Showing posts sorted by relevance for query menghitung-bunga-bank. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query menghitung-bunga-bank. Sort by date Show all posts

Menghitung Bunga Bank

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Menghitung Bunga Bank, Tanpa panjang lebar lagi yo banking concern gibe it out !

1. Bunga Tunggal

Bunga tunggal adalah bunga yang diperoleh pada setiap akhir jangka waktu tertentu yang tidak mempengaruhi besarnya modal yang dipinjam. Perhitungan bunga setiap periode selalu dihitung berdasarkan besarnya modal yang tetap, yaitu:
Bunga = suku bunga tiap periode x banyaknya periode x modal

Contoh secara sederhana yaitu Suatu modal sebesar Rp1.000.000,00 dibungakan dengan suku bunga tunggal2%/bulan. Maka bunga tunggal setelah i bulan, ii bulan, dan five bulan dapat diketahui sebagai berikut:
Setelah i bulan besar bunga = 2% x i x Rp1.000.000,00 = Rp20.000,00
Setelah ii bulan besar bunga = 2% x ii x Rp1.000.000,00 = Rp40.000,00
Setelah five bulan besar bunga = 2% x five x Rp1.000.000,00 = Rp100.000,00

Dengan demikian rumus bunga tunggal yaitu:
Bunga : B = thou x i x t
Keterangan :
M: Modal
B : Bunga
i  : persentase bunga
t  : lamanya waktu

Jika suatu modal thou dibungakan dengan suku bunga tunggal i% tiap tahun, maka berlaku:
Setelah t tahun besarnya bunga
B = thou x i x t/100
Setelah t bulan besarnya bunga (1 tahun = 12 bulan)
B = thou x i x t/120
Setelah t hari besarnya bunga (untuk i tahun = 360 hari )
B= thou x i x t/36000
Setelah t hari besarnya bunga (untuk i tahun = 365 hari)
B= thou x i x t/36500

Maka Rumus Modal Akhir :
Ma = thou + B

Keterangan :
Ma : Modal akhir
M  : Modal
B   : Bunga

2. Bunga Majemuk

Apabila bunga yang dibebankan untuk setiap periode (satu tahun, misalnya) didasarkan pada sisa pinjaman pokok ditambah setiap beban bunga yang terakumulasi sampai dengan awal periode, maka bunga itu disebut bunga majemuk atau bunga berbunga (compound interest)
Secara sederhana rumus bunga majemuk dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabungan Novia Irianti di banking concern sebesar Rp1.000.000.00 dan banking concern memberikan bunga 10%/tahun. Jika bunga tidak pernah diambil dan dianggap tidak ada biaya administrasi bank. Tentukan jumlah bunga yang diperoleh X setelah modal mengendap selama three tahun.

Jawab:
Akhir tahun pertama, bunga yang diperoleh:
 B = suku bunga x modal
    = 10% x Rp1.000.000.00
    = Rp100.000,00
Awal tahun ke dua, modal menjadi:
M2= thou + B= Rp1.000.000,00 + Rp100.000,00= Rp1.100.000,00

Akhir tahun ke dua, bunga yang diperoleh :
B2 = suku bunga x modal
     = 10% x Rp1.100.000,00
     = Rp 110.000,00

Awal tahun ke tiga modal menjadi:
M3 = M2 + B = Rp 1.100.000,00 + Rp 110.000,00 = Rp 1.210.000,00
Akhir tahun ke tiga, bunga yang diperoleh :
B3 = suku bunga x modal
      = 10% x Rp1.210.000,00
      = Rp 121.000,00

Jadi jumlah bunga yang diperoleh setelah mengendap tiga tahun = Rp100.000,00 + Rp110.000,00 + Rp121.000,00 = Rp331.000,00.

Jadi dapat disimpulkan jika suatu modal thou dibungakan dengan bunga majemuk i% periode selama n periode maka modal akhir:

Rumus bunga majemuk :
Mn = thou ( i + i )n

Keterangan :
Mn : Modal ke-n
M   : Modal awal
i     : Suku bunga
n    : Lamanya waktu

3. Contoh Soal dan Penyelesaian Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk
1. Pak Tri memiliki modal di Bank Rp1.000.000,00 dibungakan dengan bunga tunggal selama three tahun dengan suku bunga 18%/tahun. Tentukan bunga yang diperoleh dan modal setelah dibungakan!
Diketahui : M = Rp1.000.000,00
i = 18%/tahun
t = three tahun
Ditanya : B = ?
Ma = ?

