Assalamu'alaikum wr.wb. selamat tiba di website infokemendikbud.web.id dan salam sejahtera untuk rekan-rekan guru semua...
simak informasi terbaru yang sangat penting berikut ini tentang
Dalam laporan triwulan I, Bank Dunia mencatat bahwa selama 15 tahun reformasi pendidikan telah menunjukkan hasil yang beragam. Meski ekspansi jalan masuk pendidikan telah signifikan, tetapi kualitas pendidikan dinilai masih rendah.
Menanggapi laporan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa rendahnya kualitas pendidikan berbanding lurus dengan rendahnya kualitas guru.
“Guru ini termasuk honor dan pertolongan yang kualitasnya masih perlu diperbaiki. Kaprikornus pertama tentu saja kualitas guru dan kualitas tunjangannya (diperbaiki) sehingga betul-betul mencerminkan kebutuhan mereka biar guru sanggup menunjukkan pengajaran yang baik,” ungkap Sri Mulyani di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (6/6).
Sri Mulyani menjelaskan, permasalahan kualitas pendidikan tersebut juga bekerjasama dengan banyaknya pihak yang terlibat dalam mengatur bidang pendidikan.
Di tingkat sentra saja, ada tiga kementerian yang mengatur wacana pendidikan yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, dan Kementerian Agama. Ketiga instansi tersebut harus berkoordinasi dengan baik.
“Oleh alasannya yakni itu dari sisi tanggung jawab memang harus dilakukan secara kolektif. Di tingkat sentra saja paling tidak 3 kementerian, yakni Kemenristekdikti, Kemendikbud dan lalu Kementrian Agama. Itu semua punya anggaran yang bekerjasama dengan pendidikan,” ujar Sri Mulyani.
Saat ini pemerintah menganggarkan dana pendidikan sebesar 20% dari APBN atau senilai Rp 444 triliun. Sebagian besar atau sekitar 2/3 dari anggaran tersebut untuk keperluan daerah.
“Di kawasan inilah apa yang disebut sebagai keharusan membayarkan pendidikan yang penuh, sebagian besar yakni untuk membayar guru,” ujarnya.
Selain menunjang kualitas guru, Sri Mulyani menyoroti wacana efektivitas berguru di kelas. Termasuk di dalamnya yakni kualitas kurikulum dan buku materi ajar.
“Ini juga jadi salah satu temuan di aneka macam negara mengenai administrasi sekolah dan efektivitas belum dewasa berguru di sekolah, kualitas kurikulum dan text book menjadi sangat penting,” ujarnya.
Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa pemerintah akan turut memperhatikan kualias pendidikan berbasis agama menyerupai madrasah atau yang sejenis. Hal tersebut harus diperhatikan secara seimbang setara dengan pendidikan yang berbasis kurikulum nasional.
“Ini juga satu yang perlu kita lihat sebagai salah satu dilema yang komplit sehingga kita sebagai negara sanggup menciptakan seni administrasi pembangunan SDM terutama terkait dengan tantangan yang muncul apakah itu industrialisasi, teknologi yang berubah dan juga keterbukaan informasi,” tutupnya.
Sumber : https://kumparan.com
Demikian informasi dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan like fanspagenya dan tetap kunjungi situs kami di website infokemendikbud.web.id Kami senantiasa menunjukkan informasi dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari aneka macam sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda semoga informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.