Showing posts with label PENDIDIKAN. Show all posts
Showing posts with label PENDIDIKAN. Show all posts

Syukur...!! Refleksi Final Tahun Bidang Pendidikan, Ppp Singgung Guru Honorer Sampai Dana Infinit Riset

Info Pemerintah - Wakil Ketua Umum PPP, Reni Marlinawati menyebut selama 2018 ada sejumlah kemajuan yang dicapai pemerintah di bidang pendidikan.

Hal ini contohnya terlihat dari terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No 49/2018 perihal Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja

PP ini dibutuhkan sanggup meningkatkan kesejahteraan guru honorer dan menjadi landasan yuridis untuk menuntaskan problem tenaga pendidik yang belum berstatus PNS.

“Harapannya, tahun 2019 tak ada lagi problem yang muncul dari guru honorer,” kata Reni yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi X dewan perwakilan rakyat RI tersebut, Minggu (30/12/2018).

Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ada 1,5 juta guru guru honorer di Indonesia.

Jumlah ini terdiri dari 735 ribu guru honorer di sekolah negeri dan 790 ribu di sekolah swasta. Selama ini rata-rata guru honorer mengeluhkan nasib mereka yang hanya mendapatkan gaji yang sangat minim dan jauh dari UMR.


Selain mengapresiasi PP ini, Reni juga menyebut Presiden Joko Widodo memperlihatkan perhatian besar pada dunia riset dengan rencana alokasi dana infinit riset sebanyak Rp 1 Triliun mulai tahun 2019. Hal ini dibutuhkan sanggup menstimulus peningkatan geliat riset di Indonesia.

“Riset harus diintegrasikan pada spirit pengembangan SDM dalam negeri dan kebutuhan dalam negeri menyerupai penguatan ekonomi kreatif. Politik anggaran dana riset ini sebagai langkah nyata penguatan SDM Indonesia sebagaimana komitmen Presiden Jokowi,” ujarnya.

Isu lain yang menjadi perhatian Reni dalam refleksi tamat tahun ini yakni Perpres 87/2017 perihal Penguatan Pendidikan Karakter yang harus dikuatkan implementasinya di lapangan pada tahun 2019.

Sementara terkait isu kembalinya mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP), Reni berharap pemerintah harus memodifikasi semoga PMP tak menjadi mata pelajaran yang sifatnya komplementer, indoktrinasi dan menjenuhkan bagi anak didik.

Sumber : http://www.tribunnews.com

Demikian gosip dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan like fanspage dan tetap kunjungi situs kami di Info Pemerintah,  Kami senantiasa memperlihatkan gosip dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari aneka macam sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda semoga informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.

Info Penting...!! Dukungan Sertifikasi Guru Akan Berbasis Kinerja

Info Pemerintah - Perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional mengunjungi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bandar Lampung, melaksanakan verifikasi dan validasi data sumbangan guru berbasis kinerja, Jumat (30/11/2018). Tunjangan sertifikasi guru ke depan akan berbasis kinerja.

Tim kajian Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional, Teguh Supriadi ketika menemui pihak Disdikbud Bandar Lampung, menyampaikan sistem evaluasi sumbangan sertifikasi guru ke depan akan berbasis kinerja.

Menurut dia, terdapat enam indikator evaluasi sebelum sumbangan diberikan kepada guru. Adapun indikator tersebut mencakup pengakuan sekolah dengan bobot nilai 10%, peta mutu guru 10%, kinerja guru 40%, kehadiran guru 20%, hasil berguru siswa 10%, dan evaluasi prestasi kerja guru 10%.

Dijabarkannya, evaluasi status pengakuan sekolah diperoleh dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah. Mutu guru didapat dari guru itu sendiri yang dirangkum oleh Lembaga Penjaminam Mutu Pendidikan tempat setempat.

Kemudian, kinerja guru akan dinilai oleh kepala sekolah guru, rekan kerja, orang bau tanah penerima didik, dan Dunia Usaha dan Dunia Industri pada SMK. Kehadiran dilihat dari presensi sekolah. Hasil berguru dan prestasi kerja guru dinilai sekolah dan kepada sekolah.


