Showing posts with label Akuntansi Manajemen. Show all posts
Showing posts with label Akuntansi Manajemen. Show all posts

Seberapa Pentingkah Pengendalian Internal ?


Pengendalian internal sangat diharapkan seiring perkembangan transakasi/bisnis di sebuah perusahaan/entitas. Pengendalian internal biasanya diikuti dengan kerealaan perusahaan untuk mengeluarkan beberapa pelengkap biaya. Pengendalian internal biasanya dijumpai  dalam perusahaan kategori menengah ke atas.

Apa itu pengendalian internal ?
Pengendalian internal ialah seperangkat kebijakan atau mekanisme untuk melindungi aset atau kekayaan dari segala bentuk tidakan penyalahgunaan, menjamin tersedianya isu akuntansi perusahaan yang akurat, serta memastikan bahwa semua ketentuan (peraturan) hukum/undang-undang serta kebijakan administrasi telah terpenuhi atau dijalankan sebagaimana mestinya oleh karyawan perusahaan. Ynag dimaksud ketentuan disini ialah seperti, peraturan perpajakan, pasar modal, undang-undang anti korupsi dan lainnya. Selain itu pengendalian internal juga bertujuan untuk  memantau apakah kegiatan operasional maupun finansial telah berjalan sesuai dengan mekanisme atau kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen.

Dengan adanya penerapan pengendalian internal yang ketat maka diharapkan kegiatan operasional berjalan dengan lancar demi tercapainya maksimalisasi profit. Bukan hanya dari segi operasional saja, akan tetapi tetapi segi finasial juga akan termonitor dengan baik. Jika pengendalian internal tidak ditetapkan dengan baik maka kemungkinan besar (hampir sanggup dipastikan) akan timbul inefisiensi (pemborosan sumber daya), yang pada khirnya kan memebebani tingkat profitabiliatas (keuntungan) perusahaan.

Tujuan pengendalian internal
1.      Agar aset/ kekayaan perusahaan terlindungin dengan baik dari penyelewengan, pencurian dan penyalahgunaan yang tidak sesuai dengan wewenangnya dan kepentingan suatu perusahaan.
2.      Informasi akuntansi perusahaan tersedia secara akurat dan sanggup diandalkan. Sehingga memperkecil resiko salah saji, baik salah saji yang disengaja ataupun tidak disengaja.
3.      Karyawan menaati aturan atau peraturan yang berlaku.

Salah stu yang menjadi resiko yang paling besar dalam pengendalian internal ialah kecurangan karyawan (employee fraud), kecurang ini termasuk kecurangan yang disengaja dengan tujuan untuk kepentingan pribadi.

Hal-hal utama yang memerlukan pengendalian internal secara baik:
1.      Pengupahan dan penggajian
Hal ini bertujuan biar uang kas yang dikeluarkan memang untuk membayar karyawan yang sah dengan tarif upah/gaji yang berlaku dan jumlah jam kerja positif karywan. Pengendalian ini juga bertujuan untuk menghindari karyawan yang fiktif.
2.      Pemesanan dan pembelian barang
Pengendalian internal ini bertujuan biar pemesanan dan pembelian barang berjalan sesuai prosedur. Barang yang dipesan dan dibeli sesuai dengan spesifikasi kebutuhanperusahaan serta telah menerima otorisasi (persetujuan) yang layak dari pejabat yang berwenang termasuk tersedianya secara lengakapdokumen pendukungtransaksi. Pengendalain internal ini juga bertujuan untuk menghindari penggelapan/penyelewengan oleh oknum karywan tertentu atas besarnya potongan pembelian yang diperoleh dar suplier.
3.      Pengiriman dan penjualan
Pengendalian ini bertujuan untuk mestikan bahwa barang yang dipesan pelanggan telah sesuai dengan spesifikasi dan mekanisme yang ditetapkan, termasuk tersedia secara lengkap dokumen pendukung transakasi dan menerima otorisasi dari pihak yang berwenang. Selain itu pengendalian ini juga bertujuan biar tidak terjadinya penjualan fiktif.
4.      Penerimaan dan pembayaran kas
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kas yang diterima perusahaan dengan baik/semestinya, serta memastikan pengeluaran kas hanya untuk membayar beban perusahaan yang telah diotorisasai pejabat yang berwenang dan untuk menghindari pembayaran berganda.
5.      Penyimpanan barang dagang di gudang
Pengendalian ini bertujuan untuk memastikan bahwa persedian barang dagang telah tersimpan kondusif di gudang.
6.      Penanganan atas aset tetap
Hal ini bertujuan biar aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan telah dipakai sebagaimana mestinya dan hanya untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan.

