Showing posts sorted by date for query bilangan-pecahan. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query bilangan-pecahan. Sort by relevance Show all posts

Cara Menentukan Himpunan Penyelesaian Persamaan Linier Satu Variabel

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel Cara Menentukan Himpunan Penyelesaian Persamaan Linier Satu Variabel, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !!

Cara Menentukan Himpunan Penyelesaian Persamaan Linier Satu Variabel

Sebelum teman-teman menentukan himpunan penyelesaian persamaan linier satu variabel, teman-taman harus alias wajib memperhatikan terlebih dahulu hal-hal di bawah ini :
  • Nilai persamaan tidak berubah jika pada ruas kiri dan kanan ditambah atau dikuarangkan dengan bilangan negatif atau bilangan positif yang sama.
  • Nilai persamaan tidak berubah jika pada ruas kiri dan kanan dikalikan atau dibagi dengan bilangan positif yang sama.
Jika teman-teman sudah membaca dan memahami dua hal di atas, maka kita lanjut yu kelangkah-langkahnya :

Cara Menentukan Himpunan Penyelesaian Persamaan Linier Satu Variabel

Langkah-langkah cara menentukan himpunan penyelesaian persamaan linier satu variabe:
  1. Jika variabel dan konstanta terdapat di sebelah kiri dan sebelah kanan "=", maka kelompokan variabel dengan variabel dan letakan di sebelah kiri, kemudian konstanta dengan konstanta letakka di sebelah kanan "=", atau sebaliknya. Ingatt saat memindahkan variabel atau konstanta dari sebelah kiri ke sebelah kanan atau sebaliknya, maka tandanya berubah dari "+" menjadi "-" atau sebaliknya.
  2. Jika beberapa variabel suda dikelompokan sebelah kiri maka beberapa konstanta di sebelah kanan atau sebaliknya. Jumlahkan atau kurangkan variabel tersebut begitu juga konstantanya seperti menjumlahkan bilangan bulat.
  3. Jika konstanta sudah bergabung menjadi satu bilangan begitu juga variabelnya, maka bagilah gabungan konstanta dengan koefisien dari gabungan variabel tersebut.
  4. Jika bertemu dengan angka pecahan, baik yang sebelah kiri atau sebelah kanan "=", maka lebih baik kalikan dengan KPK dari penyebut pecahan tersebut.
Biar lebih faham yu kita praktikan dalam contoh soal berikut ini :

Contoh :

Tentukan himpunan penyelesaian dari 8x - four = 6x + 12 !!

Jawab :
Untuk menjawabnya kita ikuti langkah-langkah di atas :

Langka Ke - 1 :

Jika variabel dan konstanta terdapat di sebelah kiri dan sebelah kanan "=", maka kelompokan variabel dengan variabel dan letakan di sebelah kiri, kemudian konstanta dengan konstanta letakka di sebelah kanan "=", atau sebaliknya. Ingatt saat memindahkan variabel atau konstanta dari sebelah kiri ke sebelah kanan atau sebaliknya, maka tandanya berubah dari "+" menjadi "-" atau sebaliknya.
8x - four = 6x + 12, maka :
8x - 6x = 12 + 4

Langkah Ke - ii :

Jika beberapa variabel suda dikelompokan sebelah kiri maka beberapa konstanta di sebelah kanan atau sebaliknya. Jumlahkan atau kurangkan variabel tersebut begitu juga konstantanya seperti menjumlahkan bilangan bulat.
8x - 6x = 12 + 4, maka :
2x = 16

Langka Ke - three :

Jika konstanta sudah bergabung menjadi satu bilangan begitu juga variabelnya, maka bagilah gabungan konstanta dengan koefisien dari gabungan variabel tersebut.
2x = 16, maka :
x = 16/2
x = 8

Langkah Ke - 4 

Jika bertemu dengan angka pecahan, baik yang sebelah kiri atau sebelah kanan "=", maka lebih baik kalikan dengan KPK dari penyebut pecahan tersebut.
Karen hasilnya tidak berbentuk pecahan maka sudah saja hasilnya :
x = 8

Jadi himpunan penyelesaian dari 8x - four = 6x + 12 adalah HP = 8.

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Referensi :
  • Buku matematika SMK Bisnis dan Managemen kelas 10 karangan To'ali

Rumus Cara Menghitung Besar Penyusutan

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Cara Menghitung Besar Penyusutan, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !
Tahukah anda apa itu penyusutan ???

Pengertian Penyusutan

Penyusutan atau dispersi adalah "berkurangnya nilai ekonomi suatu aktiva". Berkurangnya nilai tersebut biasanya disebabkan karena aus dipakai atau umur manfaatnya.
Agar prusahaan dapat tumbuh berkembang secara seimbang, maka salah satunya prusahaan tersebut perlu mengetahui atau memperkirakan penyusutan-penyusutan aktivanya secara baik dan tepat hingga pada gilirannya prusahaan dapat menggunakan hasil-hasil perkiraan ini sebagai dasar tidak lanjut operasional

Cara Menghitung Besar Penyusutan

Objek penyusutan aktiva prusahaan hanyalah pada aktiva tetap berwujud. Contohnya pada mesin produksi, penyusutan pada kendaraan operasional dan penyusutan aktiva tetap berwujud lainnya.
Ada beberapa cara atau metode untuk menentukan besarnya penyusutan dalam tiap-tiap periode, diantaranya :
  1. Metode garis lurus atau metode persentase tetap dari harga pembelian
  2. Metode persentase tetap dari nilai buku atau merode saldo menurun
  3. Metode satuan hasil produksi atau metode unit of measurement produksi
  4. Metode satuan jasa kerja aktiva
  5. Metode jumlah bilangan tahun
Ada beberapa faktor yang harus diperhitungkan untuk mempermudah penulisan di dalam menentukan besarnya penyusutan, diantaranya adalah :
  • A : Biaya perolehan aktiva yaitu besarnya biaya yang dikelurkan perusahaan untuk memperoleh aktiva sampai aktiva itu siap di operasikan
  • S : Perkiraan nilai sisa aktiva yaitu nilai taksir yang mungkin dapat diperoleh melalui aktiva yang sudah lewat masa pemakaiannya
  • r : Tingkat penyusutan atau persentase penyusutan
  • n : Umur manfaat / umur ekonomis aktiva dalam tahun
  • D : Beban penyusutan tiap periode

