Showing posts with label ANAK. Show all posts
Showing posts with label ANAK. Show all posts

Ingat Ya! Satu Kali Anak Dibentak, Triliunan Sel Otaknya Rusak Dan Berikut 7 Ancaman Yang Di Timbulkan

Assalamu'alaikum wr.wb. selamat tiba di website infokemendikbud.web.id dan salam sejahtera untuk rekan-rekan semua...
Simak informasi terbaru yang sangat penting berikut ini tentang INGAT YA! SATU KALI ANAK DIBENTAK, TRILIUNAN SEL OTAKNYA RUSAK DAN BERIKUT 7 BAHAYA YANG DI TIMBULKAN

Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Ella Yulaelawati mewanti-wanti para orangtua untuk tidak terbiasa membentak anak. Saran tersebut juga ditujukan kepada para pendidik di PAUD.

Pasalnya, sekali membentak akan berakibat fatal terhadap perkembangan otak anak.

1. Bahaya membentak anak alasannya memusnahkan sel otak anak

Karena bentakan atau perkataan yang bergairah sanggup membunuh lebih dari 1 milyar sel otak dikala itu juga.

Dan bahkan sebuah pukulan atau cubitan yang disertai dengan bentakan maka akan membunuh lebih dari bermilyar-milyar sel otak dikala itu juga.

Akan tetapi sebaliknya, dengan 1 pujian, kehangatan pelukan dan kasih sayang maka akan membangun dengan sangat baik bibit kecerdasan seorang anak... yang menciptakan perkembangan otak anak yang sangat cepat.

Hasil penelitian dari seorang yang berjulukan Lise Gliot, beliau berkesimpulan bahwa pada anak yang masih dalam pertumbuhan, terutama pada masa “golden age” yaitu pada umur 2-3 tahun.

Suara hanya cenderung lebih keras, maka sudah menjadi masalah...

Lise Gliot menjelaskan bahwa bunyi yang keras dan bentakan yang keluar dari orang bau tanah sanggup merusak atau menggugurkan sel otak anak yang sedang tumbuh.

Sedangkan ketika sang ibu sedang memperlihatkan belaian lembut sambil menyusui anaknya, maka rangkaian otak terbentuk indah.

Penelitian Lise Gliotini ini, dengan melaksanakan penelitian pada objeknya yaitu anaknya sendiri.

Dia berinisiatif memasang kabel perekam otak yang dihubungkan dengan sebuah monitor komputer, dengan begitu akan terlihat setiap perubahan yang terjadi dalam perkembangan otak anaknya.

Dan beliau menyatakan bahwa hasilnya sangat luar biasa, dikala sang anak menyusui sang anak maka akan terbentuk rangkaian indah pada sel otak anak.

Namun ketika beliau terkejut ketika ada bunyi yang sedikit keras, maka rangkaian indah sel otak yang menggelembung menyerupai balon tersebut pecah berantakan, dan kemudian juga terjadi perubahan warna.

Dari penelitian yang dilakukan Lise Gilot ini menjelaskan bahwa imbas murka dan bentakan pada anak akan sangat mempengaruhi perkembangan sel otak anak.

Bahaya, apabila hal tersebut dilakukan secara sering bahkan tidak terkendali, maka sanggup berpotensi besar untuk mengganggu struktur otak anak itu sendiri.

Hati-hati ketika ingin memarahi anak...

Sang peneliti Lise Gilot memperlihatkan nasihat bahwa kita harus berhati-hati dalam memarahi sang anak.

Dan tidak hanya itu saja, hal itu juga akan mengganggu fungsi organ-organ penting di dalam badan menyerupai hati, jantung dan yang lainnya.

Adapun imbas dari kerusakan pada sel-sel otak alasannya bentakan akan lebih besar pengaruhnya pada anak-anak, pada remaja dan orang remaja juga berpotensi mengalami kerusakan, tetapi tidak sebesar dengan yang disertai oleh anak-anak.

Bentakan kepada sang anak akan menimbulkan hal yang fatal, imbas jangka panjangnya sanggup dilihat pada orang-orang yang sering mengalami bentakan di masa lalunya (masa kecilnya)....

