Showing posts sorted by relevance for query piutang-wesel. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query piutang-wesel. Sort by date Show all posts

Piutang Wesel

Hallo temen-temen semua?
Apa kabar????
Kali ini gue bakalan berbagi lagi artikel nih. Artikel gue kali ini adalah tentang piutang wesel. Bagi yang lagi pada belajar akuntansi dan yang labi bisnis-bisnis, simak nih piutang wesel!!!

Pengertian Piutang Wesel
piutang wesel adalah piutang atau tagihan yang timbul dari penjualan barang atau jasa secara tertulis, disertai dengan janji tertulis .

Macam-Macam Wesel
Wesel dibedakan menjadi dua macam yaitu :
a. Wesel berbunga, Adalah wesel yang mempunyai tingkat suku bunga yang sudah ditetapkan.
b. Wesel tanpa bunga, adalah wesel yang bunganya sudah termasuk di dalam jumlah nominalnya sehingga bunga tidak dinyatakan secara eksplisit.

Wesel dapat dijual kepada pihak lain, seperti bank, tetapi ada juga yang tidak bisa dijual. Kebutuhan kas segera dapat dipenuhi dengan meminjam uang ke depository fiscal establishment atau lembaga lain dengan jaminan (mendiskontoka) wesel tagih. Pendiskontoan wesel akan dilakukan sebelum jatuh tempo. 
Piutang wesel (notes receivable) berbunga adalah piutang wesel dimana debitur akan dikenai sejumlah bunga tertentu seperti yang tertera dalam lembar weselnya selama umur wesel. Sedangkan piutang wesel tidak berbunga adalah piutang wesel yang tidak dikenai bunga.
Contoh :
Pada tanggal v januari 2011, PD Jaya Sakti menjual barang dagang secara kredit kepada Toko Ratna Rp. 2.500.000,- yang harus dilunasi tanggal v februari 2011. Tanggal v januari 2011 PD jaya Sakti memerlukan uang, maka untuk memenuhi kebutuhannya tersebut dibuat surat kepada Toko Ratna seperti berikut ini :
Dalam kasus di atas, jika yang membuat perjanjian tersebut Toko Ratna, maka dinamakan Promes. 
Contoh Promes :

Keteranngan :
1. Tanggal fifteen Januari 2011 disebut tanggal penarika wesel.
2. Tanggal v Februari 2011 disebut tanggal jatuh tempo
3. PD Jaya sakti dinamakan penarikan wesel.
4. Toko Ratna, yang mempunyai kewajiban membayar disebut akseptor.
5. Jika wesel didiskontokan ke bank, maka bank  tersebut dinamakan pemegang wesel.

Baik wesel maupun promise, setelah ditandatangai dan diaksep (diterima) oleh pembuatnya, dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atau diperjual belikan. Pada wesel maupun promese, bagi yang berpiutang (kreditur) dicatat dalam rekening piutang wesel (nores receivables), sedangkan bagi yang berutang dicatat dalam rekening utang wesel (notes payable).

Pencatatan Piutang Wesel (Notes Receivable)
Piutang wesel akan dicatat sebesar nilai sekarang (present value) dari arus kas masa depan yang diharapkan diterima, Nilai sekarang wesel jangka pendek umumnya tidak berbeda dengan nilai jatuh temponya (jika ada selisih jumlahnya tidak material), sehingga untuk wesel jangka pendek umumnya akan dicatat sebesar nilai nominalnya.
Piutang wesel jangka panjang dinilai sekarang atau lebih awal denga tingkat bunga pasar yang berlaku pada saat wesel diterbitkan. Jika tingkat bunga yang ditetapkan utuk piutang wesel sama dengan tingkat suku bunga pasar, maka wesel tersebut terjual sebesar nilai nominalnya. Tetapi Jika tingkat suku bunga wesel yang ditetapkan tidak sama dengan tingkat suku bunga pasar, maka piutang wesel tersebut akan terjual dengan nilai yang berbeda dengan nilai nominalnya. Perbedaan antara nilai nominal dan nilai sekarang arus kas yang diterima disebut agio atau disagio.

Penilaian Piutang Wesel (Notes Receivable)
Piutang wesel jangka pendek dicatat dan dilaporkan pada nilai bersih yang dapat direalisasi yakni jumlah nominalnya dikurangi semua penyisihan yang diperlukan, yaitu besarnya piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih.
Perhitungan dan estimasi yang terlibat dalam penilaian wesel tagih jangka pendek sama seperti piutang. Demikian pulan untuk pecatatan beban piutang yang tak tertagih, baik sebagai persentase atas pendapatan penjualan maupun sebagai suatu analisi piutang dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah piutang yang taktertagih.
Artikel ini saya ambil dari buku Modul Akuntansi 2A untuk SMK dan MAK karangan Dwi Harti.

Nah segini dulu ya materi dari saya.
Untuk materi lanjutannya bisa baca saja di link artikel Mendiskontokan Piutang Wesel.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Pencatatan Piutang Wesel

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Pencatatan Piutang Wesel, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !

Pencatatan Piutang Wesel

Piutang wesel akan dicatat sebesar nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan diterima. Nilai sekarang wesel jangka pendek umummya tidak berbeda dengan nilai jatuh temponya, sehingga untuk wesel jangka pendek umumnya akan dicatat sebesar nilai nominalnya.

Piutang wesel jangka panjang dinilai sekarang atau lebih awal dengan tingkat bunga pasar yang berlaku pada saat wesel diterbitkan. Jika tingkat bunga yang ditetapkan untuk wesel tagih sama dengan tingakat bunga pasar, maka wesel tersebut terjual sebesar nilai nominalnya. Tetapi jika tingkat bunga wesel yang ditetapkan tidak sama dengan tingkat bunga pasar maka piutang wesel tersebut akan terjual dengan nilai yang berbeda dengan nilai nominalnya.

Contoh Pencatatan Piutang Wesel Jangka Panjang

Misalkan PT Pajar Sidik memberi pinjaman kepada PT Anggia Pratama sebesar Rp.200.000.000,-, disertai dengan penerbitan piutang wesel dengan nominal Rp.200.000.000,-, bunga 10% pertahun, jatuh tempo 3 tahun. Maka nilai sekarang dari piutang tersebut adalah :

Nilai sekarang piutang tagih lebih besar dari pada nilai nominalnya sebesar Rp.1.000,-, selisih ini disebut agio piutang wesel

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Buku BSE Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Untuk SMK Jilid three (Umi Muawanah, dkk.)

Jenis-Jenis Piutang Dalam Akuntansi

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Jenis-Jenis Piutang Dalam Akuntansi , Tanpa panjang lebar lagi yo banking company gibe it out !

Pengertian Piutang

Piutang adalah tagihan prusahaan terhadap pihak ketiga yang timbul karena adanya suatu transaksi.

Jenis-Jenis Piutang Dalam Akuntansi

Ada three jenis piutang dalam Akuntansi, diantaranya adalah :
  1. Piutang Dagang
  2. Piutang Wesel
  3. Piutang Lain-Lain

1. Piutang Dagang

Piutang dagang adalah piutang yang timbul akibat adanya transaksi penjuaan barang atau jasa secara kredit. Piutang dagang termasuk aktiva lancar karena hanya berjangka waktu kurang dari satu tahun saja.

2. Piutang Wesel

Piutang wesel adalah piutang berupa perjanjian tertulis debitur kepada kreditur untuk membayar sejumlah uang yang tercantum dalam surat perjanjian tersebut pada waktu tertentu di masa yang akan datang. Piutang wesel ada yang termasuk kedalam aktiva lancar dan ada juga yang termasuk kedalam aktiva tidak lancar.

3. Piutang Lain-Lain

Piutang lain-lain adalah piutang selain piutang dagang dan piutang wesel.

Contoh Piutang Lain-Lain

Beriktu ini yang termasuk contoh piutang lain-lain :
  • Uang muka pembelian;
  • Uang muka kepada pegawai;
  • Uang muka pembelian saham;
  • Uang muka menjamin kontrak;
  • uang muka kepada anak prusahaan;
  • Piutang deviden;
  • Tagihan terhadap langganan untuk pengembalian tempat barang;
  • Tuntutan kerugia kepada prusahaan asuransi;
  • Tuntutan atas pengurangan pajak.

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2A untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)
Saya sarankan baca juga artikel :

Cara Mendiskontokan Wesel

Hallo temen-temen para penggemar spider web log gue!!!
Selamat datang diblog gue yang super super keren. Kali ini gue bakalan berbagi materi tentang Cara Mendiskontokan Wesel.  Yu kita belajar !

Mendiskontokan wesel adalah meminjam uang ke banking concern dengan menggunakan wesel sebagai jaminan. Bunga (diskonto) wesel dihitung dengan cara sebagai berikut.

Bunga diskonto = niali jatu tempo x tarif diskonto x periode diskonto

Pada saat prusahaan ingin mendiskontokan wesel, yang perlu diperhatikan adalah penentuan tanggal jatuh tempo. Tanggal jatuh tempo bisa ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama, yakni kreditur menentukan dan debitur menyutujuinya serta berjanji membayar pada tanggal yang sudah ditentukan kreditur. Selain itu, tanggal jatuh tempo bisa didasarkan atas janji yang ditulis sendiri oleh debitur, atau bisa juga pada akhir periode yang ditetapkan.
Diskonto diperhitungkan selama xxx hari dan bunga diskonto dihitung berdasarkan jumlah hari yang sesungguhya sejak wesel didiskontokan sampai dengan tanggal jatuh tempo. Dalam perhitungan hari diskonto, tanggal terjadinya transaksi tidak dihitung, tetapi tanggal jatuh tempo dihitung.
Setiap pendiskontoan piutang wesel harus ditandatangani penjual (endosemen) di halaman belakanag. Hal ini menunjukan pertanggung jawaban kepada banking concern atau pihak lain yang menerima wesel tersebut, sehingga apabila pada saat jatuh tempo akseptor tidak melunasi utang weselnya, maka endosemen berkewajiban membayar kepada banking concern atau pembeli.
Dalam hal ini, bagi penarik wesel (yang mendiskontokan) akan mempunyai utang bersyarat (contingen liabilities) maka pendiskontoan wesel tidak dicatat dalam rekening piutang, tetapi dicatat dalam rekening piutang wesel didiskontokan.

