Showing posts sorted by relevance for query contoh-pembuatan-laporan-utang-yang-jatuh-tempo. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query contoh-pembuatan-laporan-utang-yang-jatuh-tempo. Sort by date Show all posts

Contoh Pembuatan Laporan Utang Yang Jatuh Tempo

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung spider web log gue :). Slamat datang di spider web log paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin spider web log gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Contoh Pembuatan Laporan Utang Yang Jatuh Tempo, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !

Tanggal jatuh tempo pembayaran utang ditetapkan berdasarkan tanggal faktur pembelian dan syarat pembayaran yang ditetapkan pihak penjual barang. Misalnya faktur tanggal xvi Mei 2017 dengan syarat pembayaran n/30. tanggal jatuh tempo pembayaran faktur tersebut adalah thirty hari setelah xvi Mei 2017 yaitu tanggal xv Juni 2017.

Apabila tanggal jatuh tempo setiap faktur sudah dicatat dalam kartu utang, penyusunan laporan utang yang jatuh tempo tentu lebih mudah. Tetapi jika dalam kartu utang hanya mencantumkan syarat pembayaran, artinya tanggal jatuh tempo harus ditentukan terlebih dahulu.

Contoh :
Kartu utang dalam buku pembantu utang PT Muhamad Pajar Sidik pada tanggal i September 2010 menunjukan information sebagai berikut :

Kartu Utang
Dari information kartu utang di atas, syarat pembayaran yang ditetapkan oleh semua kreditur adalah paling lambat thirty hari setelah tanggal faktur. Dengan demikian,utang yang memiliki jatuh tempo pembayaran pada bulan September 2010 setelah diperhitungkan retur pembeian (faktur 422) adalah sebagai berikut :

Utang kepada PT Edelweis
  • Faktur No. 422 tanggal iii Agustus Rp. 6.100.000,00 jatuh tempo tanggal ii September 2010;
  • Faktur No. 431 tanggal five Agustus Rp. 5.200.000,00 jatuh tempo tanggal four September 2010;
  • Faktur No. 443 tanggal twenty Agustus Rp. 4.400.000,00 jatuh tempo tanggal nineteen September 2010.
Utang Kepada PT Mande
  • Faktur No. 201 tanggal five Agustus Rp. 5.300.000,00 jatuh tempo tanggal four September 2010;
  • Faktur No. 218 tanggal seven Agustus Rp. 4.800.000,00 jatuh tempo tanggal vi September 2010;
  • Faktur No. 251 tanggal nineteen Agustus Rp. 4.300.000,00 jatuh tempo tanggal xviii September 2010.
Utang Kepada PT Sejati
  • Faktur No. 344 tanggal iii Agustus Rp. 6.500.000,00 jatuh tempo tanggal ii September 2010;
  • Faktur No. 348 tanggal vi Agustus Rp. 6.800.000,00 jatuh tempo tanggal five September 2010;
  • Faktur No. 353 tanggal seven Agustus Rp. 3.300.000,00 jatuh tempo tanggal vi September 2010.
Apabila laporan dibuat untuk pembayaran sampai dengan tanggal vi September 2010 (minggu pertama), laporan utang yang jatuh tempo dapat dibuat dalam bentuk sebagai berikut

Laporan Utang Jatuh Tempo
Periode tanggal s.d. September 2010

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2B untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)

Pencatatan Dokumen Transaksi Dalam Kartu Utang

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Pencatatan Dokumen Transaksi Dalam Kartu Utang, Tanpa panjang lebar lagi yo banking venture gibe it out !
Tugas utama bagian kartu utang adalah :
  • Mencatat jumlah-jumlah yang terutang sebagai akibat transaksi pembelian kredit;
  • Memeriksa apakah pembayaran tidak melebihi jumlah utang yang dibayar;
  • Memeriksa apakah pembayaran dilakukan dilakukan tepat pada tanggal jatuh tempo.
Laporan yang harus dihasilkan bagian kartu piutang :
  1. Laporan posisi saldo utang
  2. Laporan utang yang jatuh tempo

1. Laporan Posisi Saldo Utang

Laporan posisi saldo utang adalah laporan yang harus dibuat tiap akhir periode akuntansi. Laporan ini memuat informasi saldo utang tiap kreditur pada akhir periode.

