Showing posts sorted by date for query deplesi-dalam-akuntansi-deplation. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query deplesi-dalam-akuntansi-deplation. Sort by relevance Show all posts

Pengertian Dan Karakteristik Aktiva Tetap

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Pengertian dan Karakteristik Aktiva Tetap, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out

Pengertian Aktiva Tetap

Ativa tetap adalah aktiva yang dimiliki perusahaan yang memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun dan digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan tanpa dijual kembali.

Karakteristik Aktiva Tetap

Berikut ini beberapa karakteristik dari aktiva tetap :
  • Digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan, dan bukan untuk dijual belikan;
  • Bukan merupakan investasi jangka panjang bagi perusahaan;
  • Digunakan perusahaan dalam jangka waktu beberapa periode akuntansi;
  • Memiliki nilai cloth yang cukup besar.

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2A untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)
Saya sarankan untuk membaca artikel di bawah ini :

Macam-Macam Aktiva Tetap Dalam Akuntansi

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Macam-Macam Aktiva Tetap dalam Akuntansi, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out

Aktiva Tetap dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu :
  1. Aktiva Tetap Berwujud (Tangible Fixed Assets)
  2. Aktiva Tetap Tidak Berwujud (Intangible Fixed Assets)

1. Aktiva Tetap Berwujud (Tangible Fixed Assets)

Aktiva Tetap Berwujud (Tangible Fixed Assets)
Aktiva tetap berwujud adalah aktiva tetap yang mempunyai bentuk fisik.
Aktiva tetap berwujud terdiri dari :
  • Aktiva yang merupakan subjek penyusutan (depresiasi).
    Aktiva ini terdiri dari barang inventaris dan barang modal.
    Contoh : peralatan, kendaraan, gedung, dan lain-lain.
  • Aktiva yang merupakan subjek deplesi.
    Contoh : tambang, sumber alam.
  • Aktiva yang tidak mengalami depresi maupun deplesi.
    Contoh : Tanah

2. Aktiva Tetap Tidak Berwujud (Intangible Fixed Assets)

Aktiva Tetap Tidak Berwujud (Intangible Fixed Assets)
Aktiva tetap tidak berwujud adalah aktiva tetap yang tidak memiliki wujud fisik.
Aktiva tetap tidak berwujud terdiri dari :

a. Hak paten

Hak paten adalah hak tunggal yang diberikan oleh pemerintah melalui Direktorat paten kepada perorangan atau suatu badan untuk memanfaatkan suatu penemuan tertentu.

b. Hak Cipta (Copy Right)

Hak cipta adalah hak tunggal yang diberikan kepada orang atau suatu badan untuk memperbanyak dan menjual barang-barang hasil karya seni atau karya intelektual.

c. Merek Dagang (Trad Mark)

Merek dagang adalah hak tunggal yang diberikan kepada orang atau suatu badan usaha untuk menggunakan cap, nama, atau suatu lambang.

d. Waralaba (Frinchise)

Waralaba adalah hak tunggal yang diperoleh untuk perusahaan dari perusahaan lain untuk mengomersialkan produk, proses, teknik, atau resep tertentu.

e. Goodwill

Goodwill adalah nilai lebih yang dimiliki suatu perusahaan sebagai akibat adanya nama baik, letak yang strategis, director yang baik, dan lain sebagainya.

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2B untuk SMK dan MAK (Dwi Harti) 
Saya sarankan untuk membaca artikel di bawah ini :

Pengeluaran Dalam Penggunaan Aktiva Tetap

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung spider web log gue :). Slamat datang di spider web log paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin spider web log gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Pengeluaran Dalam Penggunaan Aktiva Tetap, Tanpa panjang lebar lagi yo banking corporation represent it out
Bentuk Pengeluaran Dalam Penggunaan Aktiva Tetap
Berikut ini adalah bentuk-bentuk pengeluaran dalam penggunaan aktiva tetap :
  1. Pengeluaran Modal (Capital Expenditures)
  2. Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure)

1. Pengeluaran Modal (Capital Expenditures)

Pengeluaran modal adalah pengeluaran yang dapat menimbulkan manfaat ekonomi dalam jangka waktu lebih dari satu perioded akuntansi.

2. Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure)

Pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran yang tidak memberikan manfaat ekonomi di masa depan.

Macam-Macam Pengeluaran yang Berhubungan dengan Penggunaan Aktiva Tetap

Beriktu ini adalah pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan penggunaan aktiva tetap :
  1. Pengeluaran Untuk Pemeliharaan (Maintinance)
  2. Pengeluaran Untuk Reparasi (Repair)
  3. Pengeluaran Untuk Mengganti Komponen Yang Rusak (Replacement)
  4. Pengeluaran Untuk Perbaikan (Batterment)
  5. Pengeluaran Untuk Penambahan (Addition)

1. Pengeluaran Untuk Pemeliharaan (Maintinance)

Pengeluaran untuk pemeliharaan tujuannya adalah untuk mempertahankan aktiva tetap pada kondisi baik.

2. Pengeluaran Untuk Reparasi (Repair)

Pengeluaran untuk reparasi ini adalah tujuannya untuk mengembalikan aktiva tetap pada kondisi semula.

3. Pengeluaran Untuk Mengganti Komponen Yang Rusak (Replacement)

Replacement bertujuan untuk mengganti sebagian atau seluruh komponen aktiva tetap yang rusak berat. Pengeluaran ini biasanya mengakibatkan penambahan terhadap masa manfaat aktiva tetap.

4. Pengeluaran Untuk Perbaikan (Batterment)

Pengeluaran untuk perbaikan adalah bertujuan untuk meningkatkan manfaat dan kondisi yang lebih baik dari aktiva tetap yang bersangkutan, misalnya untuk memperpanjang usia penggunaan aktiva tetap.

5. Pengeluaran Untuk Penambahan (Addition)

Pengeluaran untuk penambahan adalah bertujuan untuk meningkatkan fasilitas yang sudah ada, misalkan untuk perluasan tempat parkir, dan lain sebagianya.

Sekia artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamaualikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2B untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)
Saya sarankan untuk membaca artikel di bawah ini :

Macam-Macam Kartu Aktiva Tetap

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung spider web log gue :). Slamat datang di spider web log paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin spider web log gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Macam-Macam Kartu Aktiva Tetap, Tanpa panjang lebar lagi yo banking concern fit it out

Ada tiga macam kartu aktiva tetap, diantaranya adalah :
  1. Kartu Induk Aktiva Tetap
  2. Kartu Eksploitasi Aktiva Tetap
  3. Kartu Daftar Inventaris

1. Kartu Induk Aktiva Tetap

Kartu induk aktiva tetap berfungsi untuk memberikan informasi secara lengkap mengenai aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Informasi tersebut meliputi :
  • Kelompok aktiva tetap;
  • Nomor dan jenis aktiva tetap;
  • Tahun pembuatan;
  • Tanggal pembelian;
  • Persentasi penyusutan;
  • Tempat pengoprasian

Contoh Kartu Induk Aktiva Tetap

Berikut ini adalah contoh kartu induk aktiva tetap:

2. Kartu Eksploitasi Aktiva Tetap

Kartu ini memuat informasi mengenai badan-badan eksploitasi, diantaranya adalah :
  • Beban Pemeliharaaan;
  • Reparasi;
  • Penyusutan;
  • Pajak.

Jika aktiva tetap ini disewakan, maka akan menghasilkan pendapatan.

Contoh Kartu Eksploitasi Aktiva Tetap

Berikut ini adalah contoh kartu eksploitasi aktiva tetap :


3. Kartu Daftar Inventaris

Kartu daftar inventaris digunakan untuk mencatat aktiva yang nilainya relatif kecil, tetapi memiliki masa penggunaan lebih dari satu tahun.

Contoh Kartu Daftar Inventaris

Berikut ini adalah contoh kartu daftar inventaris :

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2B untuk SMK dan MAK (Dwi Harti) 
Saya sarankan untuk membaca artikel di bawah ini :

Harga Perolehan Aktiva Tetap

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung spider web log gue :). Slamat datang di spider web log paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin spider web log gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Harga Perolehan Aktiva Tetap, Tanpa panjang lebar lagi yo banking concern fit it out !

