Showing posts sorted by relevance for query prinsip-dasar-akuntansi. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query prinsip-dasar-akuntansi. Sort by date Show all posts

Prinsip Dasar Akuntansi

Hallo temen-temen???
Kali ini gue bakalan berbagi materi tentang Prinsip Dasar Akuntansi. Yo Simak !

Pengertian Prinsip Dasar Akuntansi
Prinsip dasar akuntansi adalah sebuah pedoman dalam proses penyajian informasi keuangan. Artinya ktika sebuah akuntan akan membuat laporan keuangan, wajib hukumnya untuk berpedoman pada prinsip-prinsip dasar tertentu yang telah ditetapkan. Ilustrasi sederhana :
Ktika manusia diciptakan ke muka bumi oleh sang pencipta, tentunya tidak semata-mata untuk melakukan hal-hal yang bebas dilakukan olehnya. Akan tetapi sang pencipta menciptakan juga sebuah kitab sebagai pedoman hidup manusia tersebut.
Dari ilustrasi tersebut berarti bahwa prinsip dasar akuntansi itu adalah sebuah pedoman dalam menyajikan informasi keuangan dengan tujuan agar proses penyajian informasi keuangan tidak menyimpang. Nah maka dari itu haruslah ada pedoman dalam penyajian informasi keuangan. Adapun prinsip-prinsip dasar akuntansi adalah sebagai berikut :

1. Prinsip Biaya History (Historical Cost Principle)

Pada prinsip ini dinyatakan bahwa setiap pencatatan pembelian aktiva tetap haruslah dicatat sebesar harga perolehanya. Apa maksud dari harga perolehan? Harga perolehan adalah besar nominal harga atau besar uang yang dikeluarkan oleh prusahaan dari mulai pembelian aktiva tetap sampai dengan aktiva tersebut tersebut siap pakai. Contoh sebuah prusahaan membeli mesin dengan harga Rp.10.000.000,00 , ongkis kirim mesin Rp.100.000,00 dan biaya pemasangan mesinnya Rp.900.000,00. Nah maka harga perolehan dari mesin tersebut adalah :
Harga perolehan = Harga pokok mesin + Biaya pengangkutan mesin + Biaya Pemasangan Mesin
Harga perolehan = Rp.10.000.000,00 + Rp.100.000,00 + Rp.900.000,00
Harga perolehan = Rp.11.000.000,00
Nah pencatatan seperti ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kesalahan pencatatan yang dapat merugikan prusahaan.

2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)

Permasalahan utama dalam akuntansi untuk pendapatan adalah menentukan saat pengakuan pendapatan.  Pada prinsip pengakuan pendapatan (revenue recognation principle), umumnya pendapatan diakui pada saat (1) direalisasikan atau dapat direalisasikan dan (2) dihasilkan (earned).  Maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa:
  1. Pendapatan dianggap direalisasikan apabila barang dan jasa, barang dagangan, atau harta lain ditukar dengan kas atau klaim atas kas; Pendapatan dianggap dapat direalisasikan apabila aktiva yang diterima dalam pertukaran segera dapat konversi (siap ditukar) menjadi kas atau klaim atas kas dengan jumlah yang diketahui;
  2. Pendapatan dianggap dihasilkan (earned) apabila entitas bersangkutan pada hakikatnya telah menyelesaikan apa yang seharusnya dilakukan untuk mendapat hak atas manfaat yang dimiliki oleh pendapatan itu, yakni apabila proses menghasilkan laba telah selesai atau sebenarnya telah selesai

3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)

Pada prinsip ini adalah mempertemukan antara beban dengan pendapatan. ktika pendapatan lebih besar dari pada beban yang dikeluarkan maka prusahaan akan mendapatkan keuntungan dan apabila sebaliknya maka prusahaan mengalami kerugian. Dengan prinsip ini prusahaan dapat mengetahui baik atau buruknya kinerja prusahaan tersebut.

4. Prinsip Konsistensi (Consistency Princip)

Tentunya prinsip konsistensi harus lah ditetapkan dalam penyajian laporan keuangan. Dalam menyajikan informasi keuangan atau laporan keuangan prusahaan harus konsisten, yang dimana jika prusahaan menyajikan informasi keuangan setiap tahun maka prusahaan tersebut harus terus menerus membuat laporan setiap tahun dengan tujuan untuk membandingkan informasi keuangan dari tahun ketahun, sehingga prusahaan bisa mengambil kebijakan-kebajakan tertentu pada periode tiap tahunnya.

5. Prisip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle)

Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah dimana dalam penyajian laporan keuangan itu harus diungkap secara lengkap. Dalam proses menyajikan informasi keuangan atau laporan keuangan, seorang akuntan harus menyajikan laporan itu secara lengkap. Informasi laporan keuangan adalah sebuah ringkasan dari transaksi-transaksi yang telah terjadi. Pembuatan laporan keuangan dilakukan dengan tujuan karena tidak mungkin seorang akuntan menyajikan informasi akuntansi itu secara abstrak dan tidak terstruktur atau semua transaksi dimasukan langsung kedalam informasi keuangan tanpa melakukan peringkasan-peringkasan terlebih dahulu, sehingga pihak-pihak yang membaca laporan keuangan atau informasi keuangan tersebut akan kesulitan dalam membaca laporan tersebut. 

Nah Segini dulu ya materi dari saya, Mohon maaf apabila ada salah salah kata
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Belajar Persamaan Dasar Akuntansi Dengan Mudah

Hy sobat para pengguna interneettttttt??? apa kabar kalian semua???
Perkenalkan nama gue Muahamad Pajar Sidik. Gue Lulusan sekolah ekonomi bisnis jurusan akuntansi. Hobi gue ya kya gnh ngebog dengan ikhlas :D. Gua pernah dapet nilai un tertinggi ke empat sih se sukabumi. Oh iyh btw gue tinggal di sukabumi. buat loe loe pada yang tinggal di sukabumi, klo mau knln ama gua pilih bill of fare hubungi kami ajh ya :). Waktu sekolah gue termasuk anak baiklah dan gue suka ngajarin temen temen gue tentang pelajaran akuntansi.
Kali ini gue bakalan berbagi materi tentang Belajar Persamaan Dasar Akuntansi dengan Mudah. Kata temen temen gua si belajar dasar dasar akuntansi tuh sulit katanya. Tapi menurut gue kalo lu pengen nguasain ilmu tentang akunsi lu harus faham dulu tentang dasar dasar dari akuntansi. Disini gue bakalan berbagi materi yang pernah gue pelajarin dan gua ajarin ke temen temen gue waktu sekolah. yu kita belajar !!!!!

Persamaan dasar akuntansi atau kata guru gue namanya pak haji dedi samsri adalah PEDAKU, adalah sebuah prinsip dasar dalam akuntansi, atau rumus dasarnya akuntansi. Klo di matematika kan rumus dasarnya adalah ktika satu ditambah satu maka sama dengan 2. Nah dalam akuntansi pun ada rumus dasarnya. Dan rumus dasarnya adalah :
H = U + M
Dengan keterangan H adalah harta , U adalah utang, dan M adalah modal. 
Dulu gua pernah berfikir bahwa akuntansi itu susah guys, padahal nih sebenernya akuntansi tuh cuma seni pencatatan ajh. Karena dalam buat masalah perhitungan dalalm akuntansi itu menggunakan kalkulator guys.
Jada apa maksud dari H (harta) = U(utang) + M(modal)????
Maksudnya adalah harta itu terdiri dari seluruh hutang dan modal. 
Misal kita ambil contoh kita punya hutang chiliad dan punya modal 2000. maka berapa harta kita ???
harta kita adalah :
H = U + M
H = 1000 +  2000
H = 3000
Nah ini lah yang kita sebut sebagai persamaan dasar akuntansi.
Nah apa kalian ngerti ????
Pasti kalian ngga akan ngerti, karena gua pun ngerasain hal yang sama ktika pertama kali di kasih materi kya gini. Tapi di saat gua ngga ngerti gua ngga diem gua ngga kaya temen temen gua yang bisanya cuman dieum. Gua berfikir dan berfikir, dan alhasil gua masih ngga ngerti. dan suatu saat gua istirahat gua nemuin ide. Ide gua adalah bahwa kalo gua cuma berfikir gua cuma bakalan ngerasa pusing, tapi kalo gua baca buku di perpustakaan tentang hal kya gnh, pasti gua bakaln faham apa maksudnya. Nah setelah gua baca baca materinya gua lumayan faham guys. Nah bakaln gua jelasin kekalian.
Ternyata rumus H = U + M ini tuh cuma sekedar pencatatan guys, yang artinya apabila kita membeli sesuatu maka catatannya tuh harus sama antara kita mendapat barang dan kita mengeluarkan uang. Gua kasih contoh!
Misal gua bakalan buka usaha dagang petasan dengan modal 10.00 dan gua bakalan catet dagangan gua pake akuntansi. Misal gua beli petasan 5000 tanggal buat modal. Maka gimanan cara mencattanta ?
Caranya :
Misal pembilan petasan gua kasih nama pembelian barang dagang dan uang yang gua keluarin gua kasih nama kas. Maka Pencatatannya :
Awal modal gua :
H = U + M
10.000 = 10.000. harta gua ganti dengan 10.000 karena harta yang gua milikin itu kas senilai 10.000, modal gua ganti sama 10.000 udah jelas bahwa modal gua emang segitu, dan U gua ilangin karena gua ngga punya utang atau nilai utang gua adalah 0.
Lalu gua catat pas gua beli barang dagang :
10.000 = 10.000
10.000 - 5.000 + 5.000 = 10.000
10.000 = 10.000
nah hasilnya sama kan jika hasilnya sama maka pencatatn kita benar. Memang pencatatan kita benar akan tetapi apa maksud dari pencatatan tersebut ???? Ini bukti bahwa akuntansi itu bukan matematika, karena hal seperti di atas tuh bukan catatan akuntansi akan tetapi perhitungan matematika biasa. dan ini sebenernya catatan akuntansi yang sebenarnya :
Tanggal/Saldo
Ruas Kanan
Ruas Kiri
H (Harta)
U (Utang)
M (Modal)
Kas
Petasan
Saldo
Rp. 10.000,-
Rp. 0,-
Rp. 0,-
Rp. 10.000,-
1
-Rp. 5.000,-
Rp. 5.000,-
-
-
Saldo
Rp.5.000,-
Rp.5.000,-
Rp. 0,-
Rp. 10.000,-
Nah catatan inilah yang dinamakan dengan catatan persamaan dasar akuntansi. Lalu kenapa saya bisi menyebut ini dengan catat persamaan dasar akuntansi. Karena setiap pencatatan akuntansi itu tercatat secara rapih dan jelas. Rapih di sini adalah tercatat secara terstruktur dan jelas adalah jelas berapa kas kita berapa modal kita berapa utang kita dan berapa petasan atau barang dagang kita. 

Nah kesimpulannya ktika kita akan membuat persamaan dasar akuntansi kita harus menentukan dulu akan di catat sebagai apa uang kita, barang dagang kita, hutang kita dan yang lainnya atau biasa di sebut akunn dalam istilah akuntansi. Kemudian baru kita catat transaksi kita satu persatu.

Materi ini adalah materi sangat lah dasar dalam akuntansi, maka dari itu temen temen haru banyak banyak lagi belajar dan mencari materi lanjutannya. Nah buat materi lanjutannya bisa temen temen baca di link tentang Jurnal Akuntansi Kuangan. Dimana dalam jurnal akuntansi kita akan belajar tentang debet dan kredit yang biasanya bakalan bikin pusing buat para pemula :).

Nah sekian dulu dari gue ya temen temen, klo tmn tmn pengen tanya tanya ke gue, silahkan pilih bill of fare hubungi kami di atas, tenang ajh gua orangnya baik ko ngga kya guru kalian :-D
Ouh iyh jangan lupa baca juga artikel :
Akhirul kata Wassalamualaikum Wr. Wb.