Prinsip-prinsip pengendalian internal
Untuk mengamankan aset dan meningkatkan keakuratan serta keandalan catatan (informasi) akuntansi, perusahaan biasanya akan menerapkan 5 (lima) prinsip pengendalian internal tertentu.
1.      Penetapan tanggung jawab
Sesungguhnya, karakteristik yang paling utama dar pengendalian internal ialah penetapan tanggung jawab ke masing-masing karyawan secara spesifik. Penetapan tanggung jawa di sini biar karyawan sanggup ekerja sesuai dengan tugas-tugas tertentu yang telah dipercayakan kepada merek. Pengendalian atas pekerjaan tentu akan leih efektif apabila telah ada spesifikasi pekerjaan yang telah dibagikan kepada masing-masing karyawan.

Seagai contoh, salah satu cara mengamankan uang kas perusahaan ialah dengan menyetor uang kas hasil kegiatan operasional perusahaan secara harian ke ank, dan jikalau tidak sempat menyetor maka uang kas terseut haruslah di simpan dalam seuah lemari (brangkas) besi/baja. Dalam hal ini, perusahaan secara spesifik harus menetapakan kiprah penyimpanan uang kas ke dalam brangkas hanya kepada satu orang tertentu saja, dimana hanya orang inilah yang nanti memiliki isyarat saluran untuk membuka brangkas daerah penyimpanan uang kas tersebut. Jadi, jikalau seandainya terjadi pencurian atau kehilangan uang kas maka perusahan sanggup dengan segera meminta pertanggung jawaan dari satu orang terseut. Namun, apabila kiprah penyimpanan unag kas terseut di berikan kepada dua atau beberapa orang maka perusahaan akan susah untuk meminta pertanggungjawaban dan melacak jikalau terjadi pencurian atas uang kas terseut.

2.      Pemisahan tugas
Pemisahan kiprah disini ialah pemagian fungsi atau pembagian kerja.Ada 2 bentuk paling umum dari penerapan prinsip pemisahan kiprah ini, yaitu:
a.       Pekerjaan yang berbeda seharusnya dikerjakan oleh karyawan yang berbeda pula
b.      Harus adanya pemisahan kiprah antara karywan yang menangani pekerjaan pencatatan aset dengan karywan yang menangani pribadi aset secara fisik (operasional)
Kenapa pemisahan kiprah harus dilakukan?  
Karena biasanya jikalau seorang karyawan menangani/bertanggungjawa atas seluruh pekerjaan maka potensi munculnya kecurangan atau kesalahan akan meningkat. Maka akan sangat penting jikalau suatu pekerjaan ditangani oleh karywan yang berbeda pula.
Sebagai pola yang sering terjadi dan harus diwaspadai ialah dalam acara pembelian atau pengadaan barang. Aktivitas pemelian barang terdiri dari pemesanan, penerimaan dan pembayaran. Seharusnya untuk menjamin pengendalian internal yang baik dari acara pembelian, maka masing-masing unsur dari acara pembelian ini harus ditangani secara terpisah oleh masing-masing karywan yang berbeda. Jika unsur pembelian barang hanya ditangani oleh satu orang saja, maka kemungkinan resiko akan kecurangan tagihan palsu (fictitious invoices) akan muncul di sini.

Pemisahan kiprah dan wewenag juga perlu diterpakan dalam acara penjualan barang dagangan. Aktivitas penjualan barang dagang mencakup penjualan, pengiriman barang dagang ke pelanggan, pengihan dan penerimaan pembayaran. Jika masing-masing unsur penjualan barang dagang tersebut ditangani oleh satu orang saja maka resiko kecurangan akan meningkat pada kegiatan penjulan barang dagang. Contoh kecurang yang terjadi ialah penggelapan uang kas oleh penerimaan pembayaran (lapping) dan resiko lainnya seperti:
a.       Adanya karywan bab penjualan yang berusaha untuk menjual barang dengan haraga yang lebih tinggi, dan mengambil keleihan selisih harga jualnya untuk kepentingan pribadi.
b.      Barang yang bahu-membahu tidak terjula akan tetapi dibentuk laporan terjual dengan mengirim barang ke diri sendiri atau kekerabat bersahabat kenalannnya. Penjaulan ini dnamakan penjualan fiktif (fictitious salaes) yang tujuan kahirnya ialah untuk memperbesar komisi kahir tahun.   Lalu jikalau komisi simpulan tahun telah dierima, kemudian di awal tahun erikutnya arang tersebut dikembalikan lagi dengan seakan-akan telah terjadi retur penjulan dari pelanggan.

