Showing posts with label GURU HONORER. Show all posts
Showing posts with label GURU HONORER. Show all posts

Tahun Depan Pendidik Sanggup Lebih Optimal Dan Fokus Dalam Menjalankan Tugas. Karena, Akan Mendaptkan Penghasilan Tambahan

INFOKEMENDIKBUD--Senyum merekah di wajah Endang Rahayu Astuti kala mengetahui bahwa di tahun depan (2019) dirinya bersama seluruh guru bersertifikasi, pengawas sekolah, dan kepala sekolah negeri di Kota Semarang akan mendapat aksesori penghasilan.

Astuti yang merupakan Kepala Sekolah SD Negeri Tembalang, Kota Semarang mengaku sangat bersyukur dengan kebijakan yang diambil oleh Walikota Semarang, Hendrar Prihadi tersebut.

“Bagi saya sendiri selama ini tunjangan kepala sekolah dengan guru itu selisihnya hanya Rp125 ribu, sehingga dengan adanya kebijakan ini menambah semangat kami semua. Dan saya yakin ini akan berimbas pada peningkatan kualitas pendidikan di Kota Semarang, alasannya ialah pendidik sanggup lebih optimal dan fokus dalam menjalankan tugas,” kata Astuti.

Perihal kebijakan aksesori tunjangan penghasilan bagi pendidik pada sekolah negeri di Kota Semarang itu diketahui Astuti ketika Walikota Semarang, Hendrar Prihadi meninjau SD Negeri Tembalang yang dipimipinnya, Selasa 24 Juli 2018 Selain berbincang dengan para guru, Walikota Semarang yang dekat disapa Hendi tersebut juga menyempatkan diri berdialog dengan para murid.

Terkait kebijakan dukungan aksesori penghasilan kepada para pendidik sekolah negeri di Kota Semarang, Hendi menuturkan bila prosesnya sudah hingga pada pengajuan ke DPRD Kota Semarang.

“Hari ini sedang kami olok-olokan ke DPRD, dan bila rujukan ini disetujui oleh teman-teman dewan, maka dipastikan seluruh guru bersertifikasi, pengawas sekolah, dan kepala sekolah mulai tahun 2019 akan mendapat aksesori tunjangan penghasilan,” jelasnya.

BACA JUGA




Dalam usulan pemkot Semarang terkait aksesori tunjangan penghasilan sendiri, tak kurang dari anggaran sebesar Rp90 miliar dirancang guna menyejahterakan lebih dari 4.600 tenaga pendidik di bawah Pemerintah kota Semarang. Hendi pun menyatakan optimistis kebijakannya tersebut sanggup meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Semarang. Hal itu disampaikannya dalam rapat paripurna sehari sebelumnya di hadapan seluruh anggota dan pimpinan DPRD Kota Semarang, Senin 23 Juli 2018.

Selain memperlihatkan aksesori tunjangan penghasilan, Hendi ketika di SD Negeri Tembalang juga menegaskan akan intens berkeliling mengecek kondisi akomodasi pendidikan di Kota Semarang.

"Tidak boleh ada lagi sekolah di Semarang yang infrastrukturnya jelek, maka untuk SD Sekolah Menengah Pertama khususnya yang negeri saya tekankan kepada Kepala Dinas Pendidikan yang gres bahwa fasilitasnya harus baik,” tegas Hendi.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri yang gres dilantik beberapa hari yang kemudian (19/8) menyatakan realisasi kegiatan SD Sekolah Menengah Pertama swasta gratis yang dirancang oleh Walikota Hendi nantinya juga akan menjadi upaya peningkatan kualitas pendidikan di Kota Semarang.

"Dengan tanpa biaya niscaya peminat sekolah swasta juga akan bertambah, sehingga sanggup terdorong peningkatan kualitas pendidikannya. Terkait ini akan kami realisasikan juga mulai 2019 dengan sedikit demi sedikit pada beberapa sekolah,” terperinci Gunawan.