Contoh : 1
PT Jaya Abadi memiliki wesel tagih dengan nominal Rp.100.000.000,- tertanggal ii Oktober 2010, jatuh tempo pada tanggal xxx Nov 2011. Wesel tersebut didiskontokan pada tanggal 12 Oktober 2010, dengan diskonto 10%. Buatlah jurnal pendiskontoan wesel tersebut jika :
a. Wesel tidak berbunga
b. Wesel berbunga 12%

Jawab :
Perhitungan pendiskontoan wesel dengan menggunakan contoh di atas adalah sebagai berikut.
a. Wesel tidak berbunga
Periode diskonto
- Oktober = tanggal 12 sampai dengan 31 = xx hari
- Nov = tanggal i sampai dengan xxx = xxx hari
Jumlah (periode diskonto) = xx hari + xxx hari = l hari

Jumlah uang yang diterima pada tanggal 12 Oktober adalah :
Nilai jatuh tempo :   Rp100.000.000,00

Diskonto :
Rp.100.000.000,- x 10% x 50/360 = Rp.1.388.888.89
Uang yang di terima :  Rp100.000.000,00 -  Rp.1.388.888.89 = Rp. 98.611.111,11

Jurnal yang dibuat oleh PT Jaya Abadi tanggal xxx Nov 2010 :
Kas (debet)                        Rp.98.611.111,11
Beban Bunga (debet)          Rp.  1.388.888,89
          Piutang Wesel (didiskontokan) (kredit) Rp. 100.000.000,00

b. Wesel berbunga 12%
Nominal wesel : Rp.100.000.000,00

Bunga wesel :                                     
Rp,100.000.000,- x 12% x 1/`12     = Rp. 2.000.000,00
Nilai jatu tempo :   Rp.100.000.000,00  + Rp. 2.000.000,00 = Rp.102.000.000,00

Diskonto :
Ro.100.000.000,- x 10% x 50/360  = Rp.1.388.888,89
Uang yang diterima :  Rp.102.000.000,00 - Rp.1.388.888,89 = Rp. 100.616.111,11

Jurnalnya :
Kas (debet)                               Rp. 100.616.111,11
      Wesel Tagih (kredit)                    Rp.100.000.000,00
       Pendapatan Bunga (kredit)         Rp.       616.111,11

Artikel ini gue ambil dari buku Modul Akuntansi 2A untuk SMK dan MAK karangan Dwi Harti
Nah demikian ya temen-temen artikel saya kali ini
Akhir kata saya ucapkan wassalamualaikum wr. wb.

Metode Penentuan Taksiran Kerugian Piutang

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Metode Penentuan Taksiran Kerugian Piutang , Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !

Ada three metode penentuan taksiran kerugian piutang, diantaranya adalah :
  1. Metode Penentuan Taksiran Kerugian Piutang Berdasarkan Jumlah Penjualan (Pendekatan Laba Rugi)
  2. Metode Penentuan Taksiran Kerugian Piutang Berdasarkan Saldo Piutang (Pendekatan Neraca)
  3. Metode Penentuan Taksiran Kerugian Piutang Berdasarkan Analisis Umur Piutang

1. Metode Penentuan Taksiran Kerugian Piutang Berdasarkan Jumlah Penjualan (Pendekatan Laba Rugi)

Dalam metode ini piutang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan. Mengapa demikian ? karena timbulnya suatu piutang itu disebabkan oleh penjuala kredit.

Jumlah taksiran kerugian piutang ditetapkan berdasarkan jumlah penjualan dikalikan persentase tertentu. Besarnya persentase ditetapkan dengan cara membandingkan kerugian piutang yang sebenarnya terjadi dengan full penjualan selama periode yang bersangkutan, kemudian diadakan modifikasi dengan mempertimbangkan kemungkinan di masa yang akan datang.

Contoh :
Pada buku besar PD Pajar Sidik tanggal 31 Desember 2017 terdapat akun sebagai berikut :
Piutang dagang = Rp. 250.000.000,00
Cadangan kerugian piutang = Rp.2.000.000,00
Penjualan = Rp.1.500.000.000,00
Taksiran kerugian piutang ditetapkan sebesar 0,5% dari penjualan.

Berdasarkan information diatas maka besarnya kerugian piutang adalah :
0,5% x Rp.1.500.000.000,00 = Rp.7.500.000,00
Dan jurnal yang harus dibuat adalah :
Beban kerugian piutang (debet) Rp.7.500.000,00
   Cadangan kerugian piutang (kredit) Rp.7.500.000,00

Maka pada buku besar akun Cadangan Kerugian Piutang, akan tampak sebagai berikut :


2. Metode Penentuan Taksiran Kerugian Piutang Berdasarkan Saldo Piutang (Pendekatan Neraca)

Kerugian piutang dihitung berdasarkan saldo piutang dengan cara menyisihkan piuyang tak tertagih :
  • Dinaikkan sampai persentase tertentu dari saldo piutang;
  • Ditambah dengan persentase tertentu dari saldo piutang;
  • Dihitung berdasarkan analisis umur piutang.

Metode cadangan dipakai apabila kerugian piutang yang terjadi cukup besar jumlahnya. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan metode ini :
  • Kerugian piutang tak tertagih ditentukan jumlahnya melalui taksiran dan dibandingkan dengan penjualan pada periode akuntansi yang sama dan periode terjadinya penjualan;
  • Jumlah piutang yang ditaksir tidak akan dapat diterima, jika dicatat dengan mendebet rekening kerugian piutang dan mengkredit rekening cadangan kerugian piutang;
  • Kerugian piutang yang sesungguhnya terjadi dicatat dengan mendebet rekening cadangan kerugian piutang dan mengkredit rekening piutang dagang pada saat suatu piutang dihapus dari pembukuan;
  • Jumlah taksiran kerugian piutang ditetapkan berdasarkan jumlah saldo piutang dagang akhir periode yang dikalikan dengan persentase tertentu tanpa memperhatikan periode terjadinya piutang;
  • Jumlah taksiran kerugian piutang ditetapkan berdasarkan jumlah saldo piutang dagang akhir periode yang dikalikan dengan persentase tertentu tanpa memperhatikan periode terjadinya piutang.

Contoh :
Pada buku besar PD Pajar Sidik tanggal 31 Desember 2017, terdapat akun sebagai berikut :
Piutang Dagang = Rp.250.000.000,00
Cadangan Kerugian Piutang = Rp.2.000.000,00
Taksiran kerugian piutang ditetapkan sebesar 2% dari saldo piutang 31 Desember 2017.

Taksiran kerugian piutang :
2% x Rp.250.000.000,00 = Rp.5.000.000,00

Maka kerugian piutang yang menjadi beban tahun 2017 adalah :
Taksiran kerugian piutang - Saldo kerugian piutang = Rp.5.000.000,00 - Rp.2.000.000,00 = Rp. 3.000.000,00
Maka jurnal pada tanggal 31 Desember 2017 adalah :
Beban Kerugian Piutang (debet) Rp.3.000.000,00
   Cadangan Kerugian Piutang (kredit) Rp.3.000.000,00

Buku besar akun cadangan kerugian piutangnya adalah sebagai berikut :

3. Metode Penentuan Taksiran Kerugian Piutang Berdasarkan Analisis Umur Piutang

Piutang dagang dikelompokan menjadi piutang yang belum jatuh tempo dan piutang yang telah jatuh tempo. Piutang yang telah jatuh tempo dikelompokan lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan lamanya tunggakan. Besarnya persentase taksiran kerugian piutang ditetapkan berdasarkan usia tiap kelompok.

Contoh :
Pada buku besar PD Pajar Sidik Nusantara tanggal 31 Desember 2017, terdapat akun sebagai berikut :
Piutang dagang = Rp.250.000.000,00
Cadangan kerugian piutang = Rp.2.000.000,00

Rincian nama debitur :

Persentase taksiran kerugian piutang ditetapkan sebagai berikut :

Berdasarkan information tersebut, dibuat analisis umur piutang sebagai berikut :

Berdasarkan analisis umur piutang tersebut, kemudian dihitung beban kerugian piutang tahun 2017 sebagai berikut :

Berdasarkan information tersebut, besarnya cadangan kerugian piutang yaitu :
Taksiran kerugian piutang - Cadangan kerugian piutang (saldo kredit) = Rp.29.490.000,00 - Rp. 2.000.000,00 = Rp.27.490.000,00

Jurnal yang dibuat pada tanggal 31 Desember 2017 adalah :
Beban kerugian piutang (debet) Rp.27.490.000,00
   Cadangan kerugian piutang (kredit) Rp.27.490.000,00

Buku besar Cadangan kerugian piutang :

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualiakum wr. wb.
Referensi :
  • Modul akuntansi 2A untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)
Saya sarankan baca juga artikel :

Perbedaan Wesel Dan Promes

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Perbedaan Wesel dan Promes, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out ! 
Perbedaan Wesel dan Promes
Agar piutang mempunyai kedudukan hukum yang lebih kuat, maka sebaiknya utang-piutang yang hanya terjadi atas dasar kepercayaan diubah menjadi suatu bentuk perjanjian yang tertulis. Bentu yang dimaksud dinamakan surat wesel atau promes.

Berikut ini perbedaan wesel dan promes :
  • Wesel adalah printah tertulis dari kreditur yang ditujukan kepada debitur untuk membayar sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal yang telah ditentukan.
  • Promes adalah surat perjanjian tertulis dari debitur kepada kreditur untuk membayar sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal yang telah ditentukan.

Jadi intinya perbedaan antara wesel dengan promes terletak pada pihak yang membuatnya.

