Saya sering sanggup tamu dari Amerika atau Eropa atau China yang menentukan daerah pertemuan di Singapore jikalau saya lagi di Jakarta. Saya tanya alasan mereka. Sebagian besar lantaran soal kenyamanan. Tahukan apa maksud nyaman? rasa kondusif dari segala rasa kawatir. Mengapa mereka hingga paranoid begitu terhadap Indonesia? itu lebih disebabkan soal pilihan atas persepsi yang sudah terbentuk lebih dulu dalam diri mereka. Bahwa bagi mereka Indonesia tidak aman. Sebagian besar wisatawan China yang tiba ke Indonesia umumnya ialah low class. Yang middle class dan high class umumnya menentukan daerah piknik ke Eropa dan Jepang. Quota exit permit untuk wista ke Indonesia hanya 15 juta. Kalah jauh dengan destinasi ke Jepang yang mencampai kurang lebih 25 juta wisatawan CHina.
Itu dari segi wisata. Kalau wisata saja mereka ragu tiba ke Indonesia bagaimana dengan investasi. Tentu sama saja. Kalaupun ada investor yang masuk ke Indonesia dari luar negeri umumnya ialah investor institusi yang sudah punya bekal riset yang cukup terhadap indonesia. Tetapi investor private tidak gampang mengubah persepsi yang sudah terbentuk sedemikian rupa. Apalagi secara bisnis mereka umummya sudah mapan dan lagi mereka juga tahu begitu banyak pilihan investasi yang lebih baik dari Indonesia ibarat Vietnam, Malaysia, Thailand. Sehingga dikala menentukan pilihan selalu Indonesia ditempat peringkat belakang sehabis negara lain. Ini fakta yang saya rasakan. Terbukti tahun ini holding saya untuk bisnis di Asia Tenggaran ditempat di KL. Saya tidak sanggup menolak.
Jokowi sadar betul bahwa duduk kasus kampanye wisata dan investasi untuk indonesia selama ini sangat lemah. Umumnya dilakukan secara normative melalui kantor kedutaan, perwakilan Indonesia di luar negeri dan ikut pameran. Namun kampanye yang spektakuler berkelas dunia, menjadi perhatian global jarang dilakukan. Tahun ini ada ajang ASIAN Games. Ini benar benar dimanfaatkan dengan baik oleh Jokowi sebagai sarana promosi Indonesia. Persiapan pembukaan ASIAN Games itu tidak lakukan sehari tetapi lebih dari setahun. Semua aspek design kampanye dibentuk secara detail dengan melibatkan konsultan promosi berdedikasi international. Yang hebatnya , Jokowi sendiri sebagai presiden tampil sebagai pemain film kampanye ini dengan sentuhan profesional. Ini mungkin pertama kali didunia seorang presiden tampil sebagai pemain film kampanye kenegaraan.
Setelah ASIAN GAMES, oktober tahun ini akan ada perhelatan akbar pertemuan IMF dan World Bank group yang akan dihadiri oleh menteri ekonomi dari seluruh dunia. Akan dihadiri oleh usul VVIP yang merupakan investor kelas dunia. Akan dihadiri oleh institusi Keuangan baik dibawah World bank group maupun forum perbankan first class. Acara itu akan diadakan di Bali. Tentu persiapan ini dilakukan dengan seksama sebagai ajang promosi investasi dan wisata Indonesia. Tidak tanggung tanggung anggaran untuk pertemuan akbar ini menelan biaya sebesar hampir Rp. 1 triliun. Semua demi membangun image bahwa indonesia ramah investasi dan daerah excting wista bagi siapa saja. Apa alhasil ? Jelas luar biasa mengubah persepsi jelek orang terhadap Indonesia.
Contoh soal ASIAN GAMES, kemarin banyak email dari korelasi saya di China, Jepang, Korea dan Eropa yang kagum atas pentas pembukaan ASIAN GAMES yang mereka nilai spektakuler. Bagi mereka, kalaulah Indonesia tidak kondusif , tentuk mustahil presiden sanggup mengendarai motor masuk ketempat acara. Tidak ada keributan dan tidak nampak Polisi berjaga dengan wajah angker. Semua tenang dalam suasana ceria. Peristiwa ASIAN GAMES ini terus menjadi viral diberbagai media umum di Luar negeri. Dahsyat sekali dampak dari kampanye ini terhadap persepsi orang absurd kepada Indonesia. Kaprikornus ini bukan pencitraan kampanye Pilpres tetapi kampanye investasi dan wisata. Tolong jangan GR seakan Jokowi lagi kampanye politik
Sumber https://bukuerizelibandaro.blogspot.com/