“Ke depan sumbangan sertifikasi guru tidak hanya diberikan kepada guru yang mempunyai akta pendidik dan memenuhi jam kerja saja, tetapi harus melalui sejumlah indikator tertentu. Tetapi ini masih dalam rancangan dan belum diputuskan kapan dimulainya,” ujar dia.

Kemudian Kepala Seksi Tenaga Pendidik dan Kependidikan Dasar Disdikbud Bandar Lampung, Khairul Athar menyambut baik sistem evaluasi guru dalam memperoleh sumbangan sertifikasi dengan berbasis kinerja. Menurut dia, selama ini evaluasi guru hanya sebatas memenuhi jam mengajar.

“Kalau kini guru rajin, malas, berkompetensi, atau tidak yang penting mempunyai akta pendidik dan memenuhi jam mengajar sanggup sertifikasi. Melalui sistem ini, bilamana kinerjanya rendah maka sumbangan yang diperoleh rendah, begitu juga sebaliknya,” ujar Khairul.

Dengan adanya sistem tersebut, berdasarkan beliau guru akan termotivasi untuk meningkatkan kompetensi. Karena, jikalau tidak menyesuaikan, maka sumbangan yang diberikan pemerintah terhadap guru akan diadaptasi dengan kinerja.

“Kami sengat mendukung kebijakan pemerintah akan hal ini. Regulasi yang dibentuk pemerintah, kami yakin untuk kepentingan pendidikan lebih baik lagi. Namun mengenai realisasi ini kami belum tentu. Semakin cepat, semakin baik,” kata dia.

Sumber : http://www.lampost.co

Demikian informasi dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan like fanspage dan tetap kunjungi situs kami di Info Pemerintah,  Kami senantiasa memperlihatkan informasi dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari banyak sekali sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda supaya informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.

Kemendikbud Akan Hidupkan Lagi Mata Pelajaran Pmp, Inilah Alasanya

Info Pemerintah - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana mengembalikan mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Mata pelajaran zaman orde gres itu dianggap penting untuk menguatkannya nilai Pancasila.

"PMP kita akan kembalikan lagi alasannya yaitu ini banyak yang harus dihidupkan kembali, bahwa Pancasila ini luar biasa buat bangsa kita, itu mungkin yang akan kita lakukan," kata Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Supriano usai upacara peringatan hari guru di gedung Kemendiknas.

Dia menyampaikan planning itu masih dalam pembahasan. Belum terang apakah ada pengurangan atau penambahan materi PMP yang gres dengan yang pernah digunakan sebelumnya.

"Ini masih dibahas, kita akan bahas," ujarnya.

Selain itu, Kemendikbud juga merencanakan sistem gres untuk pemerataan guru di Indonesia. Para guru akan disebarkan sesuai zonasi.

"Selanjutnya dalam rangka ekspansi jalan masuk pemerataan mutu dan percepat terwujudnya guru profesional, pada tahun yang akan tiba Kemendikbud akan menerapkan kebijakan sistem zonasi. Kebijakan sistem zonasi dibutuhkan akan mempercepat pemerataan kualitas pendidikan di seluruh tanah air," kata dia.


Supriano menambahkan, sistem zonasi itu sanggup membantu pemetaan sekolah yang kekurangan guru. Dalam planning tersebut, zonasi gres dibatasi dalam wilayah kabupaten atau kota.

"Pemerataan guru nanti kita lihat per zonasi, kini ini kan sedang rakor dengan kabupaten kota, dengan provinsi, kementerian atau forum pengambil keputusan yang ada di sini, Kemenpan, Kemendagri, Kemenkeu. Yang pertama kita lihat kebutuhan per zona dulu, apakah zona itu kelebihan guru atau kekurangan guru, jadi gres bermain di tingkat kabupaten kota," pungkasnya.

Sumber : detik.com

Demikian gosip dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan like fanspage dan tetap kunjungi situs kami di Info Pemerintah,  Kami senantiasa memperlihatkan gosip dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari banyak sekali sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda agar informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.