Pengertian Harga Perolehan Aktiva Tetap

Harga perolehan aktiva tetap adalah adalah semua pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh aktiva tetap sampai dengan aktiva tetap siap untuk digunakan.

Macam-Macam Harga Perolehan Aktiva Tetap

Harga perolehan aktiva tetap meliputi :
  • Harga beli;
  • Biaya angkut;
  • Pajak yang harus dibayar;
  • Biaya pemesangan;
  • Biaya uji coba.

Penentuan Harga Peroleh Aktiva Tetap

Harga perolehan aktiva tetap ditentukan sebagai betikut :

1. Aktiva tetap yang diperoleh dalam bentuk siap pakai

Harga perolehan aktiva yang didapat dalam bentuk ini ditetapkan berdasarkan harga beli, ditambah dengan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan usaha penempatan aktiva tetap yang bersangkutan pada tempat dan kondisi yang siap untuk dipergunakan, seperti PPN, biaya pengangkutan, bea masuk, biaya pemasangan, biaya percobaan, dan lain-lain.

2. Aktiva tetap yang dibangun sendiri

Harga perolehan dari aktiva tetap yang dibangun sendiri adalah berdasarkan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pembangunan aktiva tetap yang bersangkutan, sampai siap digunakan. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya-biaya tidak langsung.

3. Aktiva tetap yang diperoleh melalui pertukaran dengan aktiva nonkas

Harga perolehan dari aktiva tetap yang diperoleh melalui pertukan dengan aktiva nonkas ditetapkan berdasarkan harga pasar aktiva yang diserahkan, atau harga pasar aktiva yang diterima, bergantung kepada harga mana yang dipandang lebih wajar.

4. Aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan

Harga perolehan aktiva ini ditetapkan berdasarkan harga pasar aktiva yang diterima atau harga taksiran yang wajar.

5. Aktiva tetap yang diperoleh secara gabungan.

Harga perolehan aktiva tetap yang diperoleh secara gabungan ditetapkan berdasarkan alokasi harga perolehan gabungan dengan perbandingan yang wajar.

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2A untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)
Saya sarankan untuk membaca artikel di bawah ini :

Pencatatan Transaksi Perolehan Aktiva Tetap

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Pencatatan Transaksi Perolehan Aktiva Tetap, Tanpa panjang lebar lagi yo depository fiscal establishment gibe it out !

Macam-macam pencatatan transaksi perolehan aktiva tetap

Macam-macam pencatatan transaksi perolehan aktiva tetap meliputi :
  1. Pencatatan transaksi pembelian secara tunai;
  2. Pencatatan transaksi pembelian secara kredit;
  3. Pencatatan transaksi pembelian dalam jumlah sekaligus;
  4. Pencatatan transaksi pertukaran aktiva tetap yang sejenis;
  5. Pencatatan aktiva tetap sumbangan dari pihak lain;
  6. Pencatatan pembelian aktiva tetap barang modal bagi perusahaan kena pajak.

1. Pencatatan Transaksi Pembelian Secara Kredit

Pembelian aktiva tetap dicatat dalam buku jurnal dan kartu induk aktiva tetap.

Contoh :
PT Pajar Sidik pada bulan januari 2010 memperoleh mesin untuk bagian kantor dengan biaya-biaya sebagai berikut :

10 Januari Pembelian tunai mesin, faktur No.050 :
Harga faktur = Rp. 200.000.000,00
PPN 10% = Rp. 20.000.000,00

Bukti pengeluaran kas No.050 = Harga faktur + PPN 10%
Bukti pengeluaran kas No.050 = Rp.200.000.000,00 + Rp. 20.000.000,00
Bukti pengeluaran kas No.050 = Rp.220.000.000,00

Biaya yang dikeluarkan terdiri dari :
xv Januari bukti pengeluaran kas No.016, untuk biaya pengangkutan Rp. 15.000.000,00
eighteen Januari bukti pengeluaran kas No.017, untuk biaya instalasi dan pemasangan Rp. 15.000.000,00
xx Januari bukti pengeluaran kas No.018, untuk biaya percobaan Rp. 5.000.000,00

Maka full biaya yang dikeluarkan = Rp. 15.000.000,00 + Rp. 15.000.000,00 + Rp. 5.000.000,00
Maka full biaya yang dikeluarkan = Rp. 35.000.000,00

Berikut ini catatan  information transaksi dalam buku jurnal pengeluaran kas dan kartu induk aktiva tetap adalah sebagai berikut :
Jurnal Pengeluaran kas

Kartu Induk Aktiva Tetap

2. Pencatatan transaksi pembelian secara kredit

Aktiva tetap yang dibeli secara kredit dicatat dalam akun aktiva yang bersangkutan sejumlah harga tunainya.

