Hallo assalamualaikum semuanya ??????? :) Di hari ini gue seneng banget bakalan berbagi artikel lagi sama temen temen sekalian, dimana topik materi yang bakalan gua bagiin lumayan bakalan agak agak mengerus kecerdasan iq temen temen sekalian kyanya. Materi yang bakalan gua posting di artikel kali ini yaitu tentang
Ayat-ayat Jurnal Penyesuaian. Dari namanya udah serem banget ya ????? Tapi tenang ajh lu udah dateng ke weblog yang tepat, dimana di dalem weblog gue, gue tuh posting artikel ngga asal asalan, artikel gua tuh gua bikin biar mudah dipahamin sama temen-temen semua, artikel gua tuh bisa di bilang bahasanya mudah dimengerti lah. Oh iyh sebelum gua berbagi materi gua mau perkenalin diri gua dulu nih ama temen-temen. Nama gue Muahamad Pajar Sidik, gua lahir di sukabumi tanggal 21 maret tahun 1997, gua jebolan SMK Negeri two Kota sukabumi, Hobi gua ya kya gnih bikin artikel artikel buat temen-temen nih, atau bisa juga di sebut ngeblog deh. Awalnya gua suka ngeblog tuh karena gua liat temen-temen gua yang bisa kaya gitu karena blog, semoga gua juga bisa kya gth ya amiiinnnnnn. Ok perkenalan dari gua udah dulu ya, selanjutnya perkenalan dari kelian nih bisa langsung perkenalan dengan cara masuk hubungi penulis di atas deh :). Kalo udah perkenalannya yo kita lanjut ke materi. Gua Bakalan Berbagi materi
Ayat Ayat Jurnal Penyesuaian secara terstruktur, yang pertama gua bakalan jelasin pegertian ayat jurnal penyesuaian, kemudian gua bakalan jelasin apa itu fungsi dari jurnal penyesuaian atau manfaat dari jurnal penyesuaian, dan terakhir gua bakalan jelasin satu persatu
Ayat Ayat Jurnal Penyesuaian. Yo let's see!!!
Pengertian Ayat Jurnal Penyesuaian
Ayat jurnal penyesuaian adalah "Suatu ayat ayat atau kumpulan beberapa akun yang di catat dalam sebuah jurnal dengan tujuan untuk menyesuaikan saldo saldo akun dalam keadaan yang sebenarnya". Nah gmn temen temen ngerti maksud dari pengertiannya ?????? Jadi temen nih ya ayat jurnal penyesuaian itu di buat untuk menyesuaikan akun akun yang belum pada keadaan yang sebenarnya. Misalkan sebuah prusahaan saldo akun perlatannya tuh adalah Rp.5000,- , tapi kan klo peralatan itu udah di pake selama berhari bahkan berbulan-bulan otomatis peralatan itu pun udah ngga baru lagi dan kekuatan mesinnya pun akan berkurang, maka dari itu harus lah dilakukan penyesuaian sehingga saldo peralatan itu pada keadaan yang sebenarnya. Ayat jurnal penyesuaian itu dilakukan atau dicatat setiap akhir periode pencatatan akuntanasi, ada yang dicatat di akhir bulan dan ada juga yang di catat di akhir tahun. Tentunya dalam membuat atau mencatat ayat jurnal penyesuaian ini aga aga rumit karena kita harus berfikir dabel untuk mencatatnya. Apa yang saya maksud berfikir dabel????? berfikir dabel disini saya maksud kan karena ktika kita mencatat ayat jurnal penyesuain kita tidak mencatatnya saja tapi kita harus menghitung berapa nominal akun yang kita tulis supaya dapat menyesuaikan saldo akun pada keadaan yang sebenarnya. Lalu bagaimana kak pajar caranya bikin ayat jurnal penyesuaiannya ??? sebentar sebelum gue jelasin itu gue bakalan jelasin dulu manfaat dari ayat jurnal penyesuaian.