Konsep Dasar Akuntansi

Hallo para temen-temen natizen ??? :)
Kali ini gue bakalan berbagi materi tentang Konsep Dasar Akuntansi. Tapi sebelumnnya gue ucapin terimakasih ama ade-ade gue dari anak kelas 10 akuntansi yang udah ngasih tau ke gue bahwa materi yang lagi mereka pelajarin tuh tentang Konsep Dasa Akuntansi. Ok let's see!

Konsep Dasar Akuntansi
Apa sih konsep dasar akuntansi itu ??? Sebenarnya semua prilaku manusia itu di lakuakan berdasarkan konse-konsep tertentu. Contoh sederhana, Ktika kita memuji teman kita misal " Restu itu adalah anak yang sangat cerdas". Kalimat pujian yang kita lontarkan tersebut pastinya berdasarkan dari konsep yang telah ada di pikiran kita sebelumnya, Misal konsep tersebut adalah restu pintar karena slalu mendapat nilai 100 dan selalu mendaptkan rangking 1 di kelas. Nah karena restu slalu dapat nilai 100 dan rangking 1 di kelas maka dibuatlah sebuah argumen atau sebuah pujian bahwa "Restu itu adalah anak yang sangat cerdas". Nah begitupun dalam akuntansi, Produk sebuah akuntansi itu adalah laporan keuangan yang nantinya bermanfaat bagi para pembaca, tentunya dalam penyajian laporan keuangan tersebut berdasarkan konsep-konsep tertentu yang telah di fikirkan. Adapun konsep konsep tersebut diantaranya :
1. Konsep Entitas Bisnis (Entity Theory)
Entitas itu adalah sebuah badan usaha seperti, Perseroan terbatas, firma, yayasan dan yang lainnya atau bisa juga di sebut prusahaan. Nah konsep ini adalah dimana harta prusahaan tidak boleh tercampur dengan harta pribadi. Artinya jika prusahaan mengalami kerugian maka jangan sampai harta  pribadi pun terseret dalam kerugian tersebut. Jadi konsep entitas bisnis itu adalah "satu kesatuan ekonomi yang terpisah dari pihak yang tidak berkepentingan dengan sumber perusahaan".
2. Konsep Pengukuran Uang (Money Measurement Concept) 
Di zaman sekarang ini hampir semua transaksi itu menggunakan uang, dahulu sebelum adanya uang manusia melakukan transaksi itu dengan barter. Barter itu adalah transaksi dengan cara tukar menukar barang. Uang adalah bahan dasar dari akuntansi atau bahan dasar dari pembuatan laporan keungan. Nah untuk mengetahui berapa keuangan prusahaan, dibuat lah suatu laporan yang menyajikan information keuangan prusahaan.
3. Konsep Kelangsungan Usaha (Going Concern) 
Ktika seseorang mendirikan sebuah prusahaan, tidak mungkin orang tersebut menentukan sampai kapan prusahaanya itu berdiri. Tentunya setiap pengusaha ingin prusahaannya slalu terus menerus berproduksi. Nah jadi going work organization itu adalah keadaan dimana setiap pengusaha tidak mengetahui berapa lama prusahaannya akan tetap berdiri. Nah dengan tidak mengetahuinya berapa lama prusahaan tersebut akan terus berproduksi, maka dibuatlah sebuah laporan keuangan untuk mengetahui posisi-posisi keuangan tiap periode. 
4. Konsep Dua Aspek Akuntansi (Dual Aspect Concept) 
Ktika sebuah prusahaan membeli sebuah mesin, maka akan ada dua aspek yang prusahaan tersebut alami, diantaranya :
  1. Prusahaan mendapatkan manfaat dari mesin tersebut untuk membantu melaksanakan produksinya
  2. Prusahaan mengeluarkan uang untuk membayar biaya pembelian mesin.
Aspek yang pertama adalah penerimaan yang diterima oleh prusahaan dan aspek yang ke-dua adalah pengeluaran yang dibayar oleh prusahaan untuk membeli mesin tersebut.
5. Konsep Cost atau Konsep Harga Perolehan 
Tanggal 25 Agustus 2016 sebuah prusahaan membeli mesin dengan harga perolehan Rp.40.000.000,00 , maka mesin tersebut di catat sebesar Rp. 40.000.000,00 dalam pencatatan akuntansi meskipun pada tanggal 26 Agustus 2016 harga perolehan mesinnya naik menjadi Rp.50.000.000,00. Nah dengan asumsi keadaan seperti inilah diperlukannya sebuah laporan keuangan, supaya harga mesin tersebut tercatat dalam laporan keuangan Rp.40.000.000,00. Sehingga pada saat harga mesin naik maka harga mesin yang telah kita beli sebelumnya tidak terpengaruh oleh kenaikan tersebut.
6. Konsep Periode Akuntansi
 Meskipun akuntansi berasumsi bahwa prusahaan akan terus berdiri tanpa ada penentuan waktu, penting untuk di pantau pencatatannya pada periode-periode tertentu. Periode periode tersebut bisa tiap tahun ataupun tiap bulan. Nah dengan asumsi tersebut maka prusahaan membuat laporan keuangan misalnya tiap bulan ataupun tiap tahun atau bisa saja tiap triwulan atau catur wulan dan lain sebagainya.
7. Konsep Penandingan (Matching Concept) 
Konsep penandingan ini adalah keadaan dimana beban diakui tidak hanya pada saat prusahaan mengeluarkan kas untuk beban tersebut, tetapi jika beban tersebut sudah memberikan manfaat meskipun prusahaan belum mengeluarkan kas atau uang atas beban tersebut maka tetaplah beban tersebut di akui pada periode saat timbulnya beban. Nah asumsi seperti ini yang membuat laporan keuangan dibuat menunjukan keadaan yang sebenarnya pada periode tersebut.
8.Konsep Upaya dan Hasil (Effort in addition to Accomplishment)
Ktika prusahaan mengeluarkan sebuah biaya sudah pasti prusahaan tersebut akan memperoleh pendapatan. Nah keadaan tersebut lah yang dimaksud dengan upaya dan hasil. Maka dengan asumsi konsep tersebut perlulah dibuat laporan keuangan untuk menunjukan sebandingkah beban yang dikeluarkan oleh prusahaan dengan pendapatan yang diperoleh oleh prusahaan.
Jadi kesimpualannya adalah konsep dasar akuntansi itu merupakan suatu konsep yang berlaku secara umum tentang suatu asumsi, anggapan, atau pandangan dalam menyajikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Jadi ktika kita menyajikan informasi keuangan atau laporan keuangan kepada pihak yang berkepentingan maka kita harus mempertimbangkan konsep-konsep yang sudah saya sebutkan di atas.
Nah segini dulu ya materi dari saya, mohon maaf apabila ada salah salah kata.
Baca juga artekel tentang Prinsip Dasar Akuntansi.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Ifrs



pengertian IFRS
 IFRS (International Financial Accounting Standard)
Pengertian IFRS

IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC).

Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan (Choi et al., 1999 dalam Intan Immanuela, puslit2.petra.ac.id)

Struktur IFRS

International Financial Reporting Standards mencakup:
* International Financial Reporting Standards (IFRS) – standar yang diterbitkan setelah tahun 2001
* International Accounting Standards (IAS) – standar yang diterbitkan sebelum tahun 2001
* Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC) – setelah tahun 2001
* Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committee (SIC) – sebelum tahun 2001 (www.wikipedia.org)
Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi. Yang pertama berkaitan dengan definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain yang berkaitan. Definisi digunakan dalam standar akuntansi untuk menentukan apakah transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke dalam aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya. Yang kedua adalah pengukuran dan penilaian. Pedoman ini digunakan untuk menentukan nilai dari suatu elemen laporan keuangan baik pada saat terjadinya transaksi keuangan maupun pada saat penyajian laporan keuangan (pada tanggal neraca). Hal ketiga yang dimuat dalam standar adalah pengakuan, yaitu kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan. Yang terakhir adalah penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Komponen keempat ini digunakan untuk menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam badan laporan (Neraca, Laporan Laba/Rugi) atau berupa penjelasan (notes) yang menyertai laporan keuangan (Chariri, 2009).
Konverjensi ke IFRS di Indonesia
Indonesia saat ini belum mewajibkan bagi perusahaan-perusahaan di Republic of Indonesia menggunakan IFRS melainkan masih mengacu kepada standar akuntansi keuangan lokal. Dewan Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan Dewan SAK merencanakan tahun 2012 akan menerapkan standar akuntansi yang mendekati konvergensi penuh kepada IFRS.

Dari data-data di atas kebutuhan Republic of Indonesia untuk turut serta melakukan plan konverjensi tampaknya sudah menjadi keharusan jika kita tidak ingin tertinggal. Sehingga, dalam perkembangan penyusunan standar akuntansi di Republic of Indonesia oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) tidak dapat terlepas dari perkembangan penyusunan standar akuntansi internasional yang dilakukan oleh International Accounting Standards Board (IASB). Standar akuntansi keuangan nasional saat ini sedang dalam proses secara bertahap menuju konverjensi secara penuh dengan International Financial Reporting Standards yang dikeluarkan oleh IASB.
Dan untuk hal-hal yang tidak diatur standar akuntansi internasional, DSAK akan terus mengembangkan standar akuntansi keuangan untuk memenuhi kebutuhan nyata di Indonesia, terutama standar akuntansi keuangan untuk transaksi syariah, dengan semakin berkembangnya usaha berbasis syariah di tanah air. Landasan konseptual untuk akuntansi transaksi syariah telah disusun oleh DSAK dalam bentuk Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah. Hal ini diperlukan karena transaksi syariah mempunyai karakteristik yang berbeda dengan transaksi usaha umumnya sehingga ada beberapa prinsip akuntansi umum yang tidak dapat diterapkan dan diperlukan suatu penambahan prinsip akuntansi yang dapat dijadikan landasan konseptual. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan untuk transaksi syariah akan dimulai dari nomor 101 sampai dengan 200. (SY)

Indonesia harus mengadopsi standar akuntansi internasional (International Accounting Standard/IAS) untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham di negara ini atau sebaliknya. Namun demikian, untuk mengadopsi standar internasional itu bukan perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal. Membahas tentang IAS saat ini lembaga-lembaga yang aktif dalam usaha harmonisasi standar akuntansi ini antara lain adalah IASC (International Accounting Standard Committee), Perserikatan Bangsa-Bangsa dan OECD (Organization for Economic Cooperation as well as Development). Beberapa pihak yang diuntungkan dengan adanya harmonisasi ini adalah perusahaan-perusahaan multinasional, kantor akuntan internasional, organisasi perdagangan, serta IOSCO (International Organization of Securities Commissions)

Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia. Suatu perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi internasional adalah pada saat mendapatkan kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor. Standard akuntansi internasional (IAS) adalah touchstone yang dapat digunakan perusahaan multinasional yang dapat menjembatani perbedaan-perbedaan antar Negara, dalam perdagangan multinasional.

IASC didirikan pada tahun 1973 dan beranggotakan anggota organisasi profesi akuntan dari sepuluh negara. Di tahun 1999, keanggotaan IASC terdiri dari 134 organisasi profesi akuntan dari 104 negara, termasuk Indonesia. Tujuan IASC adalah (1) merumuskan dan menerbitkan standar akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan dan mempromosikannya untuk bisa diterima secara luas di seluruh dunia, serta (2) bekerja untuk pengembangan dan harmonisasi standar dan prosedur akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan.

IASC memiliki kelompok konsultatif yang disebut IASC Consultative Group yang terdiri dari pihak-pihak yang mewakili para pengguna laporan keuangan, pembuat laporan keuangan, lembaga-lembaga pembuat standar, dan pengamat dari organisasi antar-pemerintah. Kelompok ini bertemu secara teratur untuk membicarakan kebijakan, prinsip dan hal-hal yang berkaitan dengan peranan IASC. IFRS (Internasional Financial Accounting Standard) adalah suatu upaya untuk memperkuat arsitektur keungan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan.