...orang-orang tersebut akan lebih banyak melamun, dan juga lambat dalam memahami sesuatu

Kemudian juga biasanya akan gampang untuk meluapkan rasa marah, panik dan sedih. Mereka biasanya akan seringkali mengalami stress hingga depresi dalam hidup...

Hal ini alasannya kesulitan dalam memahami pola-pola duduk masalah yang mereka hadapi. Dan itu semua ialah akhir dari sedikitnya sel-sel otak yang aktif dari yang seharusnya.

2. Karena dibentak, jantung anak sanggup kelelahan
Menurut klarifikasi dr Godeliva Maria Silvia Merry, M.Si, dokter yang juga pengajar di UKDW, Yogyakarta, beliau menjelaskan bahwa denyut nadi seseorang sanggup berubah-ubah yang tergantung dari bunyi yang didengar.

Sehingga, apabila orang bau tanah “hobi” membentak anak dengan nada tinggi, maka dr Silvia menjelaskan bahwa anak kalau terus-terusan terpapar dengan bunyi bernada bergairah dan tinggi...

...mengakibatkan organ jantung sang anak akan sering berdetak dengan sangat cepat (abnormal), yang mengakibatkan jantung menjadi gampang kelelahan.

Bahaya yang sama juga sanggup terjadi pada orang yang sering mendengarkan musik berirama cepat.

3. Anak akan tumbul menjadi langsung yang emosional
Ketika sering dibentak, anak akan menggandakan hal yang “diterimanya” itu dalam kehidupan sehari-harinya.

Dimana Anak akan tumbuh menjadi sosok yang gampang marah, sulit mengendalikan diri, emosional, dan suka teriak-teriak.

Karena tindak kekerasan baik itu ekspresi maupun non ekspresi berdampak jelek pada psikologi sang anak.

4. Tingkat kepercayaan anak kepada orang bau tanah menurun
Dimana orang bau tanah kerap dijadikan panutan bagi sang anak pada umumnya, sehingga kebiasaan orang bau tanah akan ditiru sangat anak, termasuk kebiasaan berbicara dengan nada yang bergairah dan tinggi.

Memarahi anak di depan teman-temannya, hal ini tentu sanggup mempertaruhkan harga diri sang anak ketika berada di tengah lingkungan pertemanan atau lingkungan bermainnya.

Sehingga hal ini sanggup menimbulkan tingkat kepercayaan anak kepada orang tuanya menjadi turun. Alhasil segala petuah / nasehat dari orang bau tanah nantinya hanya dianggap sebelah mata oleh sang anak.

5. Anak menjadi depresi
Membentak anak yang beranjak remaja juga merupakan hal yang tidak baik.

Remaja berusia 13 tahun yang sering dibentak oleh orang tuanya memperlihatkan lebih banyak tanda-tanda depresi dibandingkan dengan sahabat seumurannya yang tidak mendapatkan hal kurang baik itu.

Permasalahan menyerupai ini dikemukakan sebuah studi gres yang dipublikasikan di jurnal Child Development.

Salah satu poin disebutkan, yaitu alih-alih orang bau tanah “berniat baik” untuk memperbaiki sikap sang remaja, tetapi dengan cara diteriaki, dihina dan dibentak oleh si orang tua, maka hal ini justru menciptakan sikap sang remaja duduk masalah tambah buruk.

6. Kesulitan menjadi pendengar yang baik
Supaya anak nantinya tumbuh menjadi langsung sebagai pendengar yang baik, maka sang anak perlu tumbuh di lingkungan yang membuatnya sanggup berpikir positif.

Ketika orang bau tanah berbicara dengan nada tinggi alias membentak, justru sanggup menimbulkan anak terganggu perkembangannya dan mengalami pada gangguan pendengaran.

Selain duduk masalah pendengaran, juga duduk masalah hati yang "terluka" alasannya sang anak mendapatkan perlakuan buruk, risikonya anak akan kesulitan untuk tumbuh menjadi pendengat yang baik.

7. Anak kehilangan inisiatif alasannya takut salah
Anak yang sering dibentak dan dimarahi, apalagi dimarahi secara membabi buta, maka sanggup beresiko menjadi diri anak kesulitan dalam melaksanakan suatu inisiatif.