1) Metode garis lurus atau metode persentase tetap dari harga pembelian

Berdasarkan metode garis lurus, besarnya beban penyusutan tiap tahun  adalah tetap. Dengan rumus :
Untuk mencari besarnya r dapat dicari dengan rumus :

Contoh soal :

Sebuah aktiva dengan biaya perolehan sebesar Rp.14.000.000,00. Diperkirakan aktiva itu dapat dimanfaatkan selama half-dozen tahun dengan taksiran nilai sisanya Rp.2.000.000,00. Tentukan :
  1. Besarnya beban penyusutan tiap tahun!!!
  2. Persentase penyusutan per tahun!!!!
Jawab :
Dik :
H5N1 = Rp.14.000.000,00
due south = Rp.   2.000.000,00
n = half-dozen Tahun
Menggunakan metode garis lurus
maka :
  1. D = (A- S)/n
    D = (Rp.14.000.000,00- Rp.2.000.000,00)/6
    D = (12.000.000,00)/6
    D = Rp.2.000.000,00
    Jadi besarnya penyusutan tiap tahun adalah Rp.2.000.000,00
  2. r = (D/A) x 100%
    r = (Rp.2.000.000,00/Rp.14.000.000,00) x 100%
    r = 0,14 x 100%
    r = 14%
    Jadi besarnya persentase penyusutan tiap tahun adalah 14%

2) Metode persentase tetap dari nilai buku atau merode saldo menurun

Metode saldo menurun dinamakan juga dengan declining remainder method. Di dalam metode ini besarnya beban penyusutan tiap-tiap tahun diperoleh dari perkalian tingkat penyusutan (r) dengan nilai buku awal tahun pada tahun yang bersangkutan. Rumu nilai buku pada tahun ke-n adalah :
Untuk mencari besarnya r dapat dicari dengan rumus :

Contoh soal :

Sebuah aktiva dengan biaya perolehan Rp.20.000.000,00. Setelah beroperasi selama half-dozen tahun ditaksir nilai sisanya Rp.5.000.000,00. Dengan menggunakan metode persentase tetap dari nilai buku, tentukan :
  1. Tingkat penyusutan tiap tahun!!
  2. Nilai buku atau harga aktiva pada akhir tahun ke-4!!!!
Jawab :
Dik :
H5N1 = Rp. 20.000.000,00
due south = Rp. 5.000.000,00
n = half-dozen Tahun
Menggunakan metode persentase tetap dari nilai buku
Maka :
  1. r = (1 -n√(S/A)) x 100%
    r = (1 -6√(Rp. 5.000.000,00/Rp. 20.000.000,00)) x 100%
    r = (1 -6√0,25) x 100%
    r = (1 - 0,7937) x 100%
    r = 20,63%
    Jadi tingkat penyusutan tiap tahunnya adalah 20,63%
  2. Sn = A(1 – r)n
    S4 = Rp. 20.000.000,00 (1 – 20,63%)4
    S4 = Rp. 20.000.000,00 x 0,79374
    S4 = Rp. 20.000.000,00 x 0,396849211
    S4 = Rp.7.936.984,22
    Jadi nilai buku pada akhir tahun ke - iv adalah Rp.7.936.984,22

3) Metode satuan hasil produksi atau metode unit of measurement produksi

Besarnya tingkat penyusutan menggunakan metode satuan hasil produksi dihitung berdasarkan tiap satuan hasil produksi (shp). Jika satuan aktiva dengan biaya perolehan sebesar A, masa manfaat selama n tahun, memproduksi sebanyak Q unit of measurement produksi (Q = q1 + q2 + q3 + ... +qn berturut -turut merupakan jumlah satuan hasil dari tahun pertama sampai dengan suku ke-n) dan nilai residu sebesar S, maka besarnya tingkat penyusutan r tiap satuan hasil produksi adalah :
Untuk nilai buku pada tahun ke-k bisa dicari dengan rumus :
Dan untuk mencari jumlah kumulatif beban penyusutan pada akhir tahun ke-k adalah :

Contoh soal :

Suatu aktiva dengan biaya perolehan Rp.25.000.000,00. Diperkirakan umur manfaat aktiva selama half-dozen tahun dengan jumlah produksinya 10.000 unit of measurement dan memiliki nilai sisa Rp.5.000.000,00. Jika jumlah produksi tiap tahun berturut-turut adalah 2.500 unit, 2.250 unit, 2.000 unit, 1.750 unit, 1.000 unit, dan 500 unit. Tentukan :
  1. Tingakat penyusutan tiap satuan produksi!
  2. Nilai buku pada akhir tahun ke-5!
Jawab :
H5N1 = Rp.25.000.000,00
n = half-dozen tahun
q1 = 2.500
q2 = 2.250
q3 = 2.000
q4 = 1.750
q5 = 1.000
q6 = 500
Q = q1 + q2 + q3 + q4 + q5 + q6
Q =  2.500 + 2.250 + 2.000 + 1.750 + 1.000 + 500
Q = 10.000
due south = Rp.5.000.000,00
  1. r = (A - S)/Q
    r = (25.000.000,00 - 5.000.000,00)/10.000r = 20.000.000,00/10.000
    r = Rp.2.000
    Jadi Besarnya penyusutan tiap satuan produksi adalah Rp.2.000
  2. jumlah kumulatif beban penyusutan pada akhir tahun ke-5 :
    ΣD = r(q1 + q2 + q3 + q4 + q5 + q6)
    ΣD = Rp.2.000(2.500 + 2.250 + 2.000 + 1.750 + 1.000)
    ΣD = Rp.2.000(9.500)
    ΣD = Rp.19.000.000,00
    Maka nilai buku pada akhir tahun ke v :
    Sk = H5N1 - ΣD
    Sk = Rp.25.000.000,00 - Rp.19.000.000,00
    Sk = Rp.6.000.000,00
    Jadi nilai buku pada akhir tahun ke-5 adalah Rp.6.000.000,00

 4) Metode satuan jasa kerja aktiva

Besarnya tingkat penyusutan menggunakan metode satuan jam kerja aktiva dihitung berdasarkan tiap satuan jam kerja aktiva. Jika suatu aktiva dengan biaya perolehan sebesar A, maka manfaat n tahun, berproduksi sebanyak Q jam kerja (Q = q1+q2+q3+q4+...+qn berturut-turut merupakan jumlah jam kerja aktiva dari tahun pertama sampai tahun ke-n) dan nilai residu sebesar S, maka besarnya tingkat penyusutan r tiap jam kerja aktiva adalah :
Untuk nilai buku pada tahun ke-k bisa dicari dengan rumus :
Dan untuk mencari jumlah kumulatif beban penyusutan pada akhir tahun ke-k adalah :

