Showing posts sorted by date for query anuitas-matematika-keuangan. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query anuitas-matematika-keuangan. Sort by relevance Show all posts

Cara Menghitung Tabel Pelunasan Anuitas

Guys kali ini gw bakala posting artikel lanjutan postingan gw kmrn nih
Simak yua!!!!
Untuk memberikan gambaran bagi peminjam terhadap rencana pelunasannya, biasanya di gunakan tabular array pelunasan anuitas dan biasanya anuitas yang di cantumkan dalam tabular array merupakan anuitas pembulatan.

Contoh :
Suatu pinjaman Rp.10.000.000,00 akan dilunasi dengan anuitas tahunan dengan suku dalam bunga 12%/ tahun selama eight tahun. Jika pembayaran anuitas dibulatkan ke atas dalam ratusan ribu, tentukan:
a.       Besarnya anuitas!
b.      Tebel rencana pelunasan anuitas
c.       Pembayaran anuitas terakhir
Jawab :
grand = Rp.10.000.000,00
i   = `12%/tahun = 0,12/tahun
n   = eight tahun

a. AN = M.i/(1-(1+i)-n
           = 10.000.000 x 0,12 /(1-(1+0,12)-8
           = 1.200.000/(1 - 1,12)-8
           = 1.200.000/1 – 0,203883228
           = 2.013.028,41
Jika dibu;atkan ke atas dalam ratusan ribu, maka A+ = Rp.2.100.000,00
b. Tabel rencana pelunasan anuitas :

Tahun
Ke
Pinjaman Awal Tahun
Anuitas A+ = Rp.2.100.000,00
Sisa Pinjaman Akhir Tahun
Bunga (12%)
Angsuran
1
Rp.10.000.000,00
Rp.1.200.000,00
Rp.   900.000,00
Rp.   9.100.000,00
2
Rp.   9.100.000,00
Rp.1.092.000,00
Rp.1.008.000,00
Rp.   8.092.000,00
3
Rp.   8.092.000,00
Rp.    971.040,00
Rp.1.128.960,00
Rp.   6.963.040,00
4
Rp.   6.963.040,00
Rp.    835.564,80
Rp.1.264.435,20
Rp.   5.698.604,80
5
Rp.   5.698.604,80
Rp.    683.832,58
Rp.1.416.167,42
Rp.   4.282.437,28
6
Rp.   4.282.437,28
Rp.    513.892,49
Rp.1.586.107,51
Rp.   2.696.329,86
7
Rp.   2.696.329,86
Rp.    323.559,58
Rp.1.776.440.42
Rp.      919.889,44
8
Rp.      919.889,44
Rp.    110.386,73
Rp.    919.889,44
0
Keterangan table:

·         Pinjaman awal tahun ke-2 = sisa pinjaman akhir tahun ke-1

Pinjaman awal tahun ke-3 = sisa pinjaman akhir tahun ke-2, dan seterusnya.

·         Bunga+angsuran masing-masing kelas = anuitas hasil pembulatan (A+), kecuali pada baris terakhir (baris ke-8)

  Sisa pinjaman akhir tahun ke-1 = Pinjaman awal tahun ke-1 – angsuran ke-1

  Sisa pinjaman akhir tahun ke-2 = Pinjaman awal tahun ke-2 – angsuran ke-2

·         Angsuran terakhir = Pinjaman awal tahun terakhir.

c.  Pembayaran anuitas terakhir = Rp.110.386,73 + Rp.919.889,44 = Rp.1.030.276,17

Nah guys segini dulu yah materi dari gw.
Baca juga artikel tentang :
oh iyh jgn lupa komennya yah guys!!!!
Assalamualaikum Bye bye.........