2. Laporan Utang Yang Jatuh Tempo

Laporan utang yang jatuh tempo adalah laporan yang memuat berbagai utang yang telah jatuh tempo untuk dibayar.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pencatatan dokumen transaksi dalam kartu utang

Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pencatatan dokumen transaksi dalam kartu utang :
  1. Keabsahan dokumen transaksi, misalnya faktur pembelian perlu diperiksa apakah sudah disetujui oleh bagian pembelian, apakah cocok dengan information laporan penerimaan barang, dan apakah perhitungan materil di dalamnya sudah benar;
  2. Dokumen transaksi dicatat dalam kartu utang kreditur yang tepat dengan jumlah rupiah yang benar. Misalnya faktur pembelian dari PT Amanda dicatat dalam kartu Utang PT Arimba;
  3. Catatan dalam kartu utang menunjukan information yang lengkap, sehingga information yang diperlukan untuk penyusunan laporan utang mudah diidentifikasi. Misalnya syarat pembayaran atau tanggal jatuh tempo pembayaran. 
Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2B untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)
Saya sarankan untuk baca artikel di bawah ini :

Pengelompokan Utang Dalam Akuntansi

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Pengelompokan Utang Dalam Akuntansi , Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !
Utang adalah suatu kewajiban badan/perusahaan untuk membayar kepada pihak lain yang disebabkan adanya transaksi pembelian barang atau jasa secara kredit.

Secara garis besar Utang dibagi menjadi dua kelopok, yaitu :
  1. Utang Lancar (Current Liabilities)
  2. Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities)

1. Utang Lancar (Current Liabilities)

Utang lancar adalah utang yang wajib dilunasi dalam waktu tidak lebih dari satu tahun. Berikut ini adalah yang termasuk utang lancar :
  1. Utang Dagang (Account Payable)
  2. Utang Wesel (Notes Payable)
  3. Pendapatan Diterima Di Muka (Unearned Revenue)
  4. Utang Beban (Accrued Expense)
  5. Utang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo (Curren Muturities of Long Term Debt)
  6. Utang Deviden (Deviden Expense)
  7. Utang Pajak (Tax Expense)

a. Utang Dagang (Account Payable)

Utang dagang adalah utang yang muncul akibat  adanya transaksi pembelian barang atau jasa secara kredit tanpa disertai perjanjian tertulis.
Pembelian secara kredit adalah transaksi pembelian yang mempunyai kesenjangan waktu antara penerima barang atau jasa dan pembayarannya, dimana penerimaan barang atau jasa tersebut mendahului pembayarannya.
Pada pembelian secara kredit biasanya pihak penjual mencantumkan syarat penjualan atau syarat pembelian. Syarat penjualan ini biasanya dicantumkan dalam faktur penjualan seperti n/30 (n adalah singkatan dari neto).
Dalam pembelian secara kredit juga ada potong tunai pembelian. Potongan tunai pembelian secara kredit dicantumkan dalam faktur penjualan. Potongan tersebut seperti 2/10, n/30 yang artinya bahwa pembeli akan mendapatkan potongan tunai sebesar 2% dari harga faktur bila pembeli melunasi pembayaran dalam waktu 10 hari dari tanggal faktur dengan jangka waktu kredit selama xxx hari.

b. Utang Wesel (Notes Payable)

Utang wesel adalah janji tertulis untuk membayar kepada pihak lain dalam jumlah tertentu yang ditetapkan.
Bila dalam janji tertulis yang berhutang adalah perusahaan maka disebut dengan wesel bayar, sedangkan bila perusahaan yang berpiutang maka disebut wesel tagih.
Ada dua jenis wesel, diantaranya adalah :
  • Wesel berbungan
  • Wesel tidak berbunga

c. Pendapatan Diterima Di Muka (Unearned Revenue)

