Kunker Ke Banyuwangi, Wawali Watu Berguru Penemuan Pelayanan Publik

Kunker ke Banyuwangi, Wawali Batu Belajar Inovasi Pelayanan PublikBupati Anas mendampingi Wawali Punjul yang sedang kunker ke Banyuwangi (Foto: Ardian Fanani)

Banyuwangi -Wakil Wali Kota (Wawali) Batu Punjul Santoso melaksanakan kunjungan kerja ke Banyuwangi. Kedatangan Punjul ini ingin studi sekaligus memperkuat kerja sama dengan Banyuwangi, terutama dalam pengembangan aktivitas inovatif daerah, mulai pelayanan publik, pengentasan kemiskinan, sampai promosi pariwisata.

Punjul didampingi Sekretaris Daerah Kota Batu Zadim Effesiensi dan beberapa pejabat teras. Rombongan Kota Batu disambut Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, di Lounge Pelayanan Publik, Senin (7/1/2019).

Wawali Punjul mengatakan, pihaknya sudah sering mendengar sejumlah penemuan Banyuwangi.


"Banyuwangi ini kabupaten yang inovatif. Kota Batu ingin memperkuat kerja sama supaya kita sama-sama terus berkembang membangun daerah," kata Punjul kepada detikcom.

Bupati Anas bahagia dengan kerja sama di antara kedua daerah. "Kompetisi sudah usang. Yang harus dilakukan yaitu kolaborasi. Apa yang Banyuwangi punya, dibagi ilmu dan pengalamannya ke Batu. Demikian pula sebaliknya," ujar Anas.

Anas lantas menjelaskan sejumlah aktivitas inovatif di Banyuwangi yang telah menciptakan kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu ditetapkan sebagai kabupaten terinovatif oleh Kementerian Dalam Negeri, mulai e-monitoring system untuk pemantauan aneka macam proyek pembangunan secara online, e-village budgeting terkait tata kelola desa, sampai pengentasan kemiiskinan berbasis geospasial. Ada pula Mal Pelayanan Publik yang sekarang telah menghadirkan 200 perizinan/layanan dokumen di satu tempat.


Menurut Punjul, semua penemuan yang dibentuk Banyuwangi manis dan dapat jadi teladan bersama. "E-village budgeting ini sangat bagus. Sistemnya yang terintegrasi sangat memudahkan untuk melaksanakan pengecekan keuangan desa. Selain gampang diakses tampaknya sistem ini juga sangat transparan dan terkontrol," kata Punjul.

E-Village Budgeting sendiri yaitu penemuan penganggaran desa yang mengintegrasikan mulai perencanaan, tata kelola, pelaporan, sampai penilaian dengan memanfaatkan teknologi informasi yang dapat diakses secara luas. Sistem ini menyinergikan keuangan dan pembangunan di tingkat desa dengan kabupaten, sehingga tercipta keselarasan dan tidak dapat ada intervensi aktivitas di tengah jalan.

Anas juga memaparkan wacana pilihan Banyuwangi membidik segmentasi pariwisata minat khusus berbasis alam, ibarat trekking ke ke Kawah Ijen, selancar di pantai, dan menikmati suasana perkampungan.

"Kami jual wisata alam tersebut dengan segmentasi wisata khusus. Makara orang ke Banyuwangi bukan untuk wisata belanja. Ke Banyuwangi untuk menikmati alam yang natural. Ini yang kami tawarkan dengan ekspo sebagai daya ungkit," tandas Anas.

Sumber detik.com

Artikel Terkait