Cara Menghitung Dan Menyajikan Tabel Anuitas Pinjaman Obligasi

Nah guys kalian lagi nyari materi yah??
Nih gw kasih dh :D

Anuitas Pinjaman Obligasi

Obligasi adalah surat berharga yang merupakan perjanjian pinjaman tertulis. Obligasi ini biasanya digunakan untuk mendapatkan jumlah pinjaman yang besar. Pada surat obligasi terdapat tanggal pengeluaran, nilai nominal, tingkat bunga, tanggal pembebasan dan niali emisi. Jika pinjaman obligasi ini akan dilunasi dengan sistem anuitas atau suatu pinjaman akakn dilunasi dengan obligasi, maka biasanya nilai nominal obligasi akan dipecah menjadi nilai nominal yang lebih kecil, misalkan pinjaman obligasi Rp.10.000.000,00  di pecah menjadi Rp.10.000,00 sehingga banyaknya obligasi adalah Rp.1.000,00. Jika jumlah yang dicicil bukan merupakan kelipatan dari pecahan nominal obligasi, maka sisa yang bukan merupakan klipatan obligasi akan dibayarkan pada anuitas berikutnya. Menentukan besarnya angsuran dapat dihitung sebagai berikut :

Angsuran ke-n
Anuitas   

Rp………….


Sisa pembayaran ke-(n-1)

Rp………….


Sisa x suku bunga

Rp………….
+

Jumlah

Rp………….

Bunga :
Sisa pinjaman x suku bunga

Rp………….
-

Angsuran

Rp………….

Jumlah Obligasi terpakai
…. x Nilai Nominal

Rp………….
-

Sisa pembayaran ke-n

Rp………….



Contoh :

Pinjaman obligasi Rp.12.000.000,00 yang terpecah menjadi 1.200 lembar obligasi yang masing-masing sebasar Rp.10.000,00  akan dilunasi dengan anuitas tahunan dengan suku bunga 10%/tahun. Tentukan tabular array rencana pelunasannya !

Jawab :
grand = Rp.12.000.000,00
I    = 10%/tahun = 0,1 / tahun
n    = five tahun
 Kita gunakan rumus anuitas terlebih dahulu. Jika kalian kurang faham bisa dibaca lagi artikel tentang anuitas saya pada link di bawah ini :
https://ginabortolussiblog.blogspot.com//search?q=anuitas-matematika-keuangan

Rumus anuitas :
AN = M.i/1-(1+i)-n
      = 12.000.000 x 0,1/1-(1+0,1)-5
      = 1.200.000/(1-(1,1)-5
      = 1.200.000/(1-0,620921323)

      = 3.165.569,77
Rencana pelunasannya sebagai berikut :

Angsuran ke 1 :
Anuitas   

Rp. 3.165.569,77


Sisa pembayaran ke-0

Rp.0,00


Sisa x 10%

Rp.0,00
+

Jumlah

Rp 3.165.569,77

Bunga :
Sisa pinjaman x suku 10%

Rp.1.200.000,00
-

Angsuran

Rp.1.965.569,77

Jumlah Obligasi terpakai
169x Rp.10.000,00

Rp.1.960.000,00
-

Sisa pembayaran ke-1

Rp. 5.569,77

Sisa pinjaman setelah angsuran ke-1 = Rp.12.000.000,00 – Rp1.960.000,00 = Rp.10.040.000,00

Angsuran ke-2 :
Anuitas   

Rp. 3.165.569,77


Sisa pembayaran ke- 1

Rp. 5.569,77


Sisa x 10%

Rp. 556,98
+

Jumlah

Rp. 3.171.696,52

Bunga :
Rp.10.040.000,00 x suku10%

Rp.1.004.000,00
-

Angsuran

Rp.2.167.696,52

Jumlah Obligasi terpakai
216x Rp.10.000,00

Rp.2.160.000,00
-

Sisa pembayaran ke-2

Rp.7.696,52

Sisa pinjaman setelah angsuran ke-2 = Rp.10.040.000,00 – Rp.2.160.000,00 =Rp.7.880.000,00