Dokumentasi Masih banyak lagi bentuk kecurangan yang sanggup terjadi jikalau kegiatan opersaional perusahaan dipegang oleh satu orang.

3.      Dokumentasi
Dokumen tasi sangat penting sebagi ukti bahwa transaksi bisnis atau bencana ekonomi telah terjadi. Sehingga kecurangan-kecurangan sanggup di minimalisir dan dideteksi.

4.      Pengendalian fisik, mekanik, dan elektronik
Berikut ini pola dari penggunaan pengendalian fisik, mekanik dan elektronik:
a.       Uang kas dan surat-surat berharag sebaiknya di simpan dalam safe deposite box.
b.      Catatan akuntansi yang penting juga harus disimpan dalam filling cabinet yang terkunci.
c.       Tidak semua atau karyawan sanggup sembarang masuk dan keluar gudang daerah penyimpanan barang dagang.
d.      Penggunaan kamera dan televisi monitor
e.       Adanya sistem pemedam kebakaran atau alarm yang memadai
f.       Penggunaan pasword system, dan lain sebagainya

5.      Pengecekan independen atau verifikasi internal
Kebanyakan sistem pengendalian internal memperlihatkan pengecekan independen atau verifikasi inernal. Prinsip ini mencakup peninjauan ulang, perbandingan, pencocokan data yang telah disiapkan karywan lainnya yang berbeda untuk memperoleh manfaat yang maksimum dai pengecekan indep[enden dar verifikasi internal, maka:
a.          Verifikasi harus dilakukan secara periodik/berkala atau sanggup juga dadakan
b.         Verifikasi hendaknya dilakukan oleh orang yang independen,
c.         Ketikcocokan dan kekecualian yang memang sanggup mengambil tindakan korektif secara tepat.

Keterbatasan Pengendalian Internal
Sistem pengendalian internal perusahaan biasanya dirancang untuk memperlihatkan jaminan yang memadai bahwa aset perusahaan telah diamankan secara sempurna dan bahwa catatan akuntansi sanggup diandalkan. Terkadang ukuran perusahaan juga sanggup memicu keterbatasn pengendalian internal. Dalam perusahaan yang sangat kecil mungkin akan sangat sulit dalam menerapakan pemisahan kiprah atau memperlihatkan pengecekan independen/verifikasi internal, mengingat satu karywana mungkin saja sanggup merangkap beberapa pekerjaan yang berbeda sekaligus.

Macam-Macam Fungsi Manajemen

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung spider web log gue :). Slamat datang di spider web log paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin spider web log gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Macam-Macam Fungsi Manajemen, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !

Sebuah perusahaan akan berjalan secara efektif dan efesien jika dikelola dengan cara yang tepat.
Ada beberapa orang tertentu yang mengelola perusahaan, diantaranya adalah :
  • Dewan komisaris;
  • Direktur;
  • Manajer.

Berikut ini adalah macam-macam fungsi manajemen :
  1. Perencanaan
  2. Pengorganisasian
  3. Pengarahan dan Pemberian Motivasi
  4. Pengendalian

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan

Manajemen organisasi menentukan tujuan serta mengidentifikasikan strategi dan metode untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Pegorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian
Pengorganisasian meliputi pengaturan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan untuk mencapai tujuan dan strategi yang ditetapkan, termasuk di dalamnya menggambarkan struktur perusahaan untuk membagi berbagai tanggung jawab, tugas, dan wewenang pada masing-masing bagian.

3. Pengarahan dan Pemberian Motivasi (Directing/Leading)

Pengarahan dan pemberian Motivasi
Proses ini melibatkan aktivitas operasional dari hari ke hari untuk menjaga kelancaran aktivitas organisasi, diantaranya adalah :
  • melalui pemberian tugas kepada karyawan
  • penyelesaian masalah rutin
  • penyelesaian konflik
  • komunikasi efektif

4. Pengendalian (Controlling)

Pengendalian
Pengendalian berfungsi untuk mamastikan tercapainya tujuan organisasi. Aktivatas menejerial ini memonitor implementasi suatu rencana dan melakukan tindakan koreksi yang diperlukan. Pengendalian biasanya dicapai dengan menggunakan umpan balik, yaitu informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi atau memperbaiki langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan rencana.

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi Manajemen

Sistem Informasi Akuntansi Manajemen

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung spider web log gue :). Slamat datang di spider web log paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin spider web log gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Tanpa panjang lebar lagi yo depository fiscal establishment fit it out !

Informasi akuntansi manajemen dibutuhkan dan digunakan dalam semua lingkup mmanajemen. Informasi akuntansi manajemen membantu manajer menjalankan perannya dalam melakukan aktivitas perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Manajer dan karyawan menggunakan informasi akuntansi manajemen untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah serta mengevaluasi kinerja.