Jawab : B = thou x i x t
              = Rp1.000.000,00 X xviii X 3
              = Rp540.000,00
Ma = thou + B
      = Rp1.000.000,00 + Rp540.000,00
      = Rp 1.540.000,00
Jadi modal akhir yang diterima yaitu Rp 1.540.000,00

2. Handi Satrio menanam modal sebesar Rp.200.000,00 dengan bunga majemuk 5%. Berapakah besar modal setelah ii tahun?
Penyelesaian:
Diketahui : M = Rp.200.000,00
i = five %
t = ii tahun
Ditanya : M2=?
Jawab : Mn = thou ( i + i )n
              M2 = Rp.200.000,00 (1 + 5%)2
                   = Rp 220.500,00
Jadi modal yang diperoleh setelah ii tahun sebesar Rp 220.500,00

Skema Pembiayaan


Katakanlah anda sanggup proyek konsesi jalan Toll atau Pembangkit listrik. Total dana investasi sebesar USD 100 juta. Anda tidak punya uang sebesar itu untuk membiayai proyek. Namun secara bisnis proyek itu sangat layak. Mengapa ? Pertama Internal rate of return diatas bunga bank. Konsesi bisnis yang diberikan pemerintah itu mendapat perlindungan akan tarif yang menguntungkan. Ok,selanjutnya katakanlah anda hanya punya uang 5%. Uang itu sudah habis untuk proses tender mendapat proyek. Kaprikornus gimana pembiayaannnya? Dalam dunia keuangan sanggup ditempuh dengan dua cara, pertama non recourse loan , kedua yakni EFC Loan.

Non Recourse loan ( NRL).
Adalah santunan yang diberikan bank dengan collateral berupa proyek yang dibiayai. Biasanya bank hanya mengatakan maksimum 70 % dari total pembiayaan proyek. 30 % lagi harus disedikan oleh anda. Nah jikalau anda tidak ada uang sebesar 30 % gimana ? Engga usah kawatir. Anda sanggup tawarkan kerjasama dengan investor. Caranya?. Anda membentuk SPC ( special propose company.) dimana pemegang saham di SPC itu yakni perusahaan anda yang punya konsesi bisnis. Katakanlah anda minta saham 45% di SPC itu. Sisanya 55% yakni investor dengan setoran sebesar 30 % dari nilai pembiayaan project. Dengan adanya investor bergabung dalam SPC maka kewajiban modal 30 % untuk menarik 70% santunan dari bank terpenuhi.

Tetapi bank tentu tidak akan menyerahkan uang sebesar 70% itu kepada anda. Mengapa ? kan proyek sebagai collateral belum selesai dibangun.. Uang itu akan diserahkan kepada EPC. Tentu EPC nya yang bonafide. Biasanya bank sebelum memutuskan mengatakan NRL beliau harus tahu siapa EPC ( kontraktor ) yang terlibat membangun proyek itu. Kalau kontraktor nya dengan rating AAA ibarat BUMN atau swasta nasional yang sudah punya reputasi, bank niscaya akan sepakat memberi pinjaman. Itupun pembayaran EPC by progress dengan counter guarantee. Kaprikornus bank kondusif dan EPC juga ada kepastian pembayaran.

Setelah proyek selesai, maka anda sanggup menjual konsesi itu kepada pihak investor sebesar saham anda di SPC. Tadinya saham anda di SPC sebesar 45% yakni saham kosong atau goodwill. Namun sehabis proyek selesai, ia akan punya nilai real. katakanlah nilai 45% saham kosong di SPC itu nominalnya 45% x USD 30 juta( 30% dari project value = USD 13,5 juta. Nah sehabis proyek jadi, umumnya nilainya dua kali harga nominal yaitu sebesar USD 27 juta. Hebatkan, hanya modal izin konsesi anda sanggup mampu uang sebesar USD 27 juta sebagai capital gain. Gimana jikalau nilai proyeknya USD 500 juta? kan lebih besar lagi anda sanggup uang. Selanjutnya anda sanggup tidur nyaman dan menikmati piknik first class tanpa mikirkan harus bayar pinjaman.