Contoh soal :

Suatu aktiva dengan biaya perolehan Rp.30.000.000,00. Diperkirakan umur manfaat aktiva selama vii tahun dengan pengoperasian mesin selama 40.000 jam dan memiliki nilai sisa Rp.6.000.000,00. Jika jumlah jam kerja aktiva tiap tahun berturut-turut adalah 10.000 jam, 8.500 jam, 6.000 jam, 5.500 jam, 5.000 jam, 3.000 jam, dan 2.000 jam.Tenttukan :
  1. Tingkat penyusutan tiap jam kerja aktiva !
  2. Nilai buku pada akhir tahun ke-6!
Jawab :
H5N1 = Rp.30.000.000,00
n = vii tahun
q1 = 10.000
q2 = 8.500
q3 = 6.000
q4 = 5.500
q5 = 5.000
q6 = 3.000
q7 = 2.000
Q = q1 + q2 + q3 + q4 + q5 + q6 + q7
Q = 10.000 + 8.500 + 6.000 + 5.500 + 5.000 + 3.000 + 2.000
Q = 40.000
due south = Rp.6.000.000,00
  1. r = (A - S)/Q
    r = (Rp.30.000.000,00 - Rp.6.000.000,00)/40.000
    r = Rp.24.000.000,00/40.000
    r = Rp.600,00
    Jadi tingkat penyusutan tiap jam kerja aktivanya adalah r = Rp.600,00
  2. Jumlah kumulatif beban penyusutan pada akhir tahun ke-6 :
    ΣD = r(q1 + q2 + q3 + q4 + q5 + q6)
    ΣD = Rp.600,00(10.000 + 8.500 + 6.000 + 5.500 + 5.000 )
    ΣD = Rp.600,00(38.000)
    ΣD = Rp.22.800.000,00
    Maka nilai buku pada akhir tahun ke-6 adalah :
    Sk = H5N1 - ΣD
    Sk = Rp.30.000.000,00 - Rp.22.800.000,00
    Sk = Rp.7.200.000,00

5) Metode jumlah bilangan tahun

Jika suatu aktiva mempunyai umur manfaaat n tahun, maka tingkat penyusutan r merupakan bilangan pecahan dari tahun ke tahun semakin menurun dengan penyebut pecahan merupakan jumlah n bilangan asli.
Jumlah bilangan tahun dari n tahun adalah :
JBT = i + ii + iii +...+ n
D1 = n/JBT (A-S)
D2 = n-1/JBT(A-S)
D3 = n-2/JBT(A-S)
.
.
.
Dk = (n-k+1)/JBT(A-S)

Maka jumlah kumulatis beban penyustan pada akhir tahun ke-k adalah :
ΣD = D1 + D2 + D3+...+Dk

Maka rumus nilai buku akhir tahun ke-k adalah :

Contoh soal :

Sebuah aktiva dengan biaya perolehan sebesar Rp.5.000.000,00 diperkirakan mempunyai umur manfaat selama half-dozen tahun dengan nilai sisa Rp.800.000,00 dengan menggunakan metode jumlah bilangan tahu. Tentukan :
  1. Beban penyusutan tiap - tiap tahun!!
  2. Tentukan nilai buku pada akhir tahun ke-5
Beban penyusutan tiap - tiap tahun!!A = Rp.5.000.000,00
due south = Rp.800.000,00
n  = half-dozen tahun
JBT = half-dozen + v + iii + iv + ii + i = 21
    • D1 = (n)/JBT (A-S)
      D1 = 6/21 (Rp.5.000.000,00 - Rp.800.000,00)
      D1 = (6/21)  x 4.200.000,00
      D1 = Rp. 1.200.000,00
      Penyusutan tahun pertaman Rp.1.200.000,00
    • D2 = (n-1)/JBT (A-S)
      D2 = 5/21 (Rp.5.000.000,00 - Rp.800.000,00)
      D2 = (5/21) x 4.200.000,00
      D2 = Rp. 1.000.000,00
      Penyusutan tahun ke-dua Rp. 1.000.000,00
    • D3 = (n-2)/JBT (A-S)
      D3 = 4/21 (Rp.5.000.000,00 - Rp.800.000,00)
      D3 = (4/21) x 4.200.000,00
      D3 = Rp. 800.000,00
      Penyusutan tahun ke-tiga Rp.800.000,00
    • D4 = (n-3)/JBT (A-S)
      D4 = 3/21 (Rp.5.000.000,00 - Rp.800.000,00)
      D4 = (3/21) x 4.200.000,00
      D4 = Rp. 600.000,00
      Penyusutan tahun ke-tiga Rp.600.000,00
    • D5 = (n-4)/JBT (A-S)
      D5 = 2/21 (Rp.5.000.000,00 - Rp.800.000,00)
      D5 = (2/21) x 4.200.000,00
      D5 = Rp. 400.000,00
      Penyusutan tahun ke-tiga Rp. 400.000,00
    • D6 = (n-5)/JBT (A-S)
      D6 = 1/21 (Rp.5.000.000,00 - Rp.800.000,00)
      D6 = (1/21) x 4.200.000,00
      D6 = Rp. 200.000,00
      Penyusutan tahun ke-tiga Rp. 400.000,00
  1. S5 = H5N1 - ΣD
    S5 = Rp.5.000.000,00 - (6 + v + iii + iv + 2/JBT) x (Rp.5.000.000,00 - Rp.800.000,00)
    S5 = Rp.5.000.000,00 - (20/21) x Rp.4.200.000,00S5 = Rp.5.000.000,00 - Rp.4.000.000,00
    S5 = Rp.1.000.000,00
    Jadi nilai buku pada akhir tahun ke-5 adalah Rp.1.000.000,00
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Cara Menyederhanakan Bilangan Bentuk Akar

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Cara Menyederhanakan Bilangan Bentuk Akar, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !
Dalam belajar bilangan akar kalian  pasti sudah tahu berapa akar dari 9, akar dari 16, dan lain sebagainya. Tapi pertanyaannya bagaimana kalian bisa tahu bahwa akar dari sembilan itu adalah 3, akar dari sixteen itu adalah 4??? Pasti kalian akan sulit untuk menjelaskan bagaimana proses dari ix bisa menjadi 3???? Jawabannya adalah "bahwa akar dari bilangan itu adalah hasil kali bilangan yang sama yang hasilnya bilangan tersebut". Misalkan bilangan tersebut adalah sixteen maka hasil kali bilangan yang sama yang hasilnya sixteen adalah 4, jadi akar dari sixteen itu adalah 4. Lalu bagaimana jika bilangan yang kalian akarkan tidak ada bilangan yang samanya untuk dikalikan ???? Jawabannya adalah "dengan cara menyederhanakan bilangan bentuk akar."

