Showing posts with label Progres Pembangunan. Show all posts
Showing posts with label Progres Pembangunan. Show all posts

Tembus 909 Km, Jalan Perbatasan Di Papua Tumbuhkan Tempat Ekonomi


Pembangunan jalan perbatasan Indonesia-Papua Nugini terus dilanjutkan. Kondisi dikala ini sudah tembus 909 km dari total 1.098 km jalan perbatasan yang menghubungkan Merauke dengan Jayapura.

Ditargetkan, jalan perbatasan Papua ini dapat tembus sepanjang 919 km pada final 2018, dengan jalan beraspal 747 km dan perkerasan tanah/agregat sepanjang 172 km.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan jalan ini bertujuan untuk mendukung pengembangan sentra pertumbuhan di tempat perbatasan.

"Pembangunan tempat perbatasan bukan hanya untuk gagah-gagahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perbatasan dengan membuat embrio sentra pertumbuhan baru. Seperti di Skouw, transaksi yang dilakukan dengan warga Papua Nugini tidak hanya sekadar makanan kecil namun juga emas," kata ia dalam keterangan tertulis, Minggu (18/11/2018).

Beberapa manfaat telah dirasakan masyarakat garis terluar negara di Papua dengan adanya jalan perbatasan ini. Semisal waktu tempuh antar sentra ekonomi wilayah yang semula dalam bilangan minggu, dapat dipersingkat menjadi hitungan hari dan bakal jadi hitungan jam jikalau kondisi jalan sudah semakin baik. Dengan fasilitas transportasi barang dan manusia, diyakini itu akan berdampak pada penurunan harga barang dan jasa.

Ruas Jalan

Salah satu ruas jalan perbatasan Papua yang dikerjakan antara lain Jalan Merauke-Sota-Boven Digoel sepanjang 422 km yang terbagi menjadi 4 ruas. Ruas 1 menghubungkan Merauke–Sota sepanjang 78 km, kondisinya sebagian besar sudah beraspal mulus.

Sementara sebagian lainnya masih dilakukan perbaikan drainase jalan dalam rangka peningkatan kondisi jalan yang mulai rusak pada 4 titik, mulai km 21 sampai km 29 yang sempat ditinjau pribadi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Basuki, pada Jumat 16 November 2018 kemarin.

Sedangkan pada ruas ke-2 yang menghubungkan Sota–Erambu–Bupul sepanjang 111 Km dikala ini kondisinya sudah 100 persen teraspal. Selanjutnya pada ruas ke-3 menghubungkan Bupul–Muting sepanjang 38 km, dan ruas 4 yang menghubungkan Muting–Boven Digoel sepanjang 195 km, juga sudah teraspal sehingga dapat dengan gampang dilalui kendaraan.

Preservasi jalan Merauke-Boven Digoel menghadapi tantangan dengan kondisi rawa dan tanah lunak. Oleh alasannya ialah itu, dilakukan peninggian tubuh jalan memakai tanah di sisi jalan. Peninggian tubuh jalan dari sisi jalan lebih efisien dibandingkan dengan penimbunan tanah dari luar Kabupaten.

Basuki secara khusus memerintahkan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) 18 Ditjen Bina Marga untuk mengambil langkah ofensif untuk perbaikan drainase di pundak jalan, termasuk dengan menyediakan jalan masuk pembuang dan pompa-pompa air, serta membuat kolam tampungan atau embung-embung kecil berhubungan dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Merauke.

Perbaikan drainase jalan dibutuhkan untuk menjaga tinggi air tetap dibawah tubuh jalan, terutama dikala demam isu hujan. Dengan demikian kondisi jalan tidak cepat terdegradasi dan dapat tetap terjaga kondisinya.

Perbaikan jalan juga tidak memakai watu split alasannya ialah ketiadaan material di lokasi. Batu split harus didatangkan dari Palu dengan biaya angkut yang mahal. Karena itu dipakai materi Matos berupa adonan tanah dan semen untuk menambah unsur kapur, dan selanjutnya tubuh jalan dilakukan pengaspalan. [liputan6.com]

Jokowi: Bakauheni-Aceh Tersambung Tol 2024


Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa jalan tol Trans Sumateradari Bakauheni-Aceh bakal nyambung di tahun 2024.

Hal itu diungkapkan pada ketika meninjau progres pembangunan jalan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140 km.

"Kalau Trans Sumatera asumsi kita, Aceh sudah mau mulai tembus dari barat, dari timur juga dimulai, kemudian ketemu di tengah. Hitung-hitungan tadi gres saja dengan Menteri PU mungkin 2024 Insyaallah (nyambung)," kata Jokowi di Lampung, Jumat (23/11/2018).

