Showing posts with label Aktivitas Presiden. Show all posts
Showing posts with label Aktivitas Presiden. Show all posts

Pagi Ini, Joko Widodo Lantik Doni Monardo Jadi Kepala Bnpb


Letjen Doni Monardo akan menggeluti pekerjaan barunya terkait dengan penanganan musibah di Tanah Air. Ya, ia didapuk menggantikan Willem Rampangile sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Rencananya, pagi ini, Rabu (9/1/2019), jenderal bintang tiga Tentara Nasional Indonesia itu akan dilantik di Istana Negara, Jakarta oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pukul 09.00 WIB.

Sebenarnya, peresmian Doni Monardo harusnya dilakukan pekan lalu, atau tepatnya pada Rabu 2 Januari 2019. Namun, mantan Danjen Kopassus itu urung dilantik karena masih harus menunggu terbitnya Keppres.

Kepala Staf Kepresiden (KSP) Moeldoko mengatakan, peresmian Doni Monardo ditunda sebab permasalahan manajemen sebab perlu adanya revisi Perpres untuk mengubah kedudukan BNPB di bawah koordinasi Kemenko Polhukam.

Doni Monardo merupakan perwira tinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat yang sekarang tercatat sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional semenjak 14 Maret 2018. Ia lahir di Cimahi, Jawa Barat, pada 10 Mei 1963. Doni menamatkan pendidikan di Akademi Militer pada 1985 dan berpengalaman dalam bidang infanteri. Kariernya pun terbilang cemerlang.

Karier emasnya terukir kala dirinya diangkat sebagai Danjen Kopassus hingga Juli 2015. Setahun kemudian, laki-laki yang hebat bela diri dan menembak itu dipercaya menjabat Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) XVI/Pattimura hingga 27 Oktober 2017, kemudian Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi.

Sejak 14 Maret 2018, Doni Monardo menduduki jabatan sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional dengan pangkat letnan jenderal. Dan kini, prajurit bergelimang prestasi itu bakal berurusan dengan pekerjaan barunya ialah terkait penanganan peristiwa alam. Selamat bertugas jenderal!. [okezone.com]

Doni Monardo Resmi Jabat Kepala Bnpb


Letjen Doni Monardo resmi menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Ia dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (9/1/2019) pagi. Doni menggantikan Laksamana Muda (purn) Willem Rampangilei.

Pantauan Kompas.com, prosesi peresmian dimulai pukul 09.07 WIB. Pelantikan diawali pembacaan surat keputusan presiden nomor 5/p Tahun 2019 perihal pengangkatan Kepala BNPB oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara Cecep Sutiawan.

"Terhitung semenjak ketika pelantikan, mengangkat Letjen Tentara Nasional Indonesia Doni Monardo sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana," ucap Cecep membacakan Keppres yang telah diteken Jokowi.

Setelah itu, Presiden Jokowi memimpin pengambilan sumpah jabatan atas Doni.

Prosesi lalu dilanjutkan dengan penandatanganan informasi program pelantikan. Acara ditutup dengan sumbangan selamat kepada Doni dimulai dari Presiden Jokowi dan diikuti pejabat permintaan yang hadir.

Tampak hadir dalam upacara peresmian itu Wapres Jusuf Kalla, para pimpinan dewan perwakilan rakyat dan MPR, sejumlah menteri Kabinet Kerja, serta para pimpinan forum negara, termasuk Laksamana Muda (purn) Willem Rampangilei.

Doni Monardo merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1985. Selama karir militernya, Doni banyak mengemban kiprah di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) serta Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) hingga hasilnya menjadi pimpinan dua korps tersebut. Jabatan terakhirnya ialah Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Sesjen Wantamnas). [kompas.com]

Jokowi Sempat Jenguk Ustaz Arifin Wangsit Di Rscm


Presiden Joko Widodo (Jokowi) pagi tadi sempat menjenguk Ustaz Arifin Ilham di RSCM Kencana. Kedatangan Jokowi hanya berlangsung singkat.

Pantauan detikcom di RSCM Kencana, Jakarta Pusat, Rabu (9/1/2019), Jokowi tiba pada pukul 08.07 WIB. Dia menumpang kendaraan beroda empat B 1197 RFS.

Jokowi tampak menggunakan kemeja putih. Dikawal Paspampres, ia pribadi masuk ke RSCM Kencana.

Jokowi tak usang di sana. Pada pukul 08.20 WIB, Jokowi keluar dari gedung dan meninggalkan RSCM Kencana.

Dari foto-foto yang dilihat detikcom, Ustaz Arifin Ilham tampak menggunakan kaus putih lengan pendek. Duduk di atas kasur, Ustaz Arifin Ilham juga sempat bersalaman dengan Jokowi. Saat menjenguk Arifin Ilham, Jokowi didampingi oleh Mensesneg Pratikno.