Angsuran ke-3
Anuitas   

Rp. 3.165.569,77


Sisa pembayaran ke-2

Rp.7.696,52


Sisa x 10%

Rp.769,65
+

Jumlah

Rp.3.174.035,94

Bunga :
Rp.7.880.000,00 x suku 10%

Rp.788.000,00
-

Angsuran

Rp.2.386.035,94

Jumlah Obligasi terpakai
238x Rp.10.000,00

Rp.2.380.000,00
-

Sisa pembayaran ke-3

Rp.6.035,94

Sisa pinjaman setelah angsuran ke-3 = Rp.7.880.000,00 – Rp.2.380.000,00 = Rp.5.500.000,00

Angsuran ke-4
Anuitas   

Rp.3.165.569,77


Sisa pembayaran ke-3

Rp. 6.035,94


Sisa x 10%

Rp.603,59
+

Jumlah

Rp.3.172.209,30

Bunga :
Rp.5.500.000 x suku 10%

Rp.550.000,00
-

Angsuran

Rp.2.622.209,30

Jumlah Obligasi terpakai
262x Rp.10.000,00

Rp.2.620.000,00
-

Sisa pembayaran ke-4

Rp.2.209,30

Sisa Pinjaman setelah angsuran ke- iv = Rp.5.500.000,00 – Rp.2.620.000,00 =Rp.2.880.000,00

Angsuran ke-5
Anuitas   

Rp.3.165.569,77


Sisa pembayaran ke-4

Rp.2.209,30


Sisa x 10%

Rp. 220,93
+

Jumlah

Rp.3.168.000,00

Bunga :
Rp.2.880.000,00 x suku 10%

Rp.288.000,00
-

Angsuran

Rp.2.880.000,00

Jumlah Obligasi terpakai
288 x Rp.10.000,00

Rp.2.880.000,00
-

Sisa pembayaran ke-5

Rp.0

Sisa pinjaman setelah angsuran ke-5 = Rp.2.880.000,00 - Rp.2.880.000,00  = Rp.0,00

Tabel angsurannya sebagai berikut :

Tahun ke
Pinjaman Awal Tahun
Jumlah Obligasi Yang Diangsur
Besar Angsuran
Sisa Pinjaman Akhir Tahun
1
Rp.12.000.000,00
196 Lembar
Rp.   1.960.000,00
Rp.10.004.000,00
2
Rp.10.004.000,00
216 Lembar
Rp.   2.160.000,00
Rp.  7.880.000,00
3
Rp.  7.880.000,00
238 Lembar
Rp.   2.380.000,00
Rp.  5.500.000,00
4
Rp.  5.500.000,00
262 Lembar
Rp.   2.620.000,00
Rp.  2.880.000,00
5
Rp.  2.880.000,00
288 Lembar
Rp.   2.880.000,00
      Rp.            0
Jumlah
1.200 Lembar
Rp.12.000.000,00


Nah guys segini dulu yah artikel saya kali ini
semoga bermanfaan yah guys


Baca juga artikel tentang :
Asalamualaikum Bye bye…..

Menghitung Bunga Bank

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Menghitung Bunga Bank, Tanpa panjang lebar lagi yo banking concern gibe it out !

1. Bunga Tunggal

Bunga tunggal adalah bunga yang diperoleh pada setiap akhir jangka waktu tertentu yang tidak mempengaruhi besarnya modal yang dipinjam. Perhitungan bunga setiap periode selalu dihitung berdasarkan besarnya modal yang tetap, yaitu:
Bunga = suku bunga tiap periode x banyaknya periode x modal

Contoh secara sederhana yaitu Suatu modal sebesar Rp1.000.000,00 dibungakan dengan suku bunga tunggal2%/bulan. Maka bunga tunggal setelah i bulan, ii bulan, dan five bulan dapat diketahui sebagai berikut:
Setelah i bulan besar bunga = 2% x i x Rp1.000.000,00 = Rp20.000,00
Setelah ii bulan besar bunga = 2% x ii x Rp1.000.000,00 = Rp40.000,00
Setelah five bulan besar bunga = 2% x five x Rp1.000.000,00 = Rp100.000,00