Tahun Depan, Kehadiran Guru Dipantau Secara Nasional Dengan Finger Print

Info Pemerintah - Pada tahun depan pemerintah akan menerapkan sistem ketidakhadiran nasional melalui teknologi finger print kepada semua guru di banyak sekali jenjang sekolah dasar dan menengah. Data kehadiran tersebut akan menjadi salah satu landasan bagi pemerintah untuk membayar derma profesi guru.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, pembayaran derma profesi guru juga mengacu kepada UU Nomor 5 Tahun 2014 wacana Aparatur Sipil Negara. Yakni, semua guru berstatus pegawai negeri sipil wajib memenuhi beban kerja selama 8 jam sehari selama 5 hari seminggu. 

Ia menuturkan, ketidakhadiran nasional sangat penting semoga dana derma profesi guru sanggup disalurkan secara efektif dan diterima oleh guru yang berkinerja baik. Ia berharap, penerapan sistem tersebut sanggup meningkatkan profesionalisme guru. Yakni, kompeten dalam menyiapkan anak didik untuk menjadi generasi muda penerus bangsa yang kompetitif di tingkat global.

“Kami sedang mengusahakan finger print sanggup eksklusif diterapkan tahun depan untuk memantau kegiatan guru. Sehingga nanti sanggup dicek hingga tingkat pusat. Mereka yang tidak hadir otomatis nanti ada sanksi,” ucap Muhadjir dalam peringatan Hari Guru Nasional (HGN) di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Minggu, 25 November 2018.


Ia mengatakan, ketidakhadiran nasional diberlakukan kepada semua guru, termasuk guru bimbingan konseling, olah raga dan kesenian. Untuk memenuhi kewajiban mengajar 8 jam sehari, para guru kesenian, olah raga dan bimbingan konseling sanggup beraktivitas di luar sekolah yang masih dalam satu zona. Dengan catatan, aktivitasnya masih bersentuhan dengan kegiatan pendidikan.

“Walaupun mereka hanya tercatat di satu sekolah, tapi sanggup mengajar kesenian di sekolah lain yang berada dalam satu zona. Kolaborasi antarsekolah. Sekarang tak ada pilot project, akan diberlakukan untuk semua sekolah. Sanksi akan diterapkan sesuai aturan, di antaranya tak akan menerima derma profesi. Membimbing siswa juga akan kami hitung dalam beban kerja, sehingga kewajiban 40 jam seminggu terpenuhi,” ujarnya. 

HGN
Muhadjir menegaskan, peringatan HGN tahun ini menjadi momentum bagi pemerintah dan guru untuk bekerja sama meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Menurut dia, mutu dan profesionalitas guru sangat memilih arah masa depan sebuah bangsa. 

“Karena para guru lah yang akan memilih generasi muda dalam membangun masa depan bangsa Indonesia. Peningkatan profesionalisme guru untuk menyongsong kala 21, artinya menyiapkan generasi muda yang cocok dengan dunia kerja dan kondisi sosial kala 21,” katanya.

Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia, Unifah Rosyidi menyatakan, profesionalitas dan mutu guru menjadi simpul penentu dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Pemerintah dan organisasi profesi harus bekerja sama lebih keras dalam merumuskan sistem pendidikan nasional yang relevan.

“Kami berharap, tahun depan, pembenahan terhadap dilema utama guru dalam melakukan kiprah menyerupai administasi guru yang berbelit-belit, rumitnya penyaluran derma profesi guru, dan penyelesaian perkara guru honorer sanggup diselesaikan,” kata Unifah. Pada tahun depan pemerintah akan menerapkan sistem ketidakhadiran nasional melalui teknologi finger print kepada semua guru di banyak sekali jenjang sekolah dasar dan menengah. Data kehadiran tersebut akan menjadi salah satu landasan bagi pemerintah untuk membayar derma profesi guru.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, pembayaran derma profesi guru juga mengacu kepada UU Nomor 5 Tahun 2014 wacana Aparatur Sipil Negara. Yakni, semua guru berstatus pegawai negeri sipil wajib memenuhi beban kerja selama 8 jam sehari selama 5 hari seminggu. 

