Calon presiden Joko Widodo menekankan pentingnya beretika dalam berinternet dan bertatakrama dalam bermedia sosial. Pernyataan itu disampaikan menyusul viralnya video Ma'ruf Amin di media umum yang mengucapkan natal.
"Kita kan sudah berkali-kali menyampaikan, marilah kita beretika dalam berinternet, tata krama dalam bermedia sosial sehingga yang terkait dengan fitnah, hoaks, rekayasa gambar-gambar saya kira arahnya negatif," kata Jokowi ketika mengunjungi kediaman Ma'ruf Amin di Jakarta, Jumat (28/12).
Presiden RI ketujuh ini meminta masyarakat untuk meninggalkan pembuatan konten yang bersifat negatif tersebut. Dia mengatakan, masyarakat lebih baik menciptakan meme-meme yang menggungah gelak tawa masyarakat.
Jokowi meminta pengguna internet dan media umum untuk menyebarkan meme bersifat jenaka dan kreatif bukan meme yang menjengkelkan dan mengakibatkan benci. Secara tegas, ia meminta masyarakat untuk berhenti menciptakan meme-meme bersifat negatif tersebut.
Calon wakil presiden Ma'ruf Amin mengaku menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada pegawanegeri kepolisian. Meski sudah diamankan aparat, Ma'ruf belum mendapat informasi terkait pelaku pembuatan video tersebut. Dia mengatakan, dirinya gres akan mengambil perilaku sehabis mendapat informasi meneyeluruh.
Mantan Rais Aam Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) itu mengaku tidak sakit hati dengan beredarnya video tersebut. Dia mengatakan, sudah menjadi risiko sebagai seorang ulama.
"Tidak lah , masa kita sakit hati. Kiai itu dihentikan sakit Hati. Sudah jadi kiai itu sudah siap untuk di begitu-begitukan," katanya. [republika.co.id]