Contoh :
Pada tanggal v Januari 2010, suatu perusahaan membeli sebuah kendaraan dengan harga kredit pada Rp. 115.000.000,00, faktur no. 867. Pembayaran pertama sebesar Rp. 25.000.000,00 dibayar dengan cek, bukti kas no. 286. Sisanya dibayar selama v kali angsuran bulanan. Harga tunai kendaraan yang bersangkutan adalah Rp. 100.000.000,00.

Harga perolehan kendaraan dan timbulnya utang dicatat dalam jurnal umum berikut :

Pembayaran pertama Rp. 25.000.000,00 dicatat dalam buku jurnal pengeluaran kas sebagai pembayaran utang.

3. Pencatatan transaksi pembelian dalam jumlah sekaligus

Pada praktiknya, banyak prusahaan yang megalokasikan full biaya dari pembelian berbagai aset atas dasar nilai pasar wajar relatifnya.

Untuk menentukan nilai pasar yang wajar, dapat digunakan suatu taksiran dengan melakukan perhitungan seperti contoh berikut ini :

Contoh :
Pada tanggal one Januari 2010, PT Pajar Sidik membeli beberapa aktiva (tanah, rumah, dan kendaraan) seharga Rp. 800.000.000,00. Aktiva-aktiva tersebut mempunyai nilai buku dan harga pasar wajar sebagai berikut :
Tanah memiliki nilai buku Rp.250.000.000,00 dan memiliki harga pasar wajar Rp. 250.000.000,00
Truk memiliki nilai buku Rp. 200.000.000,00 dan memiliki harga pasar wajar Rp. 250.000.000,00
Rumah memiliki nilai buku Rp. 350.000.000,00 dan memiliki harga pasar wajar Rp. 500.000.000,00

Berdasarkan identifikasi nilai buku dan harga pasar wajar dari ketiga aktiva tersebut, nilai yang dapat ditetapkan sebagai harga perolehan dari masing-masing aktiva adalah sebagai berikut :
Tanah = (Rp. 250.000.000,00/Rp.1.000.000.000,00) x Rp. 800.000.000,00 = Rp. 200.000.000,00
Truk = (Rp. 200.000.000,00/Rp. 1.000.000.000,00) x Rp. 800.000.000,00 = Rp. 160.000.000,00
Rumah = (Rp. 350.000.000,00/Rp. 1.000.000.000,00) x Rp. 800.000.000,00 = Rp. 280.000.000,00

harga perolehan aktiva adalah = Tanah + Truk + Rumah 
harga perolehan aktiva adalah = Rp. 200.000.000,00+ Rp. 160.000.000,00 + Rp. 280.000.000,00
harga perolehan aktiva adalah = Rp. 640.000.000,00

Selisih (goodwill) = harga perolehan aktiva tetap -Harga beli
Selisih (goodwill) = Rp. 640.000.000,00 - Rp. 800.000.000,00
Selisih (goodwill) = - Rp. 160.000.000,00

Jurnal Umum :

4. Pencatatan transaksi pertukaran aktiva tetap yang sejenis

Pertukaran aktiva tetap harus didasarkan pada nilai wajar dari aktiva yang diserahkan dengan keuntungan dan kerugian yang diakui.