Ia menuturkan, ketidakhadiran nasional sangat penting semoga dana derma profesi guru sanggup disalurkan secara efektif dan diterima oleh guru yang berkinerja baik. Ia berharap, penerapan sistem tersebut sanggup meningkatkan profesionalisme guru. Yakni, kompeten dalam menyiapkan anak didik untuk menjadi generasi muda penerus bangsa yang kompetitif di tingkat global.

“Kami sedang mengusahakan finger print sanggup eksklusif diterapkan tahun depan untuk memantau kegiatan guru. Sehingga nanti sanggup dicek hingga tingkat pusat. Mereka yang tidak hadir otomatis nanti ada sanksi,” ucap Muhadjir dalam peringatan Hari Guru Nasional (HGN) di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Minggu, 25 November 2018.

Ia mengatakan, ketidakhadiran nasional diberlakukan kepada semua guru, termasuk guru bimbingan konseling, olah raga dan kesenian. Untuk memenuhi kewajiban mengajar 8 jam sehari, para guru kesenian, olah raga dan bimbingan konseling sanggup beraktivitas di luar sekolah yang masih dalam satu zona. Dengan catatan, aktivitasnya masih bersentuhan dengan kegiatan pendidikan.

“Walaupun mereka hanya tercatat di satu sekolah, tapi sanggup mengajar kesenian di sekolah lain yang berada dalam satu zona. Kolaborasi antarsekolah. Sekarang tak ada pilot project, akan diberlakukan untuk semua sekolah. Sanksi akan diterapkan sesuai aturan, di antaranya tak akan menerima derma profesi. Membimbing siswa juga akan kami hitung dalam beban kerja, sehingga kewajiban 40 jam seminggu terpenuhi,” ujarnya. 

HGN
Muhadjir menegaskan, peringatan HGN tahun ini menjadi momentum bagi pemerintah dan guru untuk bekerja sama meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Menurut dia, mutu dan profesionalitas guru sangat memilih arah masa depan sebuah bangsa. 

“Karena para guru lah yang akan memilih generasi muda dalam membangun masa depan bangsa Indonesia. Peningkatan profesionalisme guru untuk menyongsong kala 21, artinya menyiapkan generasi muda yang cocok dengan dunia kerja dan kondisi sosial kala 21,” katanya.

Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia, Unifah Rosyidi menyatakan, profesionalitas dan mutu guru menjadi simpul penentu dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Pemerintah dan organisasi profesi harus bekerja sama lebih keras dalam merumuskan sistem pendidikan nasional yang relevan.

“Kami berharap, tahun depan, pembenahan terhadap dilema utama guru dalam melakukan kiprah menyerupai administasi guru yang berbelit-belit, rumitnya penyaluran derma profesi guru, dan penyelesaian perkara guru honorer sanggup diselesaikan,” kata Unifah. 

Sumber  ; pikiran-rakyat.com

Demikian isu dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan like fanspage dan tetap kunjungi situs kami di Info Pemerintah,  Kami senantiasa menunjukkan isu dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari banyak sekali sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda semoga informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.

5 Negara Dengan Honor Guru Tertinggi Di Dunia, Ada Yang Capai Rp1 Miliar. Indonesia Posisi Ke?

Info Pemerintah - Seperti yang kita tahu, guru berperan penting dalam suksesnya pendidikan di Indonesia dan negara lain.
Seperti kata Nelson Mandela, "Education is the most powerful weapon which you can use to change the world,".

Yang artinya, "Pendidikan yaitu senjata paling ampuh yang sanggup Anda gunakan untuk mengubah dunia."
Untuk itu, guru perlu diberdayakan, salah satunya dengan menawarkan honor yang sepadan dengan usaha dan pengorbanannya.

Untuk memberdayakan para guru, beberapa negara tak main-main dalam menggaji para gurunya.

Hal ini mengakibatkan profesi guru menjadi salah satu profesi bergengsi di negara tersebut.

Menurut data yang disajikan oleh OECD pada tahun 2017, beberapa negara yang menggaji gurunya dengan honor tinggi berdasarkan beberapa kategori dan tingkatan pendidikan (tingkat SD, SMP, SMA) setiap tahun.