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata. Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2A untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)
Saya sarankan baca juga artikel :

Perbedaan Pencatatan Piutang Metode Langsung Dengan Metode Tidak Langsung

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Perbedaan Pencatatan Piutang Metode Langsung dengan Metode Tidak Langsung , Tanpa panjang lebar lagi yo depository fiscal establishment agree it out !
Berikut ini perbedaannya :

Metode Langsung (Direct Method)

  • Kerugian piutang tak tertagih dicatat pada periode penerimaan piutang, berdasarkan jumlah piutang yang dihapuskan.
  • Setiap penghapusan piutang, langsung dicatat pada rekening kerugian piutang.
    Jurnalnya :
    Kerugian Piutang (Debet)Rp.xxx
       Piutang Dagang  (Kredit) Rp.xxx
  • Pernyataan kesanggupan debitur untuk membayar piutang yang sudah dihapuskan.
    Jurnalnya :
    Piutang Dagang (Debet) Rp.xxx
       Kerugian Piutang (Kredit) Rp.xxx
  • Waktu menerima pembayaran dari debitur yang menyatakan kesanggupan membayar.
    Jurnalnya :
    Kas (Debet) Rp.xxx
       Kerugian Piutang (Kredit) Rp.xxx
  • Jika debitur yang piutangnya sudah dihapuskan datang dan langsung membayar.
    Jurnalnya :
    Kas (Debet) Rp.xxx
       Kerugian Piutang (Kredit) Rp.xxx

Metode Tidak Langsung (Indirect Method)

  • Kerugian piutang tak tertagih dicatat berdasarkan taksiran, melalui jurnal penyesuaian.
    Jurnalnya :
    Beban Kerugian Piutang (Debit) Rp.xxx
       Cadangan Kerugian Piutang (Kredit) Rp.xxx
  • Setiap penghapusan piutang langsung dicatat pada rekening kerugian piutang.
    Jurnalnya :
    Cadangan Kerugian Piutang (Debet) Rp.xxx
       Piutang Dagang (Kredit) Rp.xxx
  • Pernyataan kesanggupan debitur untuk membayar cadangan piutang piutang yang sudah dihapuskan.
    Jurnalnya :
    Piutang Dagang (Debet) Rp.xxx
       Cadangan Kerugian Piutang (Kredit) Rp.xxx
  • Waktu menerima pembayaran dari debitur yang menyatakan kesanggupan membayar.
    Jurnalnya :
    Kas (Debet) Rp.xxx
       Piutang Dagang (Kredit) Rp.xxx
  • Jika debitur yang piutangnya sudah dihapuskan datang dan langsung membayar.
    Jurnalnya :
    Kas (Debit) Rp.xxx
       Cadangan Kerugian Piutang (Kredit) Rp.xxx

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2A untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)
Saya sarankan baca juga artikel :

Menghitung Information Mutasi Piutang

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung spider web log gue :). Slamat datang di spider web log paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin spider web log gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Menghitung Data Mutasi Piutang , Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !

Dalam akuntansi untuk menghitung mutasi piutang yaitu dengan cara dikreditkan atau didebetkan sehingga nanti akan timbul penjumlahan saldo ataupun pengurangan saldo piutang.

Transaksi penjualan kredit akan berpengaruh positif terhadap saldo piutang, sedangkan retur penjualan, pelunasan piutang, dan penghapusan piutang berpengaruh negatif terhadap saldo piutang.

Piutang pelanggan akan didebet di kolom mutasi pada kartu piutang jika terjadi transaksi-transaksi yang menyebabkan bertambahnya piutang. Begitupun sebaliknya, piutang pelanggan akan dikredit di kolom mutasi pada kartu piutang apabila terjadi transaksi-transaksi yang menyebabkan berkurangnya piutang. Untuk saldo normal piutang ada disebelah debet.

Transaksi-transaksi yang Berkaitan dengan Perubahan Piutang

Berikut ini tabel transaksi-transaksi yang berkaitan dengan perubahan piutang :

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabiala ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul akuntansi 2A untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)
Saya sarankan baca juga artikel :

Prosedur Pencatatan Piutang

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Prosedur Pencatatan Piutang , Tanpa panjang lebar lagi yo banking concern agree it out !
Prosedur Pencatatan Piutang
Prosedur pencatatan piutang dilakukan dengan cara men-posting ke dalam kartu piutang berdasarkan masing-masing jurnal, dengan ketentuan sebagai berikut :
  • Penjualan kredit
    Penjualan kredit dicatat dalam jurnal penjualan atas dasar faktur penjualan disertai dengan guild pengiriman barang.
  • Retur Penjualan
    Retur penjualan dicatat ke dalam jurnal retur penjualan berdasarkan memo kredit yang disertai dengan laporan penerimaan barang.
  • Penghapusan Piutang
    Penghapusan piutang dicatat ke dalam jurnal umum dengan bukti memorial yang dibuat oleh bagian kredit.
  • Penerimaan Kas
    Penerimaan kas sebagai pelunasan piutang dicatat ke dalam jurnal penerimaan kas disertai dengan bukti kas masuk.

Namun sebelum kita menjalankan prosedur pencatatan piutang ada hal penting yang harus dipersiapkan.

Persiapan yang diperlukan dalam prosedur pencatatan piutang

Berikut hal-hal yang harus dipersiapkan dalam prosedur pencatatan piutang :
  • Kartu piutang
  • Buku jurnal
  • Jurnal penjualan
  • Jurnal retur penjualan
  • Jurna umum
  • Jurnal penerimaan kas

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akungtansi 2A untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)
Saya sarankan baca juga artikel :

Melakukan Konfirmasi Saldo Piutang

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Melakukan Konfirmasi Saldo Piutang , Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !
Konfirmasi adalah surat pernyataan yang berasal dari prusahaan kepada debitur, untuk memberitahukan secara langsung kepada akuntan publik yang memeriksa ikhtisar keuangannya, mengenai benar atau tidaknya saldo piutang pada tanggal tertentu seperti yang disebutkan dalam surat tersebut.

Jenis-jenis Surat Konfirmasi

Ada dua jenis surat konfirmasi, diantaranya adalah :

A. Surat Konfirmasi Positif

Surat konfirmasi positif adalah surat konfirmasi yang dikirim oleh akuntan publik kepada debitur untuk kemudian diminta mengirim balasannya kepada akuntan publik.

Ciri-ciri debitur yang perlu dikirim surat konfirmasi positif

Ciri-ciri debitur yang perlu dikirim surat konfirmasi positif adalah :
  1. Jika tidak ada kepastian tentang kesalahan akibat hasil penilaian sistem pengendalian intern yang lemah;
  2. Jika debitur merupakan perusahaan;
  3. Jika jumlah saldo debitur sangat besar dibandingkan dengan full piutang.

B. Surat Konfirmasi Negatif

Surat konfirmasi negatif adalah surat konfirmasi yang dikirim oleh akuntan publik kepada debitur untuk kemudian pihak debitur diminta mengirim balasannya langsung kepada akuntan publik jika tidak setuju atas saldo dalam surat konfirmasi.

Ciri-ciri debitur yang perlu dikirim surat konfirmasi negatif

Ciri-ciri debitur yang perlu dikirim surat konfirmasi negatif adalah :
  1. Jika hasil penilaian sistem pengendalian intern sangat baik;
  2. Jika debitur banyak jumlahnya, tetapi saldonya relatif kecil;
  3. Jika debitur terdiri atas orang pribadi.

Jenis-jenis Surat Konfirmasi Piutang

Berikut ini adalah jenis-jenis surat konfirmasi piutang yang dikirim :

1. Surat Konfirmasi Piutang Akhir Bulan

Surat konfirmasi piutang akhir bulan adalah surat konfirmasi yang diinformasikan kepada debitur hanya saldo akhir bulan tertentu saja.

2. Surat Konfirmasi Satuan Piutang.

Dalam konfirmasi ini yang diinformasikan kepada debitur adalah saldo awal satu bulan. Surat konfirmasi piutang ini dikutip dari kartu piutang pelanggan.

3. Surat Konfirmasi Elemen Terbuka.

Surat konfirmasi elemen terbuka adalah surat konfirmasi yang diinformasikan kepada debitur hanya faktur yang belum dibayar.

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2A untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)
Saya sarankan baca juga artikel :

Penyajian Piutang Dalam Neraca Yang Benar

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung spider web log gue :). Slamat datang di spider web log paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin spider web log gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Penyajian Piutang Dalam Neraca Yang Benar, Tanpa panjang lebar lagi yo banking company jibe it out !
 
Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) disebutkan bahwa "jumlah bruto piutang harus tetap disajikan pada neraca, diikuti dengan penyisihan untuk piutang yang diragukan atau taksiran jumlah yang tidak dapat diterima".

Secara umum, penyajian piutang dan cadangan kerugian piutang di neraca berada pada sisi aktiva. Untuk lebih jelasnya lihat neraca dibawah ini :


Jadi intinya banyak sekali orang yang salah dalam membuat neraca khusunya dalam menampilkan akun piutang. Sering sekali akun piutang hanya ditampilkan sendiri tanpa ditampilkannya akun cadangan kerugian piutang dalam neraca.

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2A untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)
Saya sarankan baca juga artikel :

Urutan Nomor Akun (Chart Of Account) Dalam Akuntansi

Sebenarnya cara menciptakan nomor akun sudah pernah saya ahas pada postingan sebelumnya. Namun di halaman facebook Acofy masih anyak yang bertanya wacana cara menciptakan urutan penomoran akun.
Maka saya mencoba membahas lagi wacana penomoran akun (chart of acount) atau COA.

Pada umumnya perusahaan dalam pengelompokan nomor akun ialah mulai dari akun-akun aset, kemudian diikuti oleh akun-akun utang, ekuitas, pendapatan, dan beban.

Untuk akun-akun yang tergolong aset lancar urutannya selalu dimulai dari aset yang paling likuid (lancar). Dan biasanya dimulai dengan akun "kas", alasannya ialah tidak akun yang lebih lancar daripada kas. Kemudian sesudah itu diikuti oleh akun aset lancar lainnya menyerupai piutang, perlengkapan, asuransi diayar di muka dan lain. Ingat, bahwa untuk aset lancar penomoran akunnya menurut  urutan tingkat likuiditas (lancar).