Beberapa tokoh sebelumnya diketahui telah menjenguk Ustaz Arifin di RSCM Kencana, Jakarta Pusat. Di antaranya Ustaz Yusuf Mansur, cawapres Ma'ruf Amin, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, dan Wakil Ketua dewan perwakilan rakyat Fadli Zon, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan cawapres Sandiaga Uno. [detik.com]

Jokowi Doakan Ustaz Arifin Wangsit Cepat Sembuh Dan Kembali Berdakwah


Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menjenguk Ustaz Arifin Ilhamyang terbaring sakit di RSCM. Jokowi mendoakan Arifin biar segera sembuh dan sanggup kembali berdakwah.

Kunjungan itu dilakukan Jokowi pagi tadi di RSCM sebelum dirinya ke Istana Negara, Jakarta. "Iya tadi pagi-pagi," kata Jokowi sata dikonfirmasi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (9/1/2019).

Jokowi mengatakan, dalam kunjungan itu dirinya mendoakan biar Ustaz Arifin Ilham sanggup segera menerima kesembuhan dari Allah SWT. Jokowi berharap Arifin Ilham sanggup segera kembali berdakwah.

"Ya kita semua, masyarakat berdoa mendoakan biar ia cepat sembuh dan penyakitnya diangkat oleh Allah SWT, disembuhkan dan sanggup berkegiatan kembali, berdakwah, bersyiar, menunjukkan tausiyah kepada kita," kata Jokowi.

Sebelumnya diberitakan, Jokowi menjenguk Ustaz Arifin Ilham sekitar pukul 08.07 WIB di RSCM Kencana. Dari foto-foto yang dilihat detikcom, Ustaz Arifin Ilham tampak duduk di atas kasur, Ustaz Arifin Ilham berbincang serta sempat bersalaman dengan Jokowi. Saat menjenguk Arifin Ilham, Jokowi didampingi oleh Mensesneg Pratikno.

Beberapa tokoh sebelumnya diketahui telah menjenguk Ustaz Arifin di RSCM Kencana, Jakarta Pusat. Di antaranya Ustaz Yusuf Mansur, cawapres Ma'ruf Amin, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, dan Wakil Ketua dewan perwakilan rakyat Fadli Zon, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan cawapres Sandiaga Uno. [detik.com]

Jokowi Dengarkan Curhat Pedagang Nasi Uduk


Presiden Joko Widodo meninjau aktivitas Mekaar Binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) di Tambora, Jakarta Barat. Sebelum berjalan ke lokasi, Jokowi sempat menghampiri seorang pedagang nasi uduk yang merupakan salah satu akseptor program.

Mobil dinas RI 1 yang dikendarai Jokowi sempurna berhenti di depan warung nasi uduk itu. Jokowi pun tertarik dan mengampiri pedagang itu.

Warung nasi uduk itu milik Sutinah. Sutinah mendapatkan pinjaman modal sebesar Rp2 juta dari aktivitas Mekaar PNM. Jokowi pun menanyakan apa saja yang dibeli Sutinah dari modal itu.

Sutinah memakai pinjaman modal itu untuk berbelanja bahan-bahan nasi uduk. Ia meminta pemanis kepada Presiden.

"Saya mau tanya Bu, Rp2 juta sanggup apa dulu, urusan tambah nanti gampang," kata Jokowi di bersahabat Lapangan Bola Tambora, Jakarta Barat, Rabu, 9 Januari 2019.

Jokowi tak puas dengan tanggapan Sutinah. Kata dia, modal sebesar dua juta harusnya sanggup dipakai menyebarkan perjuangan warung nasi uduk Sutinah.

Sutinah justru curhat kepada Presiden. Ia menyebut banyak pembeli yang mengutang dan membayar jajanannya seminggu sekali.

"Jadi aku nombok dua hingga tiga kali, mereka bayarnya mingguan, jadi duitnya muter di situ Pak," kata Sutinah.

Jokowi kaget mendengar hal itu. Ia lalu bertanya apakah Sutinah masih sanggup menyicil pinjaman modal itu.

"Iya Pak, masih bisa," kata dia.

Jokowi berharap pinjaman modal berikutnya sanggup membantu Sutinah menyebarkan dagangannya. Setidaknya, variasi dagangan di warung kecil itu bertambah. [metrotvnews.com]

Bertemu Peserta Mekaar, Presiden Jokowi: Jikalau Sudah Dibantu, Usahanya Nambah Dong


Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan peserta Mekaar, yang  merupakan layanan bagi perempuan pra sejahtera yang tidak mempunyai modal untuk membuka perjuangan maupun modal untuk membuatkan perjuangan mereka, di Lapangan Bola Persima, Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Rabu (9/a) siang.

Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan, usaha-usaha supermikro yang dibantu oleh pemerintah di setiap provinsi diperlukan betul-betul sanggup menaikkan perjuangan ibu-ibu penerimanya. “Jangan sudah dibantu Rp2 juta, Rp3 juta, usahanya teteeep aja,” ujarnya.