Situasi yang berikaitan dengan aktiva yang sejenis

Ada tiga situasi yang berkaitan dengan pertukaran aktiva tetap yang sejenis, diantaranya adalah :
  1. Pertukaran aktiva sejenis dengan cara tukar tambah.
    • Proses pertukaran dicatat pada nilai wajar dari aktiva yang dikeluarkan;
    • Keuntungan/kerugian diakui;
    • Nilai wajar dari aktiva yang diterima akan digunakan bila ia lebih jelas.
  2. Pertukaran aktiva tetap sejenis bila rugi
    Kerugian yang timbul harus segera dicatat.
  3. Pertukaran untuk aktiva yang telah digunakan dengan aktiva baru
    Dokumen transaksi pertukaran aktiva tetap yang telah digunakan dalam operasi prusahaan dengan aktiva tetap baru yang tidak ada tambahan uang tunai, terdiri atas :
    • Faktur, sebagai bukti perolehan aktiva tetap baru;
    • Faktur memorial, sebagai bukti penghentian dan pengeluaran aktiva tetap lama.
Contoh :
Sebuah mesin dibeli pada bulan Januari 2006 seharga Rp. 144.000.000,00 dan sampai dengan 31 Januari 2010 Telah disusutkan Rp. 37.000.000,00. Pada tanggal 8 Januari 2011, ditukar dengan mesin baru yang sejenis dengan harga Rp. 190.000.000,00.

Diminta :
  • Hitunglah laba/rugi atas pertukaran, jika dalam pertukaran tersebut Menambah uang tunai Rp. 85.000.000,00!!
  • Buatlah jurnalnya !!
Jawaban :
Menghitung laba/rugi atas pertukaran.
Nilai buku mesin lama = Harga mesin lama - Akumulasi penusutan
Nilai buku mesin lama = Rp. 144.000.000,00 - Rp. 37.000.000,00
Nilai buku mesin lama = Rp. 107.000.000,00

Selisih nilai buku = Harga beli mesin baru - Nilai buku mesin lama
Selisih nilai buku = Rp. 190.000.000,00 - Rp. 107.000.000,00
Selisih nilai buku = Rp. 83.000.000,00

Rugi pertukaran mesin = Selisih nilai buku - Tambahan uang tunai 
Rugi pertukaran mesin = Rp. 83.000.000,00 - Rp. 85.000.000,00
Rugi pertukaran mesin = Rp. 2.000.000,00

Maka jurnalnya :
Mesin baru (debet) Rp. 190.000.000,00
Akumulasi penyusutan mesin (debet) Rp. 37.000.000,00
Rugi pertukaran mesin (debet) Rp. 2.000.000,00
   Mesin (lama) (kredit) Rp. 144.000.000,00
   Kas (kredit) Rp. 85.000.000,00

5. Pencatatan aktiva tetap sumbangan dari pihak lain

Aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan dicatat sebesar harga taksiran atau sebesar harga pasar wajar, yaitu dengan mendebet akun aktiva tetap yang bersangkutan dan mengkredit modal sumbangan.

Contoh :
Pada tanggal v Juli 2010, suatu koperasi menerima seperangkat peralatan kantor sebagai sumbangan dari prusahaan rekannya. Harga pasar wajar peralatan kantor yang bersangkutan adalah Rp. 3.500.000,00.

Maka jurnalnya :
Peralatan kantor (debet) Rp. 3.500.000,00
   Modal (kredit) Rp. 3.500.000,00

6. Pencatatan pembelian aktiva tetap barang modal bagi perusahaan kena pajak

Untuk yang ini kita langsung ke contoh saja.

Contoh :
Harga mesin = Rp. 200.000.000,00
PPN 10% = Rp. 200.000.000,00 x 10% = Rp. 20.000.000,00
Maka yang harus dibayar oleh prusahaan kena pajak = Rp. 200.000.000,00 + Rp. 20.000.000,00
Maka yang harus dibayar oleh prusahaan kena pajak = Rp. 220.000.000,00

Maka jurnalnya :

Sekia artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2B untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)
Saya sarankan untuk membaca artikel di bawah ini :

Deplesi Dalam Akuntansi (Deplation)

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Deplesi Dalam Akuntansi (Deplation), Tanpa panjang lebar lagi yo banking concern gibe it out !

Pengertian Deplesi Dalam Akuntansi

Deplesi adalah penyusutan untuk aktiva tetap berupa sumber daya alam.

Macam-Macam Aktiva Yang Terkena Deplesi

Macam-macam aktiva yang terkena deplesi ialah macam-macam aktiva yang berupa sumber daya alam, diantaranya adalah :
  • Tambang emas;
  • Tambang batu bara;
  • Tambang bijih besi;
  • Tambang minyak;
  • dan lain sebagianya.