Sumber : VIVA.CO.ID

Demikian gosip dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan like fanspagenya dan tetap kunjungi situs kami di website infokemendikbud.web.id Kami senantiasa memperlihatkan gosip dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari banyak sekali sumber  terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda agar informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.

Alhamdulillah... Ketua Umum Pengurus Sentra Igi : Usaha Untuk Guru Honorer Sudah Menemui Titik Terang

Assalamu'alaikum wr.wb. selamat tiba di website infokemendikbud.web.id dan salam sejahtera untuk rekan-rekan guru semua...
simak informasi terbaru yang sangat penting berikut ini tentang ALHAMDULILLAH... KETUA UMUM PENGURUS PUSAT IGI : PERJUANGAN UNTUK GURU HONORER SUDAH MENEMUI TITIK TERANG

Kisruh honorer Kategori 2 (K2) se-Indonesia yang belum lulus tes CPNS mulai menemui titik terang. 

dewan perwakilan rakyat RI gres merampungkan rapat kerja campuran dengan kementerian terkait, Senin 23 Juli 2018, yang menghasilkan lima poin penting. 

Pertama, pemerintah dan dewan perwakilan rakyat setuju merampungkan problem K2 yang jumlahnya mencapai 438.590 orang, paling lambat Desember ini. 

Kedua, sesuai UU dan hukum terkait lainnya, ada 13.347 K2 yang segera ikut tes CPNS Ketiga, bagi sisa 425.243 Honorer K2 yang tidak sanggup lagi mengikuti tes CPNS, dewan perwakilan rakyat dan Pemerintah menyiapkan sejumlah opsi. Diantaranya pemerintah akan membuka tes PPPK (Pegawai pemerintah dengan 

Perjanjian Kerja (PPPK). Bagi yang tidak lulus jangan berkecil hati, tetap diberi kesempatan kerja sesuai kebutuhan instansi dan bahkan diberi honor sesuai UMR Keempat, dewan perwakilan rakyat mendorong pemerintah memvalidasi data K2 secara teliti, dan yang terakhir dewan perwakilan rakyat mendorong pemerintah memasukkan anggaran penuntasan K2 ini pada Nota Keuangan RAPBN 2019. 

Pemerintah menawarkan prioritas pada tenaga kependidikan dan kesehatan sehingga untuk Guru Honorer ada 157.210 yang berpeluang mendapat manfaat dari kesepakatan ini.

“Ini ialah kabar baik kepada teman-teman honorer K-2 yang selama ini nasibnya terkatung-katung. Ikatan Guru Indonesia selama ini tak henti-henti bersuara wacana kekurangan guru dan posisi guru honorer yang berdasarkan IGI di banyak daerah tidak memperoleh pendapatan yang layak dan tidak dimanusiakan,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat IGI, Ramli Rahim. IGI selama ini selain bersuara di media massa juga mendatangi pribadi dewan perwakilan rakyat RI serta mendorong seluruh pengurus IGI di seluruh Indonesia biar bergerak mendorong pemenuhan kebutuhan guru baik secara kuantitas maupun kualitas. 

“IGI mengapresiasi kesepakatan ini dan akan ikut serta mengawal kesepakatan ini biar segera diwujudkan. 

Selanjutnya pemenuhan kekurangan guru yang hampir satu juta jumlahnya masih terus kita perjuangkan bersama.” pungkasnya.

Sumber : https://makassar.terkini.id

Demikian gosip dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan like fanspagenya dan tetap kunjungi situs kami di www. infokemendikbud.web.id . Kami senantiasa menawarkan gosip dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari aneka macam sumber  terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda semoga informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.

Alhamdulillah... Honor Perhiasan Untuk Ribuan Guru Honorer, Disdik Gelontorkan Rp 30 Miliar, Masing-Masing Akan Mendapat Tambahn Sebesar...