Tujuan IFRS adalah :memastikan bahwa laporan keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimaksukan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang :
1. transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang peiode yang disajikan
2. menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS
3. dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna
Manfaat dari adanya suatu touchstone global:
1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Stadart pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi lokal
2. investor dapat membuat keputusan yang lebih baik
3. perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi
4. gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan touchstone dapat disebarkan dalam mengembangkan touchstone global yang berkualitas tertinggi.
Hamonisasi telah berjalan cepat dan efektif, terlihat bahwa sejumlah besar perusahaan secara sukarela mengadopsi touchstone pelaporan keuangan Internasional (IFRS). Banyak Negara yang telah mengadopsi IFRS secara keseluruhan dan menggunakan IFRS sebagai dasar touchstone nasional. Hal ini dilakukan untuk menjawab permintaan investor institusional dan pengguna laporan keuangan lainnya. Usaha-usaha touchstone internasional ini dilakukan secara sukarela, saat touchstone internasional tidak berbeda dengan touchstone nasional, maka tidak akan ada masalah, yang menjadi masalah, apabila touchstone internasional berbeda dengan touchstone nasional. Bila hal ini terjadi, maka yang didahulukan adalah touchstone nasional (rujukan pertama).

Banyak pro dan kontra dalam penerapan touchstone internasional, namun seiring waktu, Standard internasional telah bergerak maju, dan menekan Negara-negara yang kontra. Contoh : komisi pasar modal AS, SEC tidak menerima IFRS sebagai dasar pelaporan keuangan yang diserahkan perusahaan-perusahaan yang mencatatkan saham pada bursa efek AS, namun SEC berada dalam tekanan yang makin meningkat untuk membuat pasar modal AS lebih dapat diakses oleh para pembuat laporan non-AS. SEC telah menyatakan dukungan atas tujuan IASB untuk mengembangkan touchstone akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan yang digunakan dalam penawaran lintas batas.
Kerangka kerja
Kerangka kerja gunan Persiapan dan Presentasi Laporan Keuangan menyampaikan prinsip-prinsip dasar IFRS. Kerangka kerja IASB dan FASB sedang dalam proses pembaharuan dan perangkuman. Proyek Kerangka Konseptual Gabungan (The Joint Conceptual Framework project) bertujuan untuk memperbaharui dan merapikan konsep-konsep yang telah ada guna menggambarkan perubahan di pasar, praktek bisnis dan lingkungan ekonomi yang telah timbul dalam dua dekade atau lebih sejak konsep pertama kali dibentuk.
Tujuan keseluruhan adalah untuk menciptakan dasar guna standar akuntansi di masa mendatang yang berbasis prinsip, konsisten secara internal dan diterima secara internasional. Karena hal tersebut, (dewan) IASB dan FASB Amerika Serikat melaksanakan proyek secara bersama.

Peranan Kerangka kerja
Deloitte menyatakan:
In the absence of a Standard or an Interpretation that specifically applies to a transaction, management must run its sentence inwards developing as well as applying an accounting policy that results inwards information that is relevant as well as reliable. In making that judgement, IAS 8.11 requires management to visit the definitions, recognition criteria, as well as measuring concepts for assets, liabilities, income, as well as expenses inwards the Framework. This elevation of the importance of the Framework was added inwards the 2003 revisions to IAS 8.
Objektif laporan keuangan
Sebuah laporan keuangan harus menggambarkan pandangan benar dan adil atas usaha sebuah organisasi. Oleh karena laporan-laporan ini digunakan oleh berbagai pihak, laporan tersebut harus menggambarkan pandangan sebenarnya akan keadaan keuangan sebuah organisasi.
Upaya untuk memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan, membuat International Accounting Standard Boards - IASB melakukan percepatan harmonisasi standar Akuntansi internasional khususnya International Financial Reporting Standards – IFRS yang dibuat oleh IASB dan Financial Accounting Standard Boards (Badan Pembuat Standar Akuntansi di Amerika Serikat).
Tujuan IFRS
adalah memastikan bahwa laporan keuangan dan laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimaksud dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang:
1. Transparan bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
2. Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
3. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.
RUANG LINGKUP STANDAR:
Standar ini berlaku apabila sebuah perusahaan menerapkan IFRS untuk pertamakalinya melalui suatu pernyataan eksplisit tanpa syarat tentang kesesuaian dengan IFRS. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan yang pertamakalinya berdasarkan IFRS (termasuk laporan keuangan interim untuk periode pelaporan tertentu ) menyediakan titik awal yang memadai dan transparan kepada para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang seluruh periode disajikan.



12 Prinsip-Prinsip Akuntansi Pemerintahan

Berikut ini adalah prinsip-prinsip akuntansi pemerintahan :
 
1. Kemampuan Akuntansi dan Pelaporan
Suatu sistem akuntansi pemerintahan harus dimungkinkan untuk (a) menyajikan secara wajar dan  mengungkapkan secara penuh posisi keuangan beserta hasil-hasil operasi keuangan untuk setiap dana dan kelompok rekening unit-unit pemerintahan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima dan (b) menentukan dan menunjukkan kepatuhan keuangan dalam kaitannya dengan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati dan ditetapkan secara resmi.

2. Sistem Akuntansi Dana
Sistem akuntansi dana harus diorganisasikan dan dioperasikan atas dasar dana. Suatu dana adalah suatu kesatuan fiskal dan kesatuan akuntansi yang seimbang dengan sendirinya dari suatu pencatatan rekening-rekening kas dan atau sumber-sumber lainnya yang secara bersama dengan semua utang yang berkaitan, kewajiban, cadangan, dan modal lainnya yang terpisah untuk tujuan mengarahkan pada suatu kegiatan yang khusus atau mengarahkan pada suatu tujuan tertentu yang sesuai dengan peraturan, pembatasan, dan ketentuan-ketentuan lainnya.

3. Tipe-tipe Dana
Tipe-tipe dana berikut ini harus digunakan oleh pemerintah negara bagian pusat maupun pemerintah lokal, diantaranya adalah :
  1. Governmental Funds
    • The General Funds
    • Special Revenue Funds
    • Capital Project Funds
  2. Proprietary Funds
    • Enterprise Funds
    • Internal Service Funds
  3. Fiducary Funds
    • Trust in addition to Agency Funds

4. Jumlah Dana
Unit-unit pemerintah harus menetapkan dan menjada dana yang diperlukan melalui peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melalui administrasi keuangan yang sehat. Sejumlah dana tertentu harus sesuai dengan aturan-aturan penggunaan dan aturan-aturan resmi yang ditetapkan kecuali apabila terjadi kekakuan, terlalu komplek, dan ketidakefesienan dalam administrasi keuangan.

5. Akuntansi Untuk Aktiva Tetap dan Utang Jangka Panjang
Perbedaan yang jelas harus dinyatakan antara (a) Fund Fixed Assets dan General Fixed Assets dan (b) Fund Long Term Liabilities dan General Long Term Debt.
  • Fixed Assets yang berhubungan dengan Proprietary Funds atau Trust Funds harus dipertanggung jawabkan melalui dana tersebut. Semua Fixed Assets yang lain dari suatu unit of measurement pemerintahan harus dipertanggung jawabkan melalui General Fixed Assets Account Group.
  • Long-term Liabilites dari Proprietary Funds dan Trust Funds harus dipertanggungjawabkan melalui dana tersebut. Semua General Long Term Liabilities lain yang belum jatut tempo dari suatu unit of measurement pemerintahan, termasuk hutang Special Assesment yang menjadi kewajiban pemerintah, harus dipertanggungjawabkan melalui General Long Term Debt Account Group

6. Penilaian Aktiva Tetap
Aktiva tetap harus dipertanggung jawabka atas dasar harga perolehan atau jika harga perolehannya tidak dapat ditentukan dengan mudah, maka harus ditentukan atas dasar taksiran. Aktiva tetap yang berasal dari donasi atau sumbangan harus dicatat atas dasar taksiran nilai wajar pada saat diterima.

7. Depresiai Aktiva Tetap
  • Depresiasi terhadap General Fixed Assets tidak akan dicatat dalam rekening-rekening dana pemerintahan. Depresiasi terhadap General Fixed Assets dapat dicatat dalam sistem akuntansi biaya atau dihitung untuk tujuan melakukan analisa dan akumulasi depresiasi dapat dicatat dalam General Fixed Assets Account Group.
  • Depresiasi terhadap aktiva tetap yang dipertanggungjawabkan dalam Proprietary Funds harus dicatat dalam rekening-rekening dana tersebut. Depresiasi juga harus diakui dalam Trust Funds dimana biaya, cyberspace income, dan atau pemupukan modal harus diukur.

8. Accrual Basis Dalam Akuntansi Pemerintahan
a. Dana Pemerintahan
Pendapatan dan belanja harus diakui dengan menggunakan modified accrual basis. Pendapatan harus diakui dalam periode akuntansi apabila sudah tersedia dan terukur.

b. Dana Perorangan
Pendapatan dan belanja harus diakui dengan menggunakan accrual basis. Pendapatan harus diakui dalam periode akuntansi apabila pendapatan tersebut telah menjadi hak dan dapat diukur, sedangkan biaya harus diakui dalam periode terjadinya apabila biaya tersebut terukur.

c. Dana Fiducia
Pendapatan dan biaya atau belanja harus diakui atas dasar yang konsisten dengan tujuan pengukuran akuntansi dana. Nonexpandable Trust dan Pension Trust FUnds harus dipertanggung jawabkann atas dasar accrual basis, Expandable Trust Funds harus dipertanggungjawabkan atas dasar modified accrual basis. Aktiva dan utang Agency Fund harus dipertanggungjawabkan atas dasar modified accrual basis

d. Transfers

harus dipertanggungjawabkan dalam periode akuntani dimana terjadi kenaikan piutang dan utang.

9. Budgeting, Budtary Control, in addition to Bugetary Reporting
  1. Anggaran tahunan harus digunakan oleh setiap unit of measurement pemerintahan
  2. Sistem akuntansi harus menyediakan dasar yang layak untuk tujuan pengendalian anggaran
  3. Perbandingan anggaran harus termasuk di dalam laporan keuangan yang layak dan skedul untuk dana pemerintahan sesuai dengan anggaran tahunan yang telah disetujui

10. Transfer, Revenue, Expanditure in addition to Expense Account Clasification
  • Transfer antar dana dan penerimaan dari hutang jangka panjang umum harus diklasifikasikan secar terpisah dari pendapatan dan belanja atau biaya
  • Pendapatan pemerintahan harus diklasifikasian berdasarkan dana dan sumbernya. Belanja harus diklasifikasikan berdasarkan dana, fungsi, unit of measurement organisasi, kegiatan, sifat, dan pengelompokan obyeknya.
  • Pendapatan dan biaya dari dana pemilikan pada dasarnya harus diklasifikasikan berdasarkan kegiatan, fungsiatau kegiatan usaha organisasi yang sama.

11. Common Terminology in addition to ClasificationPeristilahan dan klasifikasi yang umum harus digunakan secara konsisten melalui anggaran, rekening-rekening, dan pelaporan keuangan untuk masing-masing dana.