Cara Menyederhanakan Bilangan Bentuk Akar

Jadi untuk menyederhanakan suatu bilangan menjadi bilangan akar itu ada prosesnya yaitu, "bentuk akar dapat disederhanakan dengan cara mengubah bilangan dalam akar menjadi dua bilangan dimana bilangan yang satu dapat diakarkan, sedangkan bilangan yang lainnya tidak dapat diakarkan".

Contoh :

Berapakah akar dari 32 ???????
Nah pasti kalian akan sulit menjawabnya, karena memang tidak ada bilangan yang menjadi akar dari 32. Lalu bagaimana jika seperti ini. Jika kita mendapatkan soal seperti ini maka jangan kita langsung menilai bahwa bilangan ini tidak ada akarnya, tapi kita harus menyederhanakan akar bilangan tersebut, caranya adalah :
  • Cari dua buah bilangan yang apabila dikalikan hasilnya adalah 32 dan salah satu dari kedua bilangan tersebut harus bisa diakarkan, maka didapatlah bilangan sixteen dan 2, karena sixteen dikalikan ii itu hasilnya adalah 32, dan bilangan sixteen bisa diakarkan menjadi 4. 
  • Setelah kita menemukan kedua bilangan tersebut, kemudian kita operasikan kedalam bilangan akar, maka :
    32 = √16 x √2, karena √16 adalah 4, maka
    √32 = four x √2
    √32 = 4√2
    Jadi akar dari 32 adalah 4
    √2

Kesimpulan

Jadi ktika anda menemukan soal tentang bilangan akar, dan bilangan tersebut tidak besa diakarkan, janganlah kalian langsung menilai bahwa bilangan tersebut tidak ada akarnya, namun yang harusnya kalian lakukan adalah menyederhanakan dulu bilangan yang diakarkan tersebut dengan cara yang sudah saya jelaskan di atas.

Nah segini dulu ya artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata
Baca juga artikel tentang :
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Aturan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bentuk Akar

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Aturan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bentuk Akar, Tanpa panjang lebar lagi yo banking corporation jibe it out !

Dalam operasi bilangan ada yang namanya operasi tambah atau operasi pertambahan dan operasi kurang atau operasi pengurangan. Sejak kita sekolah dasar kita pasti sudah belajar yang namanya pertambahan dan perkalian, dimana jika one + one = two atau 2-1 = 1. Operasi pertambahan dan pengurangan adalah ilmu yang paling dasar dalam pelajaran matematika. Jika kita tidak bisa atau tidak faham tentang pengurangan dan pertambahan maka sudah dipastikan kita tidak akan pernah faham tentang ilmu matematika.

Namun ktika masuk jenjang sekolah menengah, maka kita akan mendapatkan materi yang lebih tinggi lagi levelnya. Ktika dahulu di sekolah dasar kita hanya menjumlahkan atau mengkurangan bilangan bilangan biasa saja seperti bilangan rill, bilangan desimal, penjumlahan dan pengurangan ini sudah sangatlah mudah, namun bagaimana jika anda diberikan sebuah soal tentang penjumlahan dan pengurangan pada bilangan berbuntuk akar, misalkan berapakan hasil dari √2 + √5 ??? apakah hasilnya √7?? tentu saja bukan, karena aturan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan ankar itu berbeda, tentunya mempunyai aturan tersendiri.

Aturan Penjumlahan Bilangan Bentuk Akar

Aturan penjumlahan pada bilangan bentuk akar hanyalah satu yaitu "Bentuk akar dapat dijumlahkan jika bentuk akarnya sejenis".

Contoh :

Berpakah hasil dari √32 + √8 ?????
Jawab :
Nah karena bentuk akarnya belum sama, maka kita harus sederhanakan dahulu bentuk bentuk akarnya supaya sama, maka :
√32 = √16 x √2
√32 = √(4x4) x √2
√32 = four x √2
√32 = 4√2
dan :
√8 = √4 x √2
√8 = √(2x2) x √2
√8 = two x √2
√8 = 2√2
 maka :
√32 + √8 = 4√2 + 2√2
√32 + √8 = (4 + 2)√2
√32 + √8 = 6√2
Jadi hasil dari √32 + √8 adalah 6√2

Aturan Pengurangan Bilangan Bentuk Akar

Aturan pengurangan pada bentuk akar pun sama dengan aturan penjumlahan bentuk akar yaitu "Bentuk akar dapat dikurangkan jika bentuk akarnya sejenis".

Contoh :

Berpakah hasil dari √32 - √8 ?????
Jawab :
Nah karena bentuk akarnya belum sama, maka kita harus sederhanakan dahulu bentuk bentuk akarnya supaya sama, maka :
√32 = √16 x √2
√32 = √(4x4) x √2
√32 = four x √2
√32 = 4√2
dan :
√8 = √4 x √2
√8 = √(2x2) x √2
√8 = two x √2
√8 = 2√2
 maka :
√32 - √8 = 4√2 - 2√2
√32 - √8 = (4 - 2)√2
√32 - √8 = 2√2
Jadi hasil dari √32 - √8 adalah 2√2

Kesimpulan

Jadi untuk menjumlahkan atau mengurangkan bilangan dalam bentuk akar itu berbeda dengan penjumlahan dan pengurangan pada bentuk bilangan biasa, yang dimana aturannya sudah saya jelaskan diatas. Dan apabila bilangan bilangan akar yang akan dioperasikan pada penjumlahan atau pengurangan belum sama bentuk akarnya maka haruslah disederhanakan dulu sehingga bentuk akarnya sama, untuk cara penyederhanaannya bisa kalian baca di artikel Cara menyederhanakan bilangan bentuk akar. Dan apabila masih tidak bisa disederhanakan maka sudahlah hasilnya sama seperti soal.

Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi artikel ini adalah dari buku matematika smk kelompok penjualan dan akuntansi karangan To'ali.