Assalamu'alaikum wr.wb. selamat tiba di website infokemendikbud.web.id dan salam sejahtera untuk rekan-rekan guru semua...
Simak informasi terbaru yang sangat penting berikut ini wacana ALHAMDULILLAH... GAJI TAMBAHAN UNTUK RIBUAN GURU HONORER, DISDIK GELONTORKAN RP 30 MILIAR, MASING-MASING AKAN MENDAPATKAN TAMBAHN SEBESAR...

Dinas Pendidikan (Disdik) Kaltim memastikan akan menambah honor guru honerer di SMA/SMK Negeri. Bahkan pengalokasian anggaran akan dimulai Desember 2018. Dana tersebut didapatkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2018.

Hal itu dikatakan Kepala Disdik Kaltim, Dayang Budiati, Senin (23/7) kemarin. Dia menyebut, pihaknya akan menggelontorkan anggaran Rp 30 miliar untuk 4.993 orang guru honorer.

Ribuan guru honorer tersebut mengajar di SMA/SMK Negeri yang tersebar di Benua Etam. Artinya, anggaran tersebut hanya akan dikhususkan bagi SMA/SMK Negeri. Sedangkan guru honorer di SMA/SMK swasta, bakal menjadi tanggung jawab yayasan.

“Kan kini gajinya Rp 1,5 juta. Kami usahakan ditambah Rp 700 ribu. Supaya gajinya menjadi Rp 2,2 juta. Uangnya sudah ada di kami. Tetapi masih direvisi dulu. Paling nanti di Desember akan kami anggarkan untuk satu tahun,” ungkap Dayang.

Kepastian penggelontoran dana tersebut, lanjut dia, masih diadaptasi dengan APBD Perubahan Kaltim 2018. Meski begitu, pihaknya telah menyediakan anggaran khusus untuk guru honorer.

“Itu anggaran murni kami. Aturannya memang begitu. Kami belum sanggup membayarkannya. Harus menunggu APBD Perubahan diketok. Kalau APBD Perubahan sudah disahkan, gres sanggup kami bayarkan,” tegasnya.

Dari hitungan media ini, jikalau Disdik menunjukkan pemanis honor Rp 700 ribu untuk 4.993 guru honorer, maka setiap bulan akan digelontorkan anggaran Rp 3.495.100.000. Kemudian apabila dikalkulasi selama satu tahun, maka secara keseluruhan anggaran yang harus disediakan yaitu Rp 41.941.200.000.

Jika merujuk pada hitungan tersebut, maka anggaran Rp 30 miliar tidak cukup untuk memenuhi honor guru honorer yang mengajar di SMA/SMK Negeri. Setidaknya, harus ada pemanis Rp 11.941.200.00.

Selain itu, Dayang juga akan memperjuangkan anggaran asuransi kesehatan bagi guru honorer. Asuransi tersebut diberikan melalui alokasi anggaran yang berbeda dengan honor pokok setiap bulan.

“Iya kami usulkan itu juga. Itu di luar honor bulanan. Artinya per bulan kan dibayar BPJS Kesehatan. Itu tidak hanya untuk tahun ini, tetapi seterusnya akan diberikan,” bebernya.

Apabila anggaran tersebut digelontorkan pada Desember, maka tentu saja berbeda dengan pernyataan Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Yaqub yang disampaikan pada Maret 2018 lalu. Pada Metro Samarinda, Rusman menyebut, pihaknya telah berkoordinasi Disdik Kaltim bahwa honor guru honorer akan ditambah paling lambat Agustus tahun ini.

“Dananya sudah ada. Itu diambil dari alokasi anggaran Disdik. Tahapannya nanti kami ubah dulu nomenkaltur anggaran. Mudah-mudahan bulan Juli sudah mulai dianggarkan. Target kami paling lambat bulan Agustus,” terang Rusman. 

Sumber : PROKAL.CO

Demikian informasi dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan like fanspagenya dan tetap kunjungi situs kami di website infokemendikbud.web.id Kami senantiasa menunjukkan informasi dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari banyak sekali sumber  terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda agar informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.