Kepala Negara berharap bila sudah dibantu Rp2 juta atau Rp4 juta, ada yang 3 juta, usahanya sanggup tambah. Biasanya jualnya nasi uduk, sudah dibantu Rp2 juta  tambah jualan gorengan. Kalau dibantu Rp4 juta lagi, berarti tambah ada jualan baksonya lagi.

“Masa Rp2 juta hanya jadi gorengan. Dulunya gorengan, sehabis diberi Rp2 juta tetep gorengan, gimana? Ya mestinya tambah dong, bila dulu gorengan, ya kan, 1 meja, enggak apa-apa jualan gorengan tetep tapi sanggup 3 meja, gitu,” tutur Kepala Negara.

Presiden menawarkan pola waktu melihat di Bogor. Yang sanggup Rp2 juta, mejanya tambah, 1 meja jadi 2 meja. “Mejanya yang satu gorengan, yang satu nasi uduk, tambah. Lha ini gres usahanya namanya berkembang. Kalau enggak nambah namanya enggak berkembang,” terperinci Presiden Jokowi.

Presiden juga berpesan, supaya derma yang sudah diperoleh dari aktivitas Mekaar tidak digunakan untuk beli baju baru, apalagi handphone. “Hati-hati, hati-hati,” ucapnya mengingatkan.

Kepala Negara juga mengingatkan pentingnya para peserta derma Mekaar sanggup disiplin, mengangsur sempurna waktu, disiplin, hingga nanti 25 minggu, lunas.

"Kita harapkan disiplin semua lunas, tambah lagi di level atas, tambah lagi, terus gitu, disiplin terus,” kata Presiden seraya menambahkan, pemerintah ingin membiasakan disiplin mengangsur, disiplin mencicil setiap ahad tetapi usahanya juga berkembang.

“Kita inginkan itu. bila dulu warungnya, tadi segini, bila sudah ditambahi contohnya 4 juta, warungnya jadi segini, jadi berkembang. Atau dulu warungnya segini, jualannya hanya separuhnya, nah kini jualannya menjadi penuh. Itu yang kita harapkan. Jangan dulu warungnya segini, sudah setahun aku kunjungi segini lagi, tetep segini, barangnya juga tetap segini. Ini namanya tidak benar, tidak berkembang,” sambung Presiden Jokowi.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Direksi PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera. [setkab.go.id]

Presiden Jokowi: Kesepakatan Menteri Atr/Kepala Bpn Akta Tanah Di Jakarta Akan Akibat 2019


Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, sesuai yang disampaikan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Jalil, akta tanah di Jakarta akan diselesaikan di tahun 2019 ini.

“Yang komitmen Pak Menteri ATR/Kepala BPN, aku tinggal melihat tamat tahun selesai atau tidak. Insya Allah selesai,” kata Presiden Jokowi dikala menghadiri Penyerahan 3.000 Sertipikat Tanah untuk Rakyat, di Gedung Serbaguna Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (9/1)siang.

Menurut Presiden, di seluruh tanah air, ini harusnya ada 126 juta bidang tanah yang harus bersertifikat, itu dari Sabang hingga Merauke, dari Mianggas hingga Pulau Rote.  Tetapi kenyataannya, hingga tamat tahun 2015 yang lalu, gres 46 juta yang bersertifikat. Artinya, ada 80 juta yang belum bersertifikat.

Dulu, lanjut Presiden, setahun hanya dapat memproduksi (kantor-kantor BPN itu) 500 ribu setahun. Sehingga masyarakat harus menunggu 160 tahun.

“Ada yang mau nunggu 160 tahun? Silahkan maju aku beli sepeda, bila ada silahkan bila mau 160 tahun. Maju ke depan aku beri sepeda, tetapi akta nunggu 160 tahun,” ucap Presiden Jokowi.

Menurut Presiden, ternyata persoalan di semua tempat itu juru ukurnya kurang. Oleh lantaran itu semenjak tahun 2015  cari juru ukur sebanyak-banyaknya. Akhirnya sekarang, teladan dari 500 ribu dapat menjadi  5 juta. Tahun 2018 kemarin ditarget 7juta harus rampung, dapat diselesaikan 9,3 juta akta di seluruh tanah air.

Caranya bagaimana? Menurut Presiden,  urusannya Menteri ATR/Kepala BPN. Pokoknya dirinya memberi sasaran 7 juta, dan juga terlampaui menjadi 9,3juta.

“Kerjanya kantor BPN ya, bila dulu mungkin Senin hingga Jumat sore pulang, ya kini kan dapat hingga tengah malam. Sabtu-Minggu harus ke lapangan. Karena aku janjian sama pak Menteri, ini kerja harus ada targetnya,” terperinci Presiden Jokowi.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Jalil, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedaan, dan Walikota Jakarta Barat Rustam Effendi. [setkab.go.id]