Contoh Perhitungan Deplesi

Berikut ini adalah contoh perhitungan deplesi :
Harga perolehan hak atas tambang minyak sebesar Rp.80.000.000.000,00 dan taksiran kandungan minyaknya sebesar 4.000.000,00 ton.

Tarif deplesi tiap ton = Rp. 80.000.000.000,00 : 4.000.000 ton = Rp. 20.000,00/ton

Jika dalam one tahun ditambang sebanyak 150.000 ton minyak, maka :
Nilai Deplesi = 150.000 ton x Rp. 20.000,00/ton = Rp. 3.000.000.000,00

Maka pencatatan jurnalnya :
Biaya Deplesi (debet) Rp. 3.000.000.000,00
   Akumulasi Deplesi (kredit) Rp. 3.000.000.000,00

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2A untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)
Saya sarankan untuk membaca artikel di bawah ini :

Tarif Penyusutan Aktiva Tetap Dan Amortisasi Menurut Uu Pajak

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Tarif Penyusutan Aktiva Tetap dan Amortisasi Menurut UU Pajak, Tanpa panjang lebar lagi yo banking concern fit it out !

Berdasarakan Undang-Undang Pajak Penghasilan, metode penyusutan yang diguanakan adalah metode garis lurus dan metode saldo menurun dengan tarif berdasarkan golongan aktiva tersebut. Peraturan tersebut diatur dalam pasal nineteen a dan b UU Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008, adalah sebagai berikut :

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabiala ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2B untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)
Saya sarankan untuk membaca artikel di bawah ini :

Waktu Dimulainya Penyusutan Atau Amortisasi

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Waktu Dimulainya Penyusutan atau Amortisasi, Tanpa panjang lebar lagi yo depository fiscal establishment fit it out !

Penyusutan atau Amortisasi dilakukan pada saat :
  • Bulan dilakukan pengeluarannya;
  • Untuk harta yang masih diperjalananan, dimulai pada bulan pengerjaan harta tersebut selesai;
  • Dengan izin direktur jendral pajak, penyusutan dapat  dimulai pada bulan harta berwujud mulaidigunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, atau pada bulan harta tersebut mulai menghasilkan.

Contoh metode garis lurus :

PT Muhamad Pajar mengeluarkan dana sebesar Rp. 150.000.000,00 untuk membangun sebuah gedung. pembangunan gedung tersbeut dimulai sejak 10 Agustus 2009 dan telah selesai dibangun serta digunakan pada tanggal i Mei 2010. Penyusutan dimulai pada bulan Mei 2010. Berdasarkan kebijakan akuntansi perusahaan, bangunan tersebut ditaksir mempunyai manfaat 10 tahun dengan nilai residu Rp. 30.000.000,00

Diminta :
Buat tabel penyusun gedung menurut akuntansi!

Jawaban :

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2B untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)
Saya sarankan untuk membaca artikel di bawah ini :

Pencatatan Penjualan Aktiva Tetap

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Pencatatan Penjualan Aktiva Tetap, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !
Penjualan aktiva tetap dicatat dalam jurnal umum. Ada dua macam penjualan aktiva tetap, diantaranya adalah :
  1. Penjualan aktiva tetap yang nilai bukunya telah habis
  2. Penjualan aktiva tetap yang nilai bukunya belum habis

1. Penjualan Aktiva Tetap yang Nilai Bukunya Telah Habis

Berikut ini pencatatan jurnal penjualan aktiva tetap yang nilai bukunya telah habis :


Debet
Kredit
Akumulasi Penyusutan
Rp…

   Aktiva Tetap

Rp…
(untuk mencatat penghapusan aktiva tetap yang di jual)





Kas
Rp…

   Pendapatan Lain-Lain

Rp…
(untuk mencatat uang hasil penjualan aktiva tetap)



2. Penjualan Aaktiva Tetap yang Nilai Bukunya Belum Habis

Berikut ini pencatatan jurnal penjualan aktiva tetap yang nilai bukunya belum habis :