Jokowi menyebut, tersambungnya Trans Sumatera hingga Aceh alasannya progres pembangunan tol dari Bakauheni-Palembang dapat dirampungkan pada Juni 2019. Sedangkan ruas Bakauheni-Terbanggi Besar rampung pada Desember 2018.

"Kita harapkan ini jikalau yang ini (Bakauheni-Terbanggi Besar) akan diselesaikan Desember ini, kemudian yang hingga Palembang akan diselesaikan pertengahan 2019," terang dia.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan pembebasan lahan proyek jalan tol di Aceh sudah cukup besar dan siap dibangun.

"Aceh kita sudah punya dari 74 km sudah punya tanah 21 km. BPJT-nya juga sudah ada jadi setiap ketika bapak berkunjung ke Aceh kita dapat groundbreaking," kata Basuki.

Jika sudah dilakukan groundbreaking, kata Basuki, maka pembangunan jalan tol di Aceh pun akan menyambung jalur yang sudah dibangun dari Bakauheni.

"Mudah-mudahan 2024 dapat nyambung jikalau yang tol Sumatera. Sehingga pada tahun simpulan 2019 di Sumatera ini ada ada 575 km jalan tol. Makara sasaran kita 1.880 km dapat tercapai," kata Basuki. [detik.com]

Hingga Simpulan Tahun, Lima Ruas Tol Ini Akan Beroperasi

Ilustrasi Jalan Tol. Foto: Dok. Jasa Marga

Pemerintah secara sedikit demi sedikit menuntaskan pembangunan Jalan Tol Trans Jawa dari Merak sampai Banyuwangi sepanjang 1.150 Km dapat tersambung pada simpulan 2019. Salah satu ruas tol yang gres diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat kemarin ialah ruas tol Pejagan-Pemalang seksi 3 dan 4 dari Brebes Timur-Pemalang sepanjang 42,7 km.

Dengan demikian, Jalan Tol Pejagan-Pemalang sudah beroperasi seluruhnya sepanjang 57,5 Km. Untuk seksi 1 dan 2 sebelumnya telah dioperasikan sampai Brebes Timur.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, sesuai sasaran awal, simpulan tahun 2018 seluruh ruas jalan tol Trans Jawa akan beroperasi dari Merak sampai Surabaya sepanjang 870 Km dan ketika ini 640 Km telah beroperasi.

Sisanya sepanjang 230 Km yang terbagi menjadi lima ruas akan beroperasi sedikit demi sedikit sampai simpulan tahun 2018. Kelima ruas tol tersebut yakni ruas Tol Sragen-Ngawi sepanjang 51 Km pada ahad ke-2 November 2018, Pemalang-Batang sepanjang 33 km, Batang-Semarang sepanjang 75 km, Salatiga-Solo sepanjang 32 km, Wilangan-Kertosono sepanjang 39 km yang semuanya paling lambat beroperasi pada ahad ke 2 Desember 2018.

"Kelima ruas tol tersebut belum dikenakan tarif sampai ditetapkan tarif definitifnya pada Januari 2019," kata Basuki dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/11/2018).

Basuki menyampaikan dengan terhubungnya Tol Trans Jawa maka akan mendukung kelancaran arus pulang kampung Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

Untuk Tol Surabaya sampai Banyuwangi sepanjang 280 Km ketika ini telah beroperasi sepanjang 43 Km. Diharapkan tahun 2018 akan bertambah sepanjang 52 Km dan sisanya 185 Km ditargetkan rampung secara sedikit demi sedikit pada tahun 2019.

Jalan tol Pejagan-Pemalang pengusahaannya dilakukan oleh PT. Pejagan Pemalang Toll Road, dengan nilai investasi Rp 7,62 Triliun. Sedangkan untuk Tol Pemalang-Batang dikerjakan oleh konsorsium PT Waskita Karya dan PT. Sumber Mitra Jaya dengan nilai investasi sekitar Rp 7,5 triliun. [detik.com]

Tol Becakayu Nyambung Hingga Tambun Agustus 2019


Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang dikerjakan oleh PT Waskita Toll Road diperpanjang hingga ke Tambun Selatan, Bekasi. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan, perpanjangan hingga ke Bekasi dibutuhkan sanggup tuntas pada Agustus 2019 mendatang.

"Memang perlu waktu untuk menyelesaikannya. Kalau dari plot waktu, sekitar Agustus juga hingga ke Bekasi Barat. Agustus 2019," katanya kepada detikFinance ketika dihubungi, Jumat (16/11/2018).