Informasi akuntansi manajemen dikelola dalam suatu manajemen, yaitu manajemen informasi akuntansi manajemen. Sistem informasi akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang menghasilkan output degan menggunakan inpun dan memprosesnya untuk mencapai tujuan khusus manajemen. Tidak ada suatu kriteria formal yang menjelaskan sifat dari input atau proses, bahkan output dari sistem informasi akuntansi manjemen. Kriteria tersebut bersifat fleksibel dan tergantung pada tujuan tertentu yang hendak dicapai manajemen.

Tujuan Sistem Akuntansi Manajemen
Ada tiga tujuan utama sistem akuntansi manajemen, diantaranya adalah :
  1. Menyediakan informasi untuk pembiayaan jasa, produk, dan obyek lain yang menjadi kebutuhan/kepentingan manajemen;
  2. Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutkan;
  3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Mengingat pentingnya informasi akuntansi manajemen ini, manajer dan penggunaan lainnya harus mengetahui bagaimana cara mengguanakannya. Apapun bentuk organisasinya, baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa, manajer, harus memiliki kemampuan yang cukup dalam menggunakan informasi akuntansi.

Berikut ini adalah bagan sistem informasi akuntansi :

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualiakum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi Manajemen

Perbedaan Dan Persamaan Akuntansi Keuangan Dengan Akuntansi Manajemen

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Perbedaan dan Persamaan Akuntansi Keuangan dengan Akuntansi Manajemen, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !

Secara garis besar, akuntansi dibagi ke dalam dua bagian yaitu :
  1. Akuntansi Keuangan
  2. Akuntansi Managjemen

1. Akuntansi Keuangan

Akuntansi keuangan bertujuan untuk menyajikan informasi kepada pihak eksternal perusahaan, misalnya investor atau kreditor.

2. Akuntansi Manajemen

Akuntansi managemen bertujuan menyajikan informasi kepada pihak internal, yaitu manajemen perusahaan.

Persamaan akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen

Persamaan akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen adalah :
  • Keduanya dibangun atas dasar pertanggungjawaban. Manajemen sebagai wakil perusahaan harus mempertanggungjawabkan keuangan operasional perusahaan kepada semua pihak yang berkepentingan. Akuntansi keuangan berkaitan dengan operasi perusahaan secara keseluruhan, sedangkan akuntansi anajemen berkaitan dengan satuan-satuan pertanggungjawaban untuk menyediakan laporan pertanggung jawaban yang lebih terinci.
  • Akuntansi keuangan dan akuntansi pertanggungjawaban dibangun dalam suatu sistem akuntansi umum, tidak dalam suatu sistem yang terpisah. Selain karena penyelenggaraan dua sistem yang terpisah dilarang oleh pihak yang berwenang, hal tersebut juga akan sangat mahal untuk diimplementasikan karena memerlukan buku-buku akuntansi, waktu, dan tenaga ekstra.


Perbedaan akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen



Perbedaan
Akuntansi Manajemen
Akuntansi Keuangan
1
Target Pengguna
Berfokus pada penyediaan informasi untuk pengguna internal
Berfokus pada penyediaan informasi untuk pengguna external
2
Batas Input dan Proses
Tidak terkait aturan tertentu
Pelaporan akuntansi keuangan harus mengikuti prosedur akuntansi yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang (Bapepam & IAI di Indonesia)
3
Target Pengguna
Berfokus pada penyediaan informasi untuk pengguna internal
Berfokus pada penyediaan informasi untuk pengguna eksternal
4
Batasan Input dan Proses
Tidak terikat aturan tertentu
Pelaporan akuntansi keuangan harus mengikuti prosedur akuntansi yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang (Bapepam & IAI di Indonesia)
5
Jenis Informasi
Informasi keuangan & not keuangan, dimungkinkan juga informasi yang bersifat subjektif
Informasi keuangan yang bersifat objektif
6
Orientasi Waktu
Menanamkan pada informasi tentang peristiwa di masa depan
Mencatat dan melaporkan peristiwa yang sudah terjadi (data historis)
7
Tingkat Agregasi
Evaluasi internal dan pembuatan keputusan dilakukan berdasarkan informasi yang sangat detail
Informasi yang disediakan berfokus pada kinerja perusahaan secara keseluruhan
8
Kedalaman
Melibatkan aspek ekonomi manajerial, teknik industri dan ilmu manajemen (bersifat multidisipliner)
Lebih spresifik
9
Keakuratan VS Tapat waktu
Lebih menekankan pada ketepatwaktuan
Lebih menekankan pada keakuratan
10
Verifikasi VS Relevansi
Lebih menekankan pada relevasi terhadap perencanaan dan pengendalian
Lebih menekankan pada kemampua verifikasi