Sedangkan untuk akun aset tetap biasanya urutan penomoran akunnya menurut yang mempunyai umur irit (masa manfaat) yang paling lama. Maka tidak heran "tanah"  di tempatkan terlebih dahulu seelum aset tetap berwujud lainnya. Baru sesudah itu dikuti oleh akun aset tetap berwujud lainnya menyerupai bangunan, kendaraan, peraltan, dan sterusnya.

Penyusunan COA untuk utang biasanya dimulai dengan akun utang jangka pendek yang paling lancar, maka tidak heran biasanya dimulai dengan utang perjuangan sebelum akun utang jangka pendek lainnya. Lalu selah itu diikuti oleh akun utang jangka panjang.

Untuk akun Ekuitas sama halnya dengan akun utang biasanya dimulai dengan akun modal gres kemudian diikuti oleh akun prive (untuk perusahaan perseorangan).

Sedangkan untuk akun pendapatan urutannya menurut yang paling sering digunakan. Maka tidak heran "pendapatan usaha" terleih dahulu urutannya di antara akun pendapatan lain. Karena pendapatan perjuangan berafiliasi dengan operasional perusahaan (pendapan operasional perusahaan). Karena berafiliasi dengan operasional maka akun pendapatan perjuangan menjadi akun yang paling sering dipakai d iantara akun pendaptan lain. Setelah itu gres diikuti oleh akun pendapatan lain menyerupai pendapatan sewa, pendapatan bunga, dan seterusnya.

Untuk akun beban urutan dalam penggunaan nomor akun menurut pengeluaran-pengeluran yang peling besar. Maka akun "beban rupa-rupa (beban lain-lain)" menjadi uruan terakhir dalam penomoran akun. Karena pengelurannya relatif kecil dan jarang terjadi.

Berikut ini ialah rujukan Chart of Account:
Sebenarnya cara menciptakan nomor akun sudah pernah saya ahas pada postingan sebelumnya Urutan Nomor  Akun (Chart Of Account) dalam Akuntansi


Satu lagi yang perlu diingat bahwa sistem dalam penomoran akun harus fleksibel  (numbering flexile system). Makasudnya ialah bahwa nama akun yang gres sanggup ditambah (disisipkan) tanpa meruah urutan nomor akun yang lain.
Contoh sanggup dilihat pada gambar sebelumnya bahwa nomor akun piutang perjuangan 1.2 kemudian nomor akun perlengkapan kantor 1.4. Kalu dilihat disitu ada satu angka yng dilampaui yaitu angka 1.3. Hal ini betujuan jikalau seandainya nanti ada penambahan akun gres yang lebih lancar dari perlengkapan kantor misalnya dalah piutang wesel, maka idak perlu untuk mengubah susunan urutan penomoran akun kembali. kita tinggal sisipkan saja piutang wesel  pada nomor akun 1.3.

Oke, demikianlah cara menciptakan urutan penomoran akun dalam akuntansi. Silahkan teman-teman berkomentar pada kolom komentar jikalau sendainya ada yang mau ditanyakan atau mau request pembahsan wacana akuntansi.

Kegunaan Dan Karakteristik Akun

 Sebuah sistem akuntansi dirancanguntuk menunjukkan kenaikan atau penurunan saldo masing Kegunaan dan Karakteristik Akun
   
Sebuah sistem akuntansi dirancanguntuk menunjukkan kenaikan atau penurunan saldo masing-masing komponen laporan keuangan. Kenaikan dan penurunan saldo ini haruslah dicatat secara terperinci dan terpisah untuk setiap komponen laporan keuangan. Catatan akuntansi yang terperinci dan terpisah inilah yang dinamakan sebagai akaun (perkiraan). Jadi, akun ialah catatan akuntansi mengenai kenaikan dan penurunan salado dari masing-masing aset, kewajiban, dan ekuitas. Sebagai teladan lihatlah laporan pada postingan sebelumnya, klik di sini!. Sebelum hingga pada penyusunan laporan keuangan, Micro Service haruslah memiliki catatan akuntansi yang terpisah untuk kas, piutang usaha, perlengkapan, utang usaha, pendapatan jasa, beban gaji, beban sewa, beban iklan, dan seterusnya.
      Daftar (list) yang menciptakan mengenai keseluruhan arahan (nomor) dan nama akun, dinamakan sebagai denah asumsi (chart of accounts) . Kode dan nama akun yang terdapat dalam daftar merupakan arahan dan nama akun yang akan dipakai perusahaan untuk mencatat dan mengklarifikasikan setiap transaksi bisnis (peristiwa ekonomi) yang terjadi. Sesungguhnya akun identik dengan komponn laporan keuangan, contohnya ialah akun kas, akun piutang usaha, dan seterusnya.

Contoh Chart of Accounts (COA)


1. Asset

    1.1 Kas
    1.2 Piutang Usaha
    1.4 Perlengkapan kantor
    1.5 Asuransi dibayar di muka
    1.7 Peralatan kantor
    1.8 Perabot Kantor
 
 2. Utang
     2.1  Utang
     2.3  Sewa diterima di muka

3. Ekuitas Pemilik
    3.1 Modal
    3.2 Prive

4. Pendapatan
    4.1 Pendapatan Usaha
    4.2 Pendapatan Sewa
    4.3 Pendapatan Bunga

5. Beban
    5.1 Beban gaji
    5.2 Beban Iklan
    5.3 Beban sewa kantor
    5.4 Beban Utilitas
    5.5 Beban Rupa-Rupa

     Bentuk baku (standarisasi) dalam penyusunan chart of account dan yang lelah diterapkan di kebanyakan perusahaan ialah bahwa pengelompokan arahan (nomor) 1 selalu dimulai dari akun-akun aset,  laIu diikuti dengan akun akun dari kelompok utang, ekuitas, pendapatan, dan beban.
     Untuk aset yang tergolong lancar, urutan penyusunannya/penempatannya di dalam COA haruslah menurut urutan tingkat likuiditas. Kas merupakan aset yang paling likuid (lancar) kemudian diikuti dengan piutang perjuangan dan seterusnya. Dalam kesemua praktek akuntansi, kas sebagai aset yang paling lancar ini seringkali atau merupakan objek yang paling “digemari” untuk dicuri, diselewengkan, atau disalahgunakan oleh oknum karyawan tertentu sehingga memerlukan penerapan pengendalian internal yang baik (memadai).
     Sedangkan untuk aset tetap, penyusunannya selalu dimulai dari aset tetap berwujud yang menentukan umur ekonomi (masa manfaat yang paling lama). Oleh alasannya itu, tidaklah heran apabila tanah ditempatkan terlebih dahulu sebelum aset tetap berwujud lainnya (bangunan, kendaraan bermotor, peralatan, dan sebagainya). Penyusunan untuk utang dimulal dari utang jangki pendek yang sifatnya paling lancar, yang biasanya dimulai dengan utang usaha, dan seterusnya.
     Akun beban rupa-rupa dibentuk untuk menampung seluruh pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatifkecil dan jarang terjadi, sehingga tidak perlu dibuatkan akun khusus untuk mencatat pengeluaran-pengeluaran tersebut. Akun beban rupa-rupa ini haruslah ditempatkan paling final dalam daftar akun.
     Satu hal lagi yang perlu diperhatikan dalam proses penyusum COA ialah penerapan flexible numbering system (sistem penomoran yang fleksibel) di mana sebuah arahan dan nama akun yamg gres akan sanggup ditambah (disisipkan) tanpa mengubah urutan arahan akun lainnya yang telah ada. Dalam teladan denah asumsi sebelumnya perhatikanlah dengan seksama urutan nomor/kode yang sengaja dilewatkan (dikosongkan), yaitu dari arahan 1.2 untuk akun piutang perjuangan kemudian arahan 1.4 untuk akun perlengkapan kantor dan seterusnya. Hal ini tujuannya tidak lain ialah jika nantinya ternyata terdapat penambahan akun gres maka penambahan atau penempatan akun gres ini haruslah tetap memenuhi persyaratan urutan tingkat likuiditas (untuk kelompok aset lancar) dan seterusnya, Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Makara jika contohnya ternyata terdapat akun yang sifatnya lebih lancar dibanding akun perlengkapan  kantor, contohnya ialah piutang wesel (notes receivable), maka akun yang gres muncul ini akan sanggup eksklusif disisipkan sempurna di atas akun perlengkapan kantor yaitu dengan nomor arahan 1.3 tanpa harus merombak seluruh arahan akun yang selama ini telah digunakan. Demikian juga halnya dengan penambahan akun gres untuk tanah dan bangunan, yang di mana sanggup eksklusif disisipkan diantara arahan 1.5 dan 1.7.
     Bentuk  format yang paling sederhana  untuk pertanda kenaikan atau penurunan salado masing-masing komponen  adalah dengan memakai model “T Account”.  Dinamakan T Account lantaran memang bentuk formatnya menyerupai T. Namun bentuk format yang paling umum dipakai dalam keseharian praktek akuntansi ialah model buku besar yang akan diajelaskan nanti pada postingan selanjutnya. 


Kamus Istilah Akuntansi Bab A


Bagi yang sedang mencari sebuah kata istilah akuntansi, silahkan CTR+F saja di keyborad komputernya dan cari kata yang sedang anda cari, kalau  seandainya anda kesulitan menscrool ke bawah.


A Month Order
(Amanat sebulan)
 Amanat beli atau amanat jual yang hanya beraku hingga hari bursa yang terakhir di dalam bursa amanat diberikan.

A Week Order
(amanat seminggu)
Amanat beli dan atau amanat jual yang hanya berlaku satu ahad (sampai hari Jum'at di dalam pekan amanat diberikan)

Abandonment Value
(nilai residual)
Jumlah yang sanggup dlrealisasikan dengan melikuidasi proyek sebelum umur ekonomisnya habis. Nilai opsi untuk menjamin sebuah proyek. Nilai residual opsi ditentukan berdasarkan perbedaan antara nilai kini neto (net present value, NPV) residual dengan NPV tanpa residual.