Pengerjaan pun masih terus dikebut demi tercapainya target. Pembebasan lahan menjadi fokus supaya percepatan sanggup dilakukan.

"Karena tanahnya, yang seksi II juga sama. Tapi kan jikalau kita lihat rangkaiannya sudah mulai ya (seksi II)," tambahnya.

Adapun seksi II dengan rute Jakasampurna-Duren Jaya diproyeksi lebih simpel pengerjaannya alasannya berada di tubuh jalan. Sehingga duduk kasus pengadaan lahan dibutuhkan tak terlalu mengganggu.

"Kalau yang 1A lahan (masalahnya). Kalau yang seksi 2 di tubuh jalan, ini sanggup terus berjalan," tutupnya.

Seperti diketahui, tol Becakayu dibagi menjadi 3 seksi ialah IA, IB dan IC, kemudian II. Jika rute ini telah selesai, dibutuhkan sanggup memberi dampak yang efektif untuk mengurai kemacetan yang ada di kawasan tersebut. [detik.com]

Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Sudah 93 Persen, Diresmikan Bulan Depan

Foto: Antara

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar paket I-IV sepanjang 126,9 kilometer (km) yang dibangun PT Hutama Karya (Persero) sanggup diresmikan pada Desember 2018.

Head of Corporate Communications Hutama Karya, Alfa Haga Rachmady, memberikan hingga 19 Oktober 2018, progres konstruksi Tol Bakauheni-Terbanggi Besar paket I-IV yang berada di Provinsi Lampung itu telah mencapai 93,58 persen.

“Progres konstruksi sudah 93,58 persen hingga dengan 19 Oktober 2018,” ungkapnya kepada kumparan, Sabtu (3/11).

Dia merinci, ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar yang akan dioperasikan yaitu Paket IB Simpang Susun (SS) Bakauheni-SS Sidomulyo, Paket IIA SS Sidomulyo-SS Lematang, Paket III Branti-Metro, dan Paket IV Gunung Sugih-Terbanggi Besar.

“Sebelumnya Paket IA Pelabuhan Bakauheni-SS Bakauheni (8,9 km) dan Paket IIB SS Lematang-Kotabaru dioperasikan lebih dulu,” papar Alfa.

Dia pun membeberkan, pembangunan ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar memakan anggaran sebesar Rp 16,79 triliun. Berdasarkan perhitungannya, volume kemudian lintas di tol itu jikalau sudah beroperasi sanggup mencapai 16 ribu kendaraan per hari.

“Masa konsesi (pengelolaan tol itu oleh Hutama Karya) nantinya 40 tahun. Saat ini pengerjaan ruas tol ini masih land clearing, pekerjaan tanah, dan pekerjaan teknis lain,” ucapnya. [kumparan.com]

Resmikan Seksi 3-4 Tol Pejagan-Pemalang, Presiden Jokowi: Merak-Surabaya Akan Tersambung Desember

Foto: Setkab

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Tol Pejagan – Pemalang seksi 3 dan 4 Brebes Timur – Sewaka dan Jalan Tol Pemalang – Batang segmen Sewaka – Simpang Susun Pemalang, di Gerbang Tol Tegal Timur, Tegal, Jawa Tengah, Jumat (9/11) siang.

Dengan pelantikan tersebut, berdasarkan Presiden, dalam empat tahun terakhir ini satu demi satu konektivitas di negara kita, Indonesia ini, semakin terwujud.

“Konektivitas antarpulau, konektivitas antarprovinsi, konektivitas antarkabupaten/kota, baik berupa pelabuhan, jalan, bandara, sudah semakin terintegrasi. Daerah demi daerah, wilayah demi wilayah, pulau demi pulau, mulai terhubung,” kata Presiden Jokowi.

Dengan semakin terhubungnya konektivitas tersebut, Presiden berharap keadilan sosial, pemerataan akan semakin faktual di seluruh pulau yang kita miliki. Distribusi barang dan jasa juga semakin lancar.

Selesai Desember

Presiden Jokowi menjelaskan, bahwa di Pulau Jawa ini dari 870 kilometer jalan tol dari Merak hingga Banyuwangi, yang telah diselesaikan 640 kilometer. Sebentar lagi akan sambung betul dari Merak hingga ke Surabaya di ahad kedua Desember.

“Ini yang kurang Pejagan-Pemalang, Batang-Semarang, Salatiga-Kertasura,” ucap Presiden.

Yang Batang-Semarang, berdasarkan Presiden Jokowi, akan selesai di Desember, Salatiga-Kertasura juga selesai di Desember, Sragen-Ngawi selesai di final November, dan  Nganjuk-Wilangan akan selesai di bulan Desember.