Bahkan untuk guru pemula atau belum berpengalaman, honor yang didapatkan per tahun pun cukup tinggi.
Tentu bagi guru berpengalaman pada setiap tingkat pendidikan mendapat honor yang lebih tinggi lagi.

Berikut ini yaitu 5 negara dengan honor guru tertinggi di dunia pada setiap tingkatan pendidikan:

1. Guru SD (setara SD)

Menurut data yang dirilis oleh OECD tahun 2017, honor tertinggi seorang guru sekolah dasar tanpa pengalaman ditempati oleh negara Luksemburg, diikuti oleh Jerman, Swiss, Denmark, lalu Australia.

Gaji tertinggi yakni mencapai Rp1 miliar per tahun yang ditempati oleh Luksemburg.

Sedang urutan kelima yaitu Australia dengan honor Rp634 juta per tahun.

2. Gaji Guru SMP (setara SMP)

Untuk sekolah menengah pertama atau setara SMP, honor tertinggi ditempati oleh negara Luksemburg dengan honor Rp1,2 miliar per tahun.

Sedang urutan kelima ditempati oleh negara Spanyol dengan besaran honor Rp661 juta per tahun.

3. Gaji Guru Sekolah Menengah Atas (setara SMA)

Gaji untuk sekolah menengah atas atau setara Sekolah Menengan Atas tertinggi ditempati, lagi-lagi oleh Luksemburg dengan nominal yang fantastis, mencapai Rp1,2 miliar per tahun.

Disusul oleh negara Swiss yang mencapai Rp1,08 miliar per tahun.

Urutan kelima pun nilainya tak kalah fantastis, yakni mencapai Rp716 juta per tahun yang ditempati oleh negara Norwegia.

Dengan honor dari tingkat dasar hingga menengah atas yang fantastis, tak diragukan lagi bahwa guru di negara-negara tersebut mempunyai kehidupan yang terjamin.

Sumber : tribunnews.com

Demikian info dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan like fanspage dan tetap kunjungi situs kami di Info Pemerintah,  Kami senantiasa menawarkan info dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari aneka macam sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda agar informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.

Ajak Para Muridnya Bersihkan Gereja, Agresi Guru Muslim Ini Tuai Pujian. Ini Alasanya...

 Info Pemerintah - Aksi seorang guru asal Mesir baru-baru ini viral dan menjadi perhatian warganet. Pasalnya, secara suka rela guru berjulukan Heba Saad Hashash ini membersihkan sebuah gereja di kota Mallawi di Minya, Mesir bab Selatan. Tak sendiri, Heba bahkan mengajak para muridnya untuk melaksanakan agresi tersebut.

Nyatanya Heba melaksanakan ini untuk mempromosikan perilaku toleransi dan rasa cinta terhadap tanah airnya. Aksi tersebut juga dilakukan alasannya beberapa umat Nasrani Koptik yang tinggal di kotanya sedang berada dalam kondisi yang sulit. Hal ini semakin diperparah oleh insiden serangan yang terjadi di Gereja St Samuel yang mengakibatkan tujuh orang meninggal.

Lebih lanjut Heba menyampaikan bahwa dirinya ingin mengajarkan referensi perdamaian antar agama. Heba mengumpulkan sebanyak 15 siswa yang menerima persetujuan dari keluarganya untuk pergi ke gereja.


Mereka lalu membersihkan setiap jengkal gereja dan juga perpustakaan di dalamnya. Nyatanya Heba tak menyadari bahwa aksinya dengan sang murid telah diabadikan dan disebar luaskan di media sosial.

Aksinya lantas menerima kebanggaan dari umat muslim maupun Nasrani Koptik. Heba lantas menyampaikan inisiatifnya ini merupakan wujud perdamaian antar agama yang nyata. Dia berjanji akan terus menekankan rasa toleransi antar agama tersebut kepada belum dewasa didiknya.

