Rscm Bantah Selang Darah Twoscore Kali Pakai, Pkb: Kasihan Prabowo

RSCM Bantah Selang Darah forty Kali Pakai, PKB: Kasihan PrabowoAbdul Kadir Karding (dok. pribadi)

Jakarta -Pernyataan capres Prabowo Subianto soal informasi bahwa selang cuci darah bisa dipakai forty orang yang berbeda telah dibantah manajemen RSCM. PKB pun kasihan kepada Prabowo. Kenapa?

"Lagi-lagi, saya tuh kasihan sama Pak Prabowo ya. Karena dia selalu disuplai information oleh timsesnya information yang palsu dan lemah," kata Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding kepada wartawan, Rabu (2/1/2019).


Menurut Karding, Prabowo sudah sering menyampaikan informasi yang keliru. Ia pun mengingatkan informasi yang salah bisa menyebabkan keresahan publik.

"Tidak menarik ya, seorang pemimpin ngomongnya salah semua, kacau semua. Dan yang paling berbahaya yang harus disadari Pak Prabowo, dampaknya menurunkan kepercayaan publik ke RS karena membangun keresahan di publik," ujarnya.

Kritik soal selang cuci darah di RSCM itu disampaikan Prabowo dalam pidato akhir tahun yang digelar di kediamannya di Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (30/12/2018). Prabowo mula-mula bicara soal kondisi keuangan negara hingga persoalan di bidang kesehatan.

Menurut dia, pengelolaan uang yang gagal ini menyebabkan masalah dalam pelayanan RS. Contohnya, Prabowo mengaku mendapat laporan selang cuci darah di RSCM bisa dipakai hingga forty kali.

RSCM pun membantah. Mereka menyatakan selang untuk hemodialisis hanya digunakan sekali pakai.


[Gambas:Video 20detik]


Karding pun lantas meminta Prabowo berhati-hati dalam bicara. Ia mengimbau Prabowo tidak lagi menggunakan hoax demi meraih kekuasaan.

"Menurut saya, kalau ngomong dipikir dulu deh. Saya melihat bahwa tidak ada yang selang digunakan untuk forty orang. Apalagi sudah dibantah RS. Nggak ada, itu data hoax. Yang ada selang dipakai beberapa kali itu di orang yang sama dengan derajat kualitas sudah ada ukurannya dan terjaga betul oleh RS," ujarnya.

"Jadi sudahlah Pak Prabowo boleh menang, tapi jangan nakut-nakuti rakyat dengan information palsu. Boleh mau berkuasa, tapi jangan bikin resah rakyat. Boleh menang tapi jangan bikin lembaga pelayanan publik tidak dipercaya karena omongan beliau," pungkas Karding.

Sumber detik.com

Artikel Terkait