Abatement
(pengurangan)
Penghapusan sebagian atau seluruh beban, ibarat pajak, yang dikenakan atau dibebankan oleh suatu unit pemerintah.

Abc Agreement
(perianjian ABC)
Persetujuan antara sebuah perusahaan pialang dengan salah seoramg pegawainya, dimana dalam persetujuan tersebut diuraikan secara rinci hak-hak perusahahaan apabila perusahaan membeli keanggotaan bursa saham bagi pegawai dimaksud.

Abc System
(sistem ABC)
Teknik administrasi persediaan yang membagi persediaan kedalam tiga kelompok, yaitu kelompok A, kelompok B, dan kelompok C, yang diurut berdasarkan nilai investasi, harga/nilai persediaan, frekuensi pemakaian, dan reisiko kehabisan barang, mulai dari yang tertinggi hingga terendah. Dalam kelompok A meliputi persediaan yang memerlukan nilai investasi paling besar. Biasanya distribusi persediaan dalam kelompok ini terdiri dari 20% persediaan yang merupakan 80% nilai investasi perushaan. Dalam kelompok ini juga tercakup barang-barang yang mempunyai harga/nilai. frekuensi pemakaian, dan risiko yang tinggi. Kelompok B terdiri dari persediaan dengan nilai investasi. harga/nilai persediaan, frekuensi pemakaian, dan risiko kehabisan barang yang Iebih rendah dari kelompok A. Sedangkan kelompok C terdiri dari persediaan dengan mlai yang relatif lebih kecil di luar kelompok A dan kelompok B. Pembagian persediaan ke dalam kelompok A, B, dan C memungkinkan perusahaan untuk menentukan tingkat dan jenis mekanisme pengendalian/kontrol persedian yang dibutuhkan. Kontrol terhadap persediaan kelompok A biasanya dilakukan secara intensif lantaran nllal investasinyn paling tinggi, yaitu melalui pencatatan sacara teruss-menems (selamanya) atau lebih dikenal sebagni perpetual inventory record keeping, yang memungkinkan pelaksanaan monitoring terhadap tingkat persediaan yang paling cocok. Kontrol perdiaan kelompok B seringkali dilakukan melalui metode pengecekan terencana (periodic checking), sementara kontrol terhadap persediaan kelompok C bisa dilakukan melalui red-line method. Lihat juga ecomic order quantity (EOQ) model dan red-line method.

Ability To Pay
(kemampuan membayar)
Kemampuan peminjam untuk memenuhi pembayaran pokok dan bunga atas kewajiban jangka panjang dari penghasilannya. Lihat ability to servtce debts. Kemampuan majikan, khususnya organisasi keuangan untuk memenuhi tuntutan finansial para pekerja dari penghasilan operasionalnya. Konsep bahwa tarif-tarif pajak harus diubahsuaikan dengan tingkat kekayaan dan penghasilan (kemampuan wajib pajak). Misalnya, pajak pendapatan yang progresif.

Ability To Service Debts
(kemampuan membayar utang)
Kemampuan perusahaan untuk melaksanakan pembayaran bunga dan pokok pinjaman yang diwajibkan berdasarkan kontrak dan jadwal yang ditetapkan selama jangka waktu utang tersebut. Lihat juga ability to pay.

Absolute Priority Rule
(aturan prioritas mutlak)
Aturan dimana pemberi pinjaman harus didahulukan dari pada yang lain atas segala tagihan hak milik. Peraturan tersebut memungkinkan negosiasi jadwal pembayaran, penjadwalan kembali utang. dan tetap mengakui pejaman kepada peminjam.

Acceleration Clause
(klausul percepatan)
Ketentuan yang biasanya terdapat dalam suatu perjajian indentur (prospektus), hipotek, atau kontrak lain, yang menentukan bahwa saldo yang belum dibuyar walaupun telah jatuh tempo hars dibayar apabila kejadian-kejadian yang telah dispesifikasikan tenrjadi. Termasuk di dalamnya apabila perusahaan atau debitur (individu) tidak bisa membayar (insolvent) bunga, pokok pinjaman, atau pembayaran dana tertanam, dan tidak membayar pajak atas kekayaan yang dijaminkan atau digadaikan.

Accept Reject Approach
(pendekatan diterima-ditolak)
Penilaian terhadap ajuan pengeluaran/kebutuhan apakah ajuan tersebut memenuhi kriteria minimum yang telah ditetapkan perusahaan.

Acceptable quality levol
(tingkat kualitas sanggup diterima)
Suatu presentase dari barang-barang atau produksi yang memenuhi kualitas standar dari tiap 100 unit barang yang diproduksi dan sanggup di terima oleh quality controller.

Acceptance Commission
(beban aksep)
Beban atau biaya yang dibuat oleh pihak bank atau forum aksep lantaran dipakai namanya sebagai penerima surat wesel.

Acceptance Sampling
Prosedur statistik yang dipakai untuk mengontrol kualitas Acceptance sampling meliputi pengujian sekelompok data untuk menentukan apakah proporsi unit-unit yang mempunyai atribut tertentu melebihi persentase yang telah ditetapkan. Rencana pengambilan sampel meliputi tiga faktor penentu :
(1) ukura kelompok;
(2) ukuran sampel;
(3) jumlah maksimum kesalahan/kekurangan yang tidak bisa ditutup sebelum penolakan seluruh
      kelompok.
Teknik ini memungkinkan diterima atau ditolaknya sekelompok bamng atau dokumen-dokumen dalam situasi tertentu secara tepat, dan lantaran itu memperlihatkan jaminan bahwa para pemeriksa (auditor) tidak akan menolak sebagian besar kelompok yang bisa diterima. Acceptance sampling merupakan nilai bagi pemeriksa (auditor) internal yang ingin melanjutkan kontrol atas kualitas pekerjaan petugas klerk.  Dari tabel acceptance sampling, seseorang bisa menentukan sampel planning untuk memastikan bahwa kesalahan tidak akan leblih besar dari persentase kelompok yang telah ditentukan (tingkat kesalahan yang bisa ditolerir), sepanjang pegecekan penuh terhadap kelompok yang ditolak dilakukan. Acceptame sampling bisa juga digunakana oleh pemenriksa (auditor) internal untuk menyidik aliann dokumen-dokumen melalui serpihan isu organisasi. Hal-hal yang bisa diberikan meliputi kalkulasi penentuan harga dan perhitungan matematis. Accept Sampling intinya insrumen investigasi (audit) internal.

Acceptance
(tanda aksep)
Persetujuan yang diciptakan ketika pihak yang ditarik dari suatu wesel berjangka atau wesel menulis kata “aksep” di atas tanda tangan dan memutuskan tanggal pembayaran apabila sudah jatuh tempo.
Accommodation not
(promes pinjam nama)
Selembar promes yang ditandatangani oleh pembuat untuk memudahkan haka atas pm tersebut atau pengaksep aatas nama orang lain yang kemampuan mempeloleh kreditnya Iemah.

Accumulation Endonanm
(endosement pinjam nama)
Endosemen yang dilakukan pihak endosemen dengan menginginkan penggunaan namanya guna membantu  pihak lain memperoleh dana melalui penyerahan surat wosel. Sekalipun pihak endosemen tidak berkepentingan atas surat wosel tersebut. namun tetap bertanggung jawab secara hukum. Contoh suatu perseroan terbatas yang mengadakan endosemen atas pinjaman bank dari perusaahaan anaknya.

Account analyis
(analisa rekening)
Suatu analisa yang disediakan atau diberikan oleh suatu bank perihal biaya atas jasa-jasa yang digunakan, salado yang ditahan dan kredit yang dihasilkan

Account balance
(saldo perkiraan)
 Perbedaan nilai total antara total debet pada sisi kiri dengan tota kredit pada sisi kredit suatu perkiraan.

Account day
 (hari perkiraan)            
Hari terakhir dari perkiraaan. Lihat juga account.

Account executive
(pelaksana penanggung jawab)
Pialang atau pedagang mediator yang bertanggung jawab atas pelakasanaan transaksi sekuritas para Iangganan di pasar bursa.

Account Executive
(Pelaksana penangung jawab)
Seorang katyawan perusahaan pialang yang memberi pesan yang tersirat dan mengurus pesanan-pesanan bagi pelanggan serta mempunyai kekuasaan aturan sebagai agen. Eksekutif ibarat ini juga dinamakan registered reprensentative (representatif/wakil terdaftar). Liha juga broker.

Account form
(bentuk parkiraan)
Struktur neraca yang memperlihatkan aktiva-aktiva pada sisi kiri dan kewajiban-kewajiban serta ekuiti pemegang saham pada sisi kanan. Dalam bentuk alteratif,  yang disebut lapaoran (report form), posisi akativa berada di atas posisis kewajiban dan ekuii pemegang saham.

Account form
(Bentuk perkiraan)
Suatu bentuk penyajian neraca dimana aktiva ditempatkan di sisi kin‘ dan pasiva yaitu kewajiban serta modal pemilik di sisi kanan, disebut juga T account (perkiraan T). lawannya ialah Report form (bentuk laporan). Lihat report form (bentuk Iaporan)‘

Account payable application
(aplikasi hutangdagang)
Apllkasi yang dirancang untuk mengawasi arus kas contohnya pembelian barag dagangan serta penjadwalan pembayaran hutang pada para kreditur.

Account payable subsidiary ledge:
(buku besar pembantu hutang dagang)
Buku besar pembantu yang mencatat perkiraan-perkiraan dari masing-masing kreditur berikut perinciannya. Jumlah saldo hutang pada masing-masing buku besar pembantu hutang harus sama dengan saldo yang tercatat pada asumsi pengendali hutang pada buku besar umum.

Account payable
(hutang dagang)
Kewajiban perusahaan pada pihak lain yang harus dipenuhi dalam waktu yang singkat. Kewajiban ini timbul lantaran perusahaan membeli barang dagangan ataupun lainnya dalam bentuk kredit. Hutang dagang menampakan current liability (hutang lancar) yang lazimnya bersaldo kredit.