12. Interim in addition to Annual Reports
  • Pernyataan keuangan interim yang layak dan laporan posisi keuangan, laporan hasil operasi, dan berbagai laporan lain yang berhubungan dengan informasi harus disiapkan agar dapat dipakai untuk membantu pengawasan manajemen terhadap kegiatan keuangan, kesalahan badan legislatif, yang mana penting untuk tujuan pelaporan kepada pihak luar.
  • Suatu laporan keuangan yang lengkap harus menyangkut seluruh dana dan kelompok-kelompok rekening dari suatu entity.
  • Tujuan umum pernyataan keuangan dari suatu entity bisa disajikan secara terpisah dari laporan keuangan yang lengkap.
  • Suatu bagian dari laporan keuangan harus menyangkut seluruh dana dan kelompok rekeing dari suatu kesatuan.
Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • PDF Buku Akuntansi Pemerintahan (DODY HAPSORO)

Asumsi Dasar Akuntansi

 Profesi akuntansi telah membuatkan Seperangkat standar yang berlaku umum dan diterima  Asumsi Dasar Akuntansi

Profesi akuntansi telah membuatkan Seperangkat standar yang berlaku umum dan diterima universal. Standar ini dinamakan sebagai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum [Generally Accepted Accounting Principles). Standar ini diharapkan sebagai patokan (pedoman) dalam penyusunan laporan keuangan yang baku. Dengan adanya standar ini, pihak administrasi selaku pengelola dana dan acara perusahaan sanggup mencatat, mengikhtisarkan, dan melaporkan seluruh hasil kegiatan operasional maupun fmansial perusahaan secara baku (yang secara standar diterima umum) dan transparan. Laporan keuangan yang telah disusun administrasi menurut standar/prinsip akuntansi yang berlaku umum ini merupakan salah satu bentuk dari pertanggungjawaban administrasi kepada investor selaku pemilik dana.
Dalam prinsip akuntansi yang berlaku umum, terdapat empat perkiraan dasar yang melandasi proses penyuSunan laporan akuntansi secara keseluruhan. Asumsi dasar tersebut adalah:

1.       Monetary Unit Assumption (Asumsi Unit Moneter).
Data transaksi yang akan dilaporkan dalam catatan akuntansi harus sanggup dinyatakan dalam satuan mata uang (unit moneter). Asumsi ini memungkinkan akuntansi untuk mengkuantifikasi (mengukur) senap transaksi bisnis/peristiwa ekonomi ke dalam nilai uang. Asumsi unit moneter terkait pribadi dengan penerapan konsep biaya (cost concept). Konsep biaya dipakai sebagai dasar dalam penyusunan laporan keuangan, dimana aset yang dibeli pada umumnya akan dicatat sebesar harga perolehannya (cost),historical cost accounting. Diasumsikan pula bahwa nilai daya beli ialah konstan, sesuai dengan perkiraan stable monetary unit, yang berarti mengabaikan pengaruh inflasi. Sebagai contoh: sebuah peralatan kantor yang dibeli dengan harga Rp15 iuta, maka peralatan kantor yang gres dibeli tersebut sanggup dicatat sebesar harga perolehannya, dengan satuan mata uang (unit moneter) dalam rupiah. Contoh data transaksi yang tidak sanggup diukur (dinyatakan) dalam satuan mata uang adalah: banyaknya jumlah karyawan, tingkat kepuasan pelanggan, tingkat kepuasan pekeria, jumlah karyawan yang berhenti, dan sebagainya.

2.       Economic/Business Entity Assumption (Asumsi Kesatuan Usaha).
Adanya pemisahan pencatatan antara transaksi perusahaan sebagai entitas ekonomi dengan transaksi pemilik sebagai individu dan transaksi entitas ekonomi lainnya. Sebagai pola : Tn. Alfonso sebagai pemilik bengkel mobil, dihentikan memperhitungkan biaya pribadinya sebagai beban bengkel. Biaya pribadi di sini contohnya biaya untuk sewa apartmen sebagai daerah tinggalnya ataupun biaya untuk keperluan sekolah anaknya, dan lain-lain. ladi, yang boleh diperhitungkan sebagai beban bengkel hanyalah pengeluaran-pengeluaran yang memang benar-benar terkait pribadi dengan perjuangan bengkelnya. Demikian pula apabila Tn. Alfonso mempunyai dua jenis perjuangan yang berlainan, contohnya perjuangan bengkel dan salon, maka harus dipisahkan antara beban pribadi, beban perjuangan bengkel, dan beban perjuangan salon.

3.       Accounting/Time PeriodAssumption (Asumsi Periode Akuntansi).
lnformasi akuntansi dibutuhkan atas dasar ketepatan waktu (timely basis). Umur acara perusahaan sanggup dibagi meniadi beberapa periode akuntansi. menyerupai bulanan (monthly), tiga bulanan (quarterly). atau tahunan (annually).

4.       Going Concern Assumption (Asumsi Kesinambungan Usaha).
      Perusahaan didirikan dengan maksud untuk tidak dilikuidasi (dibubarkan) dalam jangka waktu dekat, akan tetapi perusahaan diharapkan akan tetap terus beroperasi (exist) dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Iika tidak ada perkiraan ini, maka berarti tidak akan ada penyusutan atas aset tetap, alasannya ialah aset tetap yang dibeli tidak akan di carat sebesar harga perolehannya, melainkan di catat sebesar nilai pada ketika perusahaan dilikuidasi. Demikian juga tidak akan ada penggolongan lancar dan tidak lancar atas aset dan kewajiban. ladi, dalam praktek akuntansi yang berlaku umum, penyusutan atas aset tetap dan penggolongan aset serta kewajiban ke dalam lancar dan tidak lancar timbul alasannya ialah adanya perkiraan kesinambungan usaha. 

Sejarah Perkembangan Standar Akuntansi Di Indonesia Lengkap


Perkembangan standar akuntansi di Indonesia sanggup dibagi ke dalam lima periode penting. Periode pertama ialah masa Pra-PAI sebelum tahun 1973 kemudian disusul dengan penyusunan PAI tahun 1973-1984. Periode ketiga yakni tahun 1984-1994 ialah masa berlakunya PAI 1984. Periode keempat ialah masa mulai dilakukannya harmonisasi SAK ke IAS yakni tahun 1994-2006 di mana SAK dikembangkan dengan melihat acuan IAS maupun standar-standar, negara lain. Periode kelima ialah masa konvergensi IFRS yakni 2006-2012.

Masa Pra-PAI (Sebelum 1973) 
Sebelum 1973, Indonesia tidak mempunyai standar akuntansi keuangan yang baku dan terkodifikasi. Sebelum dikeluarkannya Undang-Undang Penanaman Modal Asing pada tahun 1967 dan Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri pada tahun 1968, penggunaan laporan keuangan oleh pihak di luar administrasi jarang sekali terjadi, kecuali untuk pelaporan fiskal. Audit tahunan lazimnya hanya dilakukan atas laporan keuangan BUMN/BUMD dan perusahaan abnormal yang sangat sedikit jumlahnya.

Dengan berlakunya kedua peraturan perundangan wacana penanaman modal tersebut mulai timbul kebutuhan laporan keuangan yang bisa menyajikan informasi keuangan yang relevan, andal, sanggup dimengerti, serta sanggup diperbandingkan (baca karakteristik laporan keuangan). Kebutuhan tersebut terutama sehubungan dengan permohonan kredit investasi dari bank pemerintah dan ventura bersama dengan investor asing. Pada waktu itu bukan saja standar akuntansi keuangan, tapi juga standar audit belum terkodifikasi, sehingga baik laporan keuangan maupun laporan audit menjadi tidak mengenal standar pelaporan dan sering kali sulit diperbandingkan.

Meskipun opini auditor menyebutkan "laporan keuangan telah disajikan secara masuk akal menurut prinsip akuntansi yang lazim berlaku”, sering kali timbul keraguan apa yang disebut sebagai "prinsip akuntansi yang lazim berlaku”. Di samping belum adanya standar yang tertulis, keraguan dan kerancuan juga disebabkan lantaran jumlah akuntan masih sangat sedikit, dan para praktisi yaitu tenaga akuntansi di perusahaan dan ajudan auditor di kantor akuntan publik, pada umumnya ialah lulusan Sekolah Menengan Atas dan terutama yang berijazah Bond A dan sebagian kecil Bond B. Untungnya pada masa itu keadaan bisnis masih gres berkembang dan tidak sekompleks sekarang.

Lahirnya PAI 1974 (1973–1984) 
Dalam rangka persiapan diaktifkannya pasar modal, maka atas derma dan dorongan Badan Persiapan Pasar Uang dan Pasar Modal (BAPEPUM) telah dibuat Panitia Penghimpun Bahan-bahan dan Struktur daripada Generally Accepted Accounting Principles dan Generally Accepted Auditing Standards yang terdiri dari Dewan Penasihat dan Panitia Kerja. Dengan demikian dibutuhkan sanggup secepatnya tersusun standar akuntansi dan standar audit

Sebagai hasil kerja Panitia Penghimpun tersebut maka lahirlah Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) dan Norma Pemeriksaan Akuntan (NPA). Kedua produk tersebut kemudian mendapat pengesahaan pada Kongres III IAI pada tanggal 2 Desember 1973, dan untuk pertama kali dibuat Komite PAI dan Komite NPA untuk berbagi baik PAI maupun NPA.

PAI tersebut disusun menurut buku Inventory of Generally Accepted Accounting Principles for Business Enterprises dari Paul Grady diterbitkan oleh AICPA sebagai sumber utama. Di samping itu, sebagai materi himpunan telah dipakai juga:
  • Buku Prinsip-prinsip Akuntansi yang diterbitkan oleh Direktorat Akuntan Negara,Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara; 
  • Statement of the Accounting Principles Board, No. 4, diterbitkan oleh AICPA;
  • Opinions of the Accounting Principles Board, diterbitkan oleh AICPA; 
  • Kumpulan dari Accounting Research Bulletin, diterbitkan oleh AICPA; 
  • A Statement of Australian Accounting Principles, diterbitkan oleh Accounting and Auditing Research Committee dari Accountancy Research Foundation; 
  • Wet op de Jaarrekening van Ondernemingen, diterbitkan oleh NIVRA; 
  • dan beberapa literatur lainnya.

Dapat disimpulkan, pada tahun 1973 Indonesia memulai perkembangan standar akuntansi dengan dibentuknya suatu komite sementara yang dibuat untuk mengumpulkan dan menyusun prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum di Indonesia. PAI kemudian menjadi suatu infrastruktur pelaporan untuk mendukung pasar modal yang gres berkembang di Indonesia sebagai upaya penting pemerintah untuk meningkatkan arus dana masuk ke Indonesia. Komite berpedoman pada karya Paul Grady dari AICPA di AS. Standar ini tidak berkembang sampai tahun 1984. Dari satu sisi hal ini sanggup dimengerti lantaran jumlah perusahaan yang terdaftar di pasar modal kurang dari dua puluh lima.

Masa Penerapan PAI 1984 (1984-1994)
Tonggak sejarah kedua terjadi pada tahun 1984. Pada masa itu, komite PAI melaksanakan revisi secara fundamental PAI 1973 dan kemudian menerbitkan Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 (PAI 1984). Tujuan dari PAI 1984 ini ialah untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi dengan perkembangan dunia usaha. Sejak tahun 1986, Komite PAI secara aktif melaksanakan revisi atas PAI 1984 dengan menerbitkan 7 (tujuh) Pernyataan PAI dan 9 (sembilan) Interpretasi PAI.

Masa Penerapan SAK (1994–2006)
Selama tahun 1984–1994 telah terjadi banyak sekali fenomena penting dalam perekonomian dan bisnis nasional dan global, antara lain sebagai berikut. 
  • Perkembangan pasar modal di Indonesia yang sangat pesat. Jumlah perusahaan go public melonjak dari 24 pada awal tahun 1989 menjadi sekitar 160 pada September 1994. 
  •  Disahkannya Undang-Undang Perbankan dan Undang-Undang Dana Pensiun. 
  • Reformasi peraturan perundangan perpajakan Indonesia. 
  • Timbulnya beberapa kasus bank krisis dan info wacana kredit macet dan kredit bermasalah.
  • Ditandatanganinya perjanjian gres GATT sebagai kelanjutan Uruguay Round.