Hal itu alasannya di dalam jiwa sang anak tertanam perasaan takut salah alasannya sering dibentak. Sehingga anak akan minim sekali dan kesulitan untuk sanggup melaksanakan inisiatif.

Sumber : http://www.jpnn.com/

Demikian informasi dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan like fanspagenya dan tetap kunjungi situs kami di website infokemendikbud.web.id Kami senantiasa memperlihatkan informasi dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari aneka macam sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda biar informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.

Ini Solusi Kemendikbud Dalam Penyelesaian Kasus Pelanggaran Hak Anak



JAKARTA - - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Mendikbud RI) Muhajir Effendy mengunjungi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Selasa (3/7/2018) lalu. Kunjungi Mendikbud ini merupakan sebuah kebanggaan, alasannya gres Muhajir Effendy menteri pertama yang berkunjung ke KPAI.

Dalam pertemuan tersebut, Kemendikbud dan KPAI membahas banyak sekali permasalahan, ibarat sekolah aman, sekolah inklusi, Sekolah Ramah Anak (SRA), pendidikan berbasis keluarga, pendidikan anak usia dini, hingga sarapan sehat. Kedepannya, Mendikbud berharap akan terus ada masukan dan kolaborasi dengan KPAI dalam perngawasan dan pertolongan anak.

Selain itu, Mendikbud juga menyambut  positif proposal dari KPAI  membangun sistem koordinasi antara KPAI dengan Kemendikbud terkait upaya penyelesaian kasus-kasus pelanggaran hak-hak anak di pendidikan,” kata Retno Listyarti, Komisioner KPAI bidang Pendidikan.
Karena, kata dia, selama ini berjalan sendiri-sendiri. Padahal untuk efektivitas dan penyelesaian yang berpresfektif anak serta demi kepentingan anak, maka sinergitas KPAI-Kemendikbud sangat diperlukan.

Menurut Retno, Mendikbud juga sempat memberikan kepada KPAI perihal niat baik pembenahan pendidikan. Salah satunya melalui kebijakan zonasi dalam Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), yaitu untuk menghilangkan predikat sekolah favorit dan unggulan.
KPAI mendukung kebijakan zonasi, alasannya mendekatkan belum dewasa dari rumah ke sekolah, juga mengurangi faktor resiko dikala anak harus bersekolah jauh. Dan meminimalkan tawuran pelajar alasannya teman sekolahnya ialah teman bermainnya.

Anak-anak juga sanggup jalan kaki atau naik sepeda ke sekolah, sehingga irit energi dan juga sehat untuk tumbuh kembang anak,” ujar Retno.

Namun, Retno menambahkan bahwa kebijakan zonasi dengan sistem jarak rumah terdekat dengan hitungan meter. Ternyata di lapangan mengakibatkan cukup banyak persoalan dikala jumlah sekolah negeri di tiap kecamatan dan kelurahan tidak berimbang.

Sehingga, belum dewasa yang di wilayah tempat tinggalnya tidak ada sekolah negerinya menjadi berpotensi kehilangan haknya untuk sanggup bersekolah di sekolah negeri. Pihaknya juga melihat banyak sekolah negeri yang tidak mempunyai sarana prasarana memadai.

Sehingga sulit juga menghapus predikat sekolah favorit dan unggulan bila pemerintah kawasan maupun pemerintah sentra tidak memeratakan sarana prasarana yang sama di setiap sekolah sesuai standar sarana prasarana dalam Standar Nasional Pendidikan," kata dia.

Untuk itu KPAI akan mempelajari data-data dan pengaduan yang masuk terkait kebijakan zonasi dalam sistem PPDB. Hasil analisis akan disampaikan ke Kemendikbud RI untuk pembenahan dan perbaikan tahun depan. “Kedepannya, Mendikbud berharap akan terus ada masukan dan kolaborasi dengan KPAI dalam perngawasan dan pertolongan anak.

Sumber: Lampungpro.com


Demikian isu dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan like fanspagenya dan tetap kunjungi situs kami di website infokemendikbud.web.id Kami senantiasa menawarkan isu dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari banyak sekali sumber  terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda biar informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.