Account receivable application
(aplikasi piutang dagang)
Aplikasi yang dirancang untuk mengawasi arus kas dari hasil penjualan dan penagihan piutang dagang.

Account receivable subsidiary ledger
(buku besar pembantu piutang dagang)
Buku besar pembantu yang mencatat perkiraan-perkiraan dari masing-masing debitur berikut penrinciannya. Jumlah saldo piutang pada buku besar pembanlu piutang harus sama dengan saldo yang tercatat pada asumsi pengendali piutang pada buku besar umum.

Account receivable turnover
(perputaran piutang)
Lihat receivable turn over (perputaran piutang)

Account receivable
(Piutang dagang)
Hak perusahaan yang timbul pada pihak lain yang hars dipenuhi dalam waktu singkat. Hak tersebut timbul lantaran pihak lain tersebut membeli barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan Dalam kegiatan perusahaan yang normal biasanya piutang dagang dilunasi dalam waktu kurang dari satu tahun, sehingga dikelompokkan current asset (aktiva lancar) yang lazimnya bersaldo debet.

Account
(perkiraan)
Hubungan kontraktual antara pembeli dan penjual dimana pembayaran dilakukan pada suatu waktu di masa yang akan datang. Atau periode waktu perdagangan surat berharga tanpa perlu melunasi pembelian hingga tamat periode wnktu perkiraan. Catatan transaksi historis di bawah kontrak, ibarat yang secara terencana diltunjukkan dalam laporan akuntansi. Suatu catatan yang menggambarkan semua transaksi, baik kenaikan atau penurunan nilai aktiva atau yang menghipnotis aktiva, kewajiban/utang, ekuiti pemegang saham, pendapatan serta biaya. Hubungan di bawah satu nama tertentu, biasanya dibuktikan oleh suatu deposito dimana dana sanggup ditarik. Diantaranya ialah asumsi giro, asumsi perwalian, asumsi perseroan terbatas, asumsi khusus dan asumsi biasa. Tanggung jawab admmistraif berada di tangan seorang account officer (petugas akun). Aktiva, utang penghasilan atau utang upah, dan pengeluaran ibarat yang dicantumkan pada halaman-halaman buku besar individual, dimana ayat-ayat debet dan kredit dituliskan berdasarkan urutan tanggal untuk mencatat penambahan dalam nilai. Contohnya ialah kas, piutang, bunga yang masih harus diterima, penjualan. dan honor karyawan perusahaan.

Accountability
(akuntabilitas)
Tanggungjawab individu atau bagian/departemen terhadap kinerja suatu fungsi tertentu. Akuntabilitas bisa ditetapkan atau diformulasikan melalui aturan aturan atau perjanjian.

Accountancy
(Akuntansi)
Profesi yang menggunakan teori tertentu, asumsi mengenai cara bertindak, ketentuan atau aturan perihal cara mengukur dan mekanisme untuk mengumpulkan dan melapodan isu yang mempunyai kegunaan perihal kegiatan dan tujuan yang menyangkut keuangan suatu organisasi.


Accountnnt for public lnterest
(API, Akuntm Untuk kepentingm Publik)
Organisasi yang betujuan melayani kepentingan Publik. API menyediakan analisa yang objektif perihal kebijakan politik. dalam kaitannya dengan implikasi-implikasi fiskal, akuntansi, atau keuangan. Jasa-jasa yang diberikan meliputi pertolongan teknis untuk organisasi non profit yang tidak mempunyai sumber-sumber untuk mendapat jasa-jasa itu.

Accountant In Charge
(beban akuntan)
Profesional yang bertanggung jawab terhadap bidang-bidang yang terkait dengan investigasi (audit). Kewajiban-kewajiban akuntan meliputi pengawasan umum lantaran keterlibatan, pendistribusian beban kerja kepada para pembantu (asisten), melaksanakan peninjauan kembali terhadap inovasi (hasil) investigasi (audit), dan menyusun laporan-laporan yang dibutuhkan.

Accountant
(Akuntan)
Seorang yang melalsanakan pekerjaan akuntansi mulai ketentuan undang-undang No. 34 tahun 1954 perihal jabatan akuntan. Gelar akuntan. Gelar akuntan hanya diberikan bagi :
(1)   Memeka yang dinyatakan lulus dari universitas negeri jurusan akuntansi atau tubuh sekolah tinggi tinggi
(2)   lainnya yang dibuat berdasarkan undang-undang atau diakui oleh pemetinmh.
(3)    Mereka yang dinyatakan lulus dalam suatu ujian lain yang berdasarkan pendapat hebat sanggup menjalankan pekerjaan akuntan dan ijasahnya sanggup disamakan dengan ijasah tersebut di atas. Sesuai dengan fungsinya akuntan terdn'i dari :
(1) Akuntan Negara atau pemerintah
(2) Akuntan Publik
(3) Akuntan Intern
(4) Akuntan Pendidik

Accountant certificate
(sertifikat Akuntan)
Keterangan tertulis yang oleh akuntan publi'k atas pemyataan laporan keuangan suatu perusahaan. Lihat : Audit Opinion (opmi pemeriksaan)

Accountants Liability
(Kewajiban utang akuntan)
Kawailban aturan potensial dari seorang akuntan yang melaksanakan kecurangan atau sangat sembrono dalam melaksanakan tanggung jawab professional, lstilah ii secara khusus dipakai apabila seorang pemerksa (auditor) melaksanakan fungsi pengujian/pembuktian (attest funchon) bukan menerapkan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum. Untuk menghmdari kewaijan ini. akuntan harus bisa mengetahui perihal kewenangan/otorisasi pmfesi akuntansi.

Accountan's opinion
(opini akuntan)
Laporan yang ditandatangani oleh seorang akuntan publik independent yang menjelaskan jangkauan investigasi pembukuan dan catatan suatu organisasi. Karena pelaporan keuangan meliputi kecerdikan berhati-hati, maka pendapat akunlan merupakan jaminan penting bagi seseorang yang meminjamkan dana atau bagi investor. Tergantung pada jangkauan dari investigasi dan kepercayaan pemeriksa atas kebenaran informal, pendapat itu sanggup tanpa kualifikasi atau berkualifikasi hingga suatu derajat tertentu. Meski pendapat berkualifikasi tidak selalu bersifat negatif, dianjurkan untuk melaksanakan penyelidikan. Pendapat atau opini ini juga dinamakan auditor's certificate (sertifikat pemeriksa).

Accountant's Report
(laporan akuntan publik) 
Suatu dokumen dari seorang akuntan publik yang bebas atau independen dan telah mendapat izin perjuangan dari Menteri Keuangan.

Accountant’s Responsibility
(tanggung jawan akuntan)
Kewajiban moral tethadap pihak-pihak yang tergantung pada kerja professional akuntan. Akuntan mempunyai kewajiban terhadap manajemen, investor, kreditur, dan forum pengatur untuk melalskanakan dengan benar fungsi-fungi akuntansi dan pembuktian (attest function). Akuntan harus mengikuti secara bertanggung jawab ketentuan-ketentuan yang berlaku.

Accounting Beta
(Beta Akuntannsi)
 Nilai beta yang diestimasi dengan melaksanakan regresi keuntungan akuntansi dari sebuah aktiva terhadap keuntungan akuntansi di pasar. Memaparkan ukuran relatif dari sensitivitas keuntungan perusahaan terhadap perubahan keuntungan yang dibukukan dari portfolio pasar.

Accounting Break Even
(ABE. impas akuntansi)
Jumlah satuan (misalnya penerlmaan dalam Rupiah) yang akan dijual untuk mengakibatkan pendapatan neto proyek sama dengan nol. Apabila biaya proyek dibagi ke dalam biaya-biaya variabel (variable costs. VC) dan biaya-biaya tetap (fixed costs, FC). dan margin bantuan merupakan perbedaan antara harga jual per unit dengan biaya variabel per unit, maka breakeven akuntansi bisa dihitung melalui formula berikut:


                    ABE         =   Biaya tetap / (Harga jual per unit -  Biaya variabel per unit)

Accounting Change
(Perubahan Akuntansi)
Perubahan-pembahan yang terjadi dalam :
(1) prinsip-prinsip akuntansi (seperti metode depriasi ham)
(2) perkiraan/estimasi akuntansi (seperti proyeksi mengenai piutang ragu-ragu yang direvisi)
(3) pelaporan entitas (seperti, penggabungan pemsahaan).
Apabila perubahan akuntansi dilakukan, dibutuhkan catatan kaki untuk menetangkan justifikasi dan dampak keuangannya, sehingga memungkinkan memperlihatkan penilaian kredit dan invastasi yang tepat.

Accounting Controls
(Kontrol Akuntansi)
Suatu planning organisasi, mekanisme dan catatan yang menyangkut proteksi aktiva dan catatan keuangan yang sanggup dipercaya.

Accounting Convention
(konvensi Akuntansi)
Metode atau mekanisme yang secam umum dipakai oleh praktisi praktisi akuntansi, berdasarkan pada kebiasaan dan sangat dipengaruhi oleh perkembangan ham yang terjadi. Persyaratan akuntansi atau ketentuan perpajakan yang gres bisa mengakibatkan sebuah konvensi tidak cocok. Seorang akuntan. dalam menyelenggarakan fungsi pelaporan harus mengikuti konvensi akuntansi yang ada, yang bedaku untuk situasi tertentu. Lihat juga : Accounting principles

Accounting Cushion
(Penyangga/Bantalan Akuntansi)
Ketentuan biaya yang belebihan. Hal ini memperlihatkan saldo yang lebih basal dalam asumsi kewajiban atau asumsi cadangan, untuk meminimalkan jumlah ketentuan biaya dalam periode terakhir, yang menganggap kecil atau mengecilkan keuntungan profit dalam periode berjalan dan jadinya peristwa yang telah diantisipasi terjadi. Misalnya, cadangan perusahaan untuk piutang ragu-ragu dari piutang secam substasial bisa meningkat walaupun pengaalaman penghapusaan utang perusahaan yang bermasalah menjadi lebih balk Lihatjuga : income smoothing.