Fungsi atau Manfaat dari Ayat Jurnal Penyesuaian
Fungsi ayat jurnal penyesuian adalah "untuk menyesuaikan saldo akun-akun yang belum pada keadaan yang sebenernya menjadi dalam keadaan yang sebenarnya". Nah seperti yang udah gua jelasin di atas bahwa ayat jurnal penyesuaian itu digunakan untuk menyesuakan akun pada keadaan yang sebenarnya. Nah lalu gmn ka pajar klo prusahaan itu ngga ada akun yang harus di sesuaikan??? nah berarti kalo dalam prusahaan itu tidak ada akunn harus disesuaikan berarti sudah saja tidak usah dibuat ayat jurnal penyesuaian, akan tetapi tidak mungkin sebuah prusahaan semua akunnya itu pada keadaan yang sebenarnya pada akhir periode pencatatan tanpa dibuat ayat jurnal penyesuaian, karena setiap prusahaan pasti memiliki peralatan, perlengkapan yang dimana akan menimbulkan harus dibuatnya ayat jurnal penyesuaian. Lalu kak bagaimana caranya agar kita dapat mengetahui akun akun apa saja yang harus disesuaikan???? Nah pertanyaan ini bakalan gua jelasin dan ini bakalan bikin kepala temen temen agak pusing, tapi pusingnya dikit sih ngga kya di ajarin ama guru temen-temen yang galak udah gitu penjelasannya susah dimengerti lagi wkwkwk...... Ok gua bakalan jelasin alias kasih tau ama temen-temen apa ajah akun-akun yang harus disesuaikan itu. Simak dengan baik penjelasan di bawah :
Ayat-Ayat Jurnal Penyesuaian
Akun Akun yang harus disesuaikan agar bisa dalam keadaan yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi itu ada half dozen akun yaitu :
1. Akun Perlengkapan.
Akun perlengkapan harus disesuaikan karena didalam atau selama awal periode akuntansi sampai akhir periode akuntansi pasti ada sebuah pemakaian perlengkapan sehingga harus ada penyesuaian terhadap pemakaian perlengkapan. Nah bagaimana cara membuat ayat jurnal penyesuaiannya??? dalam hal ini ada dua cara yang biasa di pakai.
a.) pada cara pertama jika pada awal pencatatan akuntansi, akun perlengkapan dicatat sebagai harta maka pencatatan jurnal penyesuaiannya :
Beban Perlengkapan (debet) Rp.....,-
Perlengkapan (kredit) Rp.....,-
Mengapa pencatatannya harus demikian, karena pada awal pencatatan akuntansi akun perlengkapan itu dicatat sebagai akun harta yaitu dicatat sebagai perlengkapan dimana perlengkapan tersebut berada atau dicatat dalam keadaan debet, sehingga untuk menguranginya perlengkapan haruslah di catat sebagai kredit, dan sebagai penyeimbang muncul akun nominal yaitu Beban perlengkapan.
Jadi misalkan saya beri contoh dimana dalam sebuah prusahaan akun perlatan di catat sebagai akun harta sebesar Rp.5,- dan pemakaian perlengkapan selama akhir periode adalah Rp.3,- . Maka buat lah ayat jurnal penyesuaiannya pada akhir periode akuntansi!
Beban Perlengkapan (debet) Rp.3,-
Perlengkapan (kredit) Rp.3,-
Nah karena saldo awal perlengkapan sebesar Rp.5,- di debet, kemudian dilakukan pencatatan jurnal penyesuaian yaitu perlengkapan di sebelah kredit sebesar Rp.3,- . maka sisa peralatannya atau saldo peralatan yang sebenarnya adalah Rp.2,-
b.) Nah kemudian pada cara kedua ialah dimana perlengkapan di catat bukan dalam akun harta akan tetapi pada akun nominal pada awal periode yaitu di catat sebagai beban perlengkapan. Maka pencatatan ayat jurnal penyesuaiannya adalah :
Perlengkapan (debet) Rp......,-
Beban Perlengkapan (kredit) Rp.....,-
Nah pencatatan kali ini berbalik dengan pencatatan yang di atas. Karena perlengkapan di catat sebagai beban perlangkapan dan pastinya setiap beban itu dicatat di sebelah debet maka pada jurnal penyesuaiannya beban perlengkapan haruslah di sebelah kredit supaya bisa mengurangi beban agar menjadi keadaan yang sebenarnya dan timbul akun baru yaitu akun harta berupa perlengkapan.