Cara Memfaktorkan Aljabar

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang cara memfaktorkan aljabar, Tanpa panjang lebar lagi yo depository fiscal establishment fit it out !
Patung penemu Al-jabar yang bernama AL- Kwarizmi
Sebelum teman-teman memfaktorkan bentuk aljabar alangka baiknya teman-taman tau apa itu arti Pemfaktoran :

Pengertian Pemfaktoran :

Pengertian :
Pemfaktoran bentuk aljabar adalah "menyatakan bentuk penjumlahan menjadi suatu bentuk perkalian dari bentuk aljabar tersebut" .

Cara Memfaktorkan Aljabar

Ada beberapa bentuk aljabar yang akan di faktorkan di antaranya :
  1. Bentuk ax + ay + az + ... dan ax + bx - cx
  2. Bentuk selisih dua kuadrat x2 - y2
  3. Bentuk x2 + 2xy + y2 dan x2 - 2xy + y2
  4. Bentuk ax2+ bx+ c dengan a = 1
  5. Bentuk ax2 + bx + c dengan a ≠ 1, a ≠ 0

1. Bentuk ax + ay + az + ... dan ax + bx - cx

Bentuk aljabar yang terdiri atas dua suku atau lebih dan memiliki faktor sekutu dapat difaktorkan dengan cara menggunakan sifat distributif :

ax + ay + az + ... = a(x + y + z + ...)
ax + bx - cx = x(a + b - c)

Contoh soal :

Faktorkanlah 2x + 2y !!!

Jawab :
2x + 2y Memiliki faktor sekutu 2, sehingga :
2x + 2y = 2(x + y)

Jadi faktor dari 2x + 2y adalah 2(x + y)

2. Bentuk selisih dua kuadrat x2 - y2

Bentuk aljabar yang terdiri atas dua suku dan merupakan selisih kuadrat dapat difaktorkan dengan cara :

x2 - y2 = (x + y)(x - y)

Contoh soal :

Faktorkanlah 9x2 - 25y2 !!!

Jawab :
9x2 - 25y2 = (3x)2 - (5y)2
9x2 - 25y2 = (3x + 5y)(3x - 5y)

Jadi faktor dari 9x2 - 25y2 adalah (3x + 5y)(3x - 5y)

3. Bentuk x2 + 2xy + y2 dan x2 - 2xy + y2

Untuk memfaktorkan bentuk aljabar x2 + 2xy + y2 dan x2 - 2xy + y2 bisa dilakuakan dengan cara berikut :

x2 + 2xy + y2 = (x + y)(x + y) = (x + y)2
x2 - 2xy + y2 = (x - y)(x - y) = (x - y)2

Contoh soal :

Faktorkanlah x2 - 4x + 4 !!

Jawab :
x2 - 4x + four = x2 - 2(2x) + 22
x2 - 4x + four = (x - 2)(x - 2)

Jadi faktor dari x2 - 4x + 4 adalah (x - 2)(x - 2)

4. Bentuk ax2+ bx+ c dengan a = 1

Untuk memfaktorkan bentuk x2+ bx+ c dapat dilakukan dengan cara mencari dua bilangan existent yang hasil kalinya sama dengan c dan jumlahnya sama dengan b. :

x2+ bx+ c = (x + m)(x + n) dengan thousand x n = c dan thousand + n = b

Contoh soal :

Faktorkanlah x2+ 4x+ 3 !!!!!

Jawab :
a = 1
b = 4
c = three
m x n = c
m x n = 3
m + n = b
m + n = 4
Maka :
m = 1
n = 3
x2+ bx+ c = (x + m)(x + n)
x2+ 4x+ three = (x + 1)(x + 3)

Jadi faktor dari  x2+ 4x+ 3 adalah (x + 1)(x + 3).

five . Bentuk ax2 + bx + c dengan a ≠ 1, a ≠ 0

Untuk memfaktorkan ax2 + bx + c dengan a ≠ 1, a ≠ 0 dapat dilakukan dengan cara :

ax2 + bx + c = 1/a (ax + m) (ax + n) dengan thousand x n = a x c dan thousand + n = b

Contoh soal :

Tentukan faktor dari 3x2 + 14x + 15 !!

Jawab :
a = 3
b = 14
c = xv
m x n = a x c
m x n = three x 15
m x n = 45
m + n = b
m + n = 14

Maka :
m = 9
n = 5
3x2 + 14x + xv = 1/3 (3x + 9) (3x + 5)
3x2 + 14x + xv = (1/3) 3(x + 3) (3x + 5)
3x2 + 14x + xv = (x + 3) (3x + 5)

Jadi faktor dari 3x2 + 14x + 15 adalah (x + 3) (3x + 5).

Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Aturan Perkalian Pada Bilangan Bentuk Akar

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Aturan Perkalian Pada Bilangan Bentuk Akar, Tanpa panjang lebar lagi yo banking concern represent it out !
Aturan perkalian bilangan bentuk akar berbeda dengan aturan penjumlahan dan pengurangan bilangan bentuk akar. Aturan perkalian bilangan bantuka akar ini memiliki aturan aturan khusus, diantaranya :
  1. Aturan perkalian bilangan bulat dengan bilangan bentuk akar
  2. Aturan perkalian bilangan bentuk akar dengan bilangan bentuk akar

1). Aturan Perkalian Pada Bilangan Bulat dengan Bilangan Bentuk Akar


Keterangan :
Sombol "a", "b", dan "c", itu merupakan sebuah simbol yang melambangkan sebuah bilangan tertentu.

Contoh Soal :

Berapakah hasil dari iv x 3√2 ???
Jawab :
nah kemudian kita masukan bilangan bilangan ke simbol rumus diatas, maka :
a = 4
b = 3
c = 2
Nah kemudian kita operasikan dengan rumus a x b√c = ab√c, maka :
a x b√c = ab√c
iv x 3√2 = (4 x 3)√2
iv x 3√2 = 12√2
Jadi 
Hasil dari iv x 3√2 adalah 12√2

2. Aturan Perkalian Bilangan Bentuk Akar dengan Bilangan Bentuk Akar

Keterangan :
Sombol "a", "b", dan "c", itu merupakan sebuah simbol yang melambangkan sebuah bilangan tertentu.
Jadi ada tiga aturan perkalian bilangan bentuk akar dengan bilangan bentuk akar, diantaranya :
  1. Perkalian bilangan bentuk akar dengan bilangan bentuk akarnya yang tidak sejenis :
    √a x √b = √(a x b)
  2. Perkalian bilangan bulat yang memiliki bentuk akar dengan bilangan bulat yang memiliki bentuk akar pula :
    a√c x b√d = (a x b)√(c x d)
  3. Perkalian bilangan bentuk akar yang sejenis :
    √a x √a = a