Dari beberapa fenomena tersebut, sanggup disimpulkan bahwa dunia sedang memasuki periode globalisasi dan Indonesia mulai masuk dalam perdagangan global tersebut. IAI secara tanggap telah memantau fenomena tersebut dengan melaksanakan serangkaian seminar, diskusi, dan rapat untuk menciptakan Strategi Pengembangan IAI 1994–2000 dan salah satu kesimpulan yang diambil ialah PAI harus segera dikembangkan dengan mengacu pada International Accounting Standard.

Sejalan dengan hal tersebut, nama PAI telah diganti menjadi Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Menjelang Kongres VII IAI, dan menyongsong HUT IAI ke-34 pada bulan Desember 1994, profesi akuntan di Indonesia telah mempunyai Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan dan 35 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang setaraf standar akuntansi internasional. Sejak tahun 1994, telah menjadi kebijakan dari Komite Standar Akuntansi Keuangan untuk mengguna
Standards sebagai dasar untuk membangun standar-standar Indonesia. IAI kemudian melaksanakan revisi besar untuk menerapkan standar-standar revisi besar untuk menerapkan standar-standar akuntansi baru, ebanyakan konsisten dengan IAS. Namun, masih terdapat beberapa standar akuntansi yang diadopsi dari US GAAP dan maupun dikembangkan sendiri-sendiri.

Sejak tahun 2004, revisi SAK dilakukan pada tahun 2008 dan juga IAI mengeluarkan revisi 2009.

Masa Konvergensi IFRS (2006-2012) 
Dengan memperhatikan semakin maraknya negara-negara lain menyerupai Australia mengadopsi IFRS secara penuh, maka pada tahun 2006 dalam kongres IAIX di Jakarta ditetapkan bahwa konvergensi penuh IFRS akan diselesaikan pada tahun 2008. Target ketika itu ialah taat penuh dengan semua standar IFRS pada tahun 2008. Namun dalam perjalanannya ternyata tidak mudah. Sampai simpulan tahun 2008 jumlah IFRS yang diadopsi gres mencapai 10 standar IFRS dari total 33 standar.

Beberapa hambatan dalam harmonisasi PSAK ke dalam IFRS antara lain ialah minimnya sumber daya untuk mendukung anggota DSAK-IAI yang semua anggotanya ialah paruh waktu bekerja untuk pengembangan standar pelaporan. Kendala lainnya ialah IFRS yang sangat cepat berubah sehingga DSAK-IAI sulit untuk mengejarnya. Masalah translasi bahasa juga menjadi hambatan lantaran dalam proses translasi tidak gampang untuk mencari padanan kata yang sempurna dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Indonesia membutuhkan upaya aksesori dalam mengadopsi IFRS dibandingkan dengan negara-negara yang memakai IFRS dalam bahasa aslinya menyerupai Australia atau negara-negara Eropa.

Kesiapan pelaku industri juga menjadi pertanyaan. Ketidaksiapan industri keuangan khususnya perbankan dalam mengadopsi standar akuntansi instrumen keuangan PSAK 50 dan PSAK 55 menciptakan banyak pihak mencurigai apakah Indonesia siap dalam mengadopsi IFRS. PSAK 50 dan PSAK 55 ialah standar akuntansi instrumen keuangan yang diadopsi dari IAS 32 dan IAS 39 yang sedianya berlaku efektif mulai 1 Januari 2009 dengan terpaksa diundur menjadi 1 Januari 2010 akhir desakan dari pelaku industri yang belum siap menerapkannya kala itu.

Bukan hanya penyusun laporan keuangan yang harus berbenah, kesiapan profesi lain menyerupai aktuaris dan jasa penilai juga menjadi sorotan. Dimulai dari berlakunya PSAK 24 Imbalan Kerja tahun 2004 yang menganjurkan penggunaan jasa aktuaris independen, standar gres ini cukup mengagetkan profesi aktuaris pada ketika itu yang tiba-tiba saja kebanjiran pelanggan. Profesi lainnya menyerupai jasa penilai properti juga terkena dampak dari peningkatan penggunaan nilai masuk akal dalam standar akuntansi mengenai aset tetap dan properti investasi yang dikeluarkan pada tahun 2008.

Namun, terlepas dari segala hambatan yang menghadang, DSAK-IAI semakin mengukuhkan niatnya untuk mengadopsi IFRS lantaran memang IFRS mempunyai banyak kelebihan.
  • IFRS dihasilkan oleh suatu forum internasional yang independen sehingga dampak kekuatan politik dalam penyusunan standar sanggup minimal. 
  • Proses pembuatan IFRS lebih komprehensif melalui riset yang mendalam. Komentar untuk discussion paper maupun exposure draft keluaran IASB tiba dari seluruh dunia sehingga standar yang dihasilkan lebih mencerminkan kebutuhan global daripada kebutuhan suatu negara tertentu. 
  • IFRS ialah standar yang berbasis prinsip (principle based) sehingga pengaturannya lebih sederhana dibandingkan dengan standar pelaporan keuangan keluaran Amerika Serikat yang lebih terang dan rumit (rule based). 
  • IFRS mensyaratkan pengungkapan informasi (disclosure) yang lebih detail dan terang sehingga membantu pengguna laporan keuangan mendapat informasi yang relevan. 
  • IFRS semakin diterima oleh banyak negara, terlebih sehabis terbukti standar akuntansi Amerika Serikat tidak bisa membentengi skandal-skandal perusahaan besar menyerupai kasus Enron dan Worldcom.

Sejak Juni 2009, proses konvergensi IFRS mengalami percepatan. Sepanjang semester dua tahun 2009, DSAK-IAI menerbitkan kurang lebih 19 exposure draft PSAK dan ISAK juga mencabut beberapa PSAK yang sudah tidak relevan. Sepanjang tahun 2010 dan 2011, DSAL-IAI secara sedikit demi sedikit mengadopsi IFRS.

Sampai 1 Januari 2012, DSAK-IAI telah menerbitkan semua IFRS/IAS kecuali IAS 41 Agriculture dan IFRS 1 First Time Adoption International Financial Reporting Standards.


DSAK-IAI belum mengambil keputusan kapan IAS 41 akan diadopsi. IFRS 1 tidak relevan untuk diadopsi lantaran beberapa ketentuan transisi PSAK telah mempertimbangkan isi ketentuan dari IFRS 1 tersebut.

Kamus Istilah Akuntansi Bab A


Bagi yang sedang mencari sebuah kata istilah akuntansi, silahkan CTR+F saja di keyborad komputernya dan cari kata yang sedang anda cari, kalau  seandainya anda kesulitan menscrool ke bawah.


A Month Order
(Amanat sebulan)
 Amanat beli atau amanat jual yang hanya beraku hingga hari bursa yang terakhir di dalam bursa amanat diberikan.

A Week Order
(amanat seminggu)
Amanat beli dan atau amanat jual yang hanya berlaku satu ahad (sampai hari Jum'at di dalam pekan amanat diberikan)

Abandonment Value
(nilai residual)
Jumlah yang sanggup dlrealisasikan dengan melikuidasi proyek sebelum umur ekonomisnya habis. Nilai opsi untuk menjamin sebuah proyek. Nilai residual opsi ditentukan berdasarkan perbedaan antara nilai kini neto (net present value, NPV) residual dengan NPV tanpa residual.

Abatement
(pengurangan)
Penghapusan sebagian atau seluruh beban, ibarat pajak, yang dikenakan atau dibebankan oleh suatu unit pemerintah.

Abc Agreement
(perianjian ABC)
Persetujuan antara sebuah perusahaan pialang dengan salah seoramg pegawainya, dimana dalam persetujuan tersebut diuraikan secara rinci hak-hak perusahahaan apabila perusahaan membeli keanggotaan bursa saham bagi pegawai dimaksud.

Abc System
(sistem ABC)
Teknik administrasi persediaan yang membagi persediaan kedalam tiga kelompok, yaitu kelompok A, kelompok B, dan kelompok C, yang diurut berdasarkan nilai investasi, harga/nilai persediaan, frekuensi pemakaian, dan reisiko kehabisan barang, mulai dari yang tertinggi hingga terendah. Dalam kelompok A meliputi persediaan yang memerlukan nilai investasi paling besar. Biasanya distribusi persediaan dalam kelompok ini terdiri dari 20% persediaan yang merupakan 80% nilai investasi perushaan. Dalam kelompok ini juga tercakup barang-barang yang mempunyai harga/nilai. frekuensi pemakaian, dan risiko yang tinggi. Kelompok B terdiri dari persediaan dengan nilai investasi. harga/nilai persediaan, frekuensi pemakaian, dan risiko kehabisan barang yang Iebih rendah dari kelompok A. Sedangkan kelompok C terdiri dari persediaan dengan mlai yang relatif lebih kecil di luar kelompok A dan kelompok B. Pembagian persediaan ke dalam kelompok A, B, dan C memungkinkan perusahaan untuk menentukan tingkat dan jenis mekanisme pengendalian/kontrol persedian yang dibutuhkan. Kontrol terhadap persediaan kelompok A biasanya dilakukan secara intensif lantaran nllal investasinyn paling tinggi, yaitu melalui pencatatan sacara teruss-menems (selamanya) atau lebih dikenal sebagni perpetual inventory record keeping, yang memungkinkan pelaksanaan monitoring terhadap tingkat persediaan yang paling cocok. Kontrol perdiaan kelompok B seringkali dilakukan melalui metode pengecekan terencana (periodic checking), sementara kontrol terhadap persediaan kelompok C bisa dilakukan melalui red-line method. Lihat juga ecomic order quantity (EOQ) model dan red-line method.

Ability To Pay
(kemampuan membayar)
Kemampuan peminjam untuk memenuhi pembayaran pokok dan bunga atas kewajiban jangka panjang dari penghasilannya. Lihat ability to servtce debts. Kemampuan majikan, khususnya organisasi keuangan untuk memenuhi tuntutan finansial para pekerja dari penghasilan operasionalnya. Konsep bahwa tarif-tarif pajak harus diubahsuaikan dengan tingkat kekayaan dan penghasilan (kemampuan wajib pajak). Misalnya, pajak pendapatan yang progresif.

Ability To Service Debts
(kemampuan membayar utang)
Kemampuan perusahaan untuk melaksanakan pembayaran bunga dan pokok pinjaman yang diwajibkan berdasarkan kontrak dan jadwal yang ditetapkan selama jangka waktu utang tersebut. Lihat juga ability to pay.

Absolute Priority Rule
(aturan prioritas mutlak)
Aturan dimana pemberi pinjaman harus didahulukan dari pada yang lain atas segala tagihan hak milik. Peraturan tersebut memungkinkan negosiasi jadwal pembayaran, penjadwalan kembali utang. dan tetap mengakui pejaman kepada peminjam.

Acceleration Clause
(klausul percepatan)
Ketentuan yang biasanya terdapat dalam suatu perjajian indentur (prospektus), hipotek, atau kontrak lain, yang menentukan bahwa saldo yang belum dibuyar walaupun telah jatuh tempo hars dibayar apabila kejadian-kejadian yang telah dispesifikasikan tenrjadi. Termasuk di dalamnya apabila perusahaan atau debitur (individu) tidak bisa membayar (insolvent) bunga, pokok pinjaman, atau pembayaran dana tertanam, dan tidak membayar pajak atas kekayaan yang dijaminkan atau digadaikan.

Accept Reject Approach
(pendekatan diterima-ditolak)
Penilaian terhadap ajuan pengeluaran/kebutuhan apakah ajuan tersebut memenuhi kriteria minimum yang telah ditetapkan perusahaan.

Acceptable quality levol
(tingkat kualitas sanggup diterima)
Suatu presentase dari barang-barang atau produksi yang memenuhi kualitas standar dari tiap 100 unit barang yang diproduksi dan sanggup di terima oleh quality controller.