Contoh :
Sebuah prusahaan memiliki saldo perlengkapan sebesar Rp.5,- dan saldo tersebut di catat sebagai akun nominal yaitu dicatat sebagai beban perlengkapan. Dan pemakaian perlengkapan tersebut selama awal periode sampai akhir periode adalah sebesar Rp.3,- , maka buat lah ayat jurnal penyesuaiannya!!!!!!!
Perlengkapan (debet) Rp.2,-
Beban Perlengkapan (kredit) Rp.2,-
Nah mengapa pencatatan tersebut nominalnya Rp.2,-???? karena pada kasus ini atau pada soal ini saldo awal perlengkapan dicatat sebagai beban perlengkapan dengan saldo Rp.5,-, dan kemudian pemakaian perlengkapan selama periode akuntansinya adalah Rp.3,- atau beban perlengkapan pada akhir periode akuntansinya haruslah Rp.3,- , sehingga pada jurnal penyesuaian haruslah beban perlengkapan dicatat dengan nominal Rp.2,- di sebelah kredit supaya mengurangi pencatatan beban perlengkapan pada awal periode yang asalnya Rp.5,- menjadi Rp.3,-. Rp.3,- itu adalah beban perlengkapan yang sebenarnya. Dan juga muncul akun baru berupa harta yaitu akun perlengkapan sebesar Rp.2,- sebagai penyeimbang.
2. Akun Peralatan
Tahukah kalian mengapa aku perlatan itu harus disesuaikan padahalkan peralatan itu tadak akan habis????? Dalam ilmu akuntansi semua perlatan itu ada umurnya, tentunya memang peralatan tidak akan habis, akan tetapi peralatan itu bisa saja rusak. Dan kerusakan peralatan itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang salah satunya karena sudah terlalu lama di pakai atau istilah kerennya dalam akuntansi sudah habis umur ekonomisnya. Nah maka dari itu peralatan perlulah dilakukan penyesuaian supaya kita tau kapan habis umur ekonomisnya sehingga kita bisa mengganti lagi peralatan tersebut dengan yang baru. Nah dalam penyesuaian peralatan ini ada istilah tersendiri dalam ilmu akuntansi yaitu "penyusutan". Dan penyusutan ini pun dibuat nama dalam sebuah akun yaitu akun penyusutan peralatan. Sebenarnya penyusutan disini tidak hanya peralatan akan berlaku untuk semua benda yang berifat peralatan seperti gedung, saham, dan yang lainnya. namun kali ini saya jabarkan saja secara umum kepada akun peralatan. Nah bagaimana proses penyusutan itu ??? Ada banya sekali metode dalam penyusutan, namun kali ini saya akan menjelaskannya satu metode yang biasa digunakan atau umum digunakan saja karena fokus artikel saya kali ini membahas tentang ayat jurnal penyesuaiannya tidak spesifik ke penyusutan saja. Nah metode tersebut adalah metode penyusutan garis lurus. Dimana pada metode ini Rumus penyusutannya adalah :
Penyusutan = ((harga pokok)-(Nilai Sisa))/(Umur Ekonomis)
Nah saya akan jelaskan dulu elemen-elemen pada rumus ini. Pada rumus ini ada elemen harga pokok, harga poko itu adalah "harga sebuah peralatan berikut dengan semua biaya peralatan yang timbul atas pengiriman dan yang laiinya". kemudian ada elemen nilai sisa, nilai sisa di sini adalah "sebuah taksiran nilai sisa dari peralatan tersebut atau secara logikanya harga peralatan tersebut jika sudah rusak". Nilai sisa bisa kita sebut juga sebagai nilai residu. Nah dan yang terakhir ada elemen umur ekonomis, umur ekonomis adalah "taksiran umur dari peralatan tersebut". Kita masuk ke contoh :
Sebuah prusahaan memiliki peralatan dengan harga pokok Rp.12,-. Memiliki nilai sisa sebesar Rp.2,- dan nilai ekonomisnya selama v tahun. Berapa penyusutan peralatan tersebut pada periode akhir tahun pertama kemudian buat jurnal penyesuaiannya!!!!!!