Hati-Hati !!! Ini Hukuman Bagi Guru Yang Ogah Di Rotasi

Assalamu'alaikum wr.wb. selamat tiba di website infokemendikbud.web.id dan salam sejahtera untuk rekan-rekan guru semua...
Simak informasi terbaru yang sangat penting berikut ini tentang HATI-HATI !!! INI SANKSI BAGI GURU YANG OGAH DI ROTASI

Kemendikbud masih akan mempelajari dan mengkaji hukuman bagi guru yang tidak mau diredistribusi ke seluruh pelosok Tanah Air. Meski itu bersifat wajib, pemerintah tetap akan mencari hukuman yang manusiawi.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, pihaknya belum tetapkan jenis hukuman bagi guru yang tidak mau dipindahkan. Dia juga belum mengetahui apakah akan ada penundaan pembayaran tunjangan bagi guru yang menolak pemindahan tugas.

Sebab diketahui guru yang berstatus aparatur sipil negara (ASN) memang mendapat dua tunjangan, adalah tunjangan profesi dan tunjangan khusus. Yang jelas, hukuman untuk kasus itu tetap akan ada. Namun ketika ini jenis hukumannya masih dipelajari pihak Kemendikbud. ”Nggak tahu (penundaan tunjangan). Namun ya namanya hukuman harus manusiawi juga,” kata Muhadjir.

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu menjelaskan, Kemendikbud akan meminta proteksi dari Kementerian Keuangan mengenai duduk kasus redistribusi guru ini. 

Ia bersama Menkeu Sri Mulyani pekan kemudian dalam rakor bersama memang telah menjamin apa pun janji dari Kemendikbud terhadap perbaikan kualitas pendidikan akan didukung Kemenkeu. 

Meski di bawah bahaya sanksi, Mendikbud ingin guru ada kesadaran sendiri bahwa beliau memang harus mau di redistribusi ke seluruh pelosok Tanah Air. 

”Harus mau. Kan beliau (pada ketika pengangkatan ASN) disumpah siap ditugaskan di mana saja berada,” ucapnya.

Muhajir menyampaikan, dengan adanya UU ASN, harus ada tradisi gres yang ditumbuhkan di lingkungan guru. Bukan hanya harus berkualitas, juga ada tour of duty dan tour of areauntuk semua guru. ”Ini bukan kemauan saya, melainkan sudah perintah UU. 

Setiap pegawai ASN harus maksimum bekerja di suatu daerah selama lima tahun. Kaprikornus nanti akan diredistribusi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing atau bidang masing-masing,” ungkapnya.

Sumber : METROPOLITAN 

Demikian gosip dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan like fanspagenya dan tetap kunjungi situs kami di website infokemendikbud.web.id Kami senantiasa memperlihatkan gosip dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari banyak sekali sumber  terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda biar informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.

Efek Aktual Dari Zonasi, Mengakhiri Kastanisasi Pendidikan

Assalamu'alaikum wr.wb. selamat tiba di website infokemendikbud.web.id dan salam sejahtera untuk rekan-rekan guru semua...
Simak informasi terbaru yang sangat penting berikut ini tentang EFEK POSITIF DARI ZONASI, MENGAKHIRI KASTANISASI PENDIDIKAN

Beberapa tahun lalu, dalam beberapa kali diskusi akademik, salah seorang guru besar bidang pendidikan dan genetika di sebuah Perguruan Tinggi Negeri di Malang dengan tegas menyampaikan bahwa sistem pendidikan (khususnya terkait dengan kebijakan sekolah) telah jauh melenceng dari relnya. Adanya dikotomi sekolah, antara sekolah favorit dan tidak, telah menjadi fakta bahwa arogansi dan ketidakadilan telah berkembang begitu pesat di Indonesia. 

Bagaimana mungkin bangsa ini membiarkan keadaan dimana satu sekolah dengan egois hanya mendapatkan siswa cerdas (dan mungkin juga dengan dana kuat) dengan nilai rerata minimal delapan koma, sementara sekolah lain mendapatkan siswa dengan nilai tertinggi tujuh koma? Anak-anak berakal dan kaya kumpul di sekolah favorit, belum dewasa kurang bisa dan kemampuan akademik biasa-biasa saja kumpul di sekolah pinggiran/non-favorit. 