Acceptance Commission
(beban aksep)
Beban atau biaya yang dibuat oleh pihak bank atau forum aksep lantaran dipakai namanya sebagai penerima surat wesel.

Acceptance Sampling
Prosedur statistik yang dipakai untuk mengontrol kualitas Acceptance sampling meliputi pengujian sekelompok data untuk menentukan apakah proporsi unit-unit yang mempunyai atribut tertentu melebihi persentase yang telah ditetapkan. Rencana pengambilan sampel meliputi tiga faktor penentu :
(1) ukura kelompok;
(2) ukuran sampel;
(3) jumlah maksimum kesalahan/kekurangan yang tidak bisa ditutup sebelum penolakan seluruh
      kelompok.
Teknik ini memungkinkan diterima atau ditolaknya sekelompok bamng atau dokumen-dokumen dalam situasi tertentu secara tepat, dan lantaran itu memperlihatkan jaminan bahwa para pemeriksa (auditor) tidak akan menolak sebagian besar kelompok yang bisa diterima. Acceptance sampling merupakan nilai bagi pemeriksa (auditor) internal yang ingin melanjutkan kontrol atas kualitas pekerjaan petugas klerk.  Dari tabel acceptance sampling, seseorang bisa menentukan sampel planning untuk memastikan bahwa kesalahan tidak akan leblih besar dari persentase kelompok yang telah ditentukan (tingkat kesalahan yang bisa ditolerir), sepanjang pegecekan penuh terhadap kelompok yang ditolak dilakukan. Acceptame sampling bisa juga digunakana oleh pemenriksa (auditor) internal untuk menyidik aliann dokumen-dokumen melalui serpihan isu organisasi. Hal-hal yang bisa diberikan meliputi kalkulasi penentuan harga dan perhitungan matematis. Accept Sampling intinya insrumen investigasi (audit) internal.

Acceptance
(tanda aksep)
Persetujuan yang diciptakan ketika pihak yang ditarik dari suatu wesel berjangka atau wesel menulis kata “aksep” di atas tanda tangan dan memutuskan tanggal pembayaran apabila sudah jatuh tempo.
Accommodation not
(promes pinjam nama)
Selembar promes yang ditandatangani oleh pembuat untuk memudahkan haka atas pm tersebut atau pengaksep aatas nama orang lain yang kemampuan mempeloleh kreditnya Iemah.

Accumulation Endonanm
(endosement pinjam nama)
Endosemen yang dilakukan pihak endosemen dengan menginginkan penggunaan namanya guna membantu  pihak lain memperoleh dana melalui penyerahan surat wosel. Sekalipun pihak endosemen tidak berkepentingan atas surat wosel tersebut. namun tetap bertanggung jawab secara hukum. Contoh suatu perseroan terbatas yang mengadakan endosemen atas pinjaman bank dari perusaahaan anaknya.

Account analyis
(analisa rekening)
Suatu analisa yang disediakan atau diberikan oleh suatu bank perihal biaya atas jasa-jasa yang digunakan, salado yang ditahan dan kredit yang dihasilkan

Account balance
(saldo perkiraan)
 Perbedaan nilai total antara total debet pada sisi kiri dengan tota kredit pada sisi kredit suatu perkiraan.

Account day
 (hari perkiraan)            
Hari terakhir dari perkiraaan. Lihat juga account.

Account executive
(pelaksana penanggung jawab)
Pialang atau pedagang mediator yang bertanggung jawab atas pelakasanaan transaksi sekuritas para Iangganan di pasar bursa.

Account Executive
(Pelaksana penangung jawab)
Seorang katyawan perusahaan pialang yang memberi pesan yang tersirat dan mengurus pesanan-pesanan bagi pelanggan serta mempunyai kekuasaan aturan sebagai agen. Eksekutif ibarat ini juga dinamakan registered reprensentative (representatif/wakil terdaftar). Liha juga broker.

Account form
(bentuk parkiraan)
Struktur neraca yang memperlihatkan aktiva-aktiva pada sisi kiri dan kewajiban-kewajiban serta ekuiti pemegang saham pada sisi kanan. Dalam bentuk alteratif,  yang disebut lapaoran (report form), posisi akativa berada di atas posisis kewajiban dan ekuii pemegang saham.

Account form
(Bentuk perkiraan)
Suatu bentuk penyajian neraca dimana aktiva ditempatkan di sisi kin‘ dan pasiva yaitu kewajiban serta modal pemilik di sisi kanan, disebut juga T account (perkiraan T). lawannya ialah Report form (bentuk laporan). Lihat report form (bentuk Iaporan)‘

Account payable application
(aplikasi hutangdagang)
Apllkasi yang dirancang untuk mengawasi arus kas contohnya pembelian barag dagangan serta penjadwalan pembayaran hutang pada para kreditur.

Account payable subsidiary ledge:
(buku besar pembantu hutang dagang)
Buku besar pembantu yang mencatat perkiraan-perkiraan dari masing-masing kreditur berikut perinciannya. Jumlah saldo hutang pada masing-masing buku besar pembantu hutang harus sama dengan saldo yang tercatat pada asumsi pengendali hutang pada buku besar umum.

Account payable
(hutang dagang)
Kewajiban perusahaan pada pihak lain yang harus dipenuhi dalam waktu yang singkat. Kewajiban ini timbul lantaran perusahaan membeli barang dagangan ataupun lainnya dalam bentuk kredit. Hutang dagang menampakan current liability (hutang lancar) yang lazimnya bersaldo kredit.

Account receivable application
(aplikasi piutang dagang)
Aplikasi yang dirancang untuk mengawasi arus kas dari hasil penjualan dan penagihan piutang dagang.

Account receivable subsidiary ledger
(buku besar pembantu piutang dagang)
Buku besar pembantu yang mencatat perkiraan-perkiraan dari masing-masing debitur berikut penrinciannya. Jumlah saldo piutang pada buku besar pembanlu piutang harus sama dengan saldo yang tercatat pada asumsi pengendali piutang pada buku besar umum.

Account receivable turnover
(perputaran piutang)
Lihat receivable turn over (perputaran piutang)

Account receivable
(Piutang dagang)
Hak perusahaan yang timbul pada pihak lain yang hars dipenuhi dalam waktu singkat. Hak tersebut timbul lantaran pihak lain tersebut membeli barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan Dalam kegiatan perusahaan yang normal biasanya piutang dagang dilunasi dalam waktu kurang dari satu tahun, sehingga dikelompokkan current asset (aktiva lancar) yang lazimnya bersaldo debet.

Account
(perkiraan)
Hubungan kontraktual antara pembeli dan penjual dimana pembayaran dilakukan pada suatu waktu di masa yang akan datang. Atau periode waktu perdagangan surat berharga tanpa perlu melunasi pembelian hingga tamat periode wnktu perkiraan. Catatan transaksi historis di bawah kontrak, ibarat yang secara terencana diltunjukkan dalam laporan akuntansi. Suatu catatan yang menggambarkan semua transaksi, baik kenaikan atau penurunan nilai aktiva atau yang menghipnotis aktiva, kewajiban/utang, ekuiti pemegang saham, pendapatan serta biaya. Hubungan di bawah satu nama tertentu, biasanya dibuktikan oleh suatu deposito dimana dana sanggup ditarik. Diantaranya ialah asumsi giro, asumsi perwalian, asumsi perseroan terbatas, asumsi khusus dan asumsi biasa. Tanggung jawab admmistraif berada di tangan seorang account officer (petugas akun). Aktiva, utang penghasilan atau utang upah, dan pengeluaran ibarat yang dicantumkan pada halaman-halaman buku besar individual, dimana ayat-ayat debet dan kredit dituliskan berdasarkan urutan tanggal untuk mencatat penambahan dalam nilai. Contohnya ialah kas, piutang, bunga yang masih harus diterima, penjualan. dan honor karyawan perusahaan.

Accountability
(akuntabilitas)
Tanggungjawab individu atau bagian/departemen terhadap kinerja suatu fungsi tertentu. Akuntabilitas bisa ditetapkan atau diformulasikan melalui aturan aturan atau perjanjian.

Accountancy
(Akuntansi)
Profesi yang menggunakan teori tertentu, asumsi mengenai cara bertindak, ketentuan atau aturan perihal cara mengukur dan mekanisme untuk mengumpulkan dan melapodan isu yang mempunyai kegunaan perihal kegiatan dan tujuan yang menyangkut keuangan suatu organisasi.


Accountnnt for public lnterest
(API, Akuntm Untuk kepentingm Publik)
Organisasi yang betujuan melayani kepentingan Publik. API menyediakan analisa yang objektif perihal kebijakan politik. dalam kaitannya dengan implikasi-implikasi fiskal, akuntansi, atau keuangan. Jasa-jasa yang diberikan meliputi pertolongan teknis untuk organisasi non profit yang tidak mempunyai sumber-sumber untuk mendapat jasa-jasa itu.

Accountant In Charge
(beban akuntan)
Profesional yang bertanggung jawab terhadap bidang-bidang yang terkait dengan investigasi (audit). Kewajiban-kewajiban akuntan meliputi pengawasan umum lantaran keterlibatan, pendistribusian beban kerja kepada para pembantu (asisten), melaksanakan peninjauan kembali terhadap inovasi (hasil) investigasi (audit), dan menyusun laporan-laporan yang dibutuhkan.

Accountant
(Akuntan)
Seorang yang melalsanakan pekerjaan akuntansi mulai ketentuan undang-undang No. 34 tahun 1954 perihal jabatan akuntan. Gelar akuntan. Gelar akuntan hanya diberikan bagi :
(1)   Memeka yang dinyatakan lulus dari universitas negeri jurusan akuntansi atau tubuh sekolah tinggi tinggi
(2)   lainnya yang dibuat berdasarkan undang-undang atau diakui oleh pemetinmh.
(3)    Mereka yang dinyatakan lulus dalam suatu ujian lain yang berdasarkan pendapat hebat sanggup menjalankan pekerjaan akuntan dan ijasahnya sanggup disamakan dengan ijasah tersebut di atas. Sesuai dengan fungsinya akuntan terdn'i dari :
(1) Akuntan Negara atau pemerintah
(2) Akuntan Publik
(3) Akuntan Intern
(4) Akuntan Pendidik

Accountant certificate
(sertifikat Akuntan)
Keterangan tertulis yang oleh akuntan publi'k atas pemyataan laporan keuangan suatu perusahaan. Lihat : Audit Opinion (opmi pemeriksaan)

Accountants Liability
(Kewajiban utang akuntan)
Kawailban aturan potensial dari seorang akuntan yang melaksanakan kecurangan atau sangat sembrono dalam melaksanakan tanggung jawab professional, lstilah ii secara khusus dipakai apabila seorang pemerksa (auditor) melaksanakan fungsi pengujian/pembuktian (attest funchon) bukan menerapkan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum. Untuk menghmdari kewaijan ini. akuntan harus bisa mengetahui perihal kewenangan/otorisasi pmfesi akuntansi.

Accountan's opinion
(opini akuntan)
Laporan yang ditandatangani oleh seorang akuntan publik independent yang menjelaskan jangkauan investigasi pembukuan dan catatan suatu organisasi. Karena pelaporan keuangan meliputi kecerdikan berhati-hati, maka pendapat akunlan merupakan jaminan penting bagi seseorang yang meminjamkan dana atau bagi investor. Tergantung pada jangkauan dari investigasi dan kepercayaan pemeriksa atas kebenaran informal, pendapat itu sanggup tanpa kualifikasi atau berkualifikasi hingga suatu derajat tertentu. Meski pendapat berkualifikasi tidak selalu bersifat negatif, dianjurkan untuk melaksanakan penyelidikan. Pendapat atau opini ini juga dinamakan auditor's certificate (sertifikat pemeriksa).