Dengan demikian rumus bunga tunggal yaitu:
Bunga : B = thou x i x t
Keterangan :
M: Modal
B : Bunga
i  : persentase bunga
t  : lamanya waktu

Jika suatu modal thou dibungakan dengan suku bunga tunggal i% tiap tahun, maka berlaku:
Setelah t tahun besarnya bunga
B = thou x i x t/100
Setelah t bulan besarnya bunga (1 tahun = 12 bulan)
B = thou x i x t/120
Setelah t hari besarnya bunga (untuk i tahun = 360 hari )
B= thou x i x t/36000
Setelah t hari besarnya bunga (untuk i tahun = 365 hari)
B= thou x i x t/36500

Maka Rumus Modal Akhir :
Ma = thou + B

Keterangan :
Ma : Modal akhir
M  : Modal
B   : Bunga

2. Bunga Majemuk

Apabila bunga yang dibebankan untuk setiap periode (satu tahun, misalnya) didasarkan pada sisa pinjaman pokok ditambah setiap beban bunga yang terakumulasi sampai dengan awal periode, maka bunga itu disebut bunga majemuk atau bunga berbunga (compound interest)
Secara sederhana rumus bunga majemuk dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabungan Novia Irianti di banking concern sebesar Rp1.000.000.00 dan banking concern memberikan bunga 10%/tahun. Jika bunga tidak pernah diambil dan dianggap tidak ada biaya administrasi bank. Tentukan jumlah bunga yang diperoleh X setelah modal mengendap selama three tahun.

Jawab:
Akhir tahun pertama, bunga yang diperoleh:
 B = suku bunga x modal
    = 10% x Rp1.000.000.00
    = Rp100.000,00
Awal tahun ke dua, modal menjadi:
M2= thou + B= Rp1.000.000,00 + Rp100.000,00= Rp1.100.000,00

Akhir tahun ke dua, bunga yang diperoleh :
B2 = suku bunga x modal
     = 10% x Rp1.100.000,00
     = Rp 110.000,00

Awal tahun ke tiga modal menjadi:
M3 = M2 + B = Rp 1.100.000,00 + Rp 110.000,00 = Rp 1.210.000,00
Akhir tahun ke tiga, bunga yang diperoleh :
B3 = suku bunga x modal
      = 10% x Rp1.210.000,00
      = Rp 121.000,00

Jadi jumlah bunga yang diperoleh setelah mengendap tiga tahun = Rp100.000,00 + Rp110.000,00 + Rp121.000,00 = Rp331.000,00.

Jadi dapat disimpulkan jika suatu modal thou dibungakan dengan bunga majemuk i% periode selama n periode maka modal akhir:

Rumus bunga majemuk :
Mn = thou ( i + i )n

Keterangan :
Mn : Modal ke-n
M   : Modal awal
i     : Suku bunga
n    : Lamanya waktu

3. Contoh Soal dan Penyelesaian Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk
1. Pak Tri memiliki modal di Bank Rp1.000.000,00 dibungakan dengan bunga tunggal selama three tahun dengan suku bunga 18%/tahun. Tentukan bunga yang diperoleh dan modal setelah dibungakan!
Diketahui : M = Rp1.000.000,00
i = 18%/tahun
t = three tahun
Ditanya : B = ?
Ma = ?

Jawab : B = thou x i x t
              = Rp1.000.000,00 X xviii X 3
              = Rp540.000,00
Ma = thou + B
      = Rp1.000.000,00 + Rp540.000,00
      = Rp 1.540.000,00
Jadi modal akhir yang diterima yaitu Rp 1.540.000,00

2. Handi Satrio menanam modal sebesar Rp.200.000,00 dengan bunga majemuk 5%. Berapakah besar modal setelah ii tahun?
Penyelesaian:
Diketahui : M = Rp.200.000,00
i = five %
t = ii tahun
Ditanya : M2=?
Jawab : Mn = thou ( i + i )n
              M2 = Rp.200.000,00 (1 + 5%)2
                   = Rp 220.500,00
Jadi modal yang diperoleh setelah ii tahun sebesar Rp 220.500,00