Pendapatan diterima dimuka adalah pendapatan yang belum menjadi hak tetapi uangnya sudah diterima.

d.  Utang Beban (Accrued Expense)

Utang beban adalah utang karena perusahaan sudah menerima manfaat tetapi belum membayar.
Contoh Utang Beban :
  • Utang Listrik
  • Utang Telepon
  • dan lain-lain

e. Utang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo (Curren Muturities of Long Term Debt)

Utang jangka panjang yang jatuh tempo adalah utang yang timbul karena terdapat utang jangka panjang perusahaan yang akan jatuh tempo pada periode sekarang.
Contoh :
  • Obligasi yang jatuh tempo
  • Wesel bayar yang jatuh tempo
  • dan lain-lain

f. Utang Deviden (Deviden Expense)

Utang deviden adalah utang yang merupakan bagian laba dari para pemegang saham sebagai hasil diotorisasikannya pembagain deviden oleh rapat umum pemegang saham.

g. Utang Pajak (Tax Expense)

Utang pajak adalah semua jenis pajak yang dipungut selama satu bulan takwim dan beban pajak akhir tahun yang kurang bayar, antara lain :
  1. Pajak Pertambahan Nilai (PPN Keluaran)
  2. Pajak Penghasilan (PPh)
  3. Pajak Penghasilan Pasal 21 (Potongan Pemungutan)
i. Pajak Pertambahan Nilai (PPN Keluaran)
PPN merupakan pajak penjualan yang dikenakan atas penjualan barang-barang perusahaan. Penjual memungut pajak dari pembeli yang kemudian akan disetorkan perusahaan ke kas negara. Besarnya pajak adalah sebesar tarif yang sudah ditetapkan oleh negara, dan dipungur sebesar persentase tertentu dari nilai penjualannya.

ii. Pajak Penghasilan (PPh)
Pajak penghasilan adalah pajak yang dihitung berdasarkan penghasilan yang diperoleh oleh wajib pajak badan dengan tarif tertentu pada akhir periode fiskal. Jumlah pajak yang terhitung sesuai dengan peraturan perpajakan harus segera dibayarkan ke kas negara.

iii. Pajak Penghasilan Pasal 21 (Potongan Pemungutan)
PPh pasal 21 merupakan pajak yang dikenakan kepada seorang karyawan yang memiliki penghasilan di perusahaan. Selanjutnya perusahaan akan menyetor hasil pemungutan ini ke kas negara.

2. Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities)

Ada dua macam utang jangka panjang, yaitu :
  1. Utang Hipotek (Mortgage Debt)
  2. Utang Obligasi (Bond Debt)

a. Utang Hipotek (Mortgage Debt)

Utang hipotek adalah utang jangka panjang dengan jaminan aktiva tetap. Aktive tetap tersebut bisa berupa tanah, mobil, dan lain-lain.

b. Utang Obligasi (Bond Debt)

Utang obligasi adalah utang yang diperoleh dari penjualan surat-surat obligasi. Dalam surat obligasi dicantumkan nilai nominal obligasi, bunga per tahun, tanggal pelunasan, tanggal kupon, dan lain-lain. Pembeli obligasi disebut pemegang obligasi, sedangkan pihak yang mengeluarkan obligasi disebut penerbit obligasi. 
Pinjaman obligasi terbagi menjadi dua yaitu :
  • Pinjaman obligasi dijamin
  • Pinjaman obligasi tidak dijamin
Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2B untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)
Saya sarankan untuk baca artikel di bawah ini :

Utang Obligasi Dalam Akuntansi

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Utang Obligasi Dalam Akuntansi, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !

A. Pengertian Utang Obligasi

Utang Obligasi adalah utang yang diperoleh melalui penjualan surat obligasi.
Hal-hal yang dicantumkan dala obligasi :
  • Nominal obigasi;
  • Bunga pertahun;
  • Tanggal pelunasan;
  • Tanggal kupon;
  • dan lain-lain.
Dalam transaksi obligasi ada yang namanya pembeli obigasi dan penerbit obligasi. Pembeli obligasi adalah pihak yang memegang obligasi dan penerbit obligasi adalah pihak yang mengeluarkan obligasi.

