Belakangan sering kita dengar Pajabat publik kena cokot KPK, terakhir ketua MK kena OTT KPK. Upaya serius Jokowi membrantas Korupsi memang tidak main main. Tidak sebatas retorika. Corruption Perception Index (CPI) 2016 yang diluncurkan secara global kemarin menunjukkan indikasi yang significant perjuangan serius menangani tindak korupsi. CPI di ukur dari skor 0-100. Angka O ialah tingkat korupsi terburuk. Skor CPI Indonesia tahun 2007 (CPI, 23), tahun 2008 (CPI, 26), tahun 2009 (CPI, 28), tahun 2010 (CPI, 28), tahun 2011 (CPI, 30) dan tahun 2012 (CPI, 32) tahun 2013 ( CPI, 32). Namun di kurun Jokowi indek itu naik significant Tahun 2014 ( CPI, 34) , Tahun 2015 ( CPI, 36) tahun 2016 ( CPI, 37). Kalau peringkat dunia dalam hal pemberantasan Korupsi semasa simpulan kekuasaan SBY ialah 114, sekarang kurun Jokowi peringkat 90. Artinya terjadi pebaikan significant.
Dari data tersebut diatas sanggup dilihat hanya 2,5 tahun Jokowi berkuasa, ia sudah berhasil memperbaiki peringkat CPI indonesia dari skor 32 tahun 2013, pada tahun 2016 menjadi 37. Artinya skor naik 5 dalam lima tahun. Kenaikan skor CPI Indonesia bisa menyalip Thailand ( CPI 35, turun) dan tetap diatas negara asean Artikel Babo seperti Filipina (CPI 35 ), Vietnam (CPI 33, ), dan Myanmar (CPI 28) ), Kamboja (CPI 21). Dalam tiga tahun kedepan apabila upaya pembrantasan korupsi terus di galakan maka skor CPI kita bisa sejajar dengan anggota G20 Artikel Babo. Lantas negara mana yang terbaik Index CPI nya ? Ia bukan negara yang secara umum dikuasai penduduknya Islam. Mereka ialah Denmark (Skor CPI 90/ Peringkat 1), Selandia Baru (CPI 90/1), Finlandia (Skor CPI 89/ Peringkat 3), Swedia (Skor CPI 88/4), dan Switzerland (Skor 86/5).
Bagaimana dengan negara yang secara umum dikuasai penduduknya Islam dan paham komunis ? Negara tersebut paling korup di dunia, diantaranya ialah Yaman, Sudan, dan Libya (14/170), Suriah (13/173), Korea Utara (12/174), Sudan Selatan (11/175), dan Somalia (10/176). Yang terperinci sekarang CPI Indonesia lebih baik dari Rusia , Venezuela, Pakistan, Iran. Perbaikan peringkat CPI ini berdampak juga kenaikan peringkat Business climate rangking yang di terbitkan oleh world bank, Indonesia tahun 2017 naik peringkat 91, padahal sebelumnya tahun 2011 rangking Indonesia berada pada posisi 121. Artinya semakin higienis negara dari korup, semakin baik iklim investasi dan semakin besar arus investasi ke Indonesia. Ini kerja keras yang luar biasa. Dan tak banyak orang bisa menyadari.
Jadi sanggup kita ketahui mengapa kurun Jokowi selalu ada kegaduhan. Ini bukan soal jargon agama mengesankan intoleran atau issue murahan soal komunis, aseng, absurd , tapi alasannya ialah durjana korup yang ada di elite partai dan birokrasi yang kehilangan tempat nyaman tanggapan pemberatasan korupsi semakin efektif. Merekalah yang selama ini bintang film dibalik kegaduhan dengan memanfaatkan barisan petualang mengatasnamakan agama dan nasionalis anti PKI. Dengan sasaran semoga pemerintahan Jokowi jatuh, dan mereka bisa kembali melanjutkan pestanya menjarah negeri ini. Dan DKI ialah puncak pertarungan antara si jahat dan sibaik. Apabila PILKADA DKI bisa memenangkan nalar sehat maka indonesia akan semakin bersinar dan menunjukkan dampak luar biasa bagi kawasan Artikel Babo bagaimana caranya AHOK mengelola Kota Metropolitan dengan higienis dari konspirasi korupsi.