Pertanyaan berikutnya yakni mengapa investor mau terlibat ? Pertama Internal rate of return (IRR) atau tingkat bunga pengembalian investasi diatas bunga bank. Semua proyek infrastruktur yang Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha selalu IRR nya diatas bunga bank. Kalaupun nilai komersialnya rendah, pemerintah tetap akan jamin IRR itu diatas bunga bank melalui Viability gap Fund. Kedua, sumber pedapatannya pasti. Sehinga gampang menghitung Return on investment nya. Ketiga, dengan keluar 30%, investor sanggup proyek senilai 100% dengan IRR diatas bunga bank. Itu sama dengan 3 x lipat dari nilai investasi.

Apakah bank ada resiko ? tidak. Karena Bank mengatakan santunan sebesar 70% sanggup collateral sebesar 100%. Belum lagi nilai proyek itu terus meningkat seiring waktu berjalanya operasiona. Kalau bank perlu likuiditas cepat, maka bank sanggup selling credit ke bank lain untuk refinancing. Atau sanggup suruh SPC mengeluarkan bond untuk dijual dipasar modal dan kesannya untuk bayar utang ke bank.

Nah, apa yang aku uraikan diatas hanya sanggup dinikmati oleh petualang bisnis rente di masa sebelum Jokowi. Di masa Jokowi, denah pembiayaan itu dilaksanakan oleh sebagian besar BUMN kontruksi. denah NRL ini tidak menggangu beban neraca BUMN. Karenanya tidak perlu izin Menkeu dan DPR. Karena BUMN yang sanggup NRL dan umunya BUMN pula yang mendapat mandat dari bank membangun. Umumnya minimun Equity bersumber dari investor luar negeri atau dalam negeri dengan banyak sekali denah ( nanti akan dijelaskan dalam postingan tersediri ). Sisanya dari konsorsium bank. Setelah proyek selesai. BUMN akan mendapat capital gain atas pelepasan sahamnya di EPC, jasa kontruksi, dan management fee. BUMN menang banyak. Ya engga apa. Kan nanti final tahun kembali kerakyat dalam bentuk setoran deviden kepada negara.

EPC LOAN
Katakanlah anda sanggup proyek konsesi jalan toll atau listrik. Secara bisnis proyek itu feasible. Semua izin proyek dari konsesi, Amdal , lahan sudah rampung. Gimana pembangunannya? Anda tidak punya uang untuk bangun. Engga usah kawatir. Anda sanggup gunakan EPC loan. Caranya sederhana saja. Cari kontraktor yang reputable yang mau membangun proyek itu secara turn key. Artinya anda hanya akan bayar proyek itu sehabis 100% proyek selesai dibangun. Tetapi tentu Kontraktor butuh jaminan pembayaran. Nah kiprah anda hanya mendapat financial guarantee atas kontrak EPC itu. Tentu tidak sesulit jikalau anda mencari uang kontan untuk pembiayaan proyek. Mengapa ? Karena pembiayaan dedicated dengan proyek. Kaprikornus lebih Clean dan Clear secara financial.

Sekarang pertanyaan berikutnya. Gimana dapatkan financial guarantee itu ? Collateral engga ada. Buatlah Business plan yang baik dan lengkapi dengan semua dokumen perizinan yang ada. Kemudian pastikan anda punya exit seni administrasi atas proyek tersebut. Katakanlah anda punya rencana sehabis proyek selesai dibangun anda akan mengeluarkan reksadana terbatas sebagai cara refinancing. Kemudian ejekan kepada investment banker untuk mengatur penerbitan financial guarantee. Umumnya investment banker akan menciptakan denah Bond backed Sblc. Ini instrument pasar uang berupa surat utang dimana investment banker bertindak sebagai buyer sendiri. Instrument ini dijadikan jaminan ke bank untuk menerbitkan financial guarantee untuk kontraktor EPC.