Jenis-jenis Utang Obligasi

Ada dua jenis utang obligasi, diantaranya adalah :
  • Utang obligasi terjamin;
  • Utang obligasi tidak terjamin.
Utang obligasi terjamin adalah utang obligasi dengan jaminan aktiva tertentu sedangka utang obligasi tidak terjamin adalah utang obligasi tanpa jaminan apapun.

B. Bunga Obligasi

Bunga obligasi dibayar tiap enam bulan pada tanggal-tanggal tertentu yang disebut dengan tanggal kupon, misalnya 1/3 - 1/9, 1/4 - 1/10. Bunga obligasi dicatat dalam akun Beban Bunga Obligasi.

Kejadian yang mengakibatkan timbulnya pencatatan biaya bunga

Berikut ini adalah kejadian yang mengakibatkan timbulnya pencatatan biaya bunga obligasi :
  • Waktu penempatan obligasi yang tidak terjadi pada salah satu tanggal kupon, sehingga timbul bunga berjalan yang harus dibayar oleh  pembeli untuk masa mulai tanggal kupon terakhir sampai tanggal transaksi;
  • Tiap tanggal kupon, harus membayar bunga six bulan untuk utang obligasi yang beredar;
  • Pada akhir periode akuntansi, harus dibuat jurnal penyesuaian untuk bunga berjalan yang dihitung dari tanggal kupon terakhir sampai tanggal penyusun neraca.
  • Pada awal periode akuntansi, sebaiknya dibuat jurnal pembalik atas bunga berjalan tersebut.

C. Penempatan Obligasi

Penempatan obligasi dapat dicatat dengan dua cara, yaitu :
  1. Pencatatan sejak penempatan (yang dicatat hanya yang terjual)
  2. Pencatatan sejak penerbitan (yang dicatat obligasi yang terjual dan yang belum terjual)
Obligasi dapat dijual sebesar nilai nominal, di atas nilai nominal, dan dibawah nilai nominal. Jika obligasi dijual diatas nilai nominalnya maka akan terdapat selisih lebih antara harga jual dengan harga nominalnya dicatat sebagai akun Agio Obligasi. Dan jika obligasi dijual di bawah nilai nominalnya maka akan ada selisih kurang antara harga jual dengan harga nominalnya dicatat sebagai akun Disagio Obigasi.

D. Pencatatan Penempatan Obligasi Sejak Penempatan

Berikut ini adalah pencatatan penempatan obligasi sejak penempatan :

1. Penempatan tepat hari kupon kurs nominal

Jurnalnya :
Kas (debet) Rp. 100,00
   Utang Obligasi (kredit) Rp. 100,00

2. Penempatan tepat hari kupon kurs dibawah nominal

Jurnalnya :
Kas (debet) Rp. 98,00
Disagio Obligasi (debet) Rp. 2,00
   Utang Obligasi (kredit) Rp. 100,00

3. Penempatan tepat hari kupon kurs di atas nominal

Jurnalnya :
Kas (debet) Rp. 105,00
   Utang Obligasi (kredit) Rp. 100,00
   Agio Obligasi (kredit) Rp. 5,00

4. Penempatan di antara tanggal-tanggal kupon kurs nominal

Jurnalnya :
Kas (debet) Rp. 101,00
   Utang Obligasi (kredit) Rp. 100,00
   Beban Bunga Obligasi (kredit) Rp. 1,00

5. Penempatan di antara tanggal-tanggal kupon kurs di bawah nominal

Jurnalnya :
Kas (debet) Rp. 99,00
Disagio Obligasi (debet) Rp. 2,00
   Utang Obigasi (kredit) Rp. 100,00
   Beban Bunga (kredit) Rp. 1,00

6. Penempatan di antara tanggal-tanggal kupon kurs di atas nominal

Jurnalnya :
Kas (debet) Rp. 106,00
   Utang Obligasi (kredit) Rp. 100,00
   Agio Obligasi (kredit) Rp. 5,00
   Beban Bunga Obligasi (kredit) Rp. 1,00