Accountant's Report
(laporan akuntan publik) 
Suatu dokumen dari seorang akuntan publik yang bebas atau independen dan telah mendapat izin perjuangan dari Menteri Keuangan.

Accountant’s Responsibility
(tanggung jawan akuntan)
Kewajiban moral tethadap pihak-pihak yang tergantung pada kerja professional akuntan. Akuntan mempunyai kewajiban terhadap manajemen, investor, kreditur, dan forum pengatur untuk melalskanakan dengan benar fungsi-fungi akuntansi dan pembuktian (attest function). Akuntan harus mengikuti secara bertanggung jawab ketentuan-ketentuan yang berlaku.

Accounting Beta
(Beta Akuntannsi)
 Nilai beta yang diestimasi dengan melaksanakan regresi keuntungan akuntansi dari sebuah aktiva terhadap keuntungan akuntansi di pasar. Memaparkan ukuran relatif dari sensitivitas keuntungan perusahaan terhadap perubahan keuntungan yang dibukukan dari portfolio pasar.

Accounting Break Even
(ABE. impas akuntansi)
Jumlah satuan (misalnya penerlmaan dalam Rupiah) yang akan dijual untuk mengakibatkan pendapatan neto proyek sama dengan nol. Apabila biaya proyek dibagi ke dalam biaya-biaya variabel (variable costs. VC) dan biaya-biaya tetap (fixed costs, FC). dan margin bantuan merupakan perbedaan antara harga jual per unit dengan biaya variabel per unit, maka breakeven akuntansi bisa dihitung melalui formula berikut:


                    ABE         =   Biaya tetap / (Harga jual per unit -  Biaya variabel per unit)

Accounting Change
(Perubahan Akuntansi)
Perubahan-pembahan yang terjadi dalam :
(1) prinsip-prinsip akuntansi (seperti metode depriasi ham)
(2) perkiraan/estimasi akuntansi (seperti proyeksi mengenai piutang ragu-ragu yang direvisi)
(3) pelaporan entitas (seperti, penggabungan pemsahaan).
Apabila perubahan akuntansi dilakukan, dibutuhkan catatan kaki untuk menetangkan justifikasi dan dampak keuangannya, sehingga memungkinkan memperlihatkan penilaian kredit dan invastasi yang tepat.

Accounting Controls
(Kontrol Akuntansi)
Suatu planning organisasi, mekanisme dan catatan yang menyangkut proteksi aktiva dan catatan keuangan yang sanggup dipercaya.

Accounting Convention
(konvensi Akuntansi)
Metode atau mekanisme yang secam umum dipakai oleh praktisi praktisi akuntansi, berdasarkan pada kebiasaan dan sangat dipengaruhi oleh perkembangan ham yang terjadi. Persyaratan akuntansi atau ketentuan perpajakan yang gres bisa mengakibatkan sebuah konvensi tidak cocok. Seorang akuntan. dalam menyelenggarakan fungsi pelaporan harus mengikuti konvensi akuntansi yang ada, yang bedaku untuk situasi tertentu. Lihat juga : Accounting principles

Accounting Cushion
(Penyangga/Bantalan Akuntansi)
Ketentuan biaya yang belebihan. Hal ini memperlihatkan saldo yang lebih basal dalam asumsi kewajiban atau asumsi cadangan, untuk meminimalkan jumlah ketentuan biaya dalam periode terakhir, yang menganggap kecil atau mengecilkan keuntungan profit dalam periode berjalan dan jadinya peristwa yang telah diantisipasi terjadi. Misalnya, cadangan perusahaan untuk piutang ragu-ragu dari piutang secam substasial bisa meningkat walaupun pengaalaman penghapusaan utang perusahaan yang bermasalah menjadi lebih balk Lihatjuga : income smoothing.

Accounting Cycle
(Siklus Akuntansi)
Suatu langkah yang dilakukan mulai dari pencatatan suatu transaisi hingga tersusunnya laporan keuangan pada tamat periode. Sikus Akuntansi meliputi pencatatan ayat-ayat jural (journal entries) untuk mencatat transaksi dan kejadian, membukukan asumsi tersebut ke dalam ledger (buku besar) yang sesuai, menyusun trial balance (neraca percobaan), menciptakan adjusting entries (ayat-ayat penyesuaian) serta menyusun financial statement (Iaporan keuangan) dan pencatatan closing entires (ayat-ayat penutup).

Accounting earnings
(laba yang dibukukan)
Pendapatan atau keuntungan suatu perusahaan yang dicatat di dahm laporan keuangannya. Laba ditentukan berdasarkan perbedaan antara penerimaan dengan pengeluaran perusahaan. Atau perubahan nilai buku ekuiti perusahaan ditambah deviden yang dibayar kepada pemegang saham. Disebut juga reported earnings. Dalam bentuk persamaan, keuntungan yang dibukukan (AE1) bisa diekspresikan sebagai berikut :

Aet=Bt-Bt-1 + D1

Dimana : AEl :laba yang dibukukan dalam periode t,
 B1   : nilai buku ekuiti perusahaan pada tamat periode t, dun
 D1   :deviden yang dibayalkan dalam periode L


Accounting entity
(satuan akuntansi)
Batas aktvitas akuntasi dan pelaporan yang harus ditetapkan. Dalam akuntansi tiap acara perusahaan diasumsikan sebagai suatu kasatun yang terpisah dari acara pemiliknya.

Accounting Equation
(Penamaan Akunumsi)
Suatu pemyataan yang memperlihatkan hubungan kesamaan harta dan kepentingan atau pemilikan atas aktiva tersebut. Persamaan ini dinyatakan dalam bebempa bentuk:
(1) Assets (aktiva-aktiva) = Equities (Kekayaan),
(2) Assets (aktiva-aktiva) = Liabilities (hutang-hutang) + Proprietorship (modal pemilik),
(3) Assets (aktiva-aktjva) = Liabilities (hutang-hutang) + Propriotorship (modal pemihk) + incomes
(penghasilann-penghasilan) expense (biaya-biaya) - deviden bagi perusahaan terbatas,
(4) Assets (aktiva-aktiva) Liabilities (hutang-humng) + Proprietorship (modal pemilik) + énoomes (penghasilan-penghasilan) - expense (biaya-biaya) - drawing (pongambilsn) bagi perusahaan pcrseorangan atau firma.

Accounting Error
(Kesalahan Akunumsi)
Pengukuran atau representasi yang tidak akurat dari suatu pos yang berkaitan dengan suatu parkiraan yang bukan disebabkan oleh kecurangan yang direncanakan. Kesalahan bisa disebabkan lantaran kasembronoan atau mungkin merupakan akhir dari kesalahan dalam menerapkan prinsip-primip akuntansi. Kesalahan bisa dalam bentuk selisih atau kesalahan dalam menggunakan habijakan dan mekanisme akuntansi. Kasalahan bisa diminimalisir dengan mengikutii secara tetap mekanisme dan standar akuntansi, serta memperlahankan kontrol internal.

Accounting evant
(Peristiwa Akuntansi)
Transaksi yang dimasukkan ke dalam catatan akuntansi dari suatu bisnis. Peristiwa ini bisa berupa transaksi eksternal yaitu transaksi dengan pihak luar, ibarat pencatatan penjualan. Transaksi juga bisa menunjuk pada transaksi internal, ibarat melaksanakan pencatatan adaptasi (tambahan biaya atau penerimaan).

Accounting Exposure
Lihat : Transaction Exposure

Accounting information system
(AIS, Sistem Informasi Akuntamsi)
Suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan isu keuangan tentang
masalah-masalah ekonomi yang nyata. Sistem ini merupakan sub sistem dari
informasi manajemen, yang memproses transaksi-transaksi keuangan untuk memperlihatkan :

(1)   Laporan internal kepada para manajer untuk dipakai dalam perencanaan dan pengendalian
       operasi dalam periode berjalan dan di masa mendatang serta pengambilan keputusan non-rutin;
(2)   Laporan elsternal bagi pihak luar, ibarat untuk para pemegang saham. heditur dan biro pemerintah.

Accounting Insolvency
Suatu keadaan dimana jumlah utang atau total kewajiban (liabilitas) lebih besar dari total aktiva. Perusahaan dengan kekayaan neto negatif dilatakan insolvent dari sudut akuntansi.

Accounting Liquidity
(Likuiditas pembukuan Akuntansi)
Kemudahan dan kecepatan aktiva bisa dikonversikan menjadi kas.

Accounting manual
(Pedoman Akuntansi)
Suatu buku atau daftar yang memuat perkiraan-perkiraan yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan pembukuan suatu perusahaan baserta klarifikasi sifat-sifat perkiraan-perkiraan yang bersangkutan dan cara-cara membukukannya (mendebet atau mengkredit).

Accounting Measurement
(Ukuran Akuntansi)
Kuantifikasi/penghitungan nilai akuntansi dalam bentuk uang atau unit-unit lain.

Accounting Model of The Firm
(Model Akuntamsi Perusahaan)
Model akuntansi yang menyatakan bahwa nilai perusahaan merupakan hasil dari keuntungan per saham (earnings per share) dan perbandingan harga terhadap keuntungan industtru (P/E industri).

Accounting period Problem
(Masalah Periode Akuntansi)
Kesulitan dalam mengalokasikan penerimaan dan pengeluaran untuk memendekkan periode waktu, ibarat bulan atau tahun, yang berkaitan dengan asumsi periodik.

Accounting Period
(Periode Akuntansi)
Periode waktu standar yang meliputi suatu kegiatan akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan perusahaan. Perusahaan lazimnya menyusun laporan keuangan tiap tahun namun sering juga ditemui per semester, per tiga bulan. bulanan (biasanya untuk keperluan intern perusahaan saja).

Accounting Policies
(Kebijakan Akuntansi)
Metode pelaporan, sistem pengukuran, dan keterbukaan yang dipakai oleh suatu perusahaan tertentu. Seorang akuntan akan mengevaluasi ketepatan kebijakan akuntansi yang ditempuh oleh manajemen. Gambaraan perihal kebijakan akuntansi suatu perusahaan hams ditampilkan dalam serpihan terpisah. mendahului catatan kaki untuk laporan keuangan atau sebagai catatan kaki Pertama.

Accounting Postulate
(Dalil/Asumsi Akutansi)
Asumsi dasar atau proposi yang fundamental perihal lingkungan ekonomi, sosial, atau politik dimana akuntnnsi digunakan. Asumsi akuntansi berkaitan dengan keadaan akuntansi. entitas akuntansi, proses pengukuran. dan tujuan-tujuan akuntansi.

Accounting Practice
(Praktik Akunumsi)
Cara dimana para akuntan dan para pemerilsa (auditor) melaksanakan pekerjaan sehari-hari. Praktik ini merupakan implementasi kebijakan akuntansi setiap hari. Praktik akuntansi berkaitan dengan penerapan dalam praktik akuntansi untuk akumulasi keuangan dan kebutuhan pelaporan bagi pelanggan/klien. Praktik akuntansi berbeda dengan teori akuntansi.

Accounting Principles board
(Dewan prinsip-prinsip akuntansi)
Suatu dewan yang bernaung di bawah American Institute of certified public accountants yang bertugas merumuskan prinsip-prinsip akuntannsi yang sanggup diterima, dan diumumkan dalam opini APB. Accounting principles board menjalankan tugasnya mulai tahun 1959, dan pada tahun 1973 diganti dengan financial accounting standards boards (Dewan standar akuntansi keuangan).

Accounting Principles
(konsep/pengertian dasar dalam pelaksanaan pekeljaan akuntansi)
Pedoman yang seragam bagi akuntan dalam melaksanakan pekerjaan akutansi. Hal ini dibutuhkan untuk menjamin adanya kesamaan bahasa dalam memandang suatu acara akuntansi serta penyajian data keuangan dan operasi perusahaan oleh semua pihak yang berkepentingan. Prinsip-prinsip akuntansi ini temantum dalam GAAP/ Generally Accepted Accounting Principles (prinsip-ptinsip akuntansi yang lazim berlaku) dan di Indonesia tercantum dalam PAI (Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia)

Accounting Procedur
(Prosedur Akuntansi)
Metode atau teknik yang dipakai untuk membuka/mengekspos, mencatat atau merangkum data-data keuangan dalam mempersiapkan laporan keuangan.

