Agar Dapat ‘Survive, Presiden Joko Widodo Sebut Pasar Rakyat Perlu Perhatian Khusus


Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, dalam masa 4 (empat) tahun hingga 2017, pemerintah telah membangun kurang lebih 2660 pasar di seluruh tanah air, ditambah 2018 kurang lebih 1500 an. Plus pasar-pasar di desa yang dibangun sebanyak 6.500 pasar desa, yang meskipun kecil-kecil tapi sangat sangat bermanfaat bagi ekonomi di pedesaan.

Menurut Presiden, pasar rakyat memang memerlukan sebuah perhatian khusus semoga eksistensi pasar betul betul tetap dapat survive di tengah gempuran supermarket-supermarket, pasar pasar modern yang hampir semua kota ini ada.

“Sebetulnya dari sisi kompetisi, persaingan produk-produk yang dijual di pasar tradisional itu dapat bersaing,” ungkap Presiden Jokowi ketika menawarkan sambutan pada Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) Tahun 2018, di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu (12/12) siang.

Kepala Negara membandingkan harga produk di pasar tradisional ketika dirinya blusukan ke Pasar Bogor, beberapa waktu lalu, dimana kangkung dijual Rp1.500, dan bayam juga Rp1.500. Sementara harga di hypermart untuk kangkung Rp3.400, bayam kurang lebih sama Rp3.500.

Artinya, berdasarkan Kepeala Negara, secara daya saing pasar kita ini menang tetapi memang jangan dibiarkan pasar ini kumuh, becek, tidak ada daerah parkir, dan tidak rapi.

“Ini kiprah dari kementerian, kiprah dari pemerintah untuk memperbaiki dan juga kiprah BUMD (Badan Usaha Milik Daerah), kiprah swasta untuk menarik semoga konsumen, pembeli tetap mau tiba ke pasar,” ujar Presodem Jokowi.

Oleh lantaran itu, berdasarkan Presiden Jokowi, ke depan perlu dibangun sebuah ekosistem yang online dan yang offline dapat sambung. “Pasar ini offline, bagaimana dapat disambungkan dengan yang online. Dua  sistem tuh harus nyambung, pasar cepat berkembang lantaran disisi harga dapat bersaing. Apalagi jikalau punya marketplace sendiri, antar  hingga ke rumah,” ungkap Presiden Jokowi.

Inilah, lanjut Presiden, pekerjaan besar kita, pekerjaan Asparindo ke depan.

Sementara di sisi pembayaran, Presiden meminta  Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk membantu semoga baik cara pembayaran yang tanpa uang cash, cashless  dapat ditempatkan di pasar-pasar.

“Semua perdagangan kita harus mulai diintervensi dengan cara-cara ibarat itu, ada EDC, ada pembayaran yang tanpa uang cash. Saya kira harus mulai diintervensi, diberikan pelatihan,” tutur Presiden Jokowi.

Dengan demikian, Presiden meyakini betul betul pasar rakyat itu naik tingkat dan dapat bersaing, dapat bersaing dengan supermarket, dengan hypermarket.

“Saya yakin itu. Sejak awal aku menuntaskan persoalan-persoalan dari pasar. aku yakini dapat bersaing, hanya memang manajemennya belum kita perbaiki bersama-sama,” ucap Presiden Jokowi.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Mensesneg Pratikno, Menkominfo Rudiantara, dan Ketua Umum Asparindo Joko Setyanto. [setkab.go.id]

Artikel Terkait