Nah kontraktor akan gunakan financial guarantee itu sebagai underlying dan guarantee menarik santunan dari bank. Karena kontraktor punya reputasi dan credit rating yang tinggi tentu tidak ada kesulitan menarik santunan untuk pembiayaan proyek.Biasanya sehabis proyek mencapai progress diatas 60% pembangunan, investment banker akan memperlihatkan reksa dana terbatas kepada publik ( limited offers ). Umumnya reksadana ini akan dibeli oleh investor sebab IRR diatas bunga bank dan fixed income dan collateralnya berupa proyek yang sudah jadi. Uang hasil penjualan itu disimpan direkening diskreasi yang peruntukannya untuk melunasi pembayaran kepada kontraktor supaya Finacial guarantee yang anda terbitkan tidak default.

Jadi kesimpulannya, tanpa colllateral, tanpa uang, anda sanggup membiayai proyek hingga selesai. Selanjutnya proyek itu sendiri yang akan membayar utang atas reksadana yang anda terbitkan. Dan sehabis 3 tahun proyek beroperasi, anda sanggup listed di bursa untuk melunasi reksadana tersebut atau sanggup juga reksadana itu dikonversi dengan saham atau dijual ke investor institusi. Anda akan sanggup capital gain dan juga sebagai Share holder tanpa keluar uang. Hampir semua BUMN infrastruktur menerapkan denah ibarat ini..

Sumber https://culas.blogspot.com/

Rumus Cara Menghitung Diskonto

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Rumus Cara Menghitung Diskonto, Tanpa panjang lebar lagi yo banking venture represent it out !
Jika anda pernah meminjam uang ke banking venture pasti anda tau dengan istilah diskonto. Atau mungkin anda pernah meminjam uang ke bank, tapi anda tidak tau istilah diskonto ??? jika seperti itu berarti anda tidak perduli dengan istilah istilah perbankan, yang anda hanya perdulikan hanya uangnya saja :D. hehehe bercanda ya teman :).

Pengertian Diskonto

Diskonto adalah "bunga yang dibayarkan oleh peminjam pada saat meminjam pinjaman". Jadi bedanya dengan bunga yang lain, bunga diskonto ini langsung dibayarkan di awal, sehingga uang pinjaman yang kita dapatkan sudah terpotong dengan bunga diskonto tersebut.

Proses perhitungan diskonto menggunakan sistem bunga tunggal, sehingga untuk menghitung besarnya diskonto hampir sama dengan perhitungan besarnya bunga tunggal jika besarnya pinjaman dan persentase diskonto diketahui.

Besarnya nilai pinjaman pada sistem diskonto nilainya sama dengan jumlah modal yang harus dibayar saat jatuh tempo. Misalkan ada seseorang meminjam Rp.1.000.000,00 dengan diskonto 2% tiap bulan, maka diskontonya :
bunga diskonto = 2% x Rp.1.000.000,00 tiap bulan = Rp.20.000,00.

Jika pinjaman akan dikembalikan pada one bulan yang akan datang, maka di awal pinjaman orang tersebut hanya menerima :
Uang yang diterima = Rp.1.000.000,00 - Rp.20.000,00 = Rp.980.000,00
Dan satu bulan yang akan datang dia harus membayar Rp.100.000,00
Jika pinjaman akan dikembalikan iii bulan yang akan datang, maka di awal pinjaman orang tersebut hanya menerima = Rp.1.000.000,00 - (3 x Rp.20.000,00) = Rp.940.000,00
Dan tiga bulan yang akan datang ia harus membayar Rp.100.000,00

Rumus Diskonto 

Keterangan :
D : Bunga diskonto
one thousand : Besar Pinjaman
i : Besar persentase bunga pinjaman
t : Lamanya meminjam

Rumus di atas juga berlaku untuk diskonto i%/tahun dan akan dikembalikan setelah t tahun. Bagaimanakah diskonto i%/bulan dan akan dikembalikan dalam t tahun atau diskonto i%/tahun akan dikembalikan dalam t bulan ....????
Nilai diskonto untuk besarnya pinjaman one thousand dengan suku bunga i%/tahun, adalah :
lalu bagaimanakah menentukan nilai diskontonya jika yang diketahui besarnya modal yang diterima peminjam (Mt) dan i% diskonto ? Jika hal itu terjadi, maka nilai diskontonya adalah :

Contoh soal :

