagian Sisa Hasil Usaha dan penggunaan cadangan.
  9. Hak dan tanggungan pemodal yang modalnya berupa modal penyertaan.
  10. Penyelenggaraan Rapat Anggota dan keputusan-keputusan penting yang berpengaruh pada perlakuan akuntansi penyajian laporan kuangan.
Nah segini dulu ya artikel kali ini mohon maaf apabila ada kesalahan. Baca juga artikel tentang siklus akuntansi koperasi
Akihir kata wassalamualaikum wr. wb. 

Siklus Akuntansi Koperasi

Hallo temen-temen !!
Kali ini gue bakalan berbagi materi tentang Siklus Akuntansi Koperasi. Yo simak!

Siklus akuntansi koperasi sama seperti Badan Usaha yang lain yang dimulai dari bukti transaksi dan berakhir pada penyajian laporan keuangan. Uraian masing-masing tahapan dalam sikllus tersebut diberikan dibahasan berikut :

Bukti-Bukti Transaksi Koperasi

Bukti transaksi merupakan dokumen dasar untuk membuat jurnal dan merupakan bukti bahwa telah terjadi transakasi di koperasi. Semua bukti transaksi dari bagian pembelian, bagian penjualan, dan bagian lain-lain ke bagian akuntansi. Bukti-bukti persebut harus dianalisis kebenarannya. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyelewengan-penyelewengan. Masing-masing koperasi mempunyai bukti-bukti transaksi yang berbeda dan akan tergantung pada jenis koperasinya. Berikut ini diberikan contoh bukti-bukti transaksi yang ada di unit of measurement koperasi "Maju Bersama".
Bukti transaksi yang ada di unit of measurement toko kopersi "Maju Bersama' sama seperti bukti transaksi yang terjadi diprusahaan dagang lainnya, yang dapat dikelompokkan menjadi :

a. Bukti Penerimaan Kas

Adalah bukti transaksi yang membuktikan bahwa koperasi telah menerima sejumlah uang tunai atau alat pembayaran yang sama dengan uang tunai (cek). Bukti penerimaan kas digunakan sebagai tempat mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan penerimaan uang  tunai. Sumber penerimaan uang tunai antara lain dari :
  1. Penerimaan simpanan dari anggota koperasi
  2. Penerimaan dari penjuala tunai
  3. Penerimaan tagihan dari debitur
  4. Penerimaan uang dari pihak lain yang merupakan realisasi hak koperasi.
  5. Penerimaan bunga
  6. Penerimaan berupa uang jasa seperti komisi
  7. Penerimaan kembali urang karyawan koperasi
  8. Penerimaan lainnya yang dapat menambah uang tunai koperasi.
Untuk tujuan pengendalian, bukti penerimaan kas dibuat minimal rangkap dua dan masing-masing dibuat dengan warna yang berbeda agar tidak terjadi penyelewengan. Jika bukti dibuat tiga rankap, maka yang asli untuk pembayaran, yang kedua untuk bagian keuangan, dan yang ketiga untuk arsip kasir. Bentuk dari bukti penerimaan kas tergantung pada kebutuhan masing-masing koperasi dengan memperhatikan prinsip pengendalian dan mengarah pada pengelolaan yang profesional.

b. Bukti Pengeluaran Kas

Adalah bukti transaksi yang membuktikan bahwa koperasi telah membayar sejumlah uang tunai atau alat pembayaran lainnya yang disamakan dengan uang tunai. Bukti pengeluaran kas merupakan alat untuk mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran uang kas atau tunai. Pengeluaran uang tunai amtara lain digunakan untuk :
  1. Pembayaran kembali simpana sukarela
  2. Pengembalian simpanan pokok dan wajib kepada anggota koperasi yang keluar
  3. Pembelian barang secara tunai
  4. Pemberian pinjaman kepada anggota koperasi
  5. Pembayaran gajih karyawan dan menajer
  6. Pengeluaran-pengeluaran lainnya.