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualiakum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi Manajemen

Sejarah Singkat Tentang Akuntansi Manajemen

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung spider web log gue :). Slamat datang di spider web log paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin spider web log gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Perbedaan dan Sejarah Singkat Tentang Akuntansi Manajemen, Tanpa panjang lebar lagi yo depository fiscal establishment jibe it out !
Sebagian besar prosedur penentuan harga pokok (product costing) dan prosedur akuntansi internal yang digunakan di abad ini dikembangkan pada tahun 1880-1925. Pada tahun 1925, Prosedur akuntansi majemen lebih menitik beratkan pada penentuan biaya persediaan (inventory costing) untuk pelaporan eksternal. Pada tahun 1950an - 1960an. Dilakukan beberapa usaha untuk menigkatkan pemanfaatan secara manajerial dari sistem biaya tradisional. Pada tahun 1980an-1990an, diketahui bahawa banyak praktik akuntansi manajemen tradisional yang sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan manajerial. Tindakan signifikan mulai dilakukan untuk mengubah konsep dan praktik akuntansi manajemen agar manajemen dapat meningkatkan mutu dan produktivitas serta mengurangi biaya dalam lingkungan bisinis yang semakin kompetitif. Ini menandai dimulainya era akuntansi manajeme konteporer.

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi Manajemen

Fokus Terkini Dalam Akuntansi Manajemen

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Fokus Terkini dalam Akuntansi Manajemen, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !
Lingkungan bisnis yang berubah begitu cepat sangat mempengaruhi perkembangan konsep dan praktik akuntansi manajemen. Akuntansi manajemen harus mampu menyediakan informasi yang memungkinkan manajer untuk berfokus pada nilai pelanggan (costumer value), manajemen mutu full (total character management), kompetisi berbasis waktu (time based competition) dan pemanfaatan teknologi informasi.


Berikut ini fokus terkini dalam akuntansi manajemen :
  • Aktivity Based Management
  • Orientasi Pada Pelanggan
  • Penempatan Startejik
  • Kerangka Kerja Rantai Nilai

Aktivity Base Management

Manjemen berbasis aktivitas adalah suatu sistem yang luas dan terintegritas yang berfokus pada perhatian manajemen terhadap aktivitas, bertujuan untuk meningkatkan nilai pelanggan dan laba yang dihasilkan

Orientasi Pada Pelanggan

Orientasi pada pelanggan merupakan perbedaan antara apa yang diperoleh pelanggan dengan apa yang diberikan pelanggan.

Penempatan Stratejik

Manajemen biaya stratejik merupakan penggunaan informasi biaya untuk mengembangkan dan mengidentifikasikan strategi yang lebih baik yang akan menghasilkan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan.

Kerangka Kerja Rantai Nilai

  • Rantai nilai internal merupakan rangkaian aktivitas yang diperlukan untuk mendesain, mengembangkan, memproduksi, memasarkan, & mendistribusikan produk dan jasa kepada pelanggan;
  • Rantai nilai industri merupakan rangkaian aktivitas penciptaan nilai yang terhubung mulai dari bahan baku mentah sampai dengan pembuangan produk akhir oleh pengguna akhir.
Dalam pengelolaan rantai nilai, seorang akuntan manajemen harus mampu memahami berbagai jenis bisnis, dari manufaktur sampai dengan pemasaran. Penakanan pada kualitas ini menciptakan tuntunan atas suatu sistem akuntansi manajemen yang menyediakan informasi keuangan maupun not keuangan tentang kualitas.

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wasasalamualiakum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi Manajemen

Bentuk Sertifikasi Bagi Akuntan Manjemen

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung spider web log gue :). Slamat datang di spider web log paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin spider web log gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Bentuk Sertifikasi Bagi Akuntan Manjemen, Tanpa panjang lebar lagi yo banking concern tally it out !

Ada tiga bentuk sertifikasi utama yang tersedia bagi akuntan manajemen, diantaranya adalah :
  1. CMA (Certifeid Management Accountant)
  2. CPA (Certified Public Accountant)
  3. CIA (Certified Internal Accountant)

1. CMA (Certifeid Management Accountant)

CMA adalah sebuah sertifikasi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan khusus bagi akuntan manajemen. Penghargaan terhadap CMA terus meningkat dan sertifikasi tersebut sekarang diakui oleh dunia industri.

2. CPA (Certified Public Accountant)

CPA merupakan sertifikasi yang paling tua dan paling terkenal dalam akuntansi, diharuskan bagi akuntan yang menjadi auditor eksternal memiliki CCertified Public Accountant.