Pinjaman sebesar Rp.3.000.000,00 dengan sistem diskonto 3%/bulan dan akan dikembalikan setelah v bulan. Tentukan :
  1. Nilai diskonto!
  2. Modal yang diterima peminjam!
Jawab :
Diketahui :
one thousand =  Rp.3.000.000,00
i = 3% = 0,03
t = v bulan
Maka :
  1. D = one thousand x i x t
    D = Rp.3.000.000,00 x 0,03 x 5
    D = Rp.3.000.000,00 x 0,03 x 5
    D = Rp.450.000,00
    Jadi nilai diskontonya adalah Rp.450.000
  2. Mt = one thousand - (M x i x t)
    Mt = Rp.3.000.000,00 - Rp.450.000
    Mt = Rp.2.550.000,00
    Jadi Modal yang diterima peminjam adalah sebesar Rp.2.550.000,00
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi artikel ini adalah dari buku matematika smk penjualan dan akuntansi karangan To'ali

Cara Menghitung Tabel Pelunasan Anuitas

Guys kali ini gw bakala posting artikel lanjutan postingan gw kmrn nih
Simak yua!!!!
Untuk memberikan gambaran bagi peminjam terhadap rencana pelunasannya, biasanya di gunakan tabular array pelunasan anuitas dan biasanya anuitas yang di cantumkan dalam tabular array merupakan anuitas pembulatan.

Contoh :
Suatu pinjaman Rp.10.000.000,00 akan dilunasi dengan anuitas tahunan dengan suku dalam bunga 12%/ tahun selama eight tahun. Jika pembayaran anuitas dibulatkan ke atas dalam ratusan ribu, tentukan:
a.       Besarnya anuitas!
b.      Tebel rencana pelunasan anuitas
c.       Pembayaran anuitas terakhir
Jawab :
grand = Rp.10.000.000,00
i   = `12%/tahun = 0,12/tahun
n   = eight tahun

a. AN = M.i/(1-(1+i)-n
           = 10.000.000 x 0,12 /(1-(1+0,12)-8
           = 1.200.000/(1 - 1,12)-8
           = 1.200.000/1 – 0,203883228
           = 2.013.028,41
Jika dibu;atkan ke atas dalam ratusan ribu, maka A+ = Rp.2.100.000,00
b. Tabel rencana pelunasan anuitas :

Tahun
Ke
Pinjaman Awal Tahun
Anuitas A+ = Rp.2.100.000,00
Sisa Pinjaman Akhir Tahun
Bunga (12%)
Angsuran
1
Rp.10.000.000,00
Rp.1.200.000,00
Rp.   900.000,00
Rp.   9.100.000,00
2
Rp.   9.100.000,00
Rp.1.092.000,00
Rp.1.008.000,00
Rp.   8.092.000,00
3
Rp.   8.092.000,00
Rp.    971.040,00
Rp.1.128.960,00
Rp.   6.963.040,00
4
Rp.   6.963.040,00
Rp.    835.564,80
Rp.1.264.435,20
Rp.   5.698.604,80
5
Rp.   5.698.604,80
Rp.    683.832,58
Rp.1.416.167,42
Rp.   4.282.437,28
6
Rp.   4.282.437,28
Rp.    513.892,49
Rp.1.586.107,51
Rp.   2.696.329,86
7
Rp.   2.696.329,86
Rp.    323.559,58
Rp.1.776.440.42
Rp.      919.889,44
8
Rp.      919.889,44
Rp.    110.386,73
Rp.    919.889,44
0
Keterangan table:

·         Pinjaman awal tahun ke-2 = sisa pinjaman akhir tahun ke-1

Pinjaman awal tahun ke-3 = sisa pinjaman akhir tahun ke-2, dan seterusnya.

·         Bunga+angsuran masing-masing kelas = anuitas hasil pembulatan (A+), kecuali pada baris terakhir (baris ke-8)

  Sisa pinjaman akhir tahun ke-1 = Pinjaman awal tahun ke-1 – angsuran ke-1

  Sisa pinjaman akhir tahun ke-2 = Pinjaman awal tahun ke-2 – angsuran ke-2

·         Angsuran terakhir = Pinjaman awal tahun terakhir.

c.  Pembayaran anuitas terakhir = Rp.110.386,73 + Rp.919.889,44 = Rp.1.030.276,17

Nah guys segini dulu yah materi dari gw.
Baca juga artikel tentang :
oh iyh jgn lupa komennya yah guys!!!!
Assalamualaikum Bye bye.........