Debet
Kredit
Beban Penyusutan Aktiva Tetap
Rp…

   Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap

Rp…
(untuk mencatat penghapusan aktiva tetap yang di jual)





Kas
Rp…

   Pendapatan Lain-Lain

Rp…
(untuk mencatat uang hasil penjualan aktiva tetap)



Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2A untuk SMK dan MAK (Dwi Harti) 
Saya sarankan untuk membaca artikel di bawah ini :

Dokumen Transaksi Penghentian Aktiva Tetap

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Dokumen Transaksi Penghentian Aktiva Tetap, Tanpa panjang lebar lagi yo banking concern fit it out !
Dokumen transaksi penghentian aktiva tetap adalah dokumen-dokumen yang terkait dalam pemberhentian aktiva tetap dari pemakaiannya. Ada beberapa alasan mengapa aktiva tetap diberhentikan diantaranya adalah untuk dijual, karena ada kerusakan, ditukar dengan aktiva lain, dan habis masa penggunaannya. 

Berikut ini adalah dokumen transaksi penghentian aktiva tetap :
  • Bukti penerimaan kas, sebagai bukti transaksi penjualan aktiva tetap;
  • Surat perintah pengeluaran aktiva tetap, sebagai bukti pendukung untuk mengeluarkan aktiva tetap;
  • Bukti memorial, sebagai bukti penghentian aktiva tetap yang tidak dikeluarkan dari prusahaan;
  • Bukti pengeluaran kas, sebagai bukti pengeluaran kas yang berhubungan dengan penghentian aktiva tetap.

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2B untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)
Saya sarankan untuk membaca artikel di bawah ini :

Pencatatan Transaksi Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Pencatatan Transaksi Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap, Tanpa panjang lebar lagi yo banking concern stand upwardly for it out !
 Ada tiga cara penghentian pemakaian aktiva tetap, diantaranya adalah :
  1. Dibuang;
  2. Dijual;
  3. Ditukarkan dengan aktiva yang baru.

1. Penghentian pamakaian aktiva tetap dengan cara dibuang

Aktiva tetap yang dibuang harus dikeluarkan dari pembukuan, dan dicatat dengan jurnal sebagai berikut :


Debet
Kredit
Jika sudah habis umur ekonomisnya :


Akumulasi Penyusutan Mesin
Rp ……………………

   Mesin

Rp ……………………



Jika belum habis umur ekonomisnya :


Akumulasi Penyusutan Mesin
Rp ……………………

Rugi Karena Pembuangan
Rp ……………………

   Mesin

Rp ……………………

Contoh :
Suatu mesin dengan harga perolehan Rp. 94.000.000,00 rusak berat sehingga harus dihentikan pemakiannya. Akumulasi penyusutan berjumlah Rp. 92.000.000,00. Biaya untuk pemindahan sebesar Rp. 1.000.000,00 dibayar tunai.
Kerugian akibat penghentian mesin, dihitung sebagai berikut :
Harga buku mesin = Rp. 94.000.000,00 - Rp. 92.000.000,00 = Rp. 2.000.000,00
Kerugian = Harga buku mesin - Biaya pemindahan
Kerugian = Rp. 2.000.000,00 - Rp. 1.000.000,00
Kerugian = Rp. 1.000.000,00

Maka jurnalnya :
Akumulasi penyusutan mesin (debet) Rp. 92.000.000,00
Rugi penghentian aktiva tetap (debet) Rp.  3.000.000,00
   Mesin (kredit) Rp. 95.000.000,00

2. Penghentian pemakaian aktiva tetap dengan cara Dijual

Dalam penghentian aktiva tetap dengan cara ditukar dengan aktiva tetap yang baru dapat menimbulkan terjadinya kerugian atau laba.



Debet
Kredit
1
Jika laba dicatat dengan jurnal :



Kas
Rp……………….


Akumulasi Penyusutan Mesin
Rp……………….


   Mesin

Rp……………….

   Laba Penjualan Aktiva Tetap

Rp……………….




2
Jika rugi, dicatat dengan jurnal :



Kas
Rp……………….


Akumulasi Penyusutan Mesin
Rp……………….


Rugi Penjualan Aktiva Tetap
Rp……………….


   Mesin

Rp……………….