c. Bukti Penjualan

Adalah bukti pembukuan yang membuktikan koperasi melakukan transaksi penjualan barang secara kredit. Penjualan secara tunai dicatat pada bukti penerimaan kas.

d. Bukti Pembelian

Adalah bukti pembukuan yang membuktikan koperasi telah membeli barang secara kredit. Pembelian secara tunai dicatat pada bukti pengeluaran kas.

e. Bukti Umum

Adalah bukti pembukuan yang digunakan mencatat transaksi yang tidak dapat dicatat dalam bukti penerimaa kas, bukti pengeluaraan kas, bukti penjualan, dan bukti pembelian. Transaksi yang dicatat pada  bukti ini antara lain :
  1. Retur pembelian
  2. Retur penjualan
  3. Penghapusan piutang
  4. Penghapusan aktiva tetap
  5. Pembagian SHU

Tahap Pencatatan Akuntansi Koperasi

Dari bukti transaksaksi yang telah diuraikan sebelumnya, tahap berikutnya adalah membuat jurnal.

a. Jurnal.

Jurnal adalah daftar atau buku tempat mencatat transaksi secara kronologis (bururutan) sesuai tanggal terjadinya transaksi dengan mencantumkan akun yang didebet dan akun yang dikredit serta jumlah nominal masing-masing.

b. Buku Besar

Setelah transaksi-transaksi selesai dicatat dalam jurnal, berikutnya harus dipindahkan atau posting transaksi-transaksi tersebut ke buku besar.
Buku besar (ladger) adalah kumpulan akun-akun suatu prushaan. Pencatatan atas tambahan atau berkurangnya suatu akun dalam buku besar akan mempengaruhi satu atau lebih akun lainnya. Hal ini merupakan akibat dari sistem pencatatan berpasangan (double entry system). Pengaruh dari kenaikan atau penurunan suatu akun adalah bertambahnya atau berurangnya akun lain. Dalam pencatatan akun-akun di buku besar membutuhkan akun-akun yang tersusun dengan baik. Untuk membantu penyusunan akun-akun tersebut, dibutuhkan kode akun. Kode akun yaitu simbol berupa angka, hurusf , atau gabungan keduanya yang menunjukan akun tertentu. Bagan atau daftar yang menunjukan kode akun dan akun dikodenya disebut bagan akun. Dalam pembuatan kode akun harus diingat bahwa prusahaan (koperasi) akan berdiri / beroperasi selamanya (prinsip going concern). Dengan demikian kode yang dibuat harus dirancang untuk kepentingan jangka panjang.

c. Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ladger)

Buku besar pembantu (Subsidiary Ladger) adalah buku besar yang digunakan untuk merinci lebih lanjut informasi yang terdapat dalam salah satu akun didalamnya. Akun yang memiliki buku besar pembantu disebut akun pengendali (controling account). Buku besar pembantu yang dimiliki oleh koperasi adalah :
  1. Buku piutang kepada anggota
  2. Buku utang kepada anggota
  3. Buku piutang
  4. Buku utang
  5. Buku simpanan anggota
  6. Buku aktiva tetap
Setelah dilakukan posting ke buku besar, maka tahapan selanjutnya adalah mengumpulkan saldo-saldo di akhir periode dinamakan Neraca Saldo.
Seperti prusahaan yang lain, pencatatan yang dilakukan koperasi juga menggunakan daftar akrual (accrual basis). Pada prinsipnya pemakaian metode akrual ini adalah mengakui pendapatan yang sudah menjadi haknya walalupun belum diterima dan membebankan biaya bila sudah menjadi kewajiban.
Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan, sebaiknya disusun kertas kerja (worksheet). Cara penyusunannya sama dengan yang dilakukan prusahaan pada umumnya. Dari hasil kertas kerja yang disusun sebelumnya, koperasi dapat dengan mudah menyusun laporan keuangan.
Sekian dulu artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada kesalahan kata
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.