Ekonomi Bergerak Positip.

Kalau anda ingin mengukur ekonomi suatu negara meningkat atau tidak maka lihat data produksi manufaktur. Data ini tidak akan bohong. Mengapa? Karena manufaktur itu berproduksi menurut seruan real. Permintaan real tidak akan dilayani bila suplai uang ke sektor produksi stuck. Karena pabrik butuh modal kerja menjaga keseimbangan stok. Pabrik juga butuh fluktuasi kurs yang terjaga. Maklum pabrik kadang harus teken kontrak pembelian dan penjualan dalam jangka panjang. Pabrik yang sudah IPO butuh kepastian ekonomi makro yang sehat biar sahamnya engga digoreng jatuh. Pabrik juga butuh keamanan dalam negeri yang terjaga biar distribusi barang sanggup terjadi meluas. Singkatnya dari data manufaktur kita sanggup menyimpulkan segala hal perihal ekonomi yang terhubung dengan sektor Artikel Babo.

Kalau ada orang bilang periode Jokowi ekonomi suram dan banyak pengangguran. Mari lihat data. Dari semenjak Jokowi berkuasa musim pertumbuhan manufaktur terus positip. Padahal periode sebelumnya terjadi negatif. Tahun 2017 bahkan industri masakan dan minuman atau Consumer goods naik dua digit. Sektor non migas tetap leading memperlihatkan bantuan terhadap PDB. Apa artinya ? Ekonomi tumbuh. Pengangguran tercatat sanggup diserap oleh manufaktur. Selebihnya yang tidak tercatat diserap oleh proyek infrastruktur dan aktivitas dana desa. Sektor perbankan sehat alasannya yakni bisa mendorong pertumbuhan manufaktur. Bagaimana dengan Kurs ? dikala kini kebijakan ekonomi bukan monetary base tapi production base. Makanya kurs dikelola  dengan baik sehingga ritme pertumbuhan produksi terjaga. Kalau kurs terlalu berpengaruh akan menjadikan produksi jadi mahal sehingga kalah bersaing dipasar ekspor. Kalau kurs lemah akan menjadi candu orang berproduksi dan tidak sulit bersaing dengan produk impor maupun ekspor

Orang miskin bertambah? Data memperlihatkan pertumbuhan orang miskin tidak terjadi. Malah menurun. Itu alasannya yakni sektor produksi meningkat. Sektor eceran memang menurun tetapi itu hanya produk tertentu. Karena perubahan musim konsumsi. Sementara produk materi masakan dan minuman serta materi kimia meningkat.. Data konsumsi pulsa telp selular sebesar 25% dari porsi penghasilan orang miskin. Itu lebih tinggi dari belanja rokok. Dan mereka bukan lagi orang miskin sebetulnya. Artinya orang tidak kekurangan uang untuk konsumsi. Hanya saja lebih selektif alasannya yakni efek zaman. Makanya hater pengangguran sanggup income dari sosmed lewat ujaran kebencian.

Kalau bilang orang abnormal kuasai bursa tenaga kerja lokal itu terperinci terlalu memuji Jokowi. Hello, orang abnormal mau invest ke Indonesia salah satu alasannya karana upah murah. Ngapain juga mereka jadi bego bawa tenaga kerja dari negaranya yang terperinci ongkos lebih mahal. Kalaupun ada, itu hanya tenaga inti dalam rangka produksi dan pembangunan proyek. Kaprikornus jangan lebai begonya. Nah jika periode kedua Jokowi berkuasa GNP akan tumbuh 2 x lipat maka kemungkinan orang abnormal akan rame rame kerja di Indonesia. Karena upah bakalan tembus 2 USD perjam. Tetapi engga usah kawatir. Periode kedua Jokowi akan focus membenahi SDM biar bisa bersaing dengan asing. Kalau joko widodo usang berkuasa maka Indonesia akan dikuasai asing? hello, lihat tuh anggaran Tentara Nasional Indonesia terus meningkat berlipat di periode Jokowi. Dan itu alasannya yakni ekonomi meningkat sehingga kita ada uang untuk genjot memoderenkan alat perang TNI. Siapa yang berani menguasai indonesia? Kalau Jokowi kurangi anggaran maka itu sama dengan periode sebelumnya yang memang sengaja dibentuk lemah biar dalam kebijakan ekonomi kita pro asing.. Sekarang kita kuat...disegani

Sumber https://culas.blogspot.com/

Artikel Terkait