Sumber : liputan6.com

Demikian informasi dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan like fanspage dan tetap kunjungi situs kami di Info Pemerintah,  Kami senantiasa menunjukkan informasi dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari aneka macam sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda agar informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.

2019, Ump 2,9 Juta Tapi Honor Guru Honorer 16 Ribu Per Jam. Hampir Tidak Dapat Di Bayangkan

Info Pemerintah - GURU yakni profesi mulia. Perannya sangat memilih kualitas generasi ini ke depan. Kesejahteraan menjadi salah satu variabel penting dalam setiap profesi termasuk profesi guru. Profesionalitas guru ditentukan oleh beberapa komponen, yaitu: ilmu pengetahuan yang dimilikinya 20%, keterampilan 25%, insentif 60%, dan pengabdian 5% (Haq, 2017: 194). Insentif mempengaruhi lebih dari setengah komponen penentu tingkat profesionalitas seorang guru. Lalu bagaimana dengan kenyataan hari ini?

Dikutip dari Serambinews.com (17/10/2018), di Luksemburg, mereka menggaji guru SD tanpa pengalaman dengan total Rp 1 miliar per tahun atau Rp 80,3 juta per bulan. Selanjutnya, untuk honor guru SMP/SMA sebesar Rp 1,2 miliar per tahun atau Rp 100 juta per bulan. Mirisnya, di kampung saya, di Simeulue, honor guru masih ada yang dibayar Rp 16.000/jam. Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan dan berdampak besar terhadap kualitas pendidikan. Terjadi kesenjangan antara ekspektasi hasil produksi intelektual yang baik, dengan kurangnya kejahteraan fasilitator penunjang intelektual itu sendiri.

Seperti diketahui bahwa upah minimum provinsi (UMP) di Aceh ketika ini Rp 2,7 juta dan pada 2019 nanti akan naik menjadi Rp 2,9 juta/bulan. Bandingkan kalau honor guru Rp 16.000/jam. Hampir tidak bisa dibayangkan betapa sulitnya profesi guru hari ini. Masih jauh dari manisnya UMP.


Kondisi ini pula menciptakan guru harus bekerja keras menambah pendapatan dari tempat lain dalam satu waktu. Menurut Jalal dan Supriyadi (Haq, 2017: 189), dua indikator menajamen guru yang desentralistik belum terwujud, yaitu keamanan psikologis guru dalam melakukan tugasnya dan mendapat jaminan kesejahteraan. Jika sudah ibarat ini, membahas kualitas pendidikan tanpa memprioritaskan kesejahteraan fasilitatornya ibarat jauh panggang dari api.

Alih-alih sejahtera, guru malah kerap mendapat ani4ya. Alm Ahmad Budi Cahyono (27) salah satunya. Guru muda SMAN 1 Torjun, Sampang, Madura, Jawa Timur ini malah harus mereg4ng ny4wa di tangan anak didiknya sendiri, alasannya sang murid tak terima ditegur (Serambinews.com, 2/2/2018). Kisah-kisah miris ini menambah catatan pahit dan kelam guru yang katanya mengemban posisi mulia dan kerap disebut sebagai “pahlawan tanpa jasa”.

Keistimewaan Aceh
Aceh disebut tempat istimewa. Tiga keistimewaan tersebut meliputi, agama, adat istiadat, dan pendidikan. Pusat memperlihatkan kewenangan penuh kepada Aceh mengatur tiga variabel tersebut. Dengan demikian, sudah sepatutnya keistimewaan pendidikan diwujudkan melalui kesejahteraan guru sebagaimana judul artikel ini, “Aceh Mengistimewakan Guru”.

Peran guru amat sangat memilih kualitas generasi ini. Kesejahteraan mereka tentu mempengaruhi kiprahnya dalam mengemban amanah mencerdaskan anak bangsa. Lebih dari itu, berdasarkan Deitje S. Borang (2010: 245) guru dituntut tidak hanya sebagai pendidik yang harus bisa mentransformasikan knowledge, values, dan skill, tetapi sekaligus sebagai penjaga moral bagi anak didik. Bahkan, tidak jarang para guru dianggap sebagai orang kedua, sehabis orang renta anak ajar dalam proses pendidikan secara global.

