Manggala Agni Klhk Terus Siaga Cegah Karhutla Di 2019

Manggala Agni KLHK Terus Siaga Cegah Karhutla di 2019Foto: Dok. KLHK

Jakarta -Beragam tantangan alam akan dihadapi pada 2019 ini, termasuk kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan selalu siap siaga melaksanakan pencegahan karhutla.

"Saat ini cukup panas dan topan menjadi pemicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan menyerupai di wilayah Kabupaten Dumai, Provinsi Riau. Hingga ketika ini, Manggala Agni sigap melaksanakan pemadaman di areal terbakar semoga api tidak meluas," ujar Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles B. Panjaitan, Senin (7/1/2019).


Raffles menyampaikan Manggala Agni terus melaksanakan pemadaman pada lahan terbakar di Desa Mamugo, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir. Jenis tanah gambut menyulitkan api padam sebab api berada di bawah permukaan tanah.

Untuk mengantisipasi cuaca panas di wilayah Dumai, Manggala Agni melaksanakan agresi pencegahan melalui patroli-patroli pencegahan di wilayah rawan kebakaran. Selain itu, monitoring titik panas (hotspot) terus dilakukan sehingga setiap titik panas yang terpantau sanggup segera dicek ke lapangan untuk memastikan adanya karhutla.

Pemadaman juga dilakukan di wilayah Desa Karya Indah Jl. Riau Ujung, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar. Manggala Agni bersama TNI, Polri, dan Masyarakat Peduli Api (MPA) bahwasanya melaksanakan pemadaman.

Sementara itu, di Desa Bumbung, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, juga ditemukan area yang terbakar. Manggala Agni bersama MPA menciptakan sekat bakar untuk mencegah kebakaran menyebar.


Kondisi lahan yang berupa gambut serta tiupan angin yang cukup kencang menjadi hambatan dalam upaya pemadaman ini. Angin kencang menciptakan api membesar dan cepat merembet serta berdampak pada asap tebal yang mengganggu pelaksanaan pemadaman. Meski begitu, Manggala Agni bersama para pihak tetap melaksanakan pemadaman dalam kondisi apa pun.

Manggala Agni juga terus menjalin koordinasi dan sinergi dengan aneka macam pihak, menyerupai TNI, Polri, BPBD, perusahaan pemegang konsesi, perangkat desa, dan MPA, untuk gotong royong melaksanakan upaya pengendalian karhutla, baik pencegahan maupun pemadaman.

Sumber detik.com

Artikel Terkait