Contoh Soal :

Berapakah hasil dari :
  1. √2 x √3 = ... ??
  2. 2√3 x 4√5 = ....???
  3. √2 x √2 =....???
Jawab :
  1. Untuk perkalian bilangan akar √2 x √3, kita gunakan rumus √a x √b = √(a x b) dengan a = two dan b = 3. Maka :
    √a x √b = √(a x b)
    √2 x √3 = √(2 x 3)
    √2 x √3 = √6
    Jadi hasil dari √2 x √3 adalah √6
  2. Untuk perkalian bilangan akar 2√3 x 4√5, kita gunakan rumus a√c x b√d = (a x b)√(c x d) dengan a = 2, b = 4, c = 3, dan d = 5. Maka :
    a√c x b√d = (a x b)√(c x d)
    2√3 x 4√5 = (2 x 4)√(3 x 5)
    2√3 x 4√5 = 8√15
    Jadi hasil dari 2√3 x 4√5 adalah 8√15
  3. Untuk perkalian bilangan akar √2 x √2, kita gunakan rumus √a x √a = a, dengan a = 2. Maka :
    √a x √a = a
    √2 x √2 = 2
    Jadi hasil dari √2 x √2 = two adalah 2

Kesimpulan

Jadi untuk mengoperasikan perkalian pada bilangan bentuk akar tentulah beda dengan pengoperasian penjumlahan bilangan bentuk akar. Ada aturan aturan tertentu untuk mengoperasikannya seperti yang sudah saya jelaskan di atas.

Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Cara Merasionalkan Penyebut Pecahan Bentuk Akar

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Cara Merasionalkan Penyebut Pecahan Bentuk Akar, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !
Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan merasionalkan itu ????

Pengertian Merasionalkan

Merasionalkan itu adalah "menyederhanakan pembegian pada bilangan bentuk akar". Misalkan pada operasi pembagian 2/√2, dapatkah kalian menyederhanakan operasi bilangan tersebut ?? Tentunya jika kalian blm tau cara-caranya, maka kalian pasti akan merasa kesulitan untuk menyederhanakannya. Tapi jika kalian tahu bagaimana cara merasionalkan penyebut pecahan bentuk akar, maka kalian pasti bisa menyederhanaknnya. Ada beberapa keadaan operasi pembagian atau operasi pecahan yang dapat disederhakan, diantaranya :
  1. Keadaan diamana penyebut pada pecahan adalah berbentuk bilangan akar, maka dapat disederhanakan dengan cara :
    a/√b = (a/√b) x (√b/√b) = a
    √b / b
  2. Keadaan diamana penyebut pada pecahan adalah berbentuk bilangan bulat ditambah dengan bilangan akar, maka dapat diselesaikan dengan cara :
    k/(a + √b) = k/(a + √b) x ((a - √b)/(a - √b)) = k(a - √b)/(a2-b)
  3. Keadaan diamana penyebut pada pecahan adalah bebentuk bilangan akar ditambah bilangan akar, maka dapat diselesaikan dengan cara :
    k/(√a + √b) = k/(√a + √b) x ((√a - √b)/(√a - √b)) = k(√a - √b)/a-b

Contoh soal keadaan i :

Rasionalkan penyebut dari 2/√2 !!!!
Jawab :
a = 2
b = 2
Maka :
a/√b = (a/√b) x (√b/√b) = a√b / b
2/√2 = (2/√2) x (√2/√2) = 2√2 /2 = 2/2 (√2) = √2
Jadi 2/√2 setelah dirasionalkan adalah √2

Contoh soal keadaan two :

Rasionalkan penyebut dari 2/(2 + √3) !!!!
Jawab :
k = 2
a = 2
b = 3
Maka :
k/(a + √b) = k/(a + √b) x ((a - √b)/(a - √b)) = k(a - √b)/(a2-b)
2/(2 + √3) = 2/(2 + √3) x ((2 - √3)/(2 - √3)) = 2(2 - √3)/(22-3) = iv - 2√3/1 = iv - 2√3
Jadi 2/(2 + √3) setelah dirasionalkan maka menjadi iv - 2√3

Contoh soal keadaan iii :

Rasionalkan penyebut dari 2/(√2 + √3)!!!!!!
Jawab :
k = 2
a = 2
b = 3
Maka :
k/(√a + √b) = k/(√a + √b) x ((√a - √b)/(√a - √b)) = k(√a - √b)/a-b
2/(2 + √3) = 2/(2 + √3) x ((√2 - √3)/(√2 - √3)) = 2(√2 - √3)/2-3 = (2√2 - 2√3)/-1 = 2√3 - 2√2
Jadi 2/(√2 + √3) setelah dirasionalkan adalah 2√3 - 2√2

Kesimpulan

Jadi untuk merasionalkan pecahan pada bentuk akar, ada tiga cara dengan keadaan-keadaan tertentu. Diantaranya adalah :
Nah segini dulu ya artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada kesalahan
Baca juga artikel tentang :
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Cara Mengubah Pecahan Ke Persen Dan Sebaliknya

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Cara Mengubah Pecahan Ke Persen dan Sebaliknya, Tanpa panjang lebar lagi yo banking enterprise tally it out !
Mungkin sebagian besar dari kalian sudah tahu tentang bagaimana caranya mengubah bilangan pecahan ke dalam bentuk persen. Namun saya hanya akan berbagi materi ini kepada mereka yang merasa kesulitan saja. Biasanya seseorang yang kesulitan dalam mengubah atau mengonversikan bilangan bentuk pecahan ke bentuk persen, meraka kesulitan dalam urutan pengerjaannya, mereka hanya berfikir secara abstrak tanpa tau dasar dari cara mengubah bilangan bentuk persen ke bentuk pecahan.