Guru sudah selayaknya mendapat keistimewaan dari manusia. Sebab Allah Swt saja begitu mengistimewakan guru. Hal ini sesuai dengan kesepakatan Allah Swt yang akan meninggikan derajat orang-orang yang bakir pengetahuan (satu di antarany; guru) menjadi beberapa derajat (QS. Al-Mujadalah: 11).

Untuk itu, berikut beberapa anjuran penulis dengan cita-cita terwujud Aceh sebagai tempat penggerak yang mengistimewakan guru: Pertama, naikan honor guru. Pemerintah harus berani menetapkan regulasi dengan taraf honor guru di atas UMP. Guru mempunyai kiprah mulia, yaitu mencerdaskan anak bangsa. Maka imbalan yang diberikan mesti istimewa pula. Jika masih sulit, maka berjuanglah setidaknya berada pada standar UMP. Terkhusus kepada para guru-guru honor, sudah selayaknya mereka diselamatkan melalui regulasi ini.

Kedua, berikan beasiswa. Kepada guru-guru muda berprestasi, berikan kesempatan melanjutnya pendidikan yang lebih tinggi melalui beasiswa khusus guru. Banyak kegiatan beasiswa hari ini, namun penulis melihat hanya guru-guru di perkotaan dengan kualitas pendidikan yang baik saja yang bisa mengecap kegiatan ibarat ini. Tidak dengan guru-guru di perkampungan.

Melalui kegiatan beasiswa merata, satu guru dari setiap sekolah baik di perkotaan maupun di perkampungan berhak mendapat tiket yang sama melanjutkan S-2 gratis setiap tahunnya atau per periode tertentu. Hal ini akan sangat mendulang percepatan perbaikan dan mutu pendidikan di Aceh.

Ketiga, mendapat prioritas jaminan kesejahteraan. Harus ada jaminan hari tua, pendidikan anak, kendaraan dan hal-hal yang dirasa kebutuhan fundamental jangka pendek maupun jangka panjang untuk guru. Aceh mesti menjadi penggerak kesejahteraan guru. Dengan begini, para guru di Aceh benar-benar mendapat tempat yang istimewa dengan segala kemuliaan yang ia miliki.

Kreatif dan inovatif
Selanjutnya, sebagai forum pemerintah, Dinas Pendidikan baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota harus menjadi “bintang” dalam mendorong kesejahteraan para guru. Kreatif dan inovatif dalam memperlihatkan pelayanan jasa guru yakni bentuk dari aktualisasi mengistimewakan guru di bumi Serambi Mekkah ini.

Direktur Fasilitasi Dana Perimbangan dan Pinjaman Daerah, Mochamad Ardian Noervianto, menjelaskan, seluruh alokasi dana otsus dari Januari hingga Desember 2018 sebesar Rp 8 triliun (Serambinews.com, 7/7/2018).

Provinsi dan kabupaten/kota se Aceh pada tahun anggaran 2018 memperoleh alokasi dana transfer dan dana desa sebesar Rp 34 triliun lebih. Duit sebanyak ini bisalah dilebihkan untuk kesejahteraan guru dengan cita-cita Aceh menjadi penggerak mengistimewakan guru ke depan.


Pada akhirnya, mimpi menuju suatu bangsa besar, maju dan penuh peradaban, hanya akan terwujud kalau generasinya sudah mempunyai kualitas dan daya saing yang tinggi. Melalui kesejahteraan guru, kita berharap kualitas pendidikan bisa lebih baik lagi. Terkhusus untuk pemerintah Aceh.

Jika ketiga poin di atas bisa diaktualisasikan, maka Aceh kembali bersiap menjadi penggerak yang kemunginan akan kembali ditiru oleh pemerintah pusat. Teruslah Aceh menjadi penggerak dalam kebaikan. Selamat Hari Guru dan Selamat Milad PGRI!

Sumber : kompas.com

Demikian informasi dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan like fanspage dan tetap kunjungi situs kami di Info Pemerintah,  Kami senantiasa memperlihatkan informasi dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari banyak sekali sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda agar informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.