“Akhirnya akan sambung Merak hingga di Surabaya di bulan Desember. Dan kita harapkan nantinya hingga di Probolinggo hingga Surabaya itu di final tahun ini juga sudah tersambung,” terang Presiden seraya menambahkan, tinggal dari Probolinggo ke Banyuwangi yang akan selesai di tahun 2019 yang akan datang.

Presiden berharap, pekerjaan yang dilakukan oleh Kementerian BUMN dan Kementerian PUPR dalam membangun infrastruktur, khususnya jalan tol ini nantinya betul-betul dapat mempercepat distribusi barang dan jasa yang semakin lancar.

Tampak hadir dalam pelantikan itu antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin. [setkab.go.id]

Tol-Tol Ini Bakal Diresmikan Bersamaan Pada Final 2018


Sejumlah tol milik PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan beroperasi dalam waktu dekat. Kemungkin, tol-tol itu akan diresmikan secara bersamaan.

Direktur Utama Waskita Karya, I Gusti Ngurah Putra mengatakan, kepemilikan Waskita Karya atas tol ini bervariasi, ada yang lebih banyak didominasi dan minoritas.

"(Yang akan operasi) Bocimi paket 1, Sragen-Ngawi, Pemalang-Batang kita mayoritas, Batang-Semarang kita minoritas. Mungkin nanti jadi satu," kata ia di kantornya, Kamis (15/11/2018).

Dia menuturkan, tol-tol ini bakal diresmikan sekitar pekan kedua Desember 2018.

"Kelihatannya waktu kemarin di Pejagan, Pak Presiden menginginkan ahad ke-2 Desember," tambahnya.

Dibukanya tol ini dibutuhkan sanggup memperlancar arus pulang kampung terutama ketika Natal. Putra juga menambahkan, adanya Tol Trans Jawa yang tersambung ini maka dongeng kemacetan ketika pulang kampung Idulfitri tidak akan terulang.

"Jadi yang crowded dari sini ke Semarang dan itu sudah selesai, mudah-mudahan tahun depan nggak ada lagi isu Pantura zaman-zaman dulu. Dan itu hasil 4 tahun," tutupnya. [detik.com]

Lampung-Palembang Tersambung Tol April 2019

Foto: Dok. Hutama Karya

PT Hutama Karya (Persero) meyakini penugasan di Jalan Tol Trans Sumatera sanggup diselesaikan sesuai target. Bagian Selatan Sumatera dari Bakauheni hingga Palembang yang membentang sepanjang kurang lebih 347 kilometer (km) dari 380 km dijanjikan sanggup diselesaikan pada bulan April 2019.

"Dengan demikian, selama 4 tahun terakhir ini Hutama Karya telah menuntaskan jalan tol Trans Sumatera sepanjang 290 km dengan total investasi Rp 41,295 triliun," ungkap Direktur Operasi I Hutama Karya Bambang Pramusinto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/11/2018).

Lanjut Bambang, sisa 33 km dari ruas tersebut merupakan bab dari ruas Kayu Agung-Betung yang konsesinya dimiliki oleh pihak lain. Selanjutnya, untuk Sumatera bab utara, yaitu dari Medan-Binjai, Hutama Karya sudah menyelesaikannya sepanjang 17 km.

Terkait ruas yang masih dalam tahap konstruksi, menyerupai ruas Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 km, Bambang menjelaskan bahwa ruas tersebut sudah dilaksanakan konstruksinya sepanjang 53 km pada tahun 2018, dan ditargetkan selesai pada final tahun 2019.

"Ruas lain yang akan segera dimulai konstruksinya yaitu Padang-Pekanbaru, Aceh-Sigli, Indrapura-Kisaran, Kualatanjung-Tebing Tinggi-Parapat, Binjai-Langsa, serta Indralaya-Muara Enim," katanya.

Hutama Karya juga akan melaksanakan pengembangan tempat di sekitar jalan tol Trans-Sumatera. Direktur Human Capital dan Pengembangan Hutama Karya Putut Ariwibowo menyampaikan perseroan menyiapkan investasi sebesar Rp 3 triliun dengan luas tanah kurang lebih 1.546 Ha untuk pengembangan bisnis tersebut.

"Rencananya tanah-tanah tersebut akan dikembangkan menjadi perumahan, industri ringan, serta sentra pendidikan. Nilai proyeknya sekitar Rp 9 triliun," terang Putut. [detik.com]

Menteri Pupr: Seluruh Tol Trans Jawa Beroperasi Sebelum Selesai Desember


Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, seluruh tol Trans Jawa akan dioperasikan sebelum simpulan Desember 2018.