Accounting Cycle
(Siklus Akuntansi)
Suatu langkah yang dilakukan mulai dari pencatatan suatu transaisi hingga tersusunnya laporan keuangan pada tamat periode. Sikus Akuntansi meliputi pencatatan ayat-ayat jural (journal entries) untuk mencatat transaksi dan kejadian, membukukan asumsi tersebut ke dalam ledger (buku besar) yang sesuai, menyusun trial balance (neraca percobaan), menciptakan adjusting entries (ayat-ayat penyesuaian) serta menyusun financial statement (Iaporan keuangan) dan pencatatan closing entires (ayat-ayat penutup).

Accounting earnings
(laba yang dibukukan)
Pendapatan atau keuntungan suatu perusahaan yang dicatat di dahm laporan keuangannya. Laba ditentukan berdasarkan perbedaan antara penerimaan dengan pengeluaran perusahaan. Atau perubahan nilai buku ekuiti perusahaan ditambah deviden yang dibayar kepada pemegang saham. Disebut juga reported earnings. Dalam bentuk persamaan, keuntungan yang dibukukan (AE1) bisa diekspresikan sebagai berikut :

Aet=Bt-Bt-1 + D1

Dimana : AEl :laba yang dibukukan dalam periode t,
 B1   : nilai buku ekuiti perusahaan pada tamat periode t, dun
 D1   :deviden yang dibayalkan dalam periode L


Accounting entity
(satuan akuntansi)
Batas aktvitas akuntasi dan pelaporan yang harus ditetapkan. Dalam akuntansi tiap acara perusahaan diasumsikan sebagai suatu kasatun yang terpisah dari acara pemiliknya.

Accounting Equation
(Penamaan Akunumsi)
Suatu pemyataan yang memperlihatkan hubungan kesamaan harta dan kepentingan atau pemilikan atas aktiva tersebut. Persamaan ini dinyatakan dalam bebempa bentuk:
(1) Assets (aktiva-aktiva) = Equities (Kekayaan),
(2) Assets (aktiva-aktiva) = Liabilities (hutang-hutang) + Proprietorship (modal pemilik),
(3) Assets (aktiva-aktjva) = Liabilities (hutang-hutang) + Propriotorship (modal pemihk) + incomes
(penghasilann-penghasilan) expense (biaya-biaya) - deviden bagi perusahaan terbatas,
(4) Assets (aktiva-aktiva) Liabilities (hutang-humng) + Proprietorship (modal pemilik) + énoomes (penghasilan-penghasilan) - expense (biaya-biaya) - drawing (pongambilsn) bagi perusahaan pcrseorangan atau firma.

Accounting Error
(Kesalahan Akunumsi)
Pengukuran atau representasi yang tidak akurat dari suatu pos yang berkaitan dengan suatu parkiraan yang bukan disebabkan oleh kecurangan yang direncanakan. Kesalahan bisa disebabkan lantaran kasembronoan atau mungkin merupakan akhir dari kesalahan dalam menerapkan prinsip-primip akuntansi. Kesalahan bisa dalam bentuk selisih atau kesalahan dalam menggunakan habijakan dan mekanisme akuntansi. Kasalahan bisa diminimalisir dengan mengikutii secara tetap mekanisme dan standar akuntansi, serta memperlahankan kontrol internal.

Accounting evant
(Peristiwa Akuntansi)
Transaksi yang dimasukkan ke dalam catatan akuntansi dari suatu bisnis. Peristiwa ini bisa berupa transaksi eksternal yaitu transaksi dengan pihak luar, ibarat pencatatan penjualan. Transaksi juga bisa menunjuk pada transaksi internal, ibarat melaksanakan pencatatan adaptasi (tambahan biaya atau penerimaan).

Accounting Exposure
Lihat : Transaction Exposure

Accounting information system
(AIS, Sistem Informasi Akuntamsi)
Suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan isu keuangan tentang
masalah-masalah ekonomi yang nyata. Sistem ini merupakan sub sistem dari
informasi manajemen, yang memproses transaksi-transaksi keuangan untuk memperlihatkan :

(1)   Laporan internal kepada para manajer untuk dipakai dalam perencanaan dan pengendalian
       operasi dalam periode berjalan dan di masa mendatang serta pengambilan keputusan non-rutin;
(2)   Laporan elsternal bagi pihak luar, ibarat untuk para pemegang saham. heditur dan biro pemerintah.

Accounting Insolvency
Suatu keadaan dimana jumlah utang atau total kewajiban (liabilitas) lebih besar dari total aktiva. Perusahaan dengan kekayaan neto negatif dilatakan insolvent dari sudut akuntansi.

Accounting Liquidity
(Likuiditas pembukuan Akuntansi)
Kemudahan dan kecepatan aktiva bisa dikonversikan menjadi kas.

Accounting manual
(Pedoman Akuntansi)
Suatu buku atau daftar yang memuat perkiraan-perkiraan yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan pembukuan suatu perusahaan baserta klarifikasi sifat-sifat perkiraan-perkiraan yang bersangkutan dan cara-cara membukukannya (mendebet atau mengkredit).

Accounting Measurement
(Ukuran Akuntansi)
Kuantifikasi/penghitungan nilai akuntansi dalam bentuk uang atau unit-unit lain.

Accounting Model of The Firm
(Model Akuntamsi Perusahaan)
Model akuntansi yang menyatakan bahwa nilai perusahaan merupakan hasil dari keuntungan per saham (earnings per share) dan perbandingan harga terhadap keuntungan industtru (P/E industri).

Accounting period Problem
(Masalah Periode Akuntansi)
Kesulitan dalam mengalokasikan penerimaan dan pengeluaran untuk memendekkan periode waktu, ibarat bulan atau tahun, yang berkaitan dengan asumsi periodik.

Accounting Period
(Periode Akuntansi)
Periode waktu standar yang meliputi suatu kegiatan akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan perusahaan. Perusahaan lazimnya menyusun laporan keuangan tiap tahun namun sering juga ditemui per semester, per tiga bulan. bulanan (biasanya untuk keperluan intern perusahaan saja).

Accounting Policies
(Kebijakan Akuntansi)
Metode pelaporan, sistem pengukuran, dan keterbukaan yang dipakai oleh suatu perusahaan tertentu. Seorang akuntan akan mengevaluasi ketepatan kebijakan akuntansi yang ditempuh oleh manajemen. Gambaraan perihal kebijakan akuntansi suatu perusahaan hams ditampilkan dalam serpihan terpisah. mendahului catatan kaki untuk laporan keuangan atau sebagai catatan kaki Pertama.

Accounting Postulate
(Dalil/Asumsi Akutansi)
Asumsi dasar atau proposi yang fundamental perihal lingkungan ekonomi, sosial, atau politik dimana akuntnnsi digunakan. Asumsi akuntansi berkaitan dengan keadaan akuntansi. entitas akuntansi, proses pengukuran. dan tujuan-tujuan akuntansi.

Accounting Practice
(Praktik Akunumsi)
Cara dimana para akuntan dan para pemerilsa (auditor) melaksanakan pekerjaan sehari-hari. Praktik ini merupakan implementasi kebijakan akuntansi setiap hari. Praktik akuntansi berkaitan dengan penerapan dalam praktik akuntansi untuk akumulasi keuangan dan kebutuhan pelaporan bagi pelanggan/klien. Praktik akuntansi berbeda dengan teori akuntansi.

Accounting Principles board
(Dewan prinsip-prinsip akuntansi)
Suatu dewan yang bernaung di bawah American Institute of certified public accountants yang bertugas merumuskan prinsip-prinsip akuntannsi yang sanggup diterima, dan diumumkan dalam opini APB. Accounting principles board menjalankan tugasnya mulai tahun 1959, dan pada tahun 1973 diganti dengan financial accounting standards boards (Dewan standar akuntansi keuangan).

Accounting Principles
(konsep/pengertian dasar dalam pelaksanaan pekeljaan akuntansi)
Pedoman yang seragam bagi akuntan dalam melaksanakan pekerjaan akutansi. Hal ini dibutuhkan untuk menjamin adanya kesamaan bahasa dalam memandang suatu acara akuntansi serta penyajian data keuangan dan operasi perusahaan oleh semua pihak yang berkepentingan. Prinsip-prinsip akuntansi ini temantum dalam GAAP/ Generally Accepted Accounting Principles (prinsip-ptinsip akuntansi yang lazim berlaku) dan di Indonesia tercantum dalam PAI (Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia)

Accounting Procedur
(Prosedur Akuntansi)
Metode atau teknik yang dipakai untuk membuka/mengekspos, mencatat atau merangkum data-data keuangan dalam mempersiapkan laporan keuangan.

Accounting Rate of Return.
(AROR, tingkat pengembalian hasil akuntansi)
Kriteria pengangaran modal yang membandingkan rata-rata keuntungan sehabis pajak dengan nilai rata-raba investasi. Keuntungan rata-rata ditenmkan oleh pemanis keuntungan sehabis pajak yang dihasilkan untuk investasi selama jangka waktu tertentu dan dibagi dengan jumlah tahun. Nilai investasi ditentukan dengan menambahkan investsi awal dengan nilai tamat ptoyek sasungguhnya yang diharapkan dan dibagi dengan dua.