Kini, beberapa tahun kemudian sehabis pernyataan guru besar itu, kebijakan benar-benar muncul. 

Sistem zonasi mulai diberlakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). 

Sebagaimana pernyataan dalam release Kemdikbud. Kebijakan ini membawa misi yang sangat mulia. 

Sistem zonasi dalam proses penerimaan peserta didik gres (PPDB) di sekolah bertujuan untuk pemerataan hak memperoleh pendidikan bagi belum dewasa usia sekolah (Warta Ekonomi/13/07/2018). 

Kebijkan ini ialah upaya menjamin layanan susukan bagi siswa, mendekatkan lingkungan sekolah dengan lingkungan keluarga, menghilangkan diskriminasi di sekolah (khususnya sekolah-sekolah negeri), upaya meningkatkan prasarana sekolah ataupun peningkatan tenaga pendidikan, dan mendorong kiprah serta masyarakat dalam kiprah serta kualitas pendidikan.

Mengakhiri Dikotomi
Dikotomi sekolah favorit dan non favorit sejatinya telah belangsung  dan berkembang semenjak lama, bahkan sanggup dengan tegas disampaikan bahwa pembedaan ini merupakan  “warisan kolonial 

Belanda”. Menurut Purbajati (2017) teori pendidikan yang kita pelajari selama ini tidak pernah mengenal sistem pengelompokan siswa atau sekolah menurut kapasitas otak (kecerdasan) semata. 

Pola ini terang telah melanggar kodrat dan anugerah dari Tuhan. Bukankah masing-masing  mempunyai talenta atau kecerdasan alamiah yang merupakan bab dari karunia Tuhan?

Langkah “kapitalisasi” sekolah dengan menambah label favorit, jadwal plus, esktensi, kurikulum luar negeri, menjadi tren yang kita temukan. Sekolah (sejatinya pihak-pihak dengan kepentingan pribadi dan sesaat), menikmati label “sekolah favorit”. Bukankah dengan mendapatkan siswa berkemampuan tinggi sekolah-sekolah relatif tidak perlu bekerja keras mendidik dan mengajar? 

Maka yang muncul ialah adanya kastanisasi pendidikan. Sekolah-sekolah berlabel favorit itu ialah pemilik kasta tertinggi. Maka berikutnya, guru-guru dan siswa di sekolah tersebut otomatis menjadi bab pemilik kasta tertinggi. 

Harus diakui bahwa dengan mendapatkan siswa-siswa yang mempunyai nilai rerata delapan koma, guru menjadi lebih gampang mengajar. Bahkan, bila siswa-siswa itu hanya diberi kiprah membaca dan secara berdikari saja, mereka sudah mempunyai nilai bagus. Bukankah hanya butuh satu hingga dua point semoga mereka mempunyai nilai sangat baik dan sempurna? Bayangkan bagaimana beratnya usaha guru yang bukan sekolah favorit? Bukankah guru-guru di sekolah yang awalnya berlabel favorit dan non-favorit itu sama-sama digaji dari pajak yang dibayarkan oleh  masyarakat? Bagaimana dan atas dasar apa guru kemudian melaksanakan riset-riset pendidikan semisal Penelitian Tindakan Kelas (PTK), quasi-eksperimen, dan penelitian pengembangan? Toh, bahwasanya siswa-siswa mereka cenderung tidak mengalami masalah, apalagi bila melihat hasil (learning outcome). 

Bisa jadi, label dan pencitraan favorit itulah yang mendorong runtuhnya pendidikan huruf bangsa ini, alasannya ialah pendidikan tidak lebih hanyalah mengakibatkan anak didiknya “eksklusif, elitis, dan jauh dari realitas”. Mereka menjadi generasi bangsa yang tidak terbiasa berempati dan hidup bersama dengan sahabat sebaya yang mempunyai kemampuan beragam, dengan latar belakang ekonomi beragam, dan aneka macam bentuk heterogenitas lainnya.