Saat ini sejumlah tol Trans Jawa sudah siap diresmikan. Di antaranya ruas Pejagan-Pemalang sepanjang 51 kilometer serta ruas Sragen-Ngawi sepanjang 51 kilometer.

"Saya kira seluruh Trans Jawa akan dioperasikan sebelum simpulan Desember ini. Pejagan-Pemalang sudah menunggu, Sragen-Ngawi juga menunggu diresmikan. Sebetulnya kemarin mau diresmikan, tapi kegiatan Pak Presiden Jokowi belum cocok," ujar Basuki disela meninjau proyek pembangunan tol Salatiga-Kartasura, di Jembatan Kali Kenteng, Rabu (31/10/2018) petang.

Basuki menyampaikan, pelantikan ruas jalan Trans Jawa akan dilakukan secara beruntun oleh Presiden. Yakni dari ruas Penjagaan-Pemalang, Batang-Semarang, Salatiga-Solo, serta Sragen-Ngawi. Harapannya pada libur Natal dan Tahun Baru sudah dapat difungsikan.

"Saya maunya begitu, sehingga libur Natal dapat lebih nyaman. Saat libur Natal dan Tahun Baru 2019, ruas tol Salatiga-Kartasura kemungkinan sudah operasional, namun masih digratiskan.

Pemberlakuan tarif baru

Menteri Basuki menambahkan, ketika libur Natal dan Tahun Baru nanti truk dan angkutan berat lainnya diperbolehkan melintas, asal sudah dilakukan uji beban dan umur beton terlampaui.

Pembangunan tol ruas Salatiga-Solo berdasarkan Basuki, tidak menemui hambatan berarti, sehingga sesuai waktu yang ditargetkan.

Tahun 2018, total jalan tol Trans Jawa yang dibangun pemerintah sepanjang 661 kilometer dari Jakarta hingga Surabaya. Sesuai target, simpulan tahun 2018 tol yang melintasi Meraki-Jakarta-Semarang-Solo-Surabaya-Probolinggo tersebut sudah tersambung.

"Insya Allah tahun 2018 ini, sesuai perintah presiden harus tersambung dengan progres ini. Tahun 2019 kita lanjutkan dari Probolinggo hingga Banyuwangi," ucap Basuki. [liputan6.com]

Pembangunan Tol Salatiga-Kartasura Selesai Selesai November

Foto: SINDOnews

Pembangunan jalan tol Salatiga-Kartasura, Jawa Tengah, ditargetkan selesai pada final November dan akan dioperasionalkan untuk umum sebelum ahad ketiga Desember 2018. Selama operasional sampai final Desember, pengguna jalan bebas hambatan sepanjang 32 kilometer tol di ruas tersebut tidak akan dikenai tarif alias gratis.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, secara teknis, sejauh ini pembangunan jalan tol Salatiga-Kartasura tidak mengalami kendala. Pekerjaan konstruksi, termasuk jembatan Kali Kenteng yang berada di wilayah Desa Koripan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang dapat selesai final November.

"Pembangunan jembatan Kali Kenteng tinggal pengecoran sepanjang 120 meter. Pengecoran akan dimulai besok Sabtu 3 November 2018). Setelah 28 hari terhitung dari pengecoran selesai, jembatan Kali Kenteng dapat dilewati kendaraan bermotor. Ya, mulai 10 Desember 2018 sudah dapat dilalui untuk kendaraan kecil," kata Basuki Hadimuljono kepada awak media dikala meninjau pembangunan jembatan Kali Kenteng, Rabu (31/10/2018). 

Dia menambahkan, sebelumnya ruas tol Salatiga-kartasura akan dilakukan uji beban dan kelaikan jalan. Setelah itu, jalan tol akan dibuka untuk umum. "Mudah-mudahan pada arus pulang kampung Natal dan tahun gres nanti tol Salatiga-Kartasura sudah dapat dioperasionalkan. Sampai final Desember akan digratiskan, pengguna jalan tol akan dikenai tarif sesuai ketentuan mulai Januari 2019," ujarnya.

Disinggung mengenai desain jembatan Kali Kenteng, Menteri PUPR menyatakan, jembatan tersebut konstruksinya didesain dengan kekuatan 100 tahun dan tahan gempa siklus 1.000 tahun. "Jembatan Kali Kenteng di desain sesuai SNI (standar nasional Indonesia) terbaru. Kekuatannya 100 tahun dan tahan gempa siklus 1.000 tahun," jelasnya. [sindonews.com]