Cara Menghitung Tabel Pelunasan Anuitas

Guys kali ini gw bakala posting artikel lanjutan postingan gw kmrn nih
Simak yua!!!!
Untuk memberikan gambaran bagi peminjam terhadap rencana pelunasannya, biasanya di gunakan tabular array pelunasan anuitas dan biasanya anuitas yang di cantumkan dalam tabular array merupakan anuitas pembulatan.

Contoh :
Suatu pinjaman Rp.10.000.000,00 akan dilunasi dengan anuitas tahunan dengan suku dalam bunga 12%/ tahun selama eight tahun. Jika pembayaran anuitas dibulatkan ke atas dalam ratusan ribu, tentukan:
a.       Besarnya anuitas!
b.      Tebel rencana pelunasan anuitas
c.       Pembayaran anuitas terakhir
Jawab :
grand = Rp.10.000.000,00
i   = `12%/tahun = 0,12/tahun
n   = eight tahun

a. AN = M.i/(1-(1+i)-n
           = 10.000.000 x 0,12 /(1-(1+0,12)-8
           = 1.200.000/(1 - 1,12)-8
           = 1.200.000/1 – 0,203883228
           = 2.013.028,41
Jika dibu;atkan ke atas dalam ratusan ribu, maka A+ = Rp.2.100.000,00
b. Tabel rencana pelunasan anuitas :

Tahun
Ke
Pinjaman Awal Tahun
Anuitas A+ = Rp.2.100.000,00
Sisa Pinjaman Akhir Tahun
Bunga (12%)
Angsuran
1
Rp.10.000.000,00
Rp.1.200.000,00
Rp.   900.000,00
Rp.   9.100.000,00
2
Rp.   9.100.000,00
Rp.1.092.000,00
Rp.1.008.000,00
Rp.   8.092.000,00
3
Rp.   8.092.000,00
Rp.    971.040,00
Rp.1.128.960,00
Rp.   6.963.040,00
4
Rp.   6.963.040,00
Rp.    835.564,80
Rp.1.264.435,20
Rp.   5.698.604,80
5
Rp.   5.698.604,80
Rp.    683.832,58
Rp.1.416.167,42
Rp.   4.282.437,28
6
Rp.   4.282.437,28
Rp.    513.892,49
Rp.1.586.107,51
Rp.   2.696.329,86
7
Rp.   2.696.329,86
Rp.    323.559,58
Rp.1.776.440.42
Rp.      919.889,44
8
Rp.      919.889,44
Rp.    110.386,73
Rp.    919.889,44
0
Keterangan table:

·         Pinjaman awal tahun ke-2 = sisa pinjaman akhir tahun ke-1

Pinjaman awal tahun ke-3 = sisa pinjaman akhir tahun ke-2, dan seterusnya.

·         Bunga+angsuran masing-masing kelas = anuitas hasil pembulatan (A+), kecuali pada baris terakhir (baris ke-8)

  Sisa pinjaman akhir tahun ke-1 = Pinjaman awal tahun ke-1 – angsuran ke-1

  Sisa pinjaman akhir tahun ke-2 = Pinjaman awal tahun ke-2 – angsuran ke-2

·         Angsuran terakhir = Pinjaman awal tahun terakhir.

c.  Pembayaran anuitas terakhir = Rp.110.386,73 + Rp.919.889,44 = Rp.1.030.276,17

Nah guys segini dulu yah materi dari gw.
Baca juga artikel tentang :
oh iyh jgn lupa komennya yah guys!!!!
Assalamualaikum Bye bye.........

Rumus Menghitung Tara

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung spider web log gue :). Slamat datang di spider web log paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin spider web log gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Rumus menghitung tara, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !

Rumus Menghitung Tara

Sebelum teman-teman menghafal rumusnya, inget uraian dibawah ini terlebih dulu :

Bruto (Berat Kotor) adalah berat karung beserta kemasan atau bungkusnya
Netto (Berat bersih) adalah berat barang tanpa kemasan atau bungkusnya.
Tara adalah selisih antara bruto dan neto (berat kemasan atau bungkus suatu barang)

Jika sudah menghafal uraian di atas, nih saya kasih rumusnya :

Rumus Menghitung Tara :

Tara = Bruto - Neto

Contoh soal menghitung tara :

Jika pajar membeli sekarung beras dengan berat kotor 10 kg, dan berat bersih berasnya 9kg, maka berapakah berat karung berasnya ?

