Migas Dan Politik

Apabila rezim Bashar Al Asaad di suriah jatuh dan digantikan oleh kelonpok oposisi, apa yang akan terjadi ? Tanya saya. Sentimen soal Sunni dan Syiah itu hanyalah omong kosong. Perjuangan tegaknya syariah islam, itu juga omong kosong. Itu semua hanya alat propaganda politik untuk  dukungan kepada pro demokrasi menjatuhkan Bashar. Yang niscaya bahwa bIla Bashar jatuh maka kebijakan politik Suriah terhadap LIbanon juga akan berubah. Begitupula kebijakan terhadap Palestina juga akan berubah. Perubahan ini niscaya menguntungkan AS dan Israel. Mengapa ? Semua tahu bahwa letak geographis Suriah  dengan Turki di sebelah utara, Irak di Timur, Laut Tengah di barat dan Yordania di selatan, ini sangat strategis untuk jalur lintas perdagangannya minyak. China dan Rusia tidak ingin lantaran perubahan itu hegemoninya hilang di wilayah ini. Apabila Bashar jatuh maka control China dan Rusia terhadap Suriah dan kemudian Libanon  akan hilang. Tentu apapun akan dipertaruhkan oleh China dan Rusia melindungi Bashar. Harap maklum bahwa Rusia dan China ialah termasuk konsumen MIGAS terbesar didunia sehabis AS. Jadi bekerjsama ini soal minyak, Ini menyangkuat resource oil and gas yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, demikian tutur teman saya yang pernah terlibat dalam pembiayaan  project migas di Arab.

Kemudian ketika saya bertemu dengan sobat yang terlibat dalam business fund provider untuk minyak, sedikit tersibak pengetahuan saya soal konplik suriah ini. Dia bertanya, tahukah anda apa itu Basin Levant? itu ialah wilayah yang berada di Estern Mediteranian yang meliputi pesisir Israel, Suriah, Lebanon, Ciprus dan Palestina, mengandung sekitar 122 trilun kaki kubik gas dengan deposit minyak 1,7 miliar barel. Atas dasar itulah maka Pemerintah Israel bersama AS telah punya jadwal jangka panjang untuk  membangun terminal terapung gas alam cair yang dilengkapi system pertahanan udara dan donasi angkatan laut. Tapi rencana itu tidak semudah membalik telapak tangan. Karena menurut Konvensi PBB wacana Hukum Laut, Palestina, Lebanon dan Suriah semua berhak untuk mengeksplorasi dan menyuling minyak dan gas di zona masing-masing. Tanpa izin dari salah satu Negara itu maka jadwal Israel akan kandas secara hokum. Itu sebabnya dengan memanfaatkan Arab spring , Israel bersama AS melalui Task Force Center ( USCENTCOMdi Qatar dan Bahrain melaksanakan operasi intelligent yang didukung oleh Mossad dan CIA untuk menjatuhkan Bashar al-assad dan menggantikannya dengan rezim yang akan menjadi boneka AS menyerupai Negara teluk Artikel Babo.

Sudah lebih 22 bulan konflik suriah tak kunjung final dan Bashar tetap bertahan. Mengapa ? Menurutnya yang menciptakan keadaan Suriah berlarut larut lantaran operasi menjatuhkan Bashar al-assad tidak dilakukan secara pribadi menyerupai menjatuhkan Sadam dan Khadafi tapi melalui “ perantara “ dibawah kendali operasi intelligent. Mengapa tidak pribadi ? lantaran pihak China dan Rusia tidak mau lagi diajak beraliansi di PBB untuk melegitimasi serangan langsung. Maklum sebelumnya China dan Rusia dibohongi oleh AS dan Barat ketika menjatuhkan Sadam dan Khadapi. Bagi bagi tidak adil. AS dan Barat mendapat lebih, sementara China dan Rusia mendapat sedikit. Karenanya AS dan Israel memakai jalur swasta untuk membiayai operasi intelligent menjatuhkan Bashar. Menurutnya ada sebuah perusahaan berjulukan XE Service LL mendapat dana dari perusahaan offshore company yang merupakan holding company dari banyak sekali perusahaan minyak yang beroperasi di Timur Tengah. Dana inilah yang digunakan untuk melatih tentara bayaran, mengirim senjata, biaya propaganda, dan lain sebagainya. Ini operasi intelligent yang rumit lantaran melibatkan network AS /Israel dari Turki, Irak, Afganishtan, Yordan, Arab Saudi, Qatar dll.

Mengapa operasi ini tidak efektif ? tanya saya. Secara keseluruhan efektif namun menjadi rusak lantaran tentara bayaran memakai seragam resmi tentara Bashar untuk melaksanakan penculikan, terror dan pembunuhan kepada rakyat sipil. Awalnya ini berhasil efektif menjatuhkan gambaran tentara sekaligus Pemerintahan Bashar dimata internatioanl. Namun berkat operasi kontra intelligent yang dilakukan iran dan Suriah berhasil menangkap ratusan tentara bayaran dan sebagian Artikel Babo terbunuh dalam operasi penggerebekan. Dari merekalah terungkap akreditasi wacana operasi Xe untuk menjatuhkan rezim Bashar. Sebetulnya ini sudah lebih dulu diketahui oleh Jurnalis Barat menyerupai CNN namun dengan tertangkapnya pemberontak itu semakin memperkuat indikasi bahwa AS ada dibalik pemberontakan dan teror. Pada tanggal 21 Juni 2012, Wapres dari Partai Buruh Turki, Bulent Aslanoglu, menyampaikan kepada PBB bahwa ia mempunyai bukti bahwa sekitar enam ribu orang abnormal dari bangsa Arab, Afghanistan dan Turki yang berbeda, telah direkrut oleh Badan Pusat Intelijen AS ( CIA) untuk melaksanakan tindakan teroris di Suriah. Akibatnya Kongres AS murka besar namun bukti keterlibatan AS memang tidak ada.

Jadi apa yang menjadikan duduk perkara Suriah tidak pernah final hingga sekarang lantaran kepentingan abnormal begitu besarnya untuk mengontrol Suriah. Amerika punya agenda. China bersama Rusia punya agenda. Pergolakan di Suriah ialah repliksi perang antara Rusia ( bersama China ) dan AS ( bersama Barat) dengan jadwal yang sama yaitu, bisnis minyak dan gas. Ini semua menyangkut dana triliunan dollar yang dipertaruhkan. Keberadaan Israel bersama Liga Arab dan Iran bersama rezim Bashar hanyalah pion dari dua group raksasa dalam perebutan konsesi minyak. Lantas dimana Rakyat suriah? Tidak ada!. Makanya saatnya persatuan umat islam tampil untuk menuntaskan duduk perkara ini dengan jujur untuk kepentingan rakyat Suriah. Tidak ada LIga Arab, tidak ada Iran, tidak ada AS, tidak ada China, tidak ada Rusia, tidak ada Sunni, tIdak ada syiah. Yang ada hanya rakyat suriah dan Islam, menyerupai Mesir menjatuhkan Mubarak.  BIsakah ?  Ini ialah fitnah kiamat bagi umat islam…

Sumber https://culas.blogspot.com/

Artikel Terkait