Langkah – Langkah Mengubah Bilangan Bentuk Pecahan ke Bentuk Persen

  1. Ubah bilangan pecahan menjadi bilangan decimal dengan cara membagi pembilang dengan penyebut.
  2. Kalikan bilangan pecahan yang sudah diubah ke dalam bilangan decimal dengan bilangan 100% sehingga hisal kalinya menjadi %(persen) juga.
Jadi hanya ada dua langkah urutan berfikir untuk mengubah atau mengonversikan bilangan bentuk pecahan ke bentuk persen. Saya akan jelaskan satu persatu langkah tersebut supaya teman-teman bisa lebih faham tentang cara mengubah bilangan pecahan ke bentuk bilangan persen.
  1. Ubah bilangan pecahan menjadi bilangan decimal dengan cara membagi pembilang dengan penyebut. Sebelumnya kalian tahu mana pembilang dan penyebut pada bilangan bentuk pecahan ? mungkin sebagian besar tahu ya, tapi jika ada yang lupa saya akan kasih tau deh. Jadi misalkan ada bilangan pecahan 2/3, nah yang menjadi pembilang dari bilangan pecahan itu adalah ii dan yang menjadi penyebut dari bilangan pecahan itu adalah 3. Nah sudah faham kan??. Nah pada langkah yang pertama ini kita harus mengubah bilangan pecahan ke bentuk bilangan decimal dulu yaitu dengan cara membagi pembilangan dengan penyebut, jadi karena pembilangnya adalah ii dan penyebutnya adalah three maka ii : three = 0,666666667 atau kita gunakan saja dua bilangan setelah koma maka menjadi 0,67. Bagi yang belum tau cara mengubah bilangan pecahan ke bilangan decimal bisa baca di artikel cara mengubah atau mengonversikan bilangan pecahan ke bilangan decimal.
  2. Kalikan bilangan pecahan yang sudah diubah ke dalam bilangan decimal dengan bilangan 100% sehingga hisal kalinya menjadi %(persen) juga. Jadi pada langkah yang ke-dua ini kita tinggal mengkalikan bilangan pecahan yang telah diubah ke bilangan decimal dengan bilangan 100%, sehingga pasti nilanya menjadi bilangan persen pula. Nah untuk melanjutkan langkah yang pertama kita ambil saja contoh 2/3 yang telah diubah menjadi bilangan decimal yaitu 0,67. Maka kita tinggal kalikan bilangan decimal 0,67 dengan 100% maka hasilnya adalah 67%. Jadi hasil konversi 2/3 ke dalam bentuk persen adalah 67% atau 2/3 = 67%

Langkah – Langkah Mengubah Bilangan Bentuk Persen ke Bentuk Pecahan

Nah ini merupakan kebalikan dari langkah – langkah mengubah bilangan bentuk pecahan ke bentuk persen. Untuk langkah – langkah mengubah bilangan bentuk persen ke bentuk pecahan pasti ada langkah-langkahnya juga, diantaranya :
  1. Jadikan bilangan persen sebagai penyebut, dan bilangan 100 sebagai pembilang, dan hilangkan tanda %(persen) pada pembilangnya
  2. Kemudian sederhanakan bilangan pecahan yang penyebutnya berasal dari bilangan persen dan pembilangnya adalah bilangan 100 sesederhana mungkin.
Pada langkah – langkah mengubah bilangan bentuk pecahan ke bentuk persen pun hanya ada dua langkah pula. Saya akan menjelaskan langkah – langkah tersebut supaya anda bisa memahaminya dengan sempurna.
  1. Jadikan bilangan persen sebagai penyebut, dan bilangan 100 sebagai pembilang, dan hilangkan tanda persen pada pembilangnya . Jadi pada langkah yang ke-dua ini kita harus mengubah bilangan pecahan dengan cara menjadikan bilangan persen sebagai pembilang dan bilangan 100 sebagai penyebut. Misalkan kita ambil contoh bilangan persennya adalah 50%, maka 50%/100, kemudian kita hilangkan tanda % pada pembilang maka akan menjadi 50/100
  2. Kemudian sederhanakan bilangan pecahan yang penyebutnya berasal dari bilangan persen dan pembilangnya adalah bilangan 100 sesederhana mungkin. Nah pada langkah yang terakhir ini kita hasus menyederhanakan bilangan persen yang telah diubah menjadi pecahan yang pembilangnya berasal dari bilangan persen yang dihilangkan tanda persennya dan penyebutnya berasal dari bilangan 100, maka :
    50/100 = (50 : 50)/(100 : 50), bagi penyebut dan pembilang dengan bilangan yang sama yang dapat menyederhanakan bilangan pecahan tersebut :
    50/100 = ½

Kesimupulan

Jadi untuk mengubah bilangan pecahan ke bilangan persen atau begitupun sebaliknya sangatlah mudah, jika kita tahu dan mengerti langkah cara mengerjakannya.

Nah segini dulu ya artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah salah kata
Akhir kata wassalamualaikum wr. Wb.

Cara Mengubah Pecahan Ke Desimal Dan Sebaliknya

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Cara Mengubah Pecahan Ke Desimal dan Sebaliknya, Tanpa panjang lebar lagi yo depository fiscal establishment lucifer it out !
Mungkin untuk sebagian orang sangatlah mudah mengubah bilangan bentuk pecahan ke-desimal. Akan tetapi pasti ada orang yang kesulitan mengubah bilangan bentuk pecahan kedalam bentuk desimal. Bahkan bisa saja mereka tidak tahu apa itu bilangan desimal. Tapi tenang ya bagi temen-temen yang belum bisa atau belum tau cara mengubah bilangan pecahan ke dalam bilangan desimal atau begitupun sebaliknya tenang saja, karena saya akan menjelaskannya kepada teman-teman secara detail, supaya teman-taman faham dan bisa mengubah bilangan pecahan ke bilangan desimal atau sebaliknya.

Langkah -Langkah Cara Mengubah Pecahan Ke Desimal

Untuk mengubah pecahan desimal bisa dilakukan dengan cara membagi pembilang pada pecahan dengan penyebut pada pecahan. Maka :
Keterangan :
a : Pembilang
b : Penyebut

Cara pembagian pada bilangan bisa dilakukan dengan cara bagi kurung. 

