Foto: Merdeka.com |
Kubu Jokowi balas sindiran Prabowo soal impor: Mau hidup sendiri menyerupai Korut?
Calon presiden (capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto menyinggung perkara impor dan utang di Indonesia. Prabowo mempertanyakan kenapa Indonesia kaya raya tapi masih harus impor terus?
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding menjawab serangan Prabowo. Menurut Karding, impor dan utang ialah dua hal tidak terelakkan di setiap negara yang ada.
"Karena ini dianggap gosip yang seksi, yang beliau tutupi ialah negara mustahil tidak impor. Karena ada beberapa komoditi dan bahan-bahan yang diperlukan untuk pembangunan dan kehidupan itu tidak dapat kita hasilkan langsung. Tetapi mau tidak mau harus mengimpor," ucapnya ketika dihubungi wartawan, Minggu (18/11).
Karding mengatakan, dalam situasi kini ini, Indonesia dihentikan menjadi negara yang berdiri sendiri saja. Sebab, yang terpenting ialah menjaga semoga neraca negara selalu surplus.
"Yang istilahnya mau besar sendiri, mau hidup sendiri menyerupai Korea Utara, tidak dapat menyerupai itu. Kita harus selalu membangun kerja sama dan kolaborasi. Kita mengimpor tetapi kita juga mengekspor," Karding menuturkan.
Untuk perkara utang, Karding menegaskan tidak ada negara yang tidak punya utang. Menurutnya, utang di pemerintahan Jokowi masih dalam tahap masuk akal bila dibandingkan dengan negara lain.
Bahkan, dibanding Singapura dan Amerika, nilai utang Indonesia bergotong-royong jauh lebih kecil. Yaitu di bawah ketentuan 60 persen.
"Utang yang ada di zaman Pak Jokowi ialah utang yang dikelola secara produktif. Artinya, beliau tidak diperuntukkan hal-hal yang mubazir. Hal-hal yang konsumtif, tapi beliau diperuntukkan untuk kebutuhan-kebutuhan fundamental bagi bangsa. Baik itu infrastruktur, pendidikan, dana desa, dan lain sebagainya," tandasnya. [merdeka.com]