Auliya (2007) telah memperingatkan bahwa boleh jadi tanpa disadari, konsep sekolah favorit selama ini memberi peluang besar akan kecenderungan berbangga diri (baca: angkuh) peserta didi, meski tentu tidak adil jikalau kita menyampaikan “semuanya”. Bisa jadi para siswa akan merasa diri lebih jago alasannya ialah ternyata ia bisa bersekolah di kawasan favorit yang tidak semua orang bisa memasukinya.

Sementara pada siswa yang berguru di sekolah biasa bisa akan menjadi minder alasannya ialah tidak bisa menyerupai teman-teman mereka yang lainnya yang bisa menikmati kemudahan sekolah favorit. Kondisi tersebut akan semakin menjadi manakala didukung perilaku orang bau tanah yang juga berbangga diri dengan anaknya yang bisa menembus sekolah favorit. Bukan mustahil bila ini menjadi salah satu pemicu  ‘tumbuh-suburnya’ karakter-karakter negatif.

Dalam konteks ini, kita tentu sependapat dengan Weber (2011) bahwa pendidikanlah yang bisa membantu kita melenggang secara nyaman di zaman modern ini. Namun senada dengan Nanang 

Martono (2017) menunggangi pendidikan dengan tujuan pragmatis merupakan upaya mengganjal atau kontra reformasi pendidikan yang secara pelan-pelan merusak kualitas pendidikan Indonesia. 

Oleh alasannya ialah itu, sudah sepantasnya (dan seharusnya begitu) kita mengakhiri kesalahan yang selama ini dilakukan tersebut. enata ulang distribusi guru.

Sejalan dengan konteks kebijakan zonasi ini, sejatinya permasalahan dan tantangan distribusi guru. 

Sudah saatnya pemerintah memberlakukan prinsip keadilan dalam tugas, distribusi guru, dan perhatian yang sama terhadap guru, dimanapun mereka mengajar. Hal ini mendesak perlu disikapi pemerintah. Merujuk pada data PGRI (2018) selain ihwal kompetensi guru yang masih beragam, sebaran dan jumlah guru juga masih jadi masalah. Distribusi/rotasi dan jumlah guru yang bermasalah menciptakan peningkatan kualitas pendidikan masih jauh dari harapan. 

Akhirnya, marilah kita sama-sama mendukung kebijakan mulia pemberlakuan zonasi pendidikan (PPDB) ini. Semoga kebijakan ini benar-benar bisa memenuhi sasaran tujuannya. Meminjam statemen Ketua Dewan Pendidikan Kota Denpasar Bali, Dr. Ir. Putu Rumawan Salain, M.Si, beberapa tahun kemudian (BaliPost/2013), “Dengan contoh rekrutmen siswa menyerupai itu, kita optimis fenomena penumpukan siswa-siswa pandai di satu sekolah tidak akan terjadi lagi. Kebijakan itu secara otomatis akan mempercepat pemerataan kualitas pendidikan”. Kita juga terus mendorong pemerintah jeli, tepat, dan segera menerapkan kebijakan rotasi guru. Semoga. 

Sumber : www.malang-post.com

Demikian informasi dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan like fanspagenya dan tetap kunjungi situs kami di website infokemendikbud.web.id Kami senantiasa memperlihatkan informasi dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari aneka macam sumber  terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda semoga informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.

10 Ribu Pensiunan Guru Akan Direkrut Untuk Sekolah Di Pedesaan. Setujukah...???

Assalamu'alaikum wr.wb. selamat tiba di website infokemendikbud.web.id dan salam sejahtera untuk rekan-rekan guru semua...
Simak informasi terbaru yang sangat penting berikut ini tentang  10 RIBU PENSIUNAN GURU AKAN DIREKRUT UNTUK SEKOLAH DI PEDESAAN. SETUJUKAH...???