D. Pelunasan Obligasi

Pelunasan obligasi dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Tetapi jika dana untuk pelunasan sudah siap sebelum tanggal jatuh tempo, maka lebih baik obligasi yang beredar ditarik kembali dari pada harus membayar bunga setiap tanggal kupon.
  • Jika pelunasan obligasi dilakukan pada tanggal jatuh tempo, maka dicatat sebesar nilai nominalnya ditambah bunga yang terutang;
  • Jika pelunasan obligasi dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo, berarti membeli kembali obligasi dari para pemegang, dengan harga sesuai dengan kesepakatan atau harga wajar menurut bursa surat-surat berharga, sehingga mungkin akan ada timbulnya laba atau rugi pelunasan obligasi.

E. Pencatatan Pelunasan Obligasi

Berikut ini adalah pencatatan pelunasan obligasi :

1. Pelunasan tepat tanggal jatuh tempo kurs nominal

Jurnalnya :
Utang Obligasi (debet) Rp. 100,00
  Kas (kredit) Rp. 100,00

2. Pelunasan tepat tanggal jatuh tempo kurs di bawah nominal

Jurnalnya :
Utang Obligasi (debet) Rp. 100,00
Beban Bunga (debet) Rp. 3,00
   Kas (kredit) Rp. 102,00
   Disagio Obligasi (kredit) Rp. 1,00

3. Pelunasan tepat tangga jatuh tempo kurs di atas nominal

Jurnalnya :
Utang Obligasi (debet) Rp.100,00
Beban Bunga (debet) Rp. 2,00
Agio Obligasi (debet) Rp. 1,00
   Kas (kredit) Rp. 103,00

4. Pelunasan sebelum jatuh tempo kurs penempatan nominal kurs pelunasan sama

Jurnalnya :
Utang Obligasi (debet) Rp. 100,00
Beban Bunga (debet) Rp. 2,00
   Kas (kredit) Rp. 102,00

5. Pelunasan sebelum jatuh tempo kurs penempatan nominal kurs pelunasan nominal di bawah penempatan

Jurnalnya :
Utang Obligasi (debet) Rp. 100,00
Beban Bunga (debet) Rp.  3,00
   Kas (kredit) Rp. 100,00
   Laba Pelunasan Obligasi (kredit) Rp. 3,00

6. Pelunasan sebelum jatuh tempo kurs penempatan nominal kurs pelunasan nominal di atas penempatan

Jurnalnya :
Utang Obligasi (debet) Rp. 100,00
Beban Bunga (debet) Rp. 3,00
Rugi Pelunasan Obligasi (debet) Rp. 2,00
   Kas (kredit) Rp. 105,00

7. Pelunasan sebelum jatuh tempo kurs penempatan di bawah nominal kurs pelunasan sama 

Jurnalnya :
Utang Obigasi (debet) Rp. 100,00
Beban Bunga (debet) Rp. 3,00
   Kas (kredit) Rp. 102,00
   Disagio Obligasi (kredit) Rp. 1,00

8. Pelunasan sebelum jatuh tempo kurs penempatan di bawah nominal kurs pelunasan di bawah

Jurnalnya :
Utang Obligasi (debet) Rp. 100,00
Beban Bunga (debet) Rp. 3,00
   Kas (kredit) Rp. 100,00
   Disagio Obligasi (kredit) Rp. 1,00
   Laba Pelunasan Obligasi Rp. 200

9. Pelunasan sebelum jatuh tempo kurs penempatan di bawah nominal kurs pelunasan di atas

Jurnalnya :
Utang Obligasi (debet) Rp. 100,00
Beban Bunga (debet) Rp. 4,00
Rugi Pelunasan Obligasi (debet) Rp. 1,00
   Kas (kredit) Rp. 104,00
   Disagio Obligasi (kredit) Rp. 1,00