3. CIA (Certified Internal Accountant)

CIA merupakan sertifikasi bagi auditor internal, dan juga diakui dalam dunia industri.

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi Manajemen

Pengertian Objek Biaya, Keterlacakan, Dan Penelusuran (Akuntansi Manajemen)

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Pengertian Objek Biaya, Keterlacakan, dan Penelusuran (Akuntansi Manajemen), Tanpa panjang lebar lagi yo banking venture jibe it out !

Objek Biaya (Cost Object)

Objek biaya adalah objek apapun, seperti :
  • Produk;
  • pelanggan;
  • departemen;
  • proyek;
  • aktivitas;
  • dan lain-lain.

Contoh :
Sebuah mobil adalah objek biaya jika kita ingin menentukan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sebuah mobil. Akhir-akhir ini, aktivitas sebagai objek biaya.

Misalnya :
  • Pemindahan bahan dan barang;
  • Pemeliharaan peralatan;
  • Perancangan produk;
  • Pemeriksaan Produk;
  • dan lain-lain.

Keterlacakan (tracebility)

Keterlacakan adalah kemempuan untuk membebankan biaya pada suatu objek biaya yang layak secara ekonomis melalui suatu hubunga sebab akibat.
  • Biaya bahan langsung adalah biaya yang dapat dengan mudah dan akurat dilacak ke objek biaya. Contoh : biaya bahan baku, biaya tenga kerja langsung.
  • Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat dengan mudah dan akurat dilacak ke objek biaya. Contoh : Biaya bahan tidak langsung, dan biaya tenaga kerja tidak langsung.

Penelusuran (Tracing)

Penelusuran adalah pembebanan biaya ke objek biaya dengan menggunakan ukuran yang dapat diamati atas sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya. Penelusuran biaya ke objek biaya dapat terjadi melalui cara beriktu :
  • Penelusuran langsung, merupakan proses pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang secara khusus dan secara fisik berhubungan dengan suatu objek biaya. Biasanya dilakukan melalui pengamatan secara fisik. Contoh : pengguanaan roda, suku cadang, dan upah tenaga perakitan dalam menentukan produksi mobil.
  • Penelusuran tidak langsung, merupakan penggunaan penggerak untuk membebankan biaya pada objek biaya. Penggerak merupakan faktor penyebab teramati yang mengukur konsumsi sumber daya oleh objek. Walaupun tidak seakurat penelusuran langsung, namun jika hubungan sebab akibatnya baik, maka tingkat keakuratan yang tinggi dapat diharapkan.
    • Penggerak sumber daya, mengukur permintaan daya ke aktivitas dan digunakan untuk membebankan biaya sumber daya ke aktivitas. Contoh : untuk membebankan biaya sumber daya listrik yang dikonsumsi oleh aktivitas pemeliharaan peralatan, digunakan penggerak sumber daya yaitu jam mesin.
    • Penggerak aktivitas, mengukur permintaan aktivitas oleh objek biaya, dan digunakan untuk membebankan biaya aktivitas ke objek biaya. Contoh : untuk membebankan biaya aktivitas pemeliharaan peralatan ke objek biaya departemen produksi, digunakan penggerak aktivitas yaitu jumlah jam kerja pemeliharan
Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi Manjemen

Metode Pembebanan Biaya

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung spider web log gue :). Slamat datang di spider web log paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin spider web log gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Metode Pembebanan Biaya, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !
Ada iii macam metode pembebanan biaya diantaranya adalah :
  1. Metode Penelusuran Langsung 
  2. Metode Penelusuran Bergerak
  3. Metode Alokasi

Metode Penelusuran Langsung

Metode penelusuran langsung merupakan metode yang paling akurat. Metode penelusuran langsung bergantung pada hubungan kausal yang dapat diamati secara fisik.

Metode Penelusuran Bergerak

Metode penelusuran bergerak merupakan menggerak, untuk membebankan biaya ke objek biaya. Keakuratan penelusuran penggerang tergantung pada kualitas hubungan kausal yang digumburkan oeh penggerak. Pengidentifikasian penggerak dan penilaian kualitas hubungan kausal jauh lebih besar biayanya di banding penelusuran langsung atau alokasi.

Metode Alokasi

Metode alokasi merupkan metode yang paling mudah dilakukan dan biayanya paling rendah. Namun alokasi adalah metode yang tingkat keakuratan pembebanan biayanya paling rendah dan penggunaannya juga harus diusahakan seminimal mungkin.