Badan pendidikan dan keuangan China berencana mempekerjakan 10.000 guru yang sudah pensiun dalam tiga tahun mendatang untuk mengajar di sekolah-sekolah dasar dan menengah pertama di wilayah pedesaan.


Gelombang pertama para guru veteran itu akan dikerahkan pada ekspresi dominan gugur tahun ini.

Dikutip dari Xinhua, proyek "usia perak" yang diusung oleh Kementerian Pendidikan dan Keuangan itu merekrut para mantan kepala sekolah dan guru untuk memperlihatkan pelajaran di sekolah-sekolah di pedesaan antara 2018 dan 2020.

Dengan memusatkan perhatian pada wilayah-wilayah miskin, proyek itu ditujukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan membantu perimbangan perkembangan pendidikan antara tempat perkotaan dan pedesaan.


Sebagian besar guru "usia perak" tersebut akan menjalankan kiprah mengajar selama setidaknya satu tahun pelajaran dan mereka yang memenuhi penilaian akan didorong untuk meneruskan tugasnya.

Selain mengajar, para guru veteran itu juga sanggup mengevaluasi kiprah guru-guru lain, mengajar secara terbuka atau memperlihatkan lokakarya, memperlihatkan pengarahan serta membantu sekolah-sekolah untuk meningkatkan administrasi mereka. 

Sumber : POS KUPANG.COM 

Demikian informasi dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan like fanspagenya dan tetap kunjungi situs kami di website infokemendikbud.web.id Kami senantiasa memperlihatkan informasi dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari banyak sekali sumber  terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda biar informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.

Hasil Raker Adonan 7 Komisi Tertutup, Honorer K2 Kecewa Berat. Berikut Klarifikasi Detailnya...!!!

Assalamu'alaikum wr.wb. selamat tiba di website infokemendikbud.web.id dan salam sejahtera untuk rekan-rekan guru semua...
Simak informasi terbaru yang sangat penting berikut ini tentang HASIL RAKER GABUNGAN 7 KOMISI TERTUTUP, HONORER K2 KECEWA BERAT. INI PENJELASAN  DETAILNYA...!!!

Rapat kerja adonan tujuh komisi yang akan digelar Senin (23/7) sangat dinanti-nanti honorer K2 (kategori dua).

Pasalnya, besok itu agendanya ialah pembahasan perihal tahapan serta anggaran pengangkatan K2.


Sayangnya, raker adonan ini dibentuk tertutup. Di kalangan honorer K2 beredar informasi kalau rakernya tidak sanggup diliput maupun dipantau selain anggota dewan perwakilan rakyat RI dan pemerintah.

"Kami kecewa berat enggak digelar terbuka rakernya. Biasanya juga terbuka kok malah dibentuk tertutup," ujar Ketua Forum Komunikasi Honorer K2 Jawa Barat Imam Supriatna, Minggu (22/7).

Dia mencicipi kejanggalan dengan tertutup raker gabungan. Selama ini raker pembahasan K2 digelar terbuka.


Kekecewaan juga diungkapkan Koordinator Wilayah Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Maluku Utara Said Amir. Menurut dia, 23 Juli menjadi tanggal sakti bagi honorer K2.

"Kami sudah menyiapkan perwakilan tiap provinsi untuk memantau jalannya raker. Namun, hingga dikala ini belum ada izin alasannya tertutup. Jujur saja kami sangat kecewa," ucapnya.

Baik Said maupun Imam berharap raker gabungannya sanggup dibentuk terbuka. Kalaupun tertutup balasannya berpihak ke honorer K2.


"Mudah-mudahan bukan cuma pura-pura dewan perwakilan rakyat dan pemerintah saja sebab nasib kami tergantung ke mereka," tandas Imam. 

Sumber : jpnn.com

Demikian informasi dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan like fanspagenya dan tetap kunjungi situs kami di website infokemendikbud.web.id Kami senantiasa menawarkan informasi dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari aneka macam sumber  terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda biar informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.