Contoh Soal :

Ubahlah 1/8 kedalam bentuk desimal !!!
Jawab :
a : 1
b : 8
Kemudian kita bagi i dengan 8, dengan cara bagi kurung :
jadi bentuk desimal dari 1/8 adalah 0,125

Langkah -Langkah Cara Mengubah Desimal Ke Pecahan

Untuk mengubah bentuk desimal ke dalam pecahan itu ada beberapa langkah diantaranya :
  1. Kalikan bilangan desimal dengan 100, kemudian jadikan bilangan desimal yang sudah dikalikan dengan 100 menjadi pembilang pecahan dengan penyebutnya bilangan 100
  2. Sederhanakanlah bilangan desimal yang sudah dijadikan pembilangan pada pecahan dengan penyebutnya bilangan 100 sesederhana mungkin.
Supaya teman-teman tidak bingung, saya akan menjelaskan langkahnya satu persatu.
  1. Kalikan bilangan desimal dengan 100, kemudian jadikan bilangan desimal yang sudah dikalikan dengan 100 menjadi pembilang pecahan dengan penyebutnya bilangan 100. Jadi pada langkah pertama ini kita harus menjadikan bilangan desimal yang akan kita ubah sebagai pembilang pecahan dan harus dikali 100 dahulu dengan penyebutnya adalah 100. Misalkan bilangan desimal tersebut adalah 0,50, maka kita harus kalikan dulu 0,50 dengan 100, maka :
    0,50 x 100 = 50
    Kemudian kita jadikan bilangan desimal yang telah dikali 100 tadi sebagai pembilang pecahan dengan penyebutnya adalah bilangan 100, maka :
    50/100
  2. Sederhanakanlah bilangan desimal yang sudah dijadikan pembilangan pada pecahan dengan penyebutnya bilangan 100 sesederhana mungkin. Nah untuk langkah yang terakhir ini kita hanya tinggal menyederhanakan bilangan desimal yang sudah menjadi bentuk pecahan sesederhana mungkin maka :
    50/100 = (50 : 50) / (100 : 50), (untuk menyederhanakannya kita bagi penyebut dan pembilang dengan bilangan 50), maka :
    50/100 = (50 : 50) / (100 : 50) = 1/2
    Jadi 0,50 setelah diubah kedalam bentuk pecahan adalah menjadi 1/2

Kesimpulan

Jadi untuk Cara Mengubah Pecahan Ke Desimal dan Sebaliknya ada cara atau pola berfikir atau bisa juga disebut langkah berfikir, sehingga kita melakukan pengubahannya secara sistematis.

Nah segini dulu ya artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada kesalahan
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Aturan Dasar Bilangan Berpangkat

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Aturan Dasar Bilangan Berpangkat, Tanpa panjang lebar lagi yo depository fiscal establishment check it out !
Terdapat aturan aturan yang harus diketahui dulu untuk menyelesaikan soal, diantaranya :

1. Aturan Perkalian Bilangan Berpangkat dengan Bilangan Pokok Yang Sama

Ketarangan :
a : Sebuah Bilangan
p dan q : Pangkat pada sebuah bilangan

Contoh :
Berapakah hasil dari 52 x 53 ???
Jawab :
Dengan menggunakan rumus aturan perkalian bilangan berpangkat dengan bilangan pokok yang sama, maka a = 5, p = 2, dan q = three kita masukan ke dalam rumus tersebut :
ap x aq  = ap + q
52 x 53  = 52 + 3
52 x 53  = 55

2. Aturan Pembagian Pada Bilangan Berpangkat dengan Bilangan Pokoknya Sama

Ketarangan :
a : Sebuah Bilangan
p dan q : Pangkat pada sebuah bilangan

Contoh :
Berpakah hasil dari 53 : 52 ???
Jawab :
Dengan menggunakan rumus aturan pembagian bilangan berpangkat dengan bilangan pokok yang sama, maka a = 5, p = 3, dan q = ii kita masukan ke dalam rumus tersebut :
ap : aq  = ap - q
53 : 52  = 53 - 2
53 : 52  = 51

3. Aturan Pemangkatan Pada Bilangan Berpangkat

Ketarangan :
a : Sebuah Bilangan
p dan q : Pangkat pada sebuah bilangan

Contoh :
Berapakah hasil dari (52)3????
Jawab :
Dengan menggunakan rumus aturan pemangkatan pada bilangan berpangkat, maka a = 5, p = 2, dan q = three kita masukan ke dalam rumus tersebut :
(ap)q  = ap x q
(52)3  = 52 x 3
(52)3  = 56

4. Aturan Pemangkatan dari Perkalian Dua Bilangan

Ketarangan :
a dan b : Sebuah Bilangan
p : Pangkat pada sebuah bilangan 

Contoh :
Berapakah hasil dari (2 x 3)4 ???
Jawab :
Dengan menggunakan rumus aturan pemangkatan dari perkalian dua bilangan, maka a = 2, b = 3, dan p = iv kita masukan ke dalam rumus tersebut :
(a x b)p  = ap x bp
(2 x 3)4  = 24 x 34
(2 x 3)4  = 24 x 34

5. Aturan Pemangkatan dari Pembagian Dua Bilangan

Ketarangan :
a dan b : Sebuah Bilangan
p : Pangkat pada sebuah bilangan 

Contoh :
Berapakah hasil dari (2 : 3)4 ????
Jawab :
Dengan menggunakan rumus aturan pemangkatan dari pembagian dua bilangan, maka a = 2, b = 3, dan p = iv kita masukan ke dalam rumus tersebut :
(a : b)p  = ap : bp
(2 : 3)4  = 24 : 34
(2 : 3)4  = 24 : 34

6. Aturan Bilangan Berpangkat Negatif

Ketarangan :
a : Sebuah Bilangan
p : Pangkat pada sebuah bilangan

Contoh :
Berapakah hasil dari 2-3 ???
Jawab :
Dengan menggunakan rumus Aturan Bilangan Berpangkat Negatif, maka a = 2, dan p = three kita masukan ke dalam rumus tersebut :
a-p  = 1/ap
2-3 = 1/23

7. Aturan Pemangkatan Bilangan Pecahan

Ketarangan :
a : Sebuah Bilangan
p dan q : Pangkat pada sebuah bilangan

Contoh :
Berapakah hasil dari 23/4 ???
Jawab :
Dengan menggunakan rumus Aturan Pemangkatan Bilangan Pecahan, maka a = 2, p = 3, dan q = iv kita masukan ke dalam rumus tersebut :
ap/q = q√ap
23/4 = 4√23

Kesimpulan

Jadi sebelum teman-teman mempelajari lebih dalam tentang bilangan berpangkat, teman-teman harus memahami aturan-aturannya operasi bilangan berpangkat terlebih dahulu diantaranya :
  1. Aturan Perkalian Bilangan Berpangkat dengan Bilangan Pokok Yang Sama
  2. Aturan Pembagian Pada Bilangan Berpangkat dengan Bilangan Pokoknya Sama
  3. Aturan Pemangkatan Pada Bilangan Berpangkat
  4. Aturan Pemangkatan dari Perkalian Dua Bilangan
  5. Aturan Pemangkatan dari Pembagian Dua Bilangan
  6. Aturan Bilangan Berpangkat Negatif
  7. Aturan Pemangkatan Bilangan Pecahan
Nah segini dulu ya artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah - salah kata
Baca juga artikel tentang :
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.