Contoh :
Kendaraan angkutan dengan harga perolehan Rp. 144.000.000,00 telah disusutkan sebesar Rp. 37.000.000,00. Pada tanggal v Januari 2011 dijual tunai dengan harga Rp. 110.000.000,00.
Perhitungan laba rugi penjualan kendaraan tersebut adalah sebagai berikut :
Laba Penjualan = Hasil Penjualan - (Harga Perolehan + Akumulasi penyusutan)
Laba Penjualan = Rp. 110.000.000,00 - (Rp. 144.000.000,00 - Rp. 37.000.000,00)
Laba Penjualan = Rp. 110.000.000,00 - Rp. 107.000.000,00
Laba Penjualan = Rp. 3.000.000,00

Maka jurnalnya :
Kas (debet) Rp. 110.000.000,00
Akumulasi penyusutan (debet) Rp. 37.000.000,00
   Kendaraan (kredit) Rp. 144.000.000,00
   Laba Penjualan (kredit) Rp. 3.000.000,00

3. Penghentian pemakaian aktiva tetap dengan cara ditukar dengan yang baru

Ada dua jenis penghentian pemakaian aktiva tetap dengan cara ditukan dengan yang baru, diantaranya adalah :
Aktiva tetap ditukar dengan aktiva tetap yang sejenis
Aktiva tetap ditukar dengan aktiva tetap tidak sejenis

1. Aktiva tetap ditukar dengan aktiva tetap yang sejenis

Apabila aktiva tetap ditukar dengan aktiva tetap yang sejenis maka laba atas pertukaran tidak diakui, sedangkan jika timbul rugi atas pertukaran, maka kerugian tersebut harus diakui.

Contoh :
Sebuah mesin dibeli pada bulan januari 2006 seharga Rp. 144.000.000,00 dan sampai tanggal 31 Desember 2010 telah disusutkan Rp. 37.000.000,00. Pada tanggal 8 januari 2011, ditukar dengan mesin baru yang sejenis dengan harga Rp. 190.000.000,00. Jika dalam pertukaran menambah uang sebesar Rp. 85.000.000,00, maka buatlah jurnalnya !!!

Jawab :
Selisih nilai buku = Harga beli mesin - (Harga mesin lama - Akumulasi penyusutan)
Selisih nilai buku = Rp. 190.000.000,00 - (Rp. 144.000.000,00 - Rp. 37.000.000,00)
Selisih nilai buku = Rp. 190.000.000,00 - Rp. 107.000.000,00
Selisih nilai buku = Rp. 83.000.000,00

Laba/Rugi pertukaran mesin = Selisih nilai buku - Tambahan uang tunai
Laba/Rugi pertukaran mesin = Rp. 83.000.000,00 - Rp. 85.000.000,00
Laba/Rugi pertukaran mesin = -Rp. 2.000.000,00

Maka jurnalnya :
Mesin (debet) Rp. 190.000.000,00
Akumulasi penyusutan mesin (debet) Rp. 37.000.000,00
Rugi pertukaran mesin (debet) Rp. 2.000.000,00
   Mesin (kredit) Rp. 144.000.000,00
   Kas (kredit) Rp. 85.000.000,00

2. Aktiva tetap ditukar dengan aktiva tetap tidak sejenis

Apabila aktiva tetap ditukar dengan aktiva tetap tidak sejenis maka laba atau rugi atas pertukaran diakui.

Contoh :
Sebuah truk denga harga perolehan Rp. 120.000.000,00 telah disusukan Rp. 60.000.000,00. Pada tanggal v januari 2011, ditukarkan dengan sebuah kendaraan dengan harga Rp. 190.000.000,00. Jika harus menambah uang tunai sebesar 135.000.000,00 maka buatlah jurnalnya !!!

Jawaban :
Maka jurnlanya :
Kendaraan (debet) Rp. 190.000.000,00
Akumulasi penyusutan truk (debet) Rp. 60.000.000,00
Rugi pertukaran kendaraan (debet) Rp. 5.000.000,00
    Truk (kredit) Rp. 120.000.000,00
     Kas (kredit) Rp. 135.000.000,00

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2B untuk SMK dan MAK (Dwi Harti) 
Saya sarankan untuk membaca artikel di bawah ini :