10. Pelunasan sebelum jatuh tempo kurs di atas nominal pelunasan sama

Jurnlanya :
Utang Obligais (debet) Rp. 100,00
Beban Bunga (debet) Rp. 2,00
Agio Obligasi (debet) Rp. 1,00
   Kas (kredit) Rp.103,00

11. Pelunasan sebelum jatuh tempo kurs di atas nominal pelunasan di bawah

Jurnlanya :
Utang Obligasi (debet) Rp. 100,00
Beban Bunga (debet) Rp. 2,00
Agio Obligasi (debet) Rp. 1,00
   Kas (kredit) Rp. 102,00
   Laba Pelunasan Obligasi Rp. 1,00

12. Pelunasan sebelum tanggal jatuh tempo kurs di atas nominal pelunasan di atas

Jurnalnya :
Utang Obligasi (debet) Rp. 100,00
Beban Bunga (debet) Rp. 4,00
Agio Obligasi (debet) Rp. 1,00
   Kas (kredit) Rp. 105,00

F. Amortisasi Agio dan Disagio Obligasi

Agio dan disagio obigasi tiap-tiap periode jatuh tempo bunga atau periode akuntansi harus diamortisasikan ke dalam bunga obligasi secara proporsional, sesuai umur jatuh tempo obligasi tersebut. Misalnya obigasi diterbitkan untuk masa 10  bulan, maka amortisasi harus dihitung dengan cara membagi bulan berjalan terhadap 10 kali jumlah agio atau disagio obligasi tersebut.

Contoh 1:
Obligasi ditempatkan dari tanggal ane September 2009 dan akan jatuh tempo tanggal ane September 2010. Bunga dibayar tiap 1/3 dan 1/9 dengan nominal Rp. 1.200.000.000,00 dan tingkat bunga 12% kurs 90%.

Besarnya amortisasi per 31 Desember 2009 adalah :
Disagio Obligasi = Nominal Obligasi - Kurs 90%
Disagio Obligasi = Rp. 1.200.000.000,00 -Rp. 1.080.000.000,00
Disagio Obligasi = Rp. 120.000.000,00

Umur Obligasi = 1/9/2009 s.d. 1/9/2010 = 12 bulan
Bulan Berjalan = 1/9/2009 s.d. 31/12/2009 = four bulan

Amortisasi = (4/12) x 120.000.000,00 = Rp. 40.000.000,00

Maka Jurnalnya :
Bunga Obligasi (debet) Rp. 40.000.000,00
   Disadio Obligasi (kredit) Rp. 40.000.000,00

Contoh two :
Obligasi ditempatkan pada tanggal ane Oktober 2009 dan akan jatuh tempo pada tanggal ane Oktober 2010. Bunga dibayar 1/4 dan 1/10, dengan nilai nominal Rp. 1.200.000.000,00 dan tingkat bunga 12%, kurs 120%.

Besarnya amortisasi agio per 31 Desember 2009 adalah :
Agio Obligasi = Nominal Obligasi - Kurs 120%
Agio Obligasi = Rp. 1.200.000.000,00 - 1.440.000.000,00
Agio Obligasi = - Rp.240.000.000,00

Umur Obligasi = 1/10/2009 s.d. 1/10/2010 = 12 bulan
Bulan Berjalan = 1/10/2009 s.d. 31/12/2010 = iii bulan

Amortisasi = (3/12) x Rp. 240.000.000,00 = Rp. 60.000.000,00

Maka jurnalnya :
Agio Obligasi (debet) Rp. 60.000.000,00
   Beban Bunga (kredit) Rp. 60.000.000,00

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualiakum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2B untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)
Saya sarankan untuk baca artikel di bawah ini :

Prosedur Utang Voucher Dalam Akuntansi

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung spider web log gue :). Slamat datang di spider web log paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin spider web log gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Prosedur Utang Voucher Dalam Akuntansi, Tanpa panjang lebar lagi yo banking concern fit it out !
Voucher adalah formulir yang digunakan sebagai bukti pengeluaran kas yang akan dibayar.