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi Manajemen

Karakteristik Jasa Dalam Akuntansi Manajemen

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung spider web log gue :). Slamat datang di spider web log paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin spider web log gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Karakteristik Jasa Dalam Akuntansi Manajemen, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !
Output yang dihasilkan oleh perusahaan dapat berupa produk berwujud maupun jasa. Produk berwujud adalah barang yang dihasilkan dengan mangubah bahan baku melalui penggunaan tenaga kerja dan input modal lainnya. Adapun jasa adalah aktivitas yang dilakukan bagi pelanggan atau aktivitas yang dilakukan oleh pelanggan dengan menggunakan produk organisasi.

Berikut ini karakteristik jasa :
  1. Ketidakberwujudan (intangibility), jasa tidak dapat dilihat, dirasakan atau didengar sebelum jasa digunakan.
  2. Tidak tahan lama (persihability), jada tidak bisa disimpan, harus dikonsumsi pada saat diselenggarakan.
  3. Tidak terpisah (inseparability), adanya kontak langsung antara produses dan konsumen jasa pada saat penyelenggaran jasa.
  4. Keragaman (heterogeneity), adanya peluang variasi yang lebih besar dalam penyelenggaraan jasa dari pada produksi produk.

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi:
  • Modul Akuntansi Manajemen

Penyusunan Laporan Keuangan Eksternal

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Penyusunan Laporan Keuangan Eksternal, Tanpa panjang lebar lagi yo banking concern lucifer it out
Dalam menyusun laporan keuangan eksternal, biaya-biaya harus dikelompokan berdasarkan fungsi. Ketika menyusun laporan laba rugi, biaya produksi dan biaya nonproduksi  harus dipisahkan. Biaya produksi dia anggap sebagai biaya produk sedangkan biaya nonproduksi dianggap sebagai biaya periodik. Biaya produksi yang melekat pada produk yang sudah terjual dilaporkan dalam laporan laba rugi, sedangkan biaya produksi yang melekat pada produk yang belum terjual dilaporkan dalam neraca. Beban penjualan dan administrasi yang dianggap sebagai biaya periodik dikurangi pada setiap periodenya dan dilaporkan di laporan laba rugi.

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi Manajemen

Ikhtisar Terhadap Sistem Akuntansi Manajemen

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Ikhtisar Terhadap Sistem Akuntansi Manajemen, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out

Sistem akuntansi manajemen dapat dikelompokan dalam :
  1. Sistem tradisional
  2. Sistem kontemporer
Kedua sistem ini dipraktikan dalam dunia bisnis. Sistem akuntansi manajemen tradisonal berbasis pada fungsional sedangkan sistem  akuntansi manajemen kontemporer berbasis aktivitas. Sistem menejemen biaya kontemporer saat ini sudah mulai banyak digunakan, terutama dalam perusahaan yang memiliki beragam produk yang komplerks dan beroperasi dalam lingkungan yang kompetitif. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa sistem tradisional ditinggalkan. Untuk lingkungan bisnis yang relatif stabil dan variasi produk relatif kecil, sistem manajemen biaya tradisional masih digunakan secara luas. Berikut ini adalah perbandingan antara sistem manajemen biaya tradisional dan kontemporer :

Ikhtisar Perbandingan Antara Sistem Manajemen Biaya Tradisional dan Kontemporer

Ikhtisar Perbandingan Antara Sistem Manajemen Biaya Tradisional dan Kontemporer
Sekian artikel kali ini. mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi Manajemen

Keterbatasan Sistem Akuntansi Tradisional

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Keterbatasan Sistem Akuntansi Tradisional, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out
Seringkali organisasi mengalami hal-hal tertentu yang mengindikasikan bahwa sistem akuntansi biaya sudah ketinggalan jaman.

Contoh :
  • Hasil dari penawaran bisnis sulit dijelaskan
  • Harga pesaing tampak begitu rendah dan tidak masuk akal
  • Produksi-produksi yang memiliki tingkat kesulitan tinggi menunjukan laba yang tinggi
  • Manajer operasional ingin menghentikan produksi dari produk-produknya yang tampaknya menguntungkan
  • Marjin laba sulit untuk dijelaskan
  • Perusahaan memiliki ceruk pasar yang nampaknya hanya memberi laba tinggi pada perusahaan sendiri
  • Pelanggan tidak mengeluh atas kenaikan harga-harga produk-produk khsus
  • Departemen akuntansi menghabiskan banyak waktu untuk memberkan information biaya bagi produksi khusu
  • Beberapa departemen menggunakan sistem akuntansinya sendiri
  • Biaya produk berubah karena perubahan peraturan pelaporan keuangan