Accounting Rate of Return.
(AROR, tingkat pengembalian hasil akuntansi)
Kriteria pengangaran modal yang membandingkan rata-rata keuntungan sehabis pajak dengan nilai rata-raba investasi. Keuntungan rata-rata ditenmkan oleh pemanis keuntungan sehabis pajak yang dihasilkan untuk investasi selama jangka waktu tertentu dan dibagi dengan jumlah tahun. Nilai investasi ditentukan dengan menambahkan investsi awal dengan nilai tamat ptoyek sasungguhnya yang diharapkan dan dibagi dengan dua.


Kriteria diterima atau ditolaknya investasi ialah dengan membandingkan keuntungan higienis (setelah pajak) sebagaimana terlihat dalam laporan laba-rugi dengan investasi untuk mencapai tingkat pengembalian hasil tertentu. Semakin tinggi petsentase perbandingan. semakin tinggi AROR, maka proyek diterima, sebaliknya apabila AROR lebih rendah, maka proyek ditolak. AROR mempunyai beberapa bentuk, yaitu :
(i) AROR rata-rata untuk kaseluruhan proyek;
(ii) AROR tahunan berdasarkan investasi pemegang saham;
(iii)AROR tahunan berdasarkan total ekuiti pemegang saham pada awal dari setiap tahun;
(iv) AROR tahunan berdasarkan rata-rata ekuiti total pemegang saham setiap tahun. Disebutjuga unadjusted rate of returns. AROR mempunyai beberapa ketelbatasan yang menjadikannya tidak efektif untuk mengevaluasi sebuah proyek, antara lain :
1.      Konsep tingkat pengembalian bakteri AROR didasarkan pada keuntungan higienis (laba Akuntansi), bukan pada ajaran kas, keputusan-keputusan investasi memerlukan kas dan aktiva riil lainnya dan investor mengharapkan bakteri dari kas, bukan keuntungan buku atau keuntungan di atas kertas. Kas bisa di investasikan, namun keuntungan pada hakekatnya tidak bisa
2.      Penyasuaian atas nilai waktu uang. AROR tidak disesuaiakan terhadap waktu. Dalam komep AROR, keuntungan rupiah satu tahun yang dihitung dianggap identik dengan keuntungan rupiah 10 tahun
3.      Penerapan hasil kalkulasi. AROR biasanya dihitung untuk setiap tahun dan bukan untuk seluruh umur proyek
4.      Nilai proyek sehabis periode yang diproyelsikan. Apabila proyeksi keuangan ialah untuk 10 tahun operasi panama, AROR dihitung untuk periode tersebut. Keuntungan sehabis periode tersebut biasanya diabaikan
5.      Hubungan dengan biaya uang. ARO R diesti masi tanpa mempertimbangkan biaya uang yang sesungguhnya. Disebut juga unadj usted rate of returns.
Lihat juga : simple rate of returns.

Accounting Ratio.
(Rasio-rasio Akuntansi)
Statistik-statistik yang diperoleh dari data-dala akuntansi yang dipakai untuk mengevaluasi kekuatan keuangan suatu oganisasi atau perusahaan.

Accounting Record
(Catalan Akuntansi)
Berbagai jumal (jurnal penelrimaan  kas, jurnal umum), buku besar (buku besar umum, buku besar pambantu atauu subsidiary), dan sumber-sumber isu untuk catatan-catatan formal tersebut, ibarat faktur penjualan. cek, voucher, dan perjanjian tertulis.

Accounting research bulletin
(Buletin pengkajian akuntansi)
Suatu bulitin'n yang diterbitkan secam terencana oleh committee on accounting procedure atas nama American Institute of certified public accountants perihal pirsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum dan semenjak tahun 1973 diganti oleh financial accounting standard board.

Accounting Return on Coot
(Pegembalian hasil atas Biaya)
Rasio keuntungan rata-rata sebelum depresiasi, namun sehabis pajak dengan biaya akliva mula-mula.

Accounting series realise
(Pernyataan Rangkaian Akuntansi)
Suatu pemyataan yang dikeluarkan oleh securities and exchange commission untuk mengatur posedur pelaporan keuangan dan pemeriksaaaan sesuai peernyataan securities and axchange commission.

Accounting Standards
(Standar Aktantsi)
Standar praktek akuntansi yang diikuti oleh para akuntan, sebagaimana di formulasikan oleh forum yang berwenang, lihat juga : Accounting Principles.

Accounting System
(Sistem Akuntansi)
Suatu metode, prosedur, dan standar yang dipakai dalam mengumpulkan, mengklasifikasikan, mencatat, dan meringkas peristiwa-peristiwa bisnis dan transaksi untuk didistribusikan kepada pemakai. Sistem akuntansi meliputi catatan data-data formal dan sumber data-data awal. Ketentuan mengenai sistem akunlansi bisa saja dikeluarkan untuk dilakukan oleh forum tertentu. ibarat perusahaan asuransi dan perusahaan pembiayaan. Sedikitnya ada 6 (enam) langkah sistem akuntansi, yaitu :
1)      menganalisa transaksi-transaksisi dari dokumen sumber
2)      mencatat transaksi dalam jurnal
3)      pencatatan ditempatkan pada buku besar
4)      perkiraan diubahsuaikan pada tamat periode dengan bantmn worksheet
5)      mempersiapkan laporan keuangan dari worksheet
6)      perkiraan ditutup untuk menuntaskan periode akuntansi berjalan dan mempersiapkan awal periode akuntansi yang baru.

Secara garis basar, sistem akuntansi dibedakan atas sistem akuntansi keuangan (financial accounting) dan sistem akuntansi manajerial (managerial accounting). Perbedaan kedua sistem akuntansi ini sanggup dilihat dalam matriks betikut.




Accounting Valuation
(Penilaian Akuntansi)
Penilaian aktiva-aktva dalam akuntansi. Penilaian yang dilakukan dengan benar sangat penting artinya, lantaran apabila suatu aktiva dinilai tidak secara benar, maka mustahil memperlihatkan konklusi yang akurat mengenai likuiditas suatu perusahaan atau nilai perusahaan tersebut pada ketika likuidasi. Penilaian biasanya dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip dasar akuntansi.

Accounting
(Akuntansi)
1.      Suatu disiplin yang memperlihatkan isu yang penting bagi pelaksanaan dan penilaian yang efisien dari aktivitas-aktivitas organisasi (AICPA)
2.      Suatu seni dalam mencatat, menggolongkan, mengikhtisarkan. melaporkan serta menganalisa transaksi-transaksi finansial yang dilakukan perusahaan. Dengan kata lain akuntansi memperlihatkan isu perihal milik dan milik dan sejauh mana milik dan hak milik tersebut dipengaruhi oleh kegiatan perusahaan. Disebut seni atau art ialah lantaran adanya beberapa serpihan dalam proses akuntansi yang tak sanggup dikalkulasi secara sempurna ibarat penentuan besarnya cadangan piutang ragu-ragu dan sebagainya.

Accretion
(pertambahan)
1.      Pertumbuhan aktiva melalui merjer, perluasan internal, dan akuisisi, atau dikarenakan sebab-sebab lain
2.      Penyesuaian terhadap perbedaan antara harga suatu obligasi yang dibeli pada tingkat diskonto yang cukup besar (pure discount bonds) dengan nilai obligasi.

Acrual accounting
(akuntansi akrual)
Semua teknik yang dikembangkan oleh para akuntan untuk menggunakann aturan penyeimbangan.

Acrual Basic Accounting
(Akuntansi Basis Akrual)
Suatu metode akuntansi yang mencatat atau mengakui beban maupun pendapatan pada ketika terjadinya, yaitu beban dicatat pada ketika barang-barang atau jasa diterima sedang pendapatan dicatat pada ketika barang-barang atau jasa diserahkan tanpa menghiraulan ketika pengeluaran maupun penerimaan dari yang bersangkutan. Lawannya cash basis accounting atau akuntansi basis kas. Misalnya accrued interest expense (biaya bunga yang masih harus dibayar) yang pada tamat periode akuntansi belum dibayar dan dicatat dalam neraca sebagai current liability.

Accrual Basis of Accounting Method
(Metode Akmal)
Suatu metode akuntansi dimana penerimaan yang dihasilkan gres diakui atau dicatat apabila proses yang menghasilkan lengkap dan apabila transaksi pertukaran terjadi, sementara pengeluaran gres diakui atau dicatat apabila sejumlah uang benar-benar dibayarkan. Artinya dalam metode ini penerimaan dan pengeluaran gres diakui atau dicatat ketika terjadi. bukan ketika diterima atau dibayarkan. Dengan demikian pencatatan dalam metode ini bebas dari dampak waktu kapan kas diterima dan kapan kas dilakukan. Misalnya. penjualan terjadi pada tanggal 1 Januari 2000, maka hal itu eksklusif dicatat walaupun pembayarannya gres akan diterima sebulan kemudian.

Accrual Entry
Dalam konteks akuntansi dana pensiun, ini masuk pada pemanis biaya pensiun dan penciptaan obligasi pensiun.

Acrual
(Akrual)
Kewajiban jangka pendek yang terjadi berulang-ulang dan terus-menerys. Sebagai pola ialah utang upah, utang pajak, dan bunga terutang. Di dalam neraca, kewajiban ini seringkali disebut sebagai biaya-biaya yang masih harus dibayar pada kelompok utang lancar.

Accrue
(bertambah, lumbuh)
Selalu tumbuh, bertambah atau berakumulasi. Misalnya biaya bunga.

Accrued assets
(aktiva yang bertambah)
 Lihat accrued revenue.

Accrued benefit cost method
(metode biaya manfaat yang bertambah)
Metode astimasi biaya-biaya normal dan' acara pensiun. Pada prinsipnya dalam metode ini perusahaan setiap tahun akan memperlihatkan bantuan am nilai kini neto dari setiap keuntungan yang dihasilkan.

Accrued benefit cost Obligation
(ABO, kewajiban manfaat yang bertambah)
Nilai utang dalam neraca perusahaan yang diperoleh dengan membandingkan nilai aktiva dana pensiun dengan nilai sekalang pensiun yang diperoleh karyawan kini atau karyawan sebelumnya selama bekerja di perusahaan tersebut. Apabila aktiva dana pensiun lebih besar untuk menutupi kewajiban ini tidak masalah, namun apabila terjadi defisit (kewajiban lebih besar dari aktiva) maka defisit tersebut harus ditampilkan dalam neraca perusahaan sebagai utang.

Accrued dividend
(deviden yang masih harus dibayar)
Jumlah deviden yang telah ditelapkan bagi tiap lembar saham manun belum dibayarkan.

Accrued Expensed
(beban yang masih harus dibayar)
Beban yang telah terjadi namun belum dibayar, dicatat dalam asumsi dengan mendebet asumsi beban dan mengkredit asumsi hutang beban yang masih harus dibayar, contohnya Accrued dividend (dividen yam masih harus dibayar). Accrued Interest expense (bunga yang masih harus dibayar), Accrued Rent Expense (sewa yang masih harus dibayar).

Accrued Income
(pendapatan yang masih hars diterima)
Pendapatan yang telah diperoleh haknya tetapi belum ditetima pembayarannya Dicatat dalam parkiraan dengan mendebet asumsi piutang pendaptan yang masih harus diterima dan mengkredit asumsi hasil atau pendapatan, Acrued Interest Receivable (piutang bunga yang masih harus ditereima), Rent Receivable (piutang sewa yang masih harus diterima).