Pengamat: Masuk Akal Joko Widodo Geram Alasannya Ialah Apapun Dipolitisasi



Pengamat politik Boni Hargen berpendapat, istilah tabok yang diungkapkan Presiden Jokowi lantaran geram difitnah sebagai PKI hanya sebatas ungkapan manusiawi. Menurutnya, istilah tabok itu ungkapan yang masuk akal dari kondisi politik nasional ketika ini yang sangat jelek dan gampang dipolitisasi.

“Apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowi ialah reaksi yang masuk akal terhadap praktik politik hari ini yang apapun dipolitisasi, apapun dianggap sebagai duduk kasus dan dibawa ke ranah agama, dan ini kan praktek politik memecah belah itu kan begini,” kata Boni usai mengisi diskusi di Gado-gado Boplo, Kuningan, Jakarta, Jumat (24/11).

Justru Boni mengkritisi kontestasi politik yang diisi oleh fitnah yang berpotensi memecah belah. Menurutnya, jangankan ucapan, orang salah duduk saja sanggup menjadi persoalan. Hal itu berdasarkan Boni, disebabkan lantaran adanya politikus pencundang yang ingin memenangkan kontestasi dengan mudah.

“Kondisi politik hari ini sangat buruk, saking buruknya apapun dipolitisasi. Jangankan ujaran, posisi bangkit pula atau posisi duduk orang sanggup jadi persoalan. Jangankan kalimat yang kau sampaikan ke publik. Artinya apa? Di sini ada kasus yaitu ada politikus pecundang yang ingin menang dengan gampang ia mempermainkan ruang sosial yang lemah ini,” terangnya.

Sama halnya dengan istilah tampang Boyolali yang diungkapkan Prabowo Subianto, berdasarkan Boni, hal itu bukan suatu hal yang menarik. Sebab, istilah itu terucap dari verbal yang biasa saja dan bukan suatu hal yang perlu diperdebatkan.

“Setiap kata yang disampaikan dalam suatu konteks, pahami dulu konteksnya, gres kita sanggup nangkep maksudnya apa. Artinya bahwa yang salah dalam sistem berpikirnya, cara berpikir dari para politisi ini,” tutup Boni.

Jokowi tampak geram dengan adanya foto hoaks yang tak masuk nalar seperti ia bangkit di samping tokoh PKI DN Aidit yang tengah berpidato pada 1955. Pasalnya, ia gres lahir pada 1961, sementara foto itu diambil enam tahun sebelum Jokowi lahir.

"Ini yang kadang-kadang, haduh, mau aku tabok orangnya di mana, aku cari betul," ucap Jokowi ketika berpidato dalam rangka penyerahan akta kepada masyarakat di Lapangan Tennis Indoor Pemerintah Daerah Lampung Tengah, Jumat (23/11). [kumparan.com]

Artikel Terkait