Jawab :
Penyusutan = ((harga pokok)-(Nilai Sisa))/(Umur Ekonomis)
Penyusutan = (Rp,12 - Rp.2)/(5)
Penyusutan = Rp.10/5
Penyusutan = Rp.2,-
Penyusutan pada akhir tahun pertama adalah Rp.2,-
Kemudian kita catat jurnal penyesuaiannya.
Beban Penyusutan Peralatan (debet) Rp.2,-
Akumulasi Penyusutan Peralatan (kredit) Rp.2,-.
Nah jadi untuk pencatatan penyusutan seperti ini teman-teman.
3. Semua akun yang dibayar di muka
Semua akun yang dicatat sebagai akun dibayar dimuka haruslah dilakukan penyesuaian, karena arti dibayar dimuka disini adalah prusahaan membayar akan sesuatu tapi sesuatu tersebut ada yang seharusnya belum dicatat pada tahun tertentu. Misalnya prusahaan menyewa gedung, gedung tersebut disewa selama v tahun dan prusahaan tersebut telah membayarnya untuk jangka waktu selama v tahun. Nah otomatis untuk akhir tahun pertama pencatan harus di sesuaikan karena ktika masuk periode tahun berikutnya jangka waktu sewa gedung tersebut sudah berkurang satu tahun yaitu menjadi four tahun, dan timbul beban sewa selama satu tahun periode pencatatan tersebut. Kita masuk Contoh !
Sebuah prusahaan sudah menyewa gedung dan langsung membayar sewa selama v tahun sebesar Rp.10,- . Maka tentukan jurnal penyesuaiannya pada akhir periode akuntansi tahun pertama!!!!!
Kita hitung dulu biaya penyewaan gedung untuk satu tahun!
Biaya sewa selama satu tahun : 1/5 x Rp,10,- = Rp,2-
Nah maka jurnal penyesuaiannya :
Beban Sewa (debet) Rp.2,-
Sewa dibayar di Muka (kredit) Rp.2-
Nah pencatatan di atas terjadi jika pada awal pencatatan di catat sebagai akun harta atau istilah akuntansinya di catat sebagai pendekatan neraca. Lalu bagaimana jika pada awal pencatat di catat sebagai beban sewa bukan sewa dibayar di muka, atau biasa di sebut di catat sebagai akun nominal. pencatatan jurnalnya :
Sewa dibayar di muka (debet) Rp.8,-
Beban sewa (kredit) Rp,8,-
Mengapa beban sewa dicatat di kredit sebsar Rp.8,-. karena untuk mengurangi akun beban sewa yang dicatat pada awalnya sebesar Rp.10, menjadi saldo beban sewa pada tahun pertama adalah Rp.2,-
4. Semua akun yang diterima di muka
Akun diterima di muka itu biasanya akun pendapatan, karena semua penirmaan itu adalah pendapatan kita. Misalkan sebuah prusahaan jait baju dan pelanggannya langsung membayar pada saat prusahaan jait tersebut belum menjaitnya. Nah prusahaan tersbut akan menirima uang pendapatannya, akan tetapi prusahaan belum menjait baju pelanggan tersebut, keadaan seperti ini lah yang di maksud diterima di muka.
Kita masuk contoh :
Prusahaan rental mobil menyewakan sebuah mobil selama v tahun sebesar Rp.5,-. Buat jurnal penyesuaian pada akhir tahun pertama!!!!!!