Organisasi yang menerapkan sistem biaya tradisional dengan menggunakan tarif overhead pabrik atau departemen seringkali mengalami hal-hal yang disebutkan di atas. Setidaknya ada dua faktor utama yang menyebabkan kegagalan sistem biaya tradisional :

Faktor Penyebab Kegagalan Sistem Biaya Tradisional

  1. Menggunakan hanya pengerak biaya aktivitas berdasar unit of measurement untuk mebebankan biaya overhead yang tidak berkaitan dengan unit of measurement akan menimbulkan distorsi biaya produk. Padahal ada banyak penggerak biaya aktivitas berdasarkan not unit of measurement yang berperan dalam konsumsi biaya overhead, antara lain :
    • Penerimaan pesanan
    • set up
    • rekayasa teknink
    • inspeksi
    • dll.
  2. Adanya keragaman produk yang berarti bahwa masing-masing produk mengkonsumsi aktivitas overhead dalam proporsi yang berbeda.

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi Manajemen

Titik Impas (Break Fifty-Fifty Point) Dalam Unit

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Titik Impas (Break Even Point) dalam Unit, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out
Titik Break Even Point
Salah satu bentuk analisis CVP yang populer adalah perhitungan titik impas perusahaan. Titik impas adalah suatu titik yang menunjukan book pendapatan yang tidak menimbukan laba atau pun rugi. Pada saat BEP, pendapatan full sama dengan biaya full sehingga besarnya laba sama dengan nol. Analisis impas membuat perusahaan menelaah pola perilaku biaya tetap dan biaya variabel.

Penggunaan Laba Operasional dalam analisis biaya book laba

Untuk bisa menentukan jumlah produk yang harus dijual untuk mencapai titik impas, maka kita bisa berfokus pada laba operasi, yaitu laba yang berasal dari operasi normal perusahan yang harus kita lakukan adalah
  1. Menentukan pengertian unit
  2. Memisahkan biaya antara komponen biaya tetap dan biaya variabelnya
Laba operasional = pendapatan penjualan - biaya variabel - biaya tetap
Laba operasional = (harga x unti terjual) - (biaya variabel x unit of measurement terjual) - biaya full tetap

Dengan menetapkan nilai nol pada laba operasional, memasukkan biaya variabel dan biaya tetap, serta menyelesaikan persamaa di atas, maka kita akan dapat menemukan jumlah unit of measurement yang harus terjual pada BEP.

Contoh :
Jika X adalah unit of measurement yang dijual pada titik impas, maka persamaan laba operasinya adalah :
0 = 3000X - 1800X - 660.000
1200X = 720.000
X = 600
Jadi titik impas tercapai pada penjualan sebanyak 600 unit of measurement produk. Hal ini juga dapat dibuktikan dari perhitungan berikut ini :

Cara Pintas Menghitung Titik Impas (Break Even Point)

Mengingat bahwa persamaan CVP diturunkan dari laporan laba rugi berbaris variabel costing, maka kita dapat menghitung jumlah unit of measurement dalam BEP secara lebih cepat dengan berfokus pada marjin kontribusi. Marjin kontribusi diperoleh dari pendapatan penjualan dikurangi biaya variabel total. Marjin kotribusi merupakan hasil penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba, yang dapat dinyatakan dalam total, dalam jumlah per unit, atau sebagai persentase. Pada kondisi BEP, marjin kontribusi sama dengan biaya tetap.

Jumlah unit of measurement (BEP) = biaya tetap/marjin kontribusi per unit

Dengan menggunakan contoh diatas maka :
Jumlah unit of measurement pada titik impas = Rp. 720.000,00/(Rp.3.000,00 - Rp. 1.800,00) = Rp. 600,00

Penjualan Dalam Unit Untuk Mencapai Target Laba

Analisis CVP juga dapat menggunakan untuk menentukan berapa banyak unit of measurement yang harus dijual untuk nominal tertentu atau sebagai persentase dari penjualan. Pendekatan laba maupun pendekapan marjin kontribusi laba bisa digunakan untuk menghitung target laba tersebut. Dengan asumsi bahwa biaya tetap tidak berubah, dampak perubahan jumlah unit of measurement terjual terhadap laba dapat dihitung dengan mengalikan marjin kontribusi per unit of measurement dengan perubahan jumlah unit of measurement terjual.

Jika semisal target laba yang ditentukan Rp. 750.000,00, maka dengan menggunakan persamaan dasar titik impas kita hanya perlu menambahkan target laba sebesar Rp. 750.000,00 pada biaya tetap sehingga didapatkan :

Jumlah unit of measurement = (Rp. 720.000,00 + Rp. 750.000,00)/Rp.1.200,00 = 1.230 unit

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi:
  • Modul Akuntansi Manajemen