Siswa Korban Tsunami Pandeglang Butuh Seragam Sekolah

Siswa Korban Tsunami Pandeglang Butuh Seragam SekolahSiswa korban tsunami mulai masuk sekolah. (Foto: Antara Foto)

Pandeglang -Hari pertama acara belajar-mengajar siswa korban tsunami Selat Sunda di Pandeglang masih belum berjalan normal. Sebagian siswa masih ada yang mengungsi dan tak ke sekolah sebab seragam mereka hilang.

Seorang guru di SDN Sumber Jaya 1, Diah Puspayanti, mengatakan, dari 700 siswa, hari ini hanya 300-an siswa yang hadir ke sekolah. Siswa yang tiba pun hanya membersihkan kelas sebab sekolah yang terkena tsunami.

"Belajarnya belum aktif sebab sekolah sempat terendam tsunami. Yang ke sekolah juga hanya sebagian, soalnya ada yang rumahnya hancur dan masih di pengungsian," ujar Diah dikala dihubungi detikcom, Pandeglang, Banten, Senin (7/1/2019).


Ia menyampaikan sebagian besar murid di sekolah memang jadi korban. Rumahnya hancur sebab ada di pesisir. Sekolah juga kehilangan dua murid akhir tsunami beberapa waktu lalu.

"Dari data kami ada dua murid yang meninggal, kelas I SD dan kelas III SD," ujarnya.

Soal kebutuhan korban, khusus siswa SDN Sumber Jaya 1, menurutnya, mereka membutuhkan seragam sekolah.

"Paling butuh seragam merah-putih dan Pramuka. Sama paling butuh keperluan sekolah. Kalau trauma healing dari kemarin sudah banyak," ujarnya.

Sementara itu, Usep, relawan tragedi yang dikala ini berada di Sumur, menyampaikan logistik korban tsunami sejauh ini sudah merata. Khusus siswa sekolah, memang ada kekurangan baju seragam.

"Logistik masakan tidak mengecewakan banyak. Hanya baju Pramuka sama seragam anak-anak. Kalau pakaian biasa banyak cuma warga gundah nyimpen-nya sebab nggak ada lemari," ujarnya.


Saksikan juga video 'Melihat Hunian Sementara Korban Tsunami Lampung':

[Gambas:Video 20detik]




Siswa Korban Tsunami Pandeglang Butuh Seragam Sekolah


Sumber detik.com

Artikel Terkait