Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Panjaitan angkat bicara soal kritikan sejumlah pihak soal utang pemerintah. Apalagi, ketika utang dikaitkan untuk mengimpor materi pangan.
"Kalau ada yang ngomong kita utang bertumpuk aku bingung. Kita salah satu utang yang paling rendah di dunia. Makara enggak betul itu, asbun (asal bunyi) saja," kata Luhut di kantornya, Jakarta, Jumat (30/11/2018).
Dia menuturkan, Bank Dunia telah memberikan utang pemerintah Indonesia sangat rendah dibanding negara-negara lain di samping APBN yang makin kredibel. Hal ini, kata dia, bertolak belakang dengan kritik yang muncul di dalam negeri.
"Kita enggak ada dilema soal financing. World Bank itu bilang state budget kita tuh kredibel. Makara jikalau ada yang ngomong utang numpuk, orang World Bank itu malah bilang, utangnya kok sedikit kali," ujar dia.
Menurut Luhut, pemrintah tidak kekurangan uang. Penerimaan pajak tahun ini disebutnya positif. Apalagi, perekonomian terus tumbuh. "Kamu kan dapat lihat datanya, negara kita enggak miskin amat," katanya.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Singapura itu menyarankan kepada pihak-pihak yang mengkritik utang pemerintah untuk membaca data yang terpercaya dan kredibel.
Sebelumnya, calon Presiden Indonesia periode 2019-2024 nomor urut 2 Prabowo Subianto sempat mengkritik kinerja elit politik Indonesia. Menurutnya, pemerintah melaksanakan kesalahan dengan mengambil utang untuk mengimpor pangan.
"Utang perlu dan utang bisa. Kalau utang dipakai untuk produksi. Ternyata utang kita dipakai untuk impor, impor dan merugikan rakyat sendiri," kata Prabowo di Yogyakarta, Rabu (28/11/2018).
Prabowo juga mengatakan, ketika ini Indonesia dapat berjalan dengan adanya utang yang sudah menumpuk. "Bangsa kita hidup dari utang. Bayar honor dari utang. Bisa berbuat apa-apa dengan utang. Ini bukan ekonomi dapat langgeng, dapat lanjut. Tidak ada negara yang dapat hidup hanya dari utang," tuturnya. [inews.id]