Kriteria diterima atau ditolaknya investasi ialah dengan membandingkan keuntungan higienis (setelah pajak) sebagaimana terlihat dalam laporan laba-rugi dengan investasi untuk mencapai tingkat pengembalian hasil tertentu. Semakin tinggi petsentase perbandingan. semakin tinggi AROR, maka proyek diterima, sebaliknya apabila AROR lebih rendah, maka proyek ditolak. AROR mempunyai beberapa bentuk, yaitu :
(i) AROR rata-rata untuk kaseluruhan proyek;
(ii) AROR tahunan berdasarkan investasi pemegang saham;
(iii)AROR tahunan berdasarkan total ekuiti pemegang saham pada awal dari setiap tahun;
(iv) AROR tahunan berdasarkan rata-rata ekuiti total pemegang saham setiap tahun. Disebutjuga unadjusted rate of returns. AROR mempunyai beberapa ketelbatasan yang menjadikannya tidak efektif untuk mengevaluasi sebuah proyek, antara lain :
1.      Konsep tingkat pengembalian bakteri AROR didasarkan pada keuntungan higienis (laba Akuntansi), bukan pada ajaran kas, keputusan-keputusan investasi memerlukan kas dan aktiva riil lainnya dan investor mengharapkan bakteri dari kas, bukan keuntungan buku atau keuntungan di atas kertas. Kas bisa di investasikan, namun keuntungan pada hakekatnya tidak bisa
2.      Penyasuaian atas nilai waktu uang. AROR tidak disesuaiakan terhadap waktu. Dalam komep AROR, keuntungan rupiah satu tahun yang dihitung dianggap identik dengan keuntungan rupiah 10 tahun
3.      Penerapan hasil kalkulasi. AROR biasanya dihitung untuk setiap tahun dan bukan untuk seluruh umur proyek
4.      Nilai proyek sehabis periode yang diproyelsikan. Apabila proyeksi keuangan ialah untuk 10 tahun operasi panama, AROR dihitung untuk periode tersebut. Keuntungan sehabis periode tersebut biasanya diabaikan
5.      Hubungan dengan biaya uang. ARO R diesti masi tanpa mempertimbangkan biaya uang yang sesungguhnya. Disebut juga unadj usted rate of returns.
Lihat juga : simple rate of returns.

Accounting Ratio.
(Rasio-rasio Akuntansi)
Statistik-statistik yang diperoleh dari data-dala akuntansi yang dipakai untuk mengevaluasi kekuatan keuangan suatu oganisasi atau perusahaan.

Accounting Record
(Catalan Akuntansi)
Berbagai jumal (jurnal penelrimaan  kas, jurnal umum), buku besar (buku besar umum, buku besar pambantu atauu subsidiary), dan sumber-sumber isu untuk catatan-catatan formal tersebut, ibarat faktur penjualan. cek, voucher, dan perjanjian tertulis.

Accounting research bulletin
(Buletin pengkajian akuntansi)
Suatu bulitin'n yang diterbitkan secam terencana oleh committee on accounting procedure atas nama American Institute of certified public accountants perihal pirsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum dan semenjak tahun 1973 diganti oleh financial accounting standard board.

Accounting Return on Coot
(Pegembalian hasil atas Biaya)
Rasio keuntungan rata-rata sebelum depresiasi, namun sehabis pajak dengan biaya akliva mula-mula.

Accounting series realise
(Pernyataan Rangkaian Akuntansi)
Suatu pemyataan yang dikeluarkan oleh securities and exchange commission untuk mengatur posedur pelaporan keuangan dan pemeriksaaaan sesuai peernyataan securities and axchange commission.

Accounting Standards
(Standar Aktantsi)
Standar praktek akuntansi yang diikuti oleh para akuntan, sebagaimana di formulasikan oleh forum yang berwenang, lihat juga : Accounting Principles.

Accounting System
(Sistem Akuntansi)
Suatu metode, prosedur, dan standar yang dipakai dalam mengumpulkan, mengklasifikasikan, mencatat, dan meringkas peristiwa-peristiwa bisnis dan transaksi untuk didistribusikan kepada pemakai. Sistem akuntansi meliputi catatan data-data formal dan sumber data-data awal. Ketentuan mengenai sistem akunlansi bisa saja dikeluarkan untuk dilakukan oleh forum tertentu. ibarat perusahaan asuransi dan perusahaan pembiayaan. Sedikitnya ada 6 (enam) langkah sistem akuntansi, yaitu :
1)      menganalisa transaksi-transaksisi dari dokumen sumber
2)      mencatat transaksi dalam jurnal
3)      pencatatan ditempatkan pada buku besar
4)      perkiraan diubahsuaikan pada tamat periode dengan bantmn worksheet
5)      mempersiapkan laporan keuangan dari worksheet
6)      perkiraan ditutup untuk menuntaskan periode akuntansi berjalan dan mempersiapkan awal periode akuntansi yang baru.

Secara garis basar, sistem akuntansi dibedakan atas sistem akuntansi keuangan (financial accounting) dan sistem akuntansi manajerial (managerial accounting). Perbedaan kedua sistem akuntansi ini sanggup dilihat dalam matriks betikut.




Accounting Valuation
(Penilaian Akuntansi)
Penilaian aktiva-aktva dalam akuntansi. Penilaian yang dilakukan dengan benar sangat penting artinya, lantaran apabila suatu aktiva dinilai tidak secara benar, maka mustahil memperlihatkan konklusi yang akurat mengenai likuiditas suatu perusahaan atau nilai perusahaan tersebut pada ketika likuidasi. Penilaian biasanya dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip dasar akuntansi.

Accounting
(Akuntansi)
1.      Suatu disiplin yang memperlihatkan isu yang penting bagi pelaksanaan dan penilaian yang efisien dari aktivitas-aktivitas organisasi (AICPA)
2.      Suatu seni dalam mencatat, menggolongkan, mengikhtisarkan. melaporkan serta menganalisa transaksi-transaksi finansial yang dilakukan perusahaan. Dengan kata lain akuntansi memperlihatkan isu perihal milik dan milik dan sejauh mana milik dan hak milik tersebut dipengaruhi oleh kegiatan perusahaan. Disebut seni atau art ialah lantaran adanya beberapa serpihan dalam proses akuntansi yang tak sanggup dikalkulasi secara sempurna ibarat penentuan besarnya cadangan piutang ragu-ragu dan sebagainya.

Accretion
(pertambahan)
1.      Pertumbuhan aktiva melalui merjer, perluasan internal, dan akuisisi, atau dikarenakan sebab-sebab lain
2.      Penyesuaian terhadap perbedaan antara harga suatu obligasi yang dibeli pada tingkat diskonto yang cukup besar (pure discount bonds) dengan nilai obligasi.

Acrual accounting
(akuntansi akrual)
Semua teknik yang dikembangkan oleh para akuntan untuk menggunakann aturan penyeimbangan.

Acrual Basic Accounting
(Akuntansi Basis Akrual)
Suatu metode akuntansi yang mencatat atau mengakui beban maupun pendapatan pada ketika terjadinya, yaitu beban dicatat pada ketika barang-barang atau jasa diterima sedang pendapatan dicatat pada ketika barang-barang atau jasa diserahkan tanpa menghiraulan ketika pengeluaran maupun penerimaan dari yang bersangkutan. Lawannya cash basis accounting atau akuntansi basis kas. Misalnya accrued interest expense (biaya bunga yang masih harus dibayar) yang pada tamat periode akuntansi belum dibayar dan dicatat dalam neraca sebagai current liability.

Accrual Basis of Accounting Method
(Metode Akmal)
Suatu metode akuntansi dimana penerimaan yang dihasilkan gres diakui atau dicatat apabila proses yang menghasilkan lengkap dan apabila transaksi pertukaran terjadi, sementara pengeluaran gres diakui atau dicatat apabila sejumlah uang benar-benar dibayarkan. Artinya dalam metode ini penerimaan dan pengeluaran gres diakui atau dicatat ketika terjadi. bukan ketika diterima atau dibayarkan. Dengan demikian pencatatan dalam metode ini bebas dari dampak waktu kapan kas diterima dan kapan kas dilakukan. Misalnya. penjualan terjadi pada tanggal 1 Januari 2000, maka hal itu eksklusif dicatat walaupun pembayarannya gres akan diterima sebulan kemudian.

Accrual Entry
Dalam konteks akuntansi dana pensiun, ini masuk pada pemanis biaya pensiun dan penciptaan obligasi pensiun.

Acrual
(Akrual)
Kewajiban jangka pendek yang terjadi berulang-ulang dan terus-menerys. Sebagai pola ialah utang upah, utang pajak, dan bunga terutang. Di dalam neraca, kewajiban ini seringkali disebut sebagai biaya-biaya yang masih harus dibayar pada kelompok utang lancar.

Accrue
(bertambah, lumbuh)
Selalu tumbuh, bertambah atau berakumulasi. Misalnya biaya bunga.

Accrued assets
(aktiva yang bertambah)
 Lihat accrued revenue.

Accrued benefit cost method
(metode biaya manfaat yang bertambah)
Metode astimasi biaya-biaya normal dan' acara pensiun. Pada prinsipnya dalam metode ini perusahaan setiap tahun akan memperlihatkan bantuan am nilai kini neto dari setiap keuntungan yang dihasilkan.

Accrued benefit cost Obligation
(ABO, kewajiban manfaat yang bertambah)
Nilai utang dalam neraca perusahaan yang diperoleh dengan membandingkan nilai aktiva dana pensiun dengan nilai sekalang pensiun yang diperoleh karyawan kini atau karyawan sebelumnya selama bekerja di perusahaan tersebut. Apabila aktiva dana pensiun lebih besar untuk menutupi kewajiban ini tidak masalah, namun apabila terjadi defisit (kewajiban lebih besar dari aktiva) maka defisit tersebut harus ditampilkan dalam neraca perusahaan sebagai utang.

Accrued dividend
(deviden yang masih harus dibayar)
Jumlah deviden yang telah ditelapkan bagi tiap lembar saham manun belum dibayarkan.

Accrued Expensed
(beban yang masih harus dibayar)
Beban yang telah terjadi namun belum dibayar, dicatat dalam asumsi dengan mendebet asumsi beban dan mengkredit asumsi hutang beban yang masih harus dibayar, contohnya Accrued dividend (dividen yam masih harus dibayar). Accrued Interest expense (bunga yang masih harus dibayar), Accrued Rent Expense (sewa yang masih harus dibayar).

Accrued Income
(pendapatan yang masih hars diterima)
Pendapatan yang telah diperoleh haknya tetapi belum ditetima pembayarannya Dicatat dalam parkiraan dengan mendebet asumsi piutang pendaptan yang masih harus diterima dan mengkredit asumsi hasil atau pendapatan, Acrued Interest Receivable (piutang bunga yang masih harus ditereima), Rent Receivable (piutang sewa yang masih harus diterima).