Penyelesaian soal menghitung tara :

Jawab :
Diketahui :
Berat kotor = Bruto = 10kg
Berat bersih beras = Neto = 9kg

Ditanyakan :
Berat karung beras = tara  = ...??

Kita gunakan rumus menghitung tara untuk menyelesaikan soal ini, maka :
Tara = Bruto - Neto
Tara = 10kg - 9kg
Tara = 1kg

Jadi berat karung berasnya atau berat tara adalah 1kg

Kesimpulan :

Jadi ktika membeli suatu barang yang berkaitan dengan kiloan kita harus tau tara, sehingga kita tidak akan dibodohi oleh si penjual.

Nah segini dulu ya artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata
Saya sarankan untuk membaca artikel :
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb

Rumus Menghitung Bruto

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Rumus Menghitung Bruto, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !

Rumus Menghitung Bruto

Sebelum teman-teman menghafal rumusnya, inget uraian dibawah ini terlebih dulu :

Bruto (Berat Kotor) adalah berat karung beserta kemasan atau bungkusnya
Netto (Berat bersih) adalah berat barang tanpa kemasan atau bungkusnya.
Tara adalah selisih antara bruto dan neto (berat kemasan atau bungkus suatu barang)

Jika sudah menghafal uraian di atas, nih saya kasih rumusnya :

Rumus Menghitung Bruto :

Bruto = Nato + Tara

Contoh soal menghitung bruto :

Jika pajar membeli sekarung beras dengan berat bersih beras 9kg, dan berat karung berasnya 1kg, maka berapakah berat karung berasnya ?

Penyelesaian soal menghitung bruto :

Jawab :
Diketahui :
Berat bersih beras = Neto = 9kg
Berat karung beras = Tara = 1kg

Ditanyakan :
Berat kotor = bruto = ...??

Kita gunakan rumus menghitung tara untuk menyelesaikan soal ini, maka :
Bruto  = Neto + Tara
Bruto  = 9kg + 1kg
Bruto  = 10kg

Jadi berat kotor beras atau bruto adalah 10kg.

Kesimpulan :
Jadi ktika membeli suatu barang yang berkaitan dengan kiloan kita harus tau bruto, sehingga kita tidak akan dibodohi oleh si penjual.

Nah segini dulu ya artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata
Saya sarankan untuk membaca artikel :
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb

Rumus Menghitung Neto

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Rumus menghitung netto, Tanpa panjang lebar lagi yo depository fiscal establishment stand upwards for it out !

Rumus menghitung neto

Sebelum teman-teman menghafal rumusnya, inget uraian dibawah ini terlebih dulu :

Bruto (Berat Kotor) adalah berat karung beserta kemasan atau bungkusnya
Netto (Berat bersih) adalah berat barang tanpa kemasan atau bungkusnya.
Tara adalah selisih antara bruto dan neto (berat kemasan atau bungkus suatu barang)

Jika sudah menghafal uraian di atas, nih saya kasih rumusnya :

Rumus Menghitung Neto :

Neto = Bruto - Tara

Contoh menghitung soal neto :

Jika kita membeli sekarung beras dengan berat kotor 10 kg, dengan berat karung 1kg, maka berapakah berat beras tanpa karung ????

Penyelesaiannya soal neto :

Jawab : 
Diketahui :
Berat kotor = Bruto = 10kg
Berat karung = Tara = 1kg

Ditanyakan :
Berat beras tanpa karung = Berat bersih = Neto = ...??

Kita gunakan rumus menghitung neto untuk menyelesaikan soal ini, maka :
Neto = Bruto - Tara
Neto = 10kg - 1kg
Neto = 9kg

Jadi berat bersih beras atau berat beras tanpa sebuah karung adalah 9kg. 

Kesimpulan

Jadi ktika membeli suatu barang yang berkaitan dengan kiloan kita harus tau neto, sehingga kita tidak akan dibodohi oleh si penjual.

Akhir kata wassalamualaikum wr. wb