Catatan Yang Digunakan Untuk Voucher

Catatan akuntansi yang digunakan untuk voucher adalah :
  • Jurnal pembelian;
  • Jurnal pengeluaran kas;
  • Jurnal umum;
  • Voucher Register;
  • Check Register;
  • Kartu Utang.

Dokumen Pendukung Voucher

Berikut ini adalah dokumen  pendukung voucher :
  • Permintaan pembelian;
  • Order pembelian;
  • Laporan penerimaan barang;
  • Faktur dari pemasok.

Terdapat dua prosedur pembuatan voucher, yaitu :
  1. Prosedur Voucher Satu Kali
  2. Built-Up Procedure

a. Prosedur Voucher Satu Kali

1. Cash Basic One Time Voucher Procedur
Pengarsipan faktur dari pemasok menunggu tanggal jatuh tempo. Pada saat jatuh tempo dibuatkan voucher. Kemudian voucher disetujui untuk dibayar dan dibuatkan cek, kemudian dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.

2. Accrual Basic One Time Voucher Procedur
Voucher segera dibuat pada saat faktur dari pemasok disetujui untuk dibayar. Kemudian dicatat pada voucher register. Pada saat jatuh tempo, dibuatkan cek dan setelah itu dicatat dalam banking concern fit register.

b. Built-Up Procedure

Metode ini dipakai bila penagihan oleh pemasok dilakukan setiap tanggal tertentu. Bila dalam periode yang disepakati terjadi beberapa kali pembelian dari pemasok yang sama, maka faktur-faktur dilampirkan pada blangko voucher yang bersangkutan. Pada tanggal jatuh tempo faktur-faktur dijumlahkan. Angka dalam voucher diisi, kemudian dicatat dalam jurnal pengeluaran kas. 

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2A untuk SMK dan MAK (Dwi Harti) 
Saya sarankan untuk baca artikel di bawah ini :

Contoh Pembuatan Laporan Saldo Utang

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Contoh Pembuatan Laporan Saldo Utang, Tanpa panjang lebar lagi yo banking concern fit it out !

Laporan saldo utang diperlukan untuk informasi mengenai posisi utang kepada manajemen, dan sebagai pengecekan besarnya utang pada akhir periode laporan. 

Contoh :
Kartu utang dalam PT Muhama Pajar Sidik pada tanggal i September 2010 menunjukan information sebagai berikut :

Kartu Utang
Maka laporan saldo utang dari information kartu utang diatas adalah sebagai berikut :
Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi:
  • Modul Akuntansi 2B untuk SMK dan MAK (Dwi Harti) 
Saya sarankan untuk baca artikel di bawah ini :

Dokumen Transaksi Yang Diperlukan Dalam Pengelolaan Utang

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Dokumen Transaksi Yang Diperlukan Dalam Pengelolaan Utang, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !
Contoh Kartu Utang
Kartu utang adalah salah satu sarana untuk mencatat adanya mutasi utang secara terperinci pada tiap-tiap kreditur. Dalam perusahaan yang menyelenggarakan kartu utang, kartu utang berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi mutasi utang setiap kreditur. Dokumen transaksi yang diperlukan dalam pengelolaan kartu utang adalah, sebagai berikut :
  1. Faktu yang diterima dari kreditur;
  2. Memo kredit yang diterima dari kreditur;
  3. Bukti pengeluaran kas untuk membayar utang.

1. Faktu yang diterima dari kreditur

Fakur yang diterima dari kreditur merupakan dokumen transaksi pembelian barang dengan pembayaran kredit. Dokumen ini dicatat dalam kartu utang sebagai mutasi kredit.

2. Memo kredit yang diterima dari kreditur

Memo kredit yang diterima dari kreditur merupakan bukti tranksi pembelian retur, yaitu jika sebagian barang yang diterima dikembalikan kepada pemasok karena tidak cocok dengan pesanan. Bisa juga dalam bentuk pengurangan harga faktur, misalnya karena barang yang diterima sebagian ada yang rusak sehingga pemasok setuju untuk mengurangi harga faktur. Memo kredit yang diterima dari kreditur dicatat dalam kartu utang sebagai mutasi debet.