Kita hitung dulu berapa pendapatan yang masuk pada periode tahun pertama !!!
Pendapatan tahun pertama : 1/5 x Rp.5,- = Rp,1
Maka jurnal penyesuaiannya :
Sewa diterima dimuka (debet) Rp.1,-
Pendapatan sewa (kredit) Rp,1,-
Pencatatan di atas terjadi karena pencatatan penerimaan sewa dicatat sebagai akun harta yaitu akun sewa diterima dimuka dan dicatat d sebelah kredit. Maka pada jurnal diatas harus sewa diterima dimuka dicatat disebelah debet supaya bisa mengurangi akun harta berupa sewa dibayar di muka sehingga sesuai pada keadaan yang sebenarnya. Lalu bagaimana jika pencatatan penerimaan sewa ini pada awalnya dicatat sebagai pendapatan sewa ?????? Nah kalo dalam keadaan seperti itu begini jurnalnya :
Pendapatan sewa (debet) Rp.4,-
Sewa diterima dimuka (kredit) Rp.4,-
mengapa jurnal diatas nominalnya Rp.4,- . Karena pada awal pencatatan penerimaan dicatat dengan akun pendapatan sewa atau dicatat sebagai aku nominal sebesar Rp.5,- maka untuk membuat agar saldo akun pada pendapatan sewa menjukan keadaan yang sebenarnya pada tahun pertama harus lah dikurangi dengan Rp.4,- atau dalam pencatatan jurnal akuntansi pendapatannya dicatat di sebelah debet. Dan muncul akun baru sebagai penyeimbang pencatatan yaitu akun sewa diterima di muka.
5. Semua akun biaya yang masih harus dibayar.
Pada ayat ini terjadi dimana biaya masuk pada akhir periode akan tetapi akan dilakukan pembayaran pada periode berikutnya. Contoh :
Pada akhir bulan seorang kariyawan yang baru masuk pada tanggal 28, sehingga iya hanya bekerja dua hari dan gijh karyawan tersebut akan dibayar pada bulan berikutnya yaitu sebesar Rp.1,-. Buatlah jurnal penyesuaiannya pada akhir bulan tersebut !!!!
Beban gajih (debet) Rp.1,-
Hutang Gajih (kredit) Rp.1,-
Nah seperti itulah jurnalnya. Memang dalam ayat jurnal yang ini sangat lah mudah teman-teman.
6. Semua akun pendapatan yang masih harus diterima
Ayat ini adalah kebalikan dari ayat nomor v diatas. Ayat ini terjadi ktika suatu pendapatan yang harusnya diterima pada bulan tersebut akan tetapi diterima pada bulan berikutnya dengan alasan-alasan tertentu. Contoh :
Pada akhir bulan pencatatan akuntansi ada bunga yang masih harus diterima oleh prusahaan sebesar Rp,1,-. Buatlah jurnal penyesuaiannya!!!
Piutang bunga (debet) Rp.1,-
Pendapatan bunga (kredit) Rp.1-
Jadi kesimpulannya adalah dalam periode akuntansi ada half dozen akun yang harus di sesuaikan supaya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, diantaranya adalah :
1. Penyesuaian pemakaian perlengkapan
2. Penyesuaian penyusutan peralatan
3. Penyesuaian biaya dibayar di muka
4. Penyesuaian pendapatan diterima di muka
5. Penyesuaian biaya yang masih harus dibayar
6. Penyesuaian pendapatan yang masih harus diterima
Nah segini dulu ya artikel saya kali ini. Jika temen-temen membacanya dengan perlahan dan dengan cerdas, maka dijamin kalian akan ngerti akan dasar dasar dari penyesuaian. Baca den ulangi dengan pelan-pelan jika teman masih belum faham. Buat artikel lanjutannya bisa dibaca di link
Neraca Lajur .
Moho maaf klo ada salah-salah kata dari gue
Untuk menambah pemahaman saya sarankan juga baca langsung di link : Akhirkata Wassalamualaikum Wr. Wb.