3. Bukti pengeluaran kas untuk membayar utang

Bukti pengeluaran kas untuk membayar utang bisa berbentuk kuitansi yang ditandatangani kreditur, atau tembusan bukti pengeluaran kas (voucher) yang digunakan sebagai pemberitahuan pembayaran kepada kreditur. Dokumen tersebut dicatat dalam kartu utang sebagai mutasi debet.

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2B untuk SMK dan MAK (Dwi Harti) 
Saya sarankan untuk baca artikel di bawah ini :

Pencatatan Jurnal Utang Hipotek

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung spider web log gue :). Slamat datang di spider web log paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin spider web log gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Pencatatan Jurnal Utang Hipotek, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !
Utang hipotek adalah utang jangka panjang dengan jaminan aktiva tetap. Biasanya ada iv pencatatan pada hutang hipotek, diantaranaya adalah :
  1. Jurnal Pada Saat Penutupan Hipotek
  2. Jurnal Penyesuaian Utang Hipotek
  3. Jurnal Pembalik Utang Hipotek
  4. Jurnal Pada Saat Membayar Angsuran Utang Hipotek

Untuk pencatatannya kita jabarkan langsung pada contoh berikut ini :

Contoh :
Pada tanggal i Juli 2017, PT Muhamad Pajar Sidik meminjam uang kepada BDN Cabang Babakan Sirna sebesar Rp. 100.000.000,00 dengan jaminan gedung dan tanah . Lama pinjaman selama five tahun, dengan bunga 12% per tahun. Bunga dibayar pada setiap angsuran. Biaya yang dibebankan oleh banking concern adalah biaya akta Rp. 250.000,00 dan provesi 1%.

Diminta  :
  1. Buatlah jurnal pada saat penutupan hipotek
  2. Buatlah jurnal penyesuaian utang hipotek
  3. Buatlah jurnal pembalik utang hipotek
  4. Buatlah jurnal pada saat membayar angsuran pertama utang hipotek

Jawaban :

1. Jurnal Pada Saat Penutupan Hipotek

Karena besar pinjaman adalah Rp. 100.000.000,00 dengan biaya administrasi banking concern Rp. 250.000,00 ditambah 1% dari jumlah pinjaman, maka jurnalnya :

Kas (debet) Rp. 98.750.000,00
Biaya Administrasi Bank (debet) Rp. 1. 250.000,00
   Utang Hipotek (kredit) Rp. 100.000.000,00

2. Jurnal Penyesuaian Utang Hipotek

Jurnal penyesuaian dilakukan pada tanggal 31 Desember 2017, artinya pada tahun 2017 yang sudah menjadi hutang yang sebenarnya adalah six bulan :
(6/12) x 12% x Besar pinjaman = (6/12) x 12% x Rp. 100.000.000,00 = Rp. 6.000.000,00
Maka jurnalnya :

Beban Bunga (debet) Rp. 6.000.000,00
   Utang Bunga (kredit) Rp. 6.000.000,00

3. Jurnal Pembalik Utang Hipotek

Setiap awal tahun dilakukan pencatatan jurnal pembalik dari jurnal penyesuaian yang telah dicatat di akhir bulan. Jurnal pembalik utang hipotek adalah :

Utang Bunga (debet) Rp. 6.000.000,00
   Beban Bunga (kredit) Rp. 6.000.000,00

4. Jurnal Pada Saat Membayar Angsuran Utang Hipotek

Lama pinjaman adalah five tahun, maka besar tiap angsurannya adalah Rp. 100.000.000,00 dibagi 5. Dan biaya bunga adalah 12% maka besarnya biaya bunga pada angsuran pertama adalah 12% x Rp. 100.000.000,00 = Rp. 12.000.000,00.  Maka jurnalnya adalah :

Utang Hipotek (debet) Rp. 20.000.000,00
Biaya Bunga (debet) Rp. 12.000.000,00
   Kas (kredit) Rp. 32.000.000,00

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabiala ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2B untuk SMK dan MAK (Dwi Harti) 